You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An.

M DENGAN
SINDROME NEFROTIK DI RUANG PERAWATAN ANAK
LT. 1 RSUP Dr. KARIADI KOTA SEMARANG

DISUSUN OLEH :

ALFIAN MUSA
G3A017217

PRAKTIK KEP. ANAK


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Anak : An. M
Tanggal Lahir : 01-08-2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 17 tahun
Diagnosa Medis : Sindrome Nefrotik Dependent Steroid
Tanggal Masuk RS : 21-09-2018

Nama Orang Tua/Wali : Ny. J


Alamat : Stonen Timur 1
Pekerjaan Orang Tua : PNS
Agama : Katolik
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Hubungan Dengan Anak : Ibu kandung
Tanggal Pengkajian : 25-09-2018
Genogram keluarga :

B. KELUHAN UTAMA
Rasa haus yang berlebihan, sulit tidur, belum BAB 5 hari, hiperglikemi

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu klien mengatakan klien masuk rumah sakit dikarenakan gula darah yang
tinggi (200 mg/dl), klien punya riwayat sindrome nefrotik sebelumnya klien
sering melakukan kontrol di poliklinik penyakit dalam RSU Elizabeth dan
setelah dari pihak dokter mengetahui bahwa klien punya gejala Diabetes maka
klien dirujukan ke RSUP dr.Kariadi, klien masuk ke IGD dengan GDS : 250
mg/dl, RR : 24 x/m, HR : 90 x/m, Suhu : 36 °C, TD : 110/70 mmHg, Spo2 : 98
%.

D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Ibu klien mengatakan klien sebelumnya pernah masuk Rumah sakit yaitu
pada tanggal 04 agustus 2014 dengan keluhan seluruh badan bengkak oleh
dokter klien terdiagnosa menderita sindrome nefrotik dan pada tanggal 18 mei
2015 klien masuk rumah sakit lagi dengan diagnosa DBD, klien tidak memiliki
riwayat operasi sebelumnya, klien tidak memiliki riwayat alergi pada makanan
maupun obat.

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ibu klien mengatkan dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama seperti anaknya dan hanya mamiliki riwayat hipertensi.
F. PENGUKURAN ANTROPOMETRI
1. Berat badan : 39 kg
2. Tinggi/panjang badan : 161 cm
3. Lingkar kepala :-
4. Lingkar dada :-
5. Lingkar lengan atas :-
Interpretasi status gizi
 WAZ :-
 HAZ :-
 WHZ :-
 kesimpulan :-

G. VITAL SIGN
Tanggal : 25-09-2018
Suhu : 36,9 °C
RR : 24 x/m
Spo2 : 98 %
HR : 90 x/m
TD : 110/70 mmHg

H. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Klien tidak memiliki masalah keterlambatan pada pertumbuhan dan
perkembangan.

I. IDENTITAS KEBUTUHAN DASAR DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Kepala
Bentuk kepala : simetris (+)
Fontanel anterior : tertutup (+)
Fontanel posterior : tertutup (+)
Kontrol kepala : baik, tidak ada keluhan
Warna rambut : hitam
Tekstur rambut : halus
Bentuk wajah : simetris, tidak ada kelainan

2. Kebutuhan oksigenasi
a. Hidung
Bentuk : simetris (+)
Septum nasal : ada (+)
Polip : tidak ada (-)
Tes penciuman : kanan/kiri; +/+
Serumen : tidak ada (-)
b. Dada
Bentuk : simetris (+)
Retraksi intercostal : ya, tidak ada kelainan
Suara perkusi dinding dada : hipersonor (+)
Fremitus vokal : vibrasi kiri kanan simetris
Perkembangan payudara : simetris (+)
c. Paru-paru
Pola pernapasan : reguler, (RR: 24x/m)
Suara napas tambahan : tidak ada (-)

