You are on page 1of 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H P5A2 DENGAN POST PARTUM


MATURUS SPONTAN DI RUANG DELIMA RSUD SAYANG CIANJUR

A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. H
Tempat/tanggal lahir : Cianjur, 05 Februari 1978
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status kawin : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Suku/bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Kp.Berenuk Rt.02 Rw.13 Desa Limbangan
Sari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Tanggal masuk RS : 19 April 2018
Tanggal pengkajian : 20 April 2018
Diagnosa medis : Post Partum Maturus Spontan P5A2 hari
ke-1

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. B
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Kp.Berenuk Rt.02 Rw.13 Desa Limbangan
Sari Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur
Hubungan dengan klien : Suami

B. Keluhan utama
Nyeri
C. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 20 April 2018 klien
mengeluh nyeri luka jahitan perineum setelah melahirkan, nyeri terasa perih
dan seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada daerah perineum, skala nyeri 5, dan
nyeri semakin bertambah jika klien bergerak.

D. Riwayat obstetrik
Tempat Lama
N Jenis Ba BB TB
Tahun Penolong persalin- nifas Ket
O persalinan yi (kg) (cm)
an (hari)
1 2001 Keguguran saat usia kehamilan 3 bulan
2 2002 Spontan Paraji Rumah
3 2007 Spontan Paraji Rumah P - 40 hidup
4 2010 Spontan Paraji Rumah L - 40 hidup
5 2013 Spontan Paraji Rumah P - 40 IUFD
6 2014 Spontan Paraji Rumah L - 40 hidup
7 2018 Spontan Bidan RS L 3,4 50 hidup

E. Riwayat ginekologi
Pada saat pengkajian, klien mengatakan pertama kali menstruasi pada
usia 13 tahun, siklus menstruasi klien 28 hari dengan lamanya 8 hari. Klien
mengatakan menstruasi hari pertama darah berwarna merah segar dan hari
selanjutnya semakin berwarna merah tua. Klien tidak mempunyai keluhan
apapun selama haid.
Klien mengatakan selama kehamilan ini pada trimester I mengeluh
mual, trimester II tidak ada keluhan dan pada trimester III klien mengeluh
sering merasa pegal pada bagian pinggang.

F. Keadaan psikologis ibu


Klien masih tampak lemas, namun klien merasa senang dan bahagia saat
bertemu dengan bayinya. Pada saat ini klien berada pada periode taking in
yaitu klien lebih memperhatikan bayinya dan menciptakan hubungan yang
baru.

G. Riwayat penyakit dahulu


Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit, tidak pernah
dioperasi, dan tidak pernah menderita penyakit sebelumnya.

H. Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan
ataupun penyakit menular (seperti hipertensi, TB paru, diabetes mellitus, dll).

I. Profil keluarga
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah suami, suami klien
mempunyai penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
sehari-hari. Klien juga mengatakan mempunyai hubungan social yang baik
dengan keluarga maupun lingkungannya, serta klien dan keluarga sering
mengikuti acara pengajian rutin di lingkungan tempat tinggalnya.

J. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Haemoglobin 11.7 12 - 16 g/dl
Hematokrit 37.2 37 - 47 %
Eritrosit 4.29 4.2 – 5.4 10^6/µL
Leukosit 9.2 4.8 – 10.8 10^3/µL
Trombosit 252 150 – 450 10^3/µL
MCV 86.7 80 – 94 fL
MCH 27.3 27 – 31 pg
MCHC 31.5 33 - 37 %
RDW-SD 48.1 37 – 54 fL
PDW 16.5 9 – 14 fL
MPV 7.5 8 – 12 fL
Differential
Limfosit 21.2 26 – 36 %
Monosit 2.9 4–8 %
Neutrofil 73.1 40 – 70 %
Eosinofil 2.20 1–3 %
Basofil 0.6 <1 %
Absolut
Limfosit 1.95 1.00 – 1. 43 10^3/µL
Monosit 0.27 0.16 – 1.0 10^3/µL
Neutrofil 6.72 1.8 – 7.6 10^3/µL
Eosinofil 0.21 0.02 – 0.50 10^3/µL
Basofil 0.05 0.00 – 0.10 10^3/µL

