You are on page 1of 17

ANGKA KELAHIRAN DAN ANGKA KEMATIAN

Angka Kelahiran dan Angka Kematian - Adala mari kita bahas dengan materi dibawah ini
bersama sama:

Secara garis besar penggolongan kelahiran / natalitas adalah :


1) Angka Keahiran Khusus
2) Angka Kelahiran Umum
3) Angka Kelahiran Kasar

Dan secara garis besar penggolongan kematian / mortalitas adalah :


1) Angka Kematian Kasar
2) Angka Kematian Khusus

Masing – masing memiliki rumus yang berbeda, mari kita pelajari satu persatu.

a. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
1) Angka Kelahiran Kasar

Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan jumlah bayi yang lahir
setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan
rumus sebagai berikut.

Di mana: CBR = L/P *1000


CBR = angka kelahiran kasar
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun

Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi tiga, yaitu:


a) Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30.
b) Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20 - 30.
c) Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20.

Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005
kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan
Singapura 25 maka CBR Indonesia masih relatif tinggi.
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa dan
jumlah bayi yang lahir tercatat 900 anak Berapa angka kelahiran kasarnya?

Angka kelahiran kasar adalah 45, artinya pada setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun
terjadi kelahiran sebanyak 45 bayi.

2) Angka Kelahiran Umum

Angka kelahiran umum atau General Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap
1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran umum
dapat diketahui dengan rumus.

Di mana: GFR = L/W(15-49)*1000


L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 Tahun

Contoh:
Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15 - 49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada
9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 900 anak. Berapakah angka kelahiran
umumnya?

Angka kelahiran umum 100, artinya setiap 1.000 wanita berumur 15 - 49 tahun dalam satu
tahun terdapat jumlah kelahiran 100 bayi.
3) Angka Keahiran Khusus

Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR) menunjukkan banyaknya bayi
lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui
ASBR digunakan rumus sebagai berikut.
Di mana: ASBR = Lx/Px*1000
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

Contoh:
Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 - 24 sebanyak 300.000 jiwa. Banyaknya bayi yang
lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak. Berapa angka kelahiran khususnya?

Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20 - 24 tahun terdapat 10 bayi yang lahir dalam
setahun.

b. Kematian (Mortalitas)

1) Angka Kematian Kasar

Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan jumlah kematian setiap
1.000 pendduk dalam setahun.

Angka kematian kasar terdiri atas tiga golongan, yaitu:


a) Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya kurang dari 13.
b) Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya antara 14 - 18.
c) Golongan tinggi, apabila jumlah mortalitasnya lebih dari 18.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui angka kematian kasar adalah:


Di mana: CDR = M/P*1000
M = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Menurut Wardiyatmoko angka kematian kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 -
2005 kurang lebih sebesar 43. Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia
24, dan Singapura 9 maka CDR Indonesia masih relatif tinggi.

Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan
jumlah penduduk yang meninggal 800 anak. Berapakah angka kematian kasarnya?

Angka kematian kasarnya 8, artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang
meninggal ada 8 orang.

2) Angka Kematian Khusus

Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate (ASBR) menunjukkan
banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia tertentu dalam
setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada
kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah.

Di mana: ASBR = Lx/Px


ASBR = angka kematian pada umur tertentu
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 - 18,
dan tinggi jika lebih dari 18.

Contoh:
Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 - 69 tahun adalah 100.000 jiwa. Dalam waktu
satu tahun yang meninggal dunia sebanyak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus
menurut kelompok umur di provinsi tersebut!

Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 - 69 tahun, yang meninggal sebanyak 200
orang dalam setahun.
Rumus Angka Kelahiran Kasar, Umum dan Berdasarkan Usia
By Guru Geografi - February 13, 2017
Kelahiran atau fertilitas merupakan peristiwa lahirnya seorang bayi dari seorang ibu yang
ditandai dengan danya kehidupan (life birth). Tanda kehidupan yaitu dengan adanya kejadian
bernapas, menangis dan bergerak. Istilah lain dari fertilitas adalahfekunditas yaitu
kemampuan secara fisiologis dan biologis seorang ibu untuk melahirkan bayi hidup selaam
amsa reproduksi.