3. Kebutuhan nutrisi dan cairan


a. Mulut
Membran mukosa : lembab
Gusi : merah, tidak terdapat kelainan
Jumlah gigi : 30 buah
Warna gigi : putih
Warna lidah : merah
Gerakan lidah : terkontrol (+)
Tonsil : tidak ada pembesaran
Tes pengecapan : baik, tidak ada kelainan
b. Abdomen
Bentuk : simetris (+)
Umbilikus : bersih
Bising usus : hipoaktif
Pembesaran hepar : tidak ada (-)
Pembesaran limpa : tidak ada (-)
Perkusi dinding perut : timpani
c. Nutrisi dan cairan
Sebelum sakit
Frekuensi makan : 3 kali/hari
Porsi makan : sedang
Jenis makanan pokok : nasi dan lauk-pauk
Jenis makanan selingan : pisang dan jeruk
Makanan kesukaan : ayam goreng
Makanan yang tidak disukai : udang dan kepiting
Setelah dirawat
Frekuensi makan : 3 kali/hari
Porsi makan : sedikit
Jenis makanan pokok : nasi
Jenis makanan selingan : pisang dan pear
Makanan kesukaan : ayam goreng
Makanan yang tidak disukai : udang dan kepiting
4. Kebutuhan eliminasi
Sebelum sakit
Pola BAB
Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lunak/padat
Warna : kuning normal
Keluhan saat BAB : tidak ada keluhan
Pola BAK
Frekuensi : 4-6 kali/hari
Warna : kuning jernih
Volume : 900 ml
Keluhan saat BAK : tidak ada

Setelah dirawat
Pola BAB
Frekuensi : belum BAB 5 hari
Konsistensi :-
Warna :-
Keluhan saat BAB :-
Pola BAK
Frekuensi : 3-5 kali/hari
Warna : kuning keruh
Volume : 500 ml
Keluhan saat BAK : tidak ada

5. Kebutuhan aktivitas dan istirahat


Sebelum sakit
Pola aktivitas
Bermain : aktif
Tempramen anak : baik
Pola tidur
Frekuensi : 7-8 jam
Ritual sebelum tidur : berdoa
Enuresis : tidak ada
Gangguan tidur : tidak ada

Setelah dirawat
Pola aktivitas
Bermain : hipoaktif
Tempramen anak : baik
Pola tidur
Frekuensi : 4-5 jam
Ritual sebelum tidur : berdoa
Enuresis : tidak ada
Gangguan tidur : sering bangun pada malam hari
6. Kebutuhan interaksi sosial
Komunikasi
Anak-orang tua : baik
Anak-teman : baik
Anak-keluarga : baik
Anak-orang lain : baik
Bicara
Ketidakfasihan(gagap) : tidak ada
Defisiensi artikulasi : tidak ada
Gangguan suara : tidak ada
Bahasa
Memberikan arti pada kata-kata : iya, tidak ada kelainan
Mengatur kata-kata ke kalimat : iya, kalimat yang diucapkan baik

7. Kebutuhan hiegiene personal


a. Frekuensi mandi : 2 kali/hari
b. Tempat mandi : kamar mandi
c. Kebiasaan mandi : mandiri
d. Freq sikat gigi : 2 kali/hari
e. Berpakaian : mandiri
f. Berhias : mandiri
g. Keramas : mandiri
h. Kuku :
i. Warna kuku : kuning
j. Hiegiene : bersih
k. Kondisi kuku : pendek dan bersih
l. Genitalia dan area parianal : tidak dilakukan pemeriksaan

8. Organ sensoris
Mata
Simetris : iya, tidak ada kelainan
Sklera : tidak ikterik
Warna iris : cokelat
Konjungtiva : tidak anemis
Ukuran Pupil kanan/kiri : 2mm/2mm
Refleks kornea : baik
Refleks berkedip : baik, tidak ada kelainan
Gerakan kelopak mata : baik
Lapang pandang : baik
Penglihatan warna : baik
Jarak pandang : baik
Telinga
Hiegine telinga : kanan/bersih, kiri/bersih
Rabas telinga kanan/kiri : tidak ada
Kulit
Warna kulit : sawo matang
Tekstur : halus
Kelembaban : lembab
Turgor : kembali segera
Integritas kulit : utuh
Edema : tidak ada
Capillary refill time : < 3 detik

