Professional Documents
Culture Documents
M
DENGAN GANGGUAN SISTEM SYARAF
PADA DIAGNOSA MEDIS MENINGITIS dd TB
DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR, BALI
TANGGAL 16-19 MEI 2018
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 11 Mei 2018
Cara masuk : IGD
Jam masuk : 16.40 WITA
Tanggal pengkajian : 16 Mei 2018
No. RM : 17022420
Ruang : Medical Surgical (Medik 211 A)
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Demam
6. RIWAYAT LINGKUNGAN
Keluarga pasien mengatakan pasien tinggal dikos dan memelihara babi di kosnya.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan BAB 1x dalam sehari
dengan konsistensi lembek, berwarna kuning kecoklatan,
dan bau khas feses. BAK 5-6 kali sehari dengan warna
kuning jernih bau khas urine.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1 kali dalam 1
hari di rumah sakit, pasien menggunakan kateter, urine
1000cc hingga 1500cc perhari.
d. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami
gangguan tidur dan biasanya beristirahat/tidur 7-8 jam
sehari pada malam hari.
Saat Sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidur nyenyak jika
tidak ada gangguan nyeri di kepala, jika pasien melihat
cahaya lampu sakit kepalanya timbul dan penglihatan
menjadi ganda.
e. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien selalu beraktivitas
setiap hari, pasien bekerja sebagai terapis di sebuah spa.
Saat Sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa terlalu
banyak bergerak, karena pasien masih merasa lemas dan
sakit kepala.
f. Pola Hubungan dan Peran
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan
orang-orang di sekitarnya sangat harmonis baik dengan
keluarga ataupun tetangganya.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien hanya bisa berinteraksi
dengan keluarga dan kerabat yang menjenguknya.
g. Pola Sensori dan Kognitif
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan semua panca indra pasien
berfungsi baik dan tidak mengalami gangguan.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan panca indra pasien terganggu,
pengliatan pasien terganggu jika melihat terlau banyak
cahaya, dan pendengaran pasien menurun.
h. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa sangat baik,
selalu bekerja, serta memiliki kepercayaan diri yang baik.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak banyak bicara
karena merasa lemah dan dan sakit kepala.
i. Pola Mekanisme/Penanggulangan Stress dan Koping
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah merasa
setress, pasien selalu terlihat ceria.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien jarang berbicara karena
pasien merasa lemas dan sakit kepala.
j. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien beragama kristen, dan
percaya akan adanya Tuhan. Pasien rajin ke Greja bersama
dengan keluarganya.
Saat sakit : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak dapat beribadah
seperti biasa karena sakit.
+ +
Odem :
- -
+ +
Odem :
- -
infeksi/septikemia jaringan
otak
infeksi meningen
perubahan fisiologis
intrakranial
peningkatan permeabilitas
darah ke otak
4. Kesadaran Somnolen
kerusakan adrenal, kolaps
5. TD : 100/70 mmHg,
sirkulasi, kerusakan endotel,
N : 82x/menit,
dan nekrosis pembuluh
S : 36,3ºC,
darah
RR : 24x/menit.
SPO2 : 98%
infeksi/septikemia jaringan
PO2 : 210,40Mmol/L
otak
infeksi meningen
perubahan fisiologis
intrakranial
peningkatan permeabilitas
darah ke otak
bradikardi
Perubahan perfusi
jaringan otak
C. PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d perubahan sistem pernafasan ditandai dengan
kakak pasien mengatakan pasien sulit bernafas jika selang oksigen dilepas,
pasien tampak lemas, terdapat pernafasan cuping hidung, RR : 24x/menit, pasien
tampak kesulitan bernafas jika oksigen dihentikan, dan terpasang oksigen nasal
kanul 4 lpm.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b/d peningkatan permeabilitas darah ke
otak ditandai dengan kakak pasien mengatakan pasien merasa lemas, sangat sulit
untuk diajakberbicara karena mengalami penurunan kesadaran, Pasien tampak
lemas, Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran, GCS :
E2V2M5,Kesadaran Somnolen, TD : 100/70 mmHg, N : 82x/menit, S : 36,3ºC,
RR : 24x/menit, SPO2: 98, dan PO2: 210.40 Mmol/L.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : NY. M
Umur : 26 Tahun
2 Rabu 16/05/2018 II Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan, observasi TTV 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 3 X 24 dan kesadaran klien (GCS) umum pasien sebagai
standar dalam menentukan
jam diharapkan circulation
intervensi yang tepat
status dalam keadaan
normal
NOC 2. Monitor AGD dan ukuran pupil 2. Untuk mengetahui tingkat
irculation status kesadaran dan potensial
Neurologic status peningkatan TIK
Tissue Prefusion :
Cerebral 3. Kaji tanda peningkatan TIK 3. Untuk mengetahui
(kaku kuduk, muntah proyektil potensial peningkatan TIK
dan penurunan kesadaran)
Kriteria Hasil : 4. Berikan klien posisi semifowler 4. Memberi rasa nyaman bagi
Mendemonsttrasikan klien
status sirkulasi yang
5. Ungkapan keluarga yang
ditandai dengan: 5. Anjurkan orang terdekat
menyenangkan
1. Tekanan systol dan (keluarga ) untuk bicara dengan
memberikan efek
dyastol dalam rentang klien walaupun hanya lewat
menurunkan TIK dan efek
yang diharapkan sentuhan.
