You are on page 1of 5

SEJARAH LAHIRNYA Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan

Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus


PANCASILA (Sebagai dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik
Ideologi & Dasar Negara) Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
31 Mei 2011 pukul 10:13 Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah
Dari berbagai sumber sejarah. menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul
untuk selanjutnya dikemukakan kepada
pemerintah Jepang untuk dapat
Tiga setengah abad lebih, bangsa kita dijajah dipertimbangkan bagi kemerdekaan
bangsa asing. Indonesia.
Tahun 1511 Bangsa Portugis merebut Malaka
dan masuk kepulauan Maluku, sebagai awal Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal
sejarah buramnya bangsa ini, disusul Spanyol 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang
dan Inggris yang juga berdalih mencari pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945.
rempah - rempah di bumi Nusantara. Dalam sidang pertama tersebut yang
Kemudian Tahun 1596 Bangsa Belanda dibicarakan khusus mengenai dasar negara
pertama kali datang ke Indonesia dibawah untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang
pimpinan Houtman dan de Kyzer. Yang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh membahas
puncaknya bangsa Belanda mendirikan VOC dan mengusulkan dasar negara yaitu
dan J.P. Coen diangkat sebagai Gubernur Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.
Jenderal Pertama VOC.
Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun mengajukan usul mengenai calon dasar
1942, tepatnya tanggal 9 Maret 1942 negara secara lisan yang terdiri atas lima hal,
Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa yaitu :
syarat kepada Jepang. Sejak saat itu
Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. 1. Peri Kebangsaan
Namun Jepang tidak terlalu lama menduduki 2. Peri Kemanusiaan
Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang 3. Peri Ketuhanan
mulai kalah melawan tentara Sekutu. 4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam melawan
tentara Sekutu, Jepang memberikan janji Selain secara lisan M. Yamin juga
kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini mengajukan usul secara tertulis yaitu :
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada
tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus 1. Ketuhanan Yang Maha Esa
menerus terdesak, maka pada tanggal 29 2. Persatuan Indonesia
April 1945 Jepang memberikan janji 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan
kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Beradab
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
syarat yang dituangkan dalam Maklumat Hikmat Kebijaksanaan dalam
Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Permusyawaratan/ Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat 1. Ir. Soekarno
Indonesia 2. Ki Bagus Hadikusumo
3. K.H. Wachid Hasjim
4. Mr. Muh. Yamin
Kemudian pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. 5. M. Sutardjo Kartohadikusumo
Soekarno (Bung Karno) mengajukan usul 6. Mr. A.A. Maramis
mengenai calon dasar negara yaitu : 7. R. Otto Iskandar Dinata dan
8. Drs. Muh. Hatta
1. Nasionalisme (Kebangsaan
Indonesia)
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan) Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat
3. Mufakat atau Demokrasi gabungan antara Panitia Kecil, dengan para
4. Kesejahteraan Sosial anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan Hasil yang dicapai antara lain disetujui
dibentuknya sebuah Panitia Kecil Penyelidik
Usul - usul/ Perumus Dasar Negara, yang
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama terdiri atas sembilan orang, yaitu: Ir.
PANCASILA, lebih lanjut Bung Karno Soekarno, Drs. Muh. Hatta, Mr. A.A. Maramis,
mengemukakan bahwa kelima sila tersebut K.H. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir,
dapat diperas menjadi Trisila, yaitu: Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Mr.
Ahmad Subardjo dan Mr. Muh. Yamin. Panitia
1. Sosio nasionalisme Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini
2. Sosio demokrasi berhasil merumuskan Mukadimah Hukum
3. Ketuhanan. Dasar, yang kemudian dikenal dengan
sebutan PIAGAM JAKARTA.
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut
masih bisa diperas lagi menjadi Ekasila yaitu Dalam sidang BPUPKI kedua, Tanggal 10 s/d
GOTONG ROYONG. 16 Juli 1945, hasil yang dicapai adalah
merumuskan rancangan Hukum Dasar.
Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, Tanggal 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia
maka selanjutnya pada hari yang sama (1 Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat Dan pada Tanggal 15 Agustus 1945 Jepang
untuk membentuk sebuah panitia kecil yang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, sejak
tugasnya adalah menampung usul-usul yang saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan.
masuk dan memeriksanya serta melaporkan Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan
kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa
anggota diberi kesempatan mengajukan usul Indonesia, yaitu dengan mem-Proklamasi-kan
secara tertulis paling lambat sampai dengan Kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17
tanggal 20 Juni 1945. Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi
kemerdekaan PPKI mengadakan sidang,
Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas 8 dengan acara utama :
orang, yaitu:
1. Mengesahkan Rancangan Hukum PEMBUKAAN (Preambule)
Dasar dengan Preambulnya
(Pembukaan) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden. hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,
Untuk pengesahan Preambul, terjadi proses karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan
yang sangat panjang, sehingga sebelum dan perikeadilan.
mengesahkan Preambul, Drs. Muhammad
Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945 sore hari, Indonesia telah sampailah kepada saat yang
sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada berbahagia dengan selamat sentausa
utusan dari Indonesia bagian Timur yang mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
menemuinya. Intinya, rakyat Indonesia bagian pintu gerbang kemerdekaan Negara
Timur mengusulkan agar pada alinea Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat,
keempat preambul, di belakang kata adil dan makmur.
KETUHANAN yang berbunyi 'dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa
pemeluk-pemeluknya' dihapus. Jika tidak dan dengan didorongkan oleh keinginan
maka rakyat Indonesia bagian Timur lebih luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
baik memisahkan diri dari negara RI yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
baru saja diproklamasikan. dengan ini kemerdekaannya.

Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada Kemudian daripada itu untuk membentuk
sidang pleno PPKI, khususnya kepada para suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
anggota tokoh-tokoh Islam, antara lain kepada melindungi segenap bangsa Indonesia dan
Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
dan Teuku Muh. Hasan. Bung Hatta berusaha memajukan kesejahteraan umum,
meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena melaksanakan ketertiban dunia yang
pendekatan yang terus-menerus dan demi berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
persatuan dan kesatuan, mengingat Indonesia dan keadilan sosial, maka disusunlah
baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu
Islam itu merelakan dicoretnya 'dengan dalam suatu susunan Negara Republik
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi Indonesia yang berkedaulatan dengan
pemeluk-pemeluknya' di belakang kata berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Ketuhanan dan diganti dengan 'Yang Maha Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Esa', sehingga Preambule (Pembukaan) Persatuan Indonesia dan Ke-rakyatan yang
UUD1945 disepakati sebagai berikut : dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan
UNDANG-UNDANG DASAR mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN seluruh rakyat Indonesia.
1945
Dan untuk dapat melaksanakan PANCASILA  Mengakui persamaan derajad, persamaan
sebagai ideologi dan dasar negara sekaligus hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
sebagai pandangan hidup seluruh Rakyat tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan,
Indonesia, maka Pancasila diterjemahkan agama, kepercayaan, jenis kelamin,
dalam butir - butir Pancasila yaitu : kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :  Mengembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia.
 Bangsa Indonesia menyatakan  Mengembangkan sikap saling tenggang rasa
kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap dan tepa selira.
Tuhan Yang Maha Esa.  Mengembangkan sikap tidak semena-mena
 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap orang lain.
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai  Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
dengan agama dan kepercayaannya masing-  Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil  Berani membela kebenaran dan keadilan.
dan beradab.  Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
 Mengembangkan sikap hormat menghormati bagian dari seluruh umat manusia.
dan bekerjasama antara pemeluk agama  Mengembangkan sikap hormat menghormati
dengan penganut kepercayaan yang berbeda- dan bekerjasama dengan bangsa lain.
beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama 3. PERSATUAN INDONESIA :
umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.  Mampu menempatkan persatuan, kesatuan,
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan serta kepentingan dan keselamatan bangsa
Yang Maha Esa adalah masalah yang dan negara sebagai kepentingan bersama di
 Menyangkut hubungan pribadi manusia atas kepentingan pribadi dan golongan.
dengan Tuhan Yang Maha Esa.  Sanggup dan rela berkorban untuk
 Mengembangkan sikap saling menghormati kepentingan negara dan bangsa apabila
kebebasan menjalankan ibadah sesuai diperlukan.
dengan agama dan kepercayaannya masing-  Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air
masing. dan bangsa.
 Tidak memaksakan suatu agama dan  Mengembangkan rasa kebanggaan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
kepada orang lain.  Memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN  Mengembangkan persatuan Indonesia atas
BERADAB : dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan
 Mengakui dan memperlakukan manusia kesatuan bangsa.
sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH  Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM  Menjaga keseimbangan antara hak dan
PERMUSYAWARATAN/ PERWAKILAN : kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Sebagai warga negara dan warga  Suka memberi pertolongan kepada orang lain
masyarakat, setiap manusia Indonesia agar dapat berdiri sendiri.
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban  Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-
yang sama. usaha yang bersifat pemerasaN terhadap
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
orang lain.  Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal
 Mengutamakan musyawarah dalam yang bersifat pemborosan dan gayA hidup
mengambil keputusan untuk kepentingan mewah.
bersama.  Tidak menggunakan hak milik untuk
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi bertentangan dengan atau merugikaN
oleh semangat kekeluargaan. kepentingan umum.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap  Suka bekerja keras.
keputusan yang dicapai sebagai hasil  Suka menghargai hasil karya orang lain yang
musyawarah. bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
 Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab bersama.
menerima dan melaksanakan hasil keputusan  Suka melakukan kegiatan dalam rangka
musyawarah. mewujudkan kemajuan yang merata dan
 Di dalam musyawarah diutamakan berkeadilan sosial.
kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan
sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH


RAKYAT INDONESIA :

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang


mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.

You might also like