Perhitungan fertilitas lebih rumit jika dibandingkan dengan mortalitas karena seorang ibu
hanya sekali hidup namun punya kemampuan lebih dari satu kali untuk melahirkan hidup
selama masa reproduksi. Di lain pihak, proses kelahiran melibatkan dua orang yaitu suami
isteri sementara kematian hanya melibatkan satu orang. Fertilitas punya beberap cara
perhitungan yang sangat berguna bagi berbagai kepelruan, diantaranya:

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)


Tingkat kelahiran kasar (CBR) dapat diartikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada tahun
tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Rumus angka kelahiran kasar adalah
sebagai berikut:

CBR = Angka kelahiran kasar


Pm = penduduk pada pertengahan tahun
B = jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
K = Konstanta (biasanya 1.000)

Contoh:
Di tahun 2012 jumlah penduduk Bogor memiliki CBR 42,3, artinya pada tahun tersebut tiap
1.000 penduduk terdapat kelahiran 42,3 bayi. Perhitungan CBR dibagi oleh seluruh penduduk
baik laki atua perempuan padahal yang melahirkan adalah perempuan.

2. Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate)


Perhitungan GFR lebih teliti dibanding CBR karena dalam perhitungan GFR, pembagi-nya
adalah penduduk wanita yang berada dalam usia reproduksi yaitu 15-49 tahun. Rumus angka
kelahiran umum adalah:

GFR = Angka kelahiran umum


B = jumlah bayi
P (15-49) = jumlah penduduk wanita berusia 15 - 49 tahun
K = konstanta (biasanya 1.000)

Contoh: Bila data kependudukan Madiun menunjukan angka GFR adalah 61, maka terdapat
61 bayi yang lahir hidup dari 1.000 penduduk wanita yang berusia 15 - 49 tahun tertentu pada
pertengahan tahun.

3. Tingkat Kelahiran Berdasarkan Usia (Age Specific Fertility Rate)


Tingkat kelahiran berdasarkan usia atua ASFR ini perhitungannya lebih detail dibandingkan
dua perhitungan sebelumnya, mengingat perhitungan ini berdasarkan kelompok usia dengan
interval lima tahun dari seorang wanita selama masa reproduksinya. Rumus hitung ASFR
adalah

ASFR = Kelahiran bayi dari ibu berusia spesifik


a = 15-19 tahun
b = 20-24 tahun
c = 25-29 tahun
d = 30-34 tahun
e = 35-39 tahun
f = 40-44 tahun
g = 45-49 tahun

Bi = jumlah bayi yang dilahirkan ibu berusia di atas


Pfi = Jumlah penduduk wanita pada rentang usia di atas

Misal jika ASFR (15-19) di Kota Karawang adaah 15, maka artinya terdapat 15 kelahiran
dari 1.000 penduduk wanita yang berusia 15-19 tahun pada tahun tersebut
) Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
dalam waktu satu tahun.

CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

CDR = M/P x 1.000

Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta

Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam.


- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, termasuk kriteria tinggi

2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)


Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.

ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

ASDR = Mi/Pi x 1.000

Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = Konstanta

3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate/IMR)


Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang
umurnya di bawah satu tahun) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.

IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.


.

Keterangan :
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini.
- IMR kurang dari 35, termasuk kriteria rendah
- IMR antara 35 sampai 75, termasuk kriteria sedang
- IMR antara 75 sampai 125, termasuk kriteria tinggi
- IMR lebih dari 125, termasuk kriteria sangat tinggi

Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor penghambat.

1) Faktor pendorong kematian (promortalitas)


(a) Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.

(b) Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.

(c) Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.

(d) Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.

(e) Tingkat pencemaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat.

2) Faktor penghambat kematian (antimortalitas)


(a) Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.

(b) Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.

(c) Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat
diobati.