K. Konsep diri
Klien mengatakan merasa puas atas apa yang diberikan Tuhan
padanya, dan klien menerima semua perubahan yang terjadi pada organ
tubuhnya setelah melahirkan, klien mengatakan tidak merasa harga dirinya
rendah atas semua organ tubuh yang klien miliki, serta klien berharap dapat
menyusui bayinya selama 6 bulan setelah melahirkan.

L. Pola kebiasaan sehari-hari


No. Pola kebiasaan Sebelum di RS Selama di RS
1 Nutrisi
a. Makan
1) Jenis Nasi Nasi
2) Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
3) Porsi 1 porsi 1 porsi
4) Makanan kesukaan - -
5) Makanan pantangan - -
6) Nafsu makan Baik Baik
7) Cara makan Sendiri Sendiri
8) Kesulitan makan - -
b. Minum
1) Jenis Air putih Air putih
2) Frekuensi 1000cc 1000cc
3) Cara minum Sendiri Sendiri
2 Eliminasi
a. BAK
1) Jenis Urine Urine
2) Frekuensi 3-4x sehari 3-4x sehari
3) Warna Kuning terang Kuning
4) Konsistensi Cair Cair
5) Inkontinensia - -
6) Hematuria - -
7) Penggunaan kateter - -
8) Cara pengeluaran Sendiri Sendiri
b. BAB
1) Jenis Feses Feses
2) Frekuensi 1x sehari 1x sehari
3) Warna Kuning Kuning
4) Obstipasi - -
5) Penggunaan pencahar - -
6) Diare - -
7) Stoma - -
8) Kesulitan - -
9) Cara pengeluaran Sendiri Sendiri
3 Istirahat Tidur
a. Malam, pukul 21-00 00.00
b. Siang, pukul 13-00 -
c. Lamanya 9 jam 4 jam
d. Kebiasaan pengantar tidur - -
e. Masalah tidur - Sering kebangun
karena nyeri
kedua payudara
dan bayi rewel
4 Personal Hygiene
a. Pemeliharaan badan
1) Frekuensi 1x sehari 1x sehari
2) Penggunaan sabun Ya Ya
3) Cara melakukan Sendiri Sendiri
b. Pemeliharaa mulut dan gigi
1) Frekuensi 2x sehari 2x sehari
2) Penggunaan sikat gigi Ya Ya
dan pasta gigi
3) Cara melakukan Sendiri Sendiri
c. Pemeliharaan kuku
1) Frekuensi 1x seminggu 1x seminggu
2) Cara melakukan Sendiri Sendiri
d. Pemeliharaan rambut
1) Frekuensi 2x sehari 2x sehari
2) Penggunaan shampoo Ya Ya
3) Cara melakukan Ya Ya
5 Aktivitas
a. Olahraga
1) Jenis - -
2) frekuensi - -
b. Kegiatan diwaktu luang - -
c. Cara melakukan - -

M. Terapi yang diperoleh


Infus RL 1500cc/24 jam
Cefotaxim 2x1 mg (IV)
Metronidazole 2x250 cc (Infus)
Caltrof 2x2mg (supositoria)
Asam mefenamat 3x500mg (oral)
N. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Compos mentis
Kesadaran (GCS) : E4V5M6
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 89x/menit
Respirasi : 19x/menit
Suhu : 36.8oC
Berat badan/tinggi badan : 58 kg/146cm

