You are on page 1of 7

Nama Kelompok 1

1. Qotrotul Lu’aili (1510211003)


2. Nurul Ulifatul Khasanah (1510211005)
3. Muhammad Samsul Arifin (1510211011)
4. Yuyun Indahsari (1510211015)
LKM 7 (Sistem Sirkulasi)
1. Gejala penyakit jantung koroner dan penyebabnya
Jawab:
Gejala :
1. Rasa nyeri di dada yang tidak biasa
Tidak semua nyeri di dada adalah gejala penyakit jantung, namun sudah
sewajarnya setiap nyeri di dada harus ditangani secara serius. Rasa nyeri akibat
serangan jantung ini cukup khas, yakni seolah dada mendapatkan tekanan beban
yang berat dan biasanya nyeri menghilang saat istirahat. Jika kondisi sudah berat
atau parah, rasa nyeri tersebut biasanya tidak akan berkurang atau hilang meski
sudah beristirahat.
2. Sesak napas
Karena otot jantung tidak bisa mendapatkan pasokan darah dalam jumlah yang
cukup, pasien bisa merasa sesak napas dan kelelahan setelah melakukan aktivitas
fisik.
3. Infark miokard (serangan jantung)
Ketika pasien mengalami serangan jantung, nyeri dada akan terasa lebih parah
dan dengan intensitas yang lebih lama. Nyeri dada bisa terus berlanjut, walaupun
pasien telah beristirahat atau mengonsumsi obat-obatan. Kemungkinan gejala
lainnya termasuk jantung berdebar, pusing, berkeringat, mual dan kelelahan yang
ekstrim.
Penyebab :
Penyakit jantung koroner terjadi jika suplai darah ke jantung melalui pembuluh
darah koroner terhambat oleh lemak. Penimbunan lemak di dalam pembuluh darah ini
dikenal dengan istilah aterosklerosis dan merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner. Penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), selain menghambat aliran
darah ke jantung, juga bisa memicu penggumpalan darah yang membuat jantung
tersumbat total dan berhenti berdenyut. Kondisi darurat ini disebut serangan jantung
yang berisiko kematian mendadak.
2. Tanda-tanda penyakit jantung dan pengertian eletrokardiogram
Jawab:
Secara umum tanda fisik penyakit jantung dapat ditandai oleh:
1. Mendengkur terputus-putus (Sleep Apnea)
Bila dengkuran yang dialami kerap terputus dan kadang seperti berhenti
bernapas, hati-hati. Gangguan sleep apnea ini bisa mengirim sinyal ke pembuluh
darah dan jantung Anda untuk bekerja lebih keras agar aliran darah tetap
mengalir. Hal ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, irama jantung
abnormal, stroke, dan gagal jantung.
2. Ruam kulit
Tingkat trigliserida yang sangat tinggi dapat memicu ruam di sekitar sela jari
tangan dan jari kaki. Ruam ini juga dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam
darah sehingga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke
juga.
3. Kekuatan menggenggam yang buruk
Kekuatan tangan akan memberi tahu tentang kekuatan jantung Anda. Penelitian
menunjukkan kemampuan memeras atau menggenggam sesuatu berkaitan
dengan risiko penyakit jantung. Dalam hal ini, semakin kuat Anda
menggenggam sesuatu maka risiko penyakit jantung juga rendah.
4. Noda gelap di bawah kuku
Sedikit titik darah yang terperangkap di bawah kuku bisa menunjukkan adanya
infeksi pada lapisan jantung atau katup Anda, yang disebut endokarditis. Anda
juga bisa mendapatkan bintik-bintik darah ini bila mengidap diabetes, dan
orang-orang dengan kondisi seperti itu dua sampai empat kali lebih mungkin
terkena penyakit jantung dan stroke.
5. Pusing
Sakit kepala juga menunjukkan tanda bahwa ada yang salah dengan jantung
karena tidak memompa cukup darah ke otak. Pusing bisa menjadi gejala irama
abnormal atau disebut aritmia. Gagal jantung, yang berarti melemahnya otot,
juga bisa membuat Anda goyah.
6. Masalah Seksual
Beberapa masalah di kamar tidur bisa menjadi tanda Anda memiliki penyakit
jantung dan risiko serangan jantung atau stroke. Pria dengan disfungsi ereksi
mungkin memiliki masalah sirkulasi yang berkaitan dengan tekanan darah
tinggi atau arteri yang sempit akibat penumpukan kolesterol. Masalah aliran
darah ini juga bisa mengurangi libido dan kemampuan untuk menikmati seks.
7. Perubahan Warna Kulit
Bila kulit berubah warna menjadi kebiruan atau keabu-abuan, maka ini berarti
sirkulasi darah buruk. Seringkali hal ini menandakan adanya cacat jantung.
8. Gusi berdarah
Penelitian menunjukkan bahwa gusi berdarah atau bengkak dapat berhubungan