relaksasi bagi klien.
2. Tidak ada ortostatik
hipertensi
3. Komunikasi jelas 6. Kolaborasi dengan dokter dalam
6. Sebagai therapi terhadap
4. Pupil seimbang dan pemberian therapi obat-obatan
kehilangan kesadaran
reaktif
Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif yang
ditandai dengan:
1. Berkomunikasi dengan
jelas sesuai dengan
kemampuan
2. Menujukan perhatian,
konsetrasi dan orientasi
3. Memproses informasi
4. Membuat keputusan
dengan benar
Menunjukan fungsi
sensorimotorik cranial
yang utuh:
Tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan-gerakan
involunter
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : NY. M
Umur : 26 tahun
10.00 wita Memposisikan pasien posisi semi fowler S : Pasien mengatakan nyaman dengan posisinya
O : Pasien tampak nyaman
10.30wita Mengauskultasi suara nafas, catat adanya S : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada batuk
suara nafas tambahan O : Tidak ada suara nafas tambahan
11.00 wita Memonitor respirasi dan status O2 S : Keluarga pasien mengatakan terpasang oksigen dari
saat pasien masuk rumah sakti
O : Saturasi 98% dan oksigen yang diberikan yaitu 4
lpm
11.30 wita Memonitor pola nafas S : Keluarga pasien mengatakan pasien bernafas
normal
O : Nafas pasien terdengar dalam dan lama, frukensi
24x/menit.
12.00 wita Mengkolaborasi dalam pemberian S : Keluarga pasien mengatakan pasien bernafas
oksigen normal saja
O : Pasien mendapatkan oksigen nasal kanul 4 lpm
14.00 wita Mengkolaborasi dalam pemberian terapi Pasien tidak ada reaksi alergi obat
obat
Paracetamol 1000mg
Dexametason 10mg
15.00 wita II Mengkaji keluhan, observasi TTV dan S : keluarga pasien mengatakan pasien bangunnya
kesadaran klien (GCS) sebentar lagu tertidur pulas lagi
O: Pasien nampak lemas dan tidak banyak bicara
TD : 110/70 mmHg
S : 36,3ºC
RR : 24x/menit
N : 82x/menit
SPO2 : 98%
GCS : E2V2M5 = 9 (samnolen)
16.00 wita Memonitor AGD dan ukuran pupil S : Keluarga pasien mengatakan jika pasien melihat
cahaya, pasien langung menyuruhnya untuk menutu
cahaya dengan bhasa isarat.
O : PO2pasien tinggi : 210,40 Mmol/L,pupil simetris
16.30 wita Mengkaji tanda peningkatan TIK (kaku S : Keluarga pasien mengatakan tidak ada muntah, dan
kuduk, muntah proyektil dan penurunan kaku didaerah leher.
kesadaran) O : pasien tertidur dan kepala tidak bisa dimiringkan ke
kiri
18.00 wita Memberikan klien posisi semifowler S : Keluarga pasien mengatakan pasien hanya bisa
menoleh ke kanan
O : posisi pasien 30 derjat dengan ditaambah bantal,
dan pasien nyaman dengan posisinya
20.00 wita Menganjurkan orang terdekat (keluarga ) S: Keluarga pasien mengatakan, pasien selalu diajak
untuk bicara dengan klien walaupun berkomunikasijika pasien bangun
hanya lewat sentuhan. O : jika diajak bicara oleh suster pada saat sadar pasien
hanya mengangguk.