O. Head to toe
1. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut bersih, warna rambut hitam dan
tebal, tekstur rambut lembut, distribusi penyebaran rambut merata, rambut
tidak rontok, tidak kusam dan tidak bercabang, tidak ada lesi, tidak teraba
massa.
2. Wajah
tidak ada hiperpigmentasi kulit wajah, wajah tidak pucat, tidak
edema, wajah tampak kelelahan, ekspresi wajah tegang tidak rileks.
3. Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada edema pada kelopak mata,
konjungtiva tidak anemis, sklera ikterus, pupil isokor, refleks pupil
terhadap cahaya (+),klien mampu membaca papan nama perawat dari
jarak 50 cm.
4. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung,
warna mukosa hidung merah muda, tidak ada pengeluarah sekret atau
perdarahan, tidak ada polip hidung, tidak ada peradangan, klien dapat
membedakan wangi parfum dan minyak kayu putih.
5. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen, tidak ada perdarahan,
tidak ada nyeri, tidak menggunakan alat bantu pendengaran, klien mampu
mendengar detik jam dengan jarak 30 cm, setelah dilakukan tes rine (+),
tes swaback (+), tes swebber (+).
6. Mulut
Bentuk bibir simetris, warna bibir merah muda, tekstur bibir
lembab, gigi lengkap, tidak ada karies gigi, gusi tidak bengkak, lidah
bersih, tidak bau mulut, tidak ada tonsillitis, klien mampu membedakan
rasa garam, gula, dan serbuk cabe.
7. Leher
Kelenjar tiroid teraba, tidak ada pembengkakan kelenjar getah
bening, tidak ada peningkatan vena jugularis, kaku kuduk (-), tidak ada
hiperpigmentasi kulit, klien dapat menengok, menunduk, menengadah,
dan memutar leher.
8. Dada/toraks
Bentuk simetris, suara napas vesikuler. Tidak ada nyeri dada,
tidak teraba massa, tidak ada bunyi jantung tambahan, bunyi jantung S1
LUB dan S2 DUB. Bentuk dan ukuran payudara simetris kanan kiri,
tidak ada hiperpigmentasi kulit, putting menonjol, tampak
hiperpigmentasi areola, belum tampak pengeluaran kolostrum, payudara
sedikit bengkak dan klien mengatakan payudara terasa sedikit nyeri,
tampak nyeri tekan, saat dipalpasi daerah putting ASI tampak belum
keluar sehingga bayi diberi susu formula karena sering menangis dan
rewel, tidak ada pembesaran pembuluh limfe atau massa.
9. Abdomen
Abdomen teraba keras, tidak ada bekas operasi, tampak linea
nigra, klien mengatakan perut masih terasa sakit sedikit, kontraksi uterus
kuat, bising usus 9x/menit, tidak teraba distensi kandung kemih.
10. Genitalia
Tidak ada tanda REEDA, vulva bersih tidak tampak tanda-tanda
infeksi, perineum tidak tampak edema, tidak tampak tanda-tanda infeksi
pada perineum, tidak terdapat push.
11. Ekstremitas
Ekstremitas simetris, jari-jari tangan dan kaki lengkap, tidak ada
edema, CRT <2 detik, refleks patella (+), refleks babinsky (+), refeleks
Achilles (+), refleks biseps (+), dan refleks triseps (+).

P. Analisa data
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Post partum spontan Nyeri
- Klien mengeluh nyeri
pada luka jahitan pada Vagina dan
perineum. perineum
- Klien mengatakan nyeri
terasa perih dan seperti Rupture jaringan
ditusuk-tusuk
Trauma mekanis
DO :
- Klien tampak meringis Nyeri
kesakitan dan ekspresi
wajah tegang.
- Skala nyeri 5 dari
rentang 1-10
- Tampak luka jahitan
didaerah perineum
2 DS : Post partum spontan Ketidakefektifan
- Klien mengatakan ASI pemberian ASI
belum keluar Laktasi
- Klien mengatakan
bayinya sering menangis Hormone estrogen
sehingga diberikan susu
formula karena ASInya Prolaktin meningkat
belum keluar.
- Klien mengatakan Pembentukan ASI
payudara terasa nyeri
DO : Penyempitan pada
- Payudara tampak sedikit duktus intiferus
bengkak
- Putting menonjol, saat ASI tidak keluar
puting diperas ASI
tampak belum keluar. Ketidakefektifan
- Tampak meringis pemberian ASI
kesakitan saat payudara
ditekan.
3 DS : Post partum spontan Gangguan pola
- Klien mengatakan susah tidur
tidur karena nyeri luka Taking in
jahitan perineum.
- Klien mengatakan sering Butuh perlindungan
tidur larut malam dan pelayanan
DO :
- Klien tampak kelelahan Berfokus pada diri
- Klien tampak tidak rileks sendiri dan lemas
dan tampak letih wajah
tegang. Gangguan pola tidur