dengan gangguan jantung. Satu teori adalah bahwa bakteri dari gusi Anda
masuk ke aliran darah dan memicu peradangan di jantung.
9. Noda hitam di leher, ketiak dan selangkangan
Anda mungkin memiliki noda hitam di lipatan seperti leher, ketiak, dan
selangkangan atau disebut acanthosis nigricans. Biasanya hal ini dikaitkan
dengan risiko diabetes. Namun Anda perlu ingat, komplikasi diabetes juga dapat
mempengaruhi jantung. Segera kendalikan gula darah dan lindungi jantung
Anda.
10. Masalah Bernapas
Merasa sesak napas bisa menjadi gejala gagal jantung, irama jantung abnormal,
atau serangan jantung. Beritahu dokter Anda jika Anda sulit bernapas.
11. Bengkak di kaki bagian bawah
Kondisi ini terjadi saat Anda berdiri atau duduk untuk waktu yang lama, dan ini
juga umum terjadi pada kehamilan. Namun penumpukan cairan juga bisa
menjadi efek gagal jantung dan sirkulasi darah yang buruk di kaki Anda. Kaki
bengkak bisa dari gumpalan yang menghalangi kembalinya darah dari tungkai
bawah ke jantung Anda.
12. Kelelahan
Kelainan jantung bisa menyebabkan Anda lemas dan mudah lelah karena otot
tidak lagi memompa darah cukup baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda.
Perhatikan gejala lainnya, seperti batuk dan pembengkakan juga. Sebab
kelelahan juga kerap dikaitkan dengan beberapa kondisi selain jantung, yaitu
anemia, kanker, atau bahkan depresi.
Pengertian elektrokardiogram adalah:
Elektrokardiogram (EKG) merupakan suatu grafik yang dihasilkan oleh suatu
elektrokardiograf. Alat ini merekam aktivitas listrik jantung pada waktu tertentu
(saat pemeriksaan). Secara harafiah didefinisikan : “elektro” = berkaitan dengan
elektronika, dan “kardio” = berasal dari bahasa Yunani yang artinya jantung,
kemudian “gram”, berarti tulis / menulis. Analisis sejumlah gelombang dan
vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik
yang penting. Elektrokardiogram (EKG) tidak menilai kontraktilitas jantung
secara langsung, namun dapat memberikan indikasi menyeluruh atas naik-
turunya kontraktilitas jantung. Elektrokardiogram (EKG) adalah tes sederhana
untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Tes ini menggunakan
mesin pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf.
Elektrokardiograf akan menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang
ditampilkan pada layar pemantau. EKG tidak menyakitkan karena tanpa
pengaliran arus listrik dan tanpa sayatan (noninvasif). Dokter akan
menempelkan elektrode, umumnya berjumlah 10 atau 12 buah, berbahan plastik
dan berukuran kecil, di dada, lengan, dan tungkai. Elektrode disambungkan
dengan kabel-kabel ke mesin elektrokardiograf. Aktivitas kelistrikan jantung
kemudian diukur dan dicetak oleh mesin EKG, serta diinterpretasi oleh dokter
sebagai penunjang diagnosis.
3. Fungsi eletrokardiogram dan prinsip kerjanya dalam mendiagnosa gangguan pada
jantung, beserta dengan anatomi jantung dan mekanisme kerja jantung
Jawab:
Fungsi elektrokardiogram:
Banyak kegunaan yang dapa diambil dari penggunaan Elektrokardiogram (EKG)
diantaranya, yaitu :
1. Merupakan standar untuk diagnosis aritmia jantung
2. Memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot
jantung akut
3. Digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
4. Kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. Emboli
paru atau hipotermia)
5. Membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. Hiperkalemia dan hipokalemia)
6. Memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. Blok cabang berkas kanan
dan kiri).
Prinsip kerja elektrokardiogram:
Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, jadi
sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan
yang terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan elektroda EKG. Jika lokasi
penempelan elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja dokter memerintahkan
untuk mencukurnya terlebih dahulu. Sensor yang disebut dengan elektroda akan
dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dan kaki, baik dengan menggunakan
semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda ini selanjutnya akan mendeteksi
arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh mesin
elektrokardiograf.
Anatomi jantung dan mekanisme kerja jantung

