You are on page 1of 1

ABSTRAK

Kafein adalah senyawa alkaloid golongan methylxanthine yang terkandung dalam kopi.
Proses pasca panen dan penyangraian mempengaruhi kadar kafein dalam kopi. Tujuan
penelitian ini yaitu menentukan kadar kafein dalam Kopi Banjaran dengan
membandingkan proses pasca panen dan tingkat kematangan sangrai. Sampel kopi yang
digunakan adalah kopi jenis robusta dengan perbedaan proses pasca panen yaitu natural
dengan full washed dan tingkat kematangan sangrai yaitu cinnamon, american, city, full
city, full city plus. Penentuan kadar kafein dalam kopi dilakukan dengan cara ekstraksi
cair-cair menggunakan pelarut kloroform, dan pengukuran serapan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis pada λmaks 272,6 nm, hasil penetapan kadar kafein pada kopi
robusta proses pasca panen natural tingkat kematangan sangrai cinnamon =
1,6456±0,4773%b/b, american = 1,3572±0,4808%b/b, city = 1,1841±0,4808%b/b, full
city = 1,1793±0,2404%b/b, dan full city plus = 1,1592±0,3672%b/b. Kopi robusta proses
pasca panen full washed tingkat kematangan sangrai cinnamon = 1,2554±0,5004%b/b,
american = 1,2306±0,7344%b/b, city = 1,0183±0,7068%b/b, full city =
0,9790±0,3672%b/b, full city plus = 0,9014±0,7344%b/b. Hasil ini menunjukkan bahwa
proses pasca panen full washed serta suhu dan lama penyangraian akan menurunkan kadar
kafein pada kopi tersebut.
Kata kunci : Kafein, Kopi Banjaran, Spektrofotometri UV-Vis, Robusta

You might also like