Q. Diagnosa keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian, maka diagnosa keperawatan pada Ny. H,
yaitu :
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan
2. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplay air susu ibu
tidak adekuat
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan respons hormonal psikologis
proses persalinan dan proses melelahkan.
R. Intervensi keperawatan
NO DIAGNOSA INTERVENSI
. KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri b.d involusi Tupan : 1. Kaji karakteristik nyeri klien. 1. Untuk menentukan jenis
uterus, nyeri setelah Setelah dilakukan skala dan tempat perasa
melahirkan. tindakan keperawatan nyeri.
selama 3x24 jam nyeri 2. Kaji faktor-faktor yang 2. Sebagai salah satu dasar
terkontrol. mempengaruhi reaksi klien untuk memberikan tindakan
terhadap nyeri. atau asuhan keperawatan
Tupen : sesuai dengan respons klien
Setelah dilakukan 3. Berikan posisi yang nyaman, 3. Membantu klien rileks dan
tindakan keperawatan tidak bising, ruangan terang mengurangi nyeri
1x60 menit jam nyeri dan tenang serta ajarkan teknik
berkurang. relaksasi.
kriteria hasil : 4. Biarkan klien melakukan 4. Beraktivitas sesuai
1. Klien mengatakan aktivitas yang disukai dengan kesenangan dapat
nyeri berkurang alikan perhatian klien pada hal mengalihkan perhatian klien
2. Klien terlihat rileks, lain. dari rasa nyeri
ekspresi wajah tidak 5. Kolaborasi pemberian 5. Untuk menekan atau
tegang, klien bisa analgetik mengurangi rasa nyeri.
tidur nyaman.
3. Tanda-tanda vital
dalam batas normal :
suhu 36-37o C, nadi
60-100x/menit,
respirasi 16-
24x/menit, tekanan
darah 120/80 mmHg
2 Ketidakefektifan Tupan : 1. Kaji pengetahuan pasien 1. Untuk mengidentifikasi
pemberian ASI b.d Setelah dilakukan tentang menyusui sebelumnya pengalaman klien tentang
suplay air susu ibu tidak tindakan keperawatan menyusui.
adekuat selama 3x24 jam 2. Beri informasi mengenai 2. Membantu menangani
diharapkan menyusui fisiologi dan keuntungan permasalahan klien tentang
atau pemberian ASI menyusui,dan faktor-faktor menyusui sehingga dapat
menjadi efektif yang memudahkan atau meningkatkan pengetahuan
Tupen : menggangu keberhasilan klien
Setelah diakukan menyusui.
tindakan keperawatan 3. Ajarkan teknik untuk 3. Untuk merangsang produksi
selama 1x60 menit jam mendapatkan let-down reflex : air susu dan pengeluaran air
ASI keluar dengan Massage (Pijat Oksitosin), dan susu
lancar dengan kriteria cara perawatan payudara
hasil : 4. Demonstrasikan tentang 4. Agar klien mengerti dan
1. ASI keluar lancar. teknik-teknik menyusui. memahami serta mampu
2. Payudara tidak melaksanakan tindakan yang
bengkak dan tidak direncanakan
nyeri saat ditekan 5. Anjurkan pada klien untuk 5. Untuk merangsang produksi
3. Bayi mau menetek menyusui bayinya secara air susu dan mengurangi
4. Ibu memahami cara teratur dan sesering mungkin. resiko terjadinya
memberikan ASI pembengkakan pada
5. Bayi mencapai payudara.
keadaan nutrisi yang 6. Anjurkan pada klien untuk 6. Dengan pelindung puting
cukup dan tidak tidak menggunakan bra yang dapat menyebabkan tekanan
menangis karena terlalu kencang sehingga menggangu proses
lapar. laktasi.