(d) Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan
bunuh diri atau membunuh orang lain, karena ajaran aga
IMR (Infant Mortality Rate)

Infant Mortality Rate ( IMR)

Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang
terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus
untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam
pengukuran kesejahteraan penduduk.

Rumus: IMR=(Db/Pb)x1.000

Keterangan :

D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun

P=jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan

> 125 Sangat Tinggi

75-125 Tinggi

35-75 Sedang

<35 Rendah

contoh :

Hasil sensus penduduk di Jepang tahun 1990, dilaporkan jumlah kematian bayi <1 tahun
5616 orang dengan jumlah keahiran hidup 1.277.900 orang, berapa IMR tahun 1990?

Perhitungan :
IMR : (5616/1277900) x 1000 = 4,6 per 1000
Infant Mortality Rate Negara Jepang tahun 1990 adalah 5 orang per 1000 penduduk

Lalu, penyebab meningkatnya angka kematian bayi itu apa ?

Apabila diliat dr segi lingkungan bisa saja disebabkan karena lingkungan tempat tinggal yg
krg bersih dan sehat sehingga sbg sumber bibit penyakit, terkena paparan polusi ataupun
paparan kimiawai maupun fisiologik.

Lalu apabila diliat dari segi pelayanan kesehatan diperkirakan dapat disebabkan karena tidak
adanya kegiatan penyuluhan tentang kesehatan balita, kurang digalakkannya program
posyandu di wilayah tsb, puskesmas yg sulit untuk dicapai. dll.

Lalu ketika diliat dr segi input, bisa saja disebabkan karena asupan gizi yg diberikan tdk
memenuhi syarat gizi yg seimbang, malnutrisi, dsb
UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

1. PROPORSI

Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi
digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi

Rumus Proporsi : x / (x+y) x k

Contoh: Proporsi Mhs wanita = Jumlah Mahasiswa wanita

------------------------------------------ k

Jumlah Mahasiswa wanita + pria

Proporsi Mahasiswa berprestasi

Proporsi Mahasiswa hafal Al Qur’an

2. RATIO

Ratio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung. Ratio digunakan untuk
menyatakan besarnya kejadian.

Rumus Ratio: (x/y) k

Ratio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan

Ratio x : y = 1 : 2

Contoh: Sex ratio = jumlah pria

--------------------- k

jumlah wanita

Pria : Wanita = x : y

Dependency ratio = Jumlah usia (0 - <14th) + (>65 th)

----------------------------------------------- k

Jumlah usia (15 – 64 th)


Contoh: Jumlah Mahasiswa Stikes = 100, ratio pria : wanita = 2 : 3. Berapa jumlah masing2
mahasiswa?

3. RATE

Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko
kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu
dalam masyarakat.

Rumus Rate: (x/y) k

X: angka kejadian

Y: populasi berisiko

K: konstanta (angka kelipatan dari 10)

Contoh: Campak → berisiko pada balita

Diare → berisiko pada semua penduduk

Cancer servik → berisiko pada wanita

Contoh Soal:

Jumlah pasien di RS A = 150, dengan rincian pria = 90 dan wanita = 60

Berapa proporsi pasien wanita?

Berapa sex ratio pasien di RS A?

PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN/ MORBIDITAS

1. INCIDENCE RATE

Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu
tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu.

Rumus Incidence Rate (IR): Jumlah penyakit baru

------------------------------- k

Jumlah populasi berisiko

2. PREVALENCE RATE
Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam masyarakat di
suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu. Prevalence Rate yang ditentukan pada waktu
tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point Prevalence Rate.

Prevalence Rate yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d 31 Desember
2000) disebut Periode Prevalence Rate

Rumus Prevalence Rate (PR): Jumlah penyakit lama + baru

---------------------------------------- k

Jumlah populasi berisiko

3. ATTACK RATE

Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam
masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu.