11.30 wita Mengkolaborasi dengan dokter dalam Pasien tidak ada reaksi alergi obat
pemberian therapi obat-obatan
Paracetamol 1000 mg
Cefriaxone 2 gr
Omerazole 40 mg
2 Jum’at,18 Mei I Memonitor vital sign S: Keluarga pasien mengatakan pasien hanya tertidur
2018 dari pagi tadi pagi sampai sekarang
09.00 wita
O: TD : 100/60 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,2 ºC
RR : 21x/menit
10.00 wita Memposisikan pasien posisi semi fowler S : Pasien terbangun dan mengatakan nyaman dengan
posisinya
O : Pasien nyaman dengan posisinya dan nampak
tertidur lagi
10.30wita Mengauskultasi suara nafas, catat adanya S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien tidak ada
suara nafas tambahan mengorok
O : Tidak ada suara nafas tambahan
11.00 wita Memonitor respirasi dan status O2 S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien normal
O : Saturasi 99% dan oksigen 4 lpm
11.30 wita Memonitor pola nafas S : Keluarga pasien mengatakan pasienterlihat lama
saat mengambil nafas
O: Nafas pasien tampak dalam dan lambat dan
frekuensi 21x/menit
12.00 wita Mengkolaborasi dalam pemberian S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien mulai
oksigen teratur
O : Pasien mendapatkan oksigen 4 lpm
14.00 wita
Mengkolaborasi dalam pemberian terapi Pasien tidak ada reaksi alergi obat
obat
Paracetamo 1000 mg
Dexametasone 10 mg
15.00 wita II Mengkaji keluhan, observasi TTV dan S : keluarga pasien mengatakan pasien bangunnya
kesadaran klien (GCS) sebentar lagu tertidur pulas lagi
O: Pasien nampak lemas dan tidak banyak bicara
TD : 100/60 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,2 ºC
RR : 21x/menit
SPO2 : 97%
GCS : E2V2M5 = 9 (Samnolen)
16.00 wita Memonitor AGD dan ukuran pupil S : Keluarga pasien mengatakan jika pasien melihat
cahaya, pasien langung menyuruhnya untuk menutu
cahaya dengan bhasa isarat.
O : PO2pasien tinggi : 210,40 Mmol/L,pupil simetris
16.30 wita Mengkaji tanda peningkatan TIK (kaku S : Keluarga pasien mengatakan tidak ada muntah, dan
kuduk, muntah proyektil dan penurunan leher sudah tidak sakit lagi.
kesadaran) O : pasien tertidur dan sulit dibangunkan
18.00 wita Memberikan klien posisi semifowler S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa
mengggerakan leher walaupun kaku
O : posisi pasien 30 derjat dengan ditaambah bantal,
dan pasien nyaman dengan posisinya
20.00 wita Menganjurkan orang terdekat (keluarga ) S: Keluarga pasien mengatakan, pasien selalu diajak
untuk bicara dengan klien walaupun berkomunikasi jika pasien bangun
hanya lewat sentuhan. O : jika diajak bicara oleh suster pada saat sadar pasien
hanya mengangguk.
11.30ita Mengkolaborasi dengan dokter dalam Pasien tidak ada reaksi alergi obat
pemberian therapi obat-obatan
Paracetamol 1000 mg
Cefriaxone 2 gr
Omerazole 40 mg
3 Sabtu, 19 Mei I Memonitor vital sign S: Keluarga pasien mengatakan pasien hanya tertidur
2018 dari pagi tadi pagi sampai sekarang
09.00 wita O: TD : 100/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 36,7 ºC, RR
: 20x/menit.