3 Gangguan pola tidur b.d Tupan : 1. Kaji tingkat kelelahan dan 1. Persalinan atau kelahiran
respons hormonal Setelah dilakukan kebutuhan istirahat. Catat lama yang lama dan sulit
psikologis proses tindakan keperawatan persalinan dan jenis kelahiran. khususnya bila terjadi malam
persalinan dan proses selama 3x24 jam meningkatkan tingkat
melelahkan. istirahat tidur klien kelelahan
terpenuhi. 2. Kaji faktor-faktor bila ada 2. Membantu meningkatkan
Tupen : yang mempengaruhi istirahat. istirahat, tidur dan relaksasi
Setelah dilakukan menurunkan rangsang nyeri.
tindakan keperawatan 3. Berikan informasi tentang 3. Rencana kreatif yang
selama 1x60 menit kebutuhan untuk tidur atau memperoleh untuk tidur
klien dapat tidur dengan istirahat setelah kembali dengan bayi lebih awal serta
kriteria hasil : kerumah tidur lebih siang membantu
1. Klien dapat tidur untuk memenuhi kebutuhan
dengan nyaman. tubuh serta menyadari
2. Kebutuhan istirahat kelelahan berlebih, kelelahan
tidur klien dapat mempengaruhi
terpenuhi. penilaian psikologis, suplai
3. Wajah klien tampak asi dan penurunan refleks
rileks, tidak tegang. secara psikologis.
S. Implementasi keperawatan
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Dx.1 20 April 2018, 14.00 WIB 20 April 2018, 20.00 WIB
1. Mengkaji karakteristik nyeri klien. S : Klien mengatakan nyeri berkurang,
Respons hasil : namun masih terasa perih dan seperti
Klien mengatakan dirasakan pada luka jahitan ditusuk-tusuk jika klien bergerak,
perineum, nyeri terasa perih dan seperti ditusuk- namun klien selalu melakukan napas
tusuk, nyeri bertambah saat klien bergerak, skala dalam saat nyerinya terasa.
nyeri 5, klien tampak meringis kesakitan, ekspresi O : Skala nyeri 5 (1-10), klien masih
wajah klien tegang, tampak luka jahitan pada tampak meringis kesakitan, tampak luka
perineum. jahitan perineum, ekspresi klien tampak
2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi masih tegang.
klien terhadap nyeri. A : Masalah keperawatan nyeri teratasi
Respons hasil : sebagian.
Klien mengatakan nyeri bertambah saat klien P : Tindakan dilanjutkan.
bergerak.
3. Memberikan posisi yang nyaman, tidak bising,
ruangan terang dan tenang serta mengajarkan
teknik relaksasi nafas dalam
Respons hasil :
Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi
duduk semifowler.
Klien tampak mengikuti saran perawat untuk
melalukan teknik relaksasi napas dalam jika terasa
nyeri.
4. Membiarkan klien melakukan aktivitas yang
disukai dengan alikan perhatian klien pada hal lain.
Respons hasil :
Klien mengatakan selalu mengalihkan rasa
nyerinya dengan menggendong atau mengajak
bayinya mengobrol
5. Memberikan terapi analgesic melalui oral asam
mefenamat 1x500mg (kaplet).
2 Dx.2 1. Mengkaji pengetahuan klien tentang menyusui S : Klien mengatakan ASI sedikit keluar
sebelumnya. setelah dilakukan pijat oksitosin oleh
Respons hasil : perawat, dan klien selalu menyusukan
Klien mengatakan bayinya jarang disusukan jika bayinya meskipun ASInya keluar
ASI belum keluar dan selalu diberi susu formula sedikit, namun bayinya masih diberi
sampai ASI keluar dengan sendirinya. susu formula karena rewel sering
2. Memberikan informasi mengenai fisiologi dan menangis.
keuntungan menyusui,dan faktor-faktor yang O : ASI tampak keluar menetes sedikit,
memudahkan atau menggangu keberhasilan klien tampak sedikit rileks, klien tidak
menyusui. menggunakan bra terlalu kencang, klien
Respons hasil : tampak sering mencoba menyusukan
Klien tampak mengerti. bayinya meskipun ASInya belum
lancar.
3. Melakukan dan mendemonstrasikan pijat oksitosin A : Masalah keperawatan
dan cara perawatan payudara. ketidakefektifan pemberian ASI teratasi
Respons hasil : sebagian.
Klien mengatakan setelah dilakukan pijat oksitosin P : Tindakan dilanjutkan
ASI sedikit keluar dan klien tampak sedikit rileks.