Rumus Attack Rate (AR): Jumlah penyakit baru

------------------------------------------------------------------------ k

Jumlah populasi berisiko (dalam waktu wabah berlangsung)

Contoh Soal:

Data desa Jombang pada tahun 2007 adalah sbb:

Jumlah penduduk = 2.000.000

Ratio pria : wanita = 2 : 3

Ratio balita : bukan balita = 2 : 8

Kasus lama/baru campak: Feb=2/10, Mar=5/20, Jun=4/15

Kasus lama/baru diare: Ags= 2/15, Sep=3/25, Okt=5/10

Kasus lama/baru cancer servik: Apr=3/5, Jul=8/5

Hitunglah:

Incidence Rate Campak tahun 2007

Point Prevalence Rate Campak pada bulan Feb, Maret dan Juni?

Periode Prevalence Rate Campak pada tahun 2007?

Attack Rate Campak?


Hitunglah:

Incidence Rate Diare tahun 2007

Point Prevalence Rate Diare pada bulan Ags, Sep dan Okt?

Periode Prevalence Rate Diare pada tahun 2007?

Attack Rate Diare?

Hitunglah:

Incidence Rate Ca Servik tahun 2007

Point Prevalence Rate Ca servik pada bulan Apr dan Jul?

Periode Prevalence Rate Ca Servik pada tahun 2007?

PENGUKURAN MORTALITY RATE


1. CRUDE DEATH RATE

CDR adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama satu tahun dibagi
jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

Rumus: CDR (Crude Death Rate) : Jumlah semua kematian

------------------------------- k

Jumlah semua penduduk

2. SPECIFIC DEATH RATE

SDR adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun dibagi jumlah
penduduk pada pertengahan tahun.

Rumus: SDR (Specific Death Rate) : Jumlah kematian penyakit x

----------------------------------------- k

Jumlah semua penduduk

3. CASE FATALITY RATE

CFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan
kegawatan/ keganasan penyakit tersebut.

Rumus CFR (Case Fatality Rate): Jumlah kematian penyakit x


----------------------------------------- x 100%

Jumlah kasus penyakit x

4. MATERNAL MORTALITY RATE

MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/
melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup.

Rumus MMR (Maternal Mortality Rate): Jumlah kematian Ibu

---------------------------------- x 100.000

Jumlah kelahiran hidup

5. INFANT MORTALITY RATE

IMR = AKB = angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur <1tahun) per 1000
kelahiran hidup.

Rumus IMR (Infant Mortality Rate): Jumlah kematian bayi

---------------------------------- x 1000

Jumlah kelahiran hidup

6. NEONATAL MORTALITY RATE

NMR = AKN = Angka Kematian Neonatal adalah jumlah kematian bayi sampai umur < 4 minggu
atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup.

Rumus NMR (Neonatal Mortality Rate): Jumlah kematian neonatus

-------------------------------------- x 1000

Jumlah kelahiran hidup

7. PERINATAL MORTALITY RATE

PMR = AKP = angka Kematian Perinatal adalah jumlah kematian janin umur 28 minggu s/d 7 hari
seudah lahir per 1000 kelahiran hidup.

Rumus PMR (Perinatal Mortality Rate): Jumlah kematian perinatal

----------------------------------------- -x 1000

Jumlah kelahiran hidup


Contoh Soal:

Penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 1990 = 178.440.000 orang dengan jumlah kematian
selama tahun 1990 = 17.308.680 orang. Berapa CDR tahun 1990?

Bila jumlah kematian karena tetanus pada tahun 1990 = 180.000 orang. Berapa SDR tetanus per
1000 penduduk?

Jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan di Singapura hanya 1 orang pada tahun 1990, dengan
jumlah seluruh kelahiran hidup sebanyak 49.864 orang. Berapa MMR pada tahun 1990?

Hasil sensus penduduk Jepang tahu 1990, dilaporkan jumlah kematian bayi <1 tahun sebanyak 5.616
orang, jumlah kematian bayi umur 4 minggu sebanyak 3.179 orang, jumlah kematian janin umur 28
minggu s/d 7 hari post partum sebanyak 7.001 orang.

Jika jumlah kelahiran hidup 1.227.900 orang.

Berapa IMR tahun 1990?

Berapa PMR tahun 1990?

Berapa NMR tahun 1990?

You might also like