1. Perikardium
Jantung berada dalam rongga berisi cairan yang disebut rongga perikardial.
Dinding dan lapisan rongga perikardial inilah yang disebut dengan perikardium.
Perikardium ialah sejenis membran serosa yang menghasilkan cairan serous untuk
melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang menyakitkan
antara jantung dan organ sekitarnya. Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga
dan menahan jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri
dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah),
dan endokardium (lapisan dalam).
2. Serambi
Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari
serambi kanan dan kiri. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari
tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah. Sedangkan serambi kiri berfungsi untuk
menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki dinding yang lebih tipis
dan tidak berotot karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima darah.
3. Bilik
Sama seperti serambi, bilik atau disebut juga ventrikel merupakan bagian jantung
bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi untuk
memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru. Sementara itu, bilik kiri berfungsi
untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Dinding bilik jauh
lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi karena bekerja lebih keras
untuk memompa darah baik dari jantung ke paru-paru maupun ke seluruh tubuh.
4. Katup
Jantung memiliki empat katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu arah,
yaitu:
a. Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
b. Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis
yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
c. Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir
dari serambi kiri ke bilik kiri.
d. Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk dilewati
dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).
5. Pembuluh darah
Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:
a. Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh
lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga
tekanan darah tetap konsisten.
b. Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari
seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena
memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
c. Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil
dengan vena terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan
pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti
karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.
Mekanisme kerja jantung
Siklus jantung adalah urutan kerja jantung dalam satu denyut jantung. Siklus ini
terjadi dalam 2 fase, yaitu:
a. Diastole, adalah periode istirahat yang mengikuti periode kontraksi.
1. Darah vena memasuki antrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.
2. Darah yang teroksigenasi melewati atrium kiri vena pulmonalis.
3. Kedua katup atrioventrikular (tricuspidalis dan bikuspidalis) tertutup dan
darah dicegah untuk memasuki atrium ke dalam ventrikel.
4. Katup pulmonalis dan aorta tertutup, mencegah kembalinya darah dari arteri
pulmonalis ke dalam ventrikel kanan dan dari aorta ke dalam ventrikel kiri.
5. Dengan bertambah banyaknya darah yang memasuki kedua atrium,, tekanan di
dalamnya lebih besar dari ventrikel, katup A-V terbuka dan darah mulai
mengalir dari atrium ke dalam ventrikel.
b. Sistole, adalah periode kontraksi otot, berlangsung selama 0,3 detik.
1. Dirangsang oleh nodus sinoatrial, dinding atrium berkontraksi, memeras sisa
darah dari atrium ke dalam ventrikel.
2. Ventrikel melebar untuk menerima darah dari atrium dan kemudian mulai
berkontraksi.
3. Ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam atrium, katup A-V
tertutup.
4. Ventrikel terus berkontraksi, katup pulmonalis dan aorta membuka akibat
peningkatan tekanan ini.
5. Darah menyembur keluar dari ventrikel kanan ke dalam arteri pulmonalis dan
darah dari ventrikel kiri menyembur ke dalam aorta.
6. Kontraksi otot kemudian berhenti dan relaksasi otot dimulai.

You might also like