4. Menganjurkan pada klien untuk menyusui bayinya


secara teratur dan sesering mungkin.
Respons hasil :
Klien tampak mengerti dan klien tampak mencoba
melakukannya klien mengatakan bayinya masih
diberi susu formula karena sering rewel menangis.

5. Menganjurkan pada klien untuk tidak


menggunakan bra yang terlalu kencang.
Respons hasil :
Klien tampak mengerti dan langsung melonggarkan
branya

3 Dx.3 1. Mengkaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat. S : Klien mengatakan masih tidur larut
Respons hasil : malam, dan masih kebangun saat tidur,
Klien mengatakan selalu tidur larut malam dan klien mengatakan tidur sedikit nyaman
tidak bisa tidur dengan nyaman karena sering karena nyeri berkurang.
merasa nyeri luka jahitan pada perineum. O : Klien tampak letih, ekspresi wajah
Klien tampak letih, ekspresi wajah tegang dan tidak tegang.
rileks. A : Masalah keperawatan gangguan
pola tidur belum teratasi.
2. Mengkaji faktor-faktor bila ada yang P : Tindakan dilanjutkan.
mempengaruhi istirahat.
Respons hasil :
Klien mengatakan tidurnya terganggu karena nyeri
luka jahitan pada perineum dan bayinya rewel
sering menangis karena ASI nya belum keluar.

3. Memerikan informasi tentang kebutuhan untuk


tidur atau istirahat setelah kembali kerumah.
Respons hasil :
Klien tampak mengerti.

T. Catatan perkembangan
NO Dx CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 Dx.1 21 April 2018 15.00 WIB Ernanda
S : Klien mengatakan nyeri berkurang, namun masih terasa perih dan seperti
ditusuk-tusuk jika klien bergerak, namun klien selalu melakukan napas
dalam saat nyerinya terasa.
O : Skala nyeri 6, klien masih tampak meringis kesakitan, tampak luka
jahitan perineum, ekspresi klien tampak masih tegang.
A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian.
P:
1. Kaji karakteristik nyeri klien.
2. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri
3. Berikan posisi yang nyaman, tidak bising, ruangan terang dan tenang
serta ajarkan kembali teknik relaksasi nafas dalam
4. Ingatkan kembali klien untuk melakukan aktivitas yang disukai dengan
alihkan perhatian klien pada hal lain
5. Ingatkan klien untuk meminum obat secara teratur terapi