09.30 wita Memposisikan pasien posisi semi fowler S : Pasien terbangun dan mengatakan nyaman dengan
posisinya
O : Pasien nyaman dengan posisinya dan nampak
tertidur lagi
10.00 wita Mengauskultasi suara nafas, catat adanya S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien tidak ada
suara nafas tambahan mengorok
O : Tidak ada suara nafas tambahan
10.30 wita Memonitor respirasi dan status O2 S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien normal
O : Saturasi 99% dan oksigen 4 lpm
11.00 wita Memonitor pola nafas S : Keluarga pasien mengatakan pasien terlihat lama
saat mengambil nafas
O: Nafas pasien tampak dalam dan lambat dan
frekuensi 20x/menit
11.30 wita Mengkolaborasi dalam pemberian S : Keluarga pasien mengatakan nafas pasien mulai
oksigen teratur
O : Pasien mendapatkan oksigen 4 lpm
12.00 wita Mengkolaborasi dalam pemberian terapi Pasien tidak ada reaksi alergi obat
obat
Paracetamo 1000 mg
Dexametasone 10 mg
14.30 wita II Mengkaji keluhan, observasi TTV dan S : keluarga pasien mengatakan pasien bangunnya
kesadaran klien (GCS) sebentar lagu tertidur pulas lagi
O: Pasien nampak lemas dan tidak banyak bicara
TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,7 ºC
RR : 20x/menit
SPO2 : 99%
GCS : E2V2M5 = 9 (Samnolen)
15.00 wita Memonitor AGD dan ukuran pupil S : Keluarga pasien mengatakan jika pasien melihat
cahaya, pasien langung menyuruhnya untuk menutu
cahaya dengan bhasa isarat.
O : PO2pasien tinggi : 210,40 Mmol/L,pupil simetris
15.30 wita Mengkaji tanda peningkatan TIK (kaku S : Keluarga pasien mengatakan tidak ada muntah, dan
kuduk, muntah proyektil dan penurunan leher sudah tidak sakit lagi.
kesadaran) O : pasien tertidur dan sulit dibangunkan
16.00 wita Memberikan klien posisi semifowler S : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak banyak
bergerak, bahkan pasien tidak sadar menarikNGT yang
dihidungnya.
O : posisi pasien 30 derjat dengan ditaambah bantal,
dan pasien nyaman dengan posisinya
Menganjurkan orang terdekat (keluarga) S: Keluarga pasien mengatakan, pasien selalu diajak
16.30 wita untuk bicara dengan klien walaupun berkomunikasi jika pasien bangun
hanya lewat sentuhan. O : jika diajak bicara oleh suster pada saat sadar pasien
hanya mengangguk.
21.30 Wita Mengkolaborasi dengan dokter dalam Pasie tidak ada reaksi alergi obat
pemberian therapi obat-obatan
Paracetamol 1000 mg
Cefriaxone 2 gr
Omerazole 40 mg
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : NY.M
Umur : 26 tahun
Hari/tanggal Dx Catatan Perkembangan Paraf
Sabtu, 19-05- I S : Keluarga pasien mengatakan pasien sudah terlihat bernafas seperti biasanya jika selang
2018 oksigen dilepas
21.45 Wita O:
1. Pasien tampak lemas
2. Tidak terdapat lagi pernafasan cuping hidung
3. RR : 19x/menit
4. Pasien tampak tidak kesulitan bernafas jika oksigen dihentikan
5. Pasien mendapat oksigen nasal kanul 2 lpm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor vital sign
2. Posisikan pasien posisi semi fowler
3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
4. Monitor respirasi dan status O2
5. Monitor pola nafas
6. Kolaborasi dalam pemberian oksigen
7. Kolaborasi dalam pemberian terapi obat
Sabtu, 19-05- II S : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa lemas, sangat sulit untuk diajak berbicara karena
2018 mengalami penurunan kesadaran
21.45 Wita O:
1. Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran
2. Pasien tampak lemas
3. GCS : E2V2M5
4. Kesadaran Somnolen
5. TD : 110/70 mmHg,
N : 78x/menit,
S : 37,0ºC,
RR : 19x/menit.
SPO2 : 99%
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji keluhan, observasi TTV dan kesadaran klien (GCS)
2. Monitor AGD dan ukuran pupil
3. Kaji tanda peningkatan TIK (kaku kuduk, muntah proyektil dan penurunan kesadaran)
4. Berikan klien posisi semifowler
5. Anjurkan orang terdekat (keluarga ) untuk bicara dengan klien walaupun hanya lewat
sentuhan.
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi obat-obatan