I:
1. Mengkaji karakteristik nyeri klien.
Respons hasil :
Klien masih mengeluh nyeri pada luka jahitan perineum, nyeri masih
terasa perih dan seperti ditusuk-tusuk, klien mengatakan nyeri berkurang,
skala nyeri 4, klien tampak meringis kesakitan saat bergerak, ekspresi
wajah klien sedikit rileks, tampak luka jahaitan pada perineum.
2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri.
Respons hasil :
Klien mengatakan nyeri bertambah saat klien bergerak namun bisa
teratasi jika klien melakukan napas dalam.
3. Memberikan posisi yang nyaman, tidak bising, ruangan terang dan tenang
serta mengajarkan kembali teknik relaksasi nafas dalam
Respons hasil :
Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi duduk semifowler.
Klien mengatakan selalu melalukan teknik relaksasi napas dalam jika
terasa nyeri.
4. Mengingatkan klien untuk melakukan aktivitas yang disukai dengan
mengalihkan perhatian klien pada hal lain.
Respons hasil :
Klien mengatakan selalu mengalihkan rasa nyerinya dengan
menggendong atau mengajak bayinya mengobrol
5. Mengingatkan klien untuk meminum obat secara teratur.
Respons hasil :
Klien mengatakan sudah meminum obat asam mefenamat 1x500 mg
(kaplet) melalui oral.
E : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian..
R : Tindakan dilanjutkan.
2 Dx.2 S : Klien mengatakan ASI sedikit keluar setelah dilakukan pijat oksitosin Ernanda
oleh perawat, dank lien selalu menyusukan bayinya meskipun ASInya keluar
sedikit, namun bayinya masih diberi susu formula karena rewel sering
menangis.
O : ASI tampak keluar sedikit, klien tampak sedikit rileks, klien tidak
menggunakan bra terlalu kencang, klien tampak sering mencoba
menyusukan bayinya meskipun ASInya belum lancar.
A : Masalah keperawatan ketidakefektifan pemberian ASI teratasi sebagian.
P:
1. Lakukan dan ajarkan pijat oksitosin serta cara perawatan payudara.
2. Ingatkan kembali pada klien untuk menyusui bayinya secara teratur dan
sesering mungkin
3. Ingatkan kembali pada klien untuk tidak menggunakan bra yang terlalu
kencang

I:
1. Melakukan dan mengajarkan pijat oksitosin serta perawatan payudara
kepada klien dan suami klien
Respons hasil :
ASI tampak keluar namun belum lancar dan klien tampak rileks, klien
mengatakan sudah mengerti bagaimana cara melakukan pijat oksitosin
dan perawatan payudara namun belum mencoba mengaplikasikannya.

2. Mengingatkan kembali pada klien untuk menyusui bayinya secara teratur


dan sesering mungkin.
Respons hasil :
Klien tampak mengerti dan klien mengatakan bayinya masih diberikan
susu formula karena masih sering rewel menangis.

3. Mengingatkan kembali pada klien untuk tidak menggunakan bra yang


terlalu kencang.
Respons hasil :
Klien tampak menggunakan bra yang tidak terlalu kencang.
E : masalah keperawatan ketidakefektifan ASI teratasi sebagian.
3 Dx.3 S : Klien mengatakan masih tidur larut malam, dan masih kebangun saat Ernanda
tidur, klien mengatakan tidur sedikit nyaman karena nyeri berkurang.
O : Klien tampak letih, ekspresi wajah tegang.
A : Masalah keperawatan gangguan pola tidur belum teratasi.
P:
1. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat
2. Kaji faktor-faktor bila ada yang mempengaruhi istirahat
3. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur atau istirahat saat
dirumah
I:
1. Mengkaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat.
Respons hasil :
Klien mengatakan sudah tidak tidur terlalu malam, namun masih
kebangun jika bayinya ingin menangis. Klien mengatakan sering tidur
siang saat bayinya juga tidur. Ekspresi wajah klien tenang, tampak rileks.
2. Mengkaji faktor-faktor bila ada yang mempengaruhi istirahat.
Respons hasil :
Klien mengatakan tidurnya terganggu karena nyeri pada luka jahitan
perineum belum sembuh namun nyerinya berkurang dan kebangun tengah
malam jika bayinya menangis.

3. Memberikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur atau istirahat


setelah kembali kerumah.
Respons hasil :
Klien tampak mengerti
E : Masalah keperawatan gangguan pola tidur teratasi sebagian
R : Tindakan dilanjutkan

You might also like