J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium
(Tanggal 22 September 2018)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Sedimen
Epitel 5.3 /ul 0.0-40.0
Epitel tubulus 4.3 /ul 0.0-6.0
Leukosit 10.9 /ul 0.0-20.0
Eritrosit 1.5 /ul 0.0-25.0
Kristal 0.0 /ul 0.0-10.0
Sil-patologi 0.0 /ul 0.0-0.5
Sil granula kasar Negatif /lpk Negatif
Sil granula halus Negatif /lpk Negatif
Silinder hialin 0.28 /lpk 0.00-1.20
Silinder epitel Negatif /ul Negatif
Silinder eritrosit Negatif /lpk Negatif
Silinder lekosit Negatif /lpk Negatif
mucus 0.14 /ul 0.00-0.50
Kimia klinik
Total protein L 6.0 g/dl 6.4-8.2
Albumin 4.0 g/dl 3.4-5.0
globulin 2 g/dl 2.30-3.50
Ureum 17 mg/dl 15-39
Kreatinin o.75 mg/dl 0.60-1.30
Calcium 2.34 Mmol/l 2.12-2.52
Elektrolit
Natrium 137 Mmol/l 136-145
Kalium 3.4 Mmol/l 35-5.1
Chlorida 100 Mmol/l 98-107
b. Pemeriksaan urine lengkap dan analyzer
(tgl 24 september 2018)
Pemeriksaan Hasil satuan Nilai normal
Warna Kuning muda - -
Kejernihan Jernih - -
Berat jenis 1.022 - 1.003-1.025
PH 7 - 4.8-7.4
Protein Negatif mg/dl Negatif
Reduksi Negatif mg/dl Negatif
Urobilinogen 2 mg/dl Negatif
Aseton 30 mg/dl Negatif
nitrit Negatif - Negatif
Glukosa darah
Glukosa puasa 128 mg/dl 72-126
GDS 220 mg/dl 80-180

K. TERAPI
 Captopril 2,5 mg/12 jam
 Metil prednisolon (1-0-0) =(senin, rabu, jumat)

L. DIIT
 Nasi lunak + putih telur (150 gram)
 2 x jus jeruk : pagi dan sore
 Extra diit pisang rebus 1x/hari
M. ANALISA DATA
Data (Ds Dan Do) Masalah (P) Etiologi (E)

Ds : Ketidakstabilan Gangguan
kadar glukosa toleransi glukosa
 Klien mengatakan sering makan darah darah
dan merasa lapar
 klien sering minum dan sering
kencing
 Klien mengatakan sering lelah
sering mengantuk dan lesu
Do :

 Gula darah puasa tinggi, 128


mg/dl
 GDS tinggi,220 mg/dl

Ds : Resiko Penurunan fungsi


ketidakseimbangan ginjal
 Ibu klien mengatakan klien punya cairan
riwayat sindrome nefrotik
sebelumnya
 Klien mengatakan sering minum
tapi kencing sedikit
Do :
 Intake banyak, dan output sedikit

N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b/d gangguan toleransi glukosa darah
2. Resiko ketidakseimbangan cairan b/d penurunan fungsi glomerulus
O. PERENCANAAN

No. Waktu Tujuan & Kriteria Rencana


Rasional
Dx (Tgl/Jam) (Noc) (Nic)
1 28-09- Setelah diberikan asuhan 1. Monitor kadar 1. Untuk
2018 keperawatan selama 3 x glukosa darah mengontrol
24 jam diharapkan 2. Monitor tanda glukosa darah
ketidakstabilan kadar dan gejala dalam batas
glukosa darah dapat hiperglikemia, normal
teratasi dengan kriteria poliuria, 2. Tanda dan gejala
hasil : polidipsi, bisa merujuk
polifagia, pada DM
o Kadar glukosa darah
kelelahan. 3. Insulin
dalam rentang normal
3. Kolaborasi membantu
o Klien tidak
pemberian metabolisme
menunjukan tanda-
insulin glukosa
tanda
polifagia,polidipsi,po
liuria

2 28-09- Setelah dilakukan 1. Kaji resiko 1. Mengetahui


2018 tindakan keperawatan 3 ketidakseimbang intervensi
x 7 jam, diharapkan an cairan berikutnya
resiko ketidakseimbanga 2. Monitor TTV 2. Memantau
cairan terpenuhi dengan 3. Monitor turgor perubahan TTV
kriteria hasil : kulit 3. Apabila mukosa
4. Monitor warna kering, berarti
 Intake dan output
dan kualitas pasien
seimbang
urine kekurangan
 Hematokrit dalam
cairnan
batas normal
4. Mengetahui
 Turgor kulit elastis
kadar air dalam
tubuh
P. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Ttd &
Implementasi Respon Ps
.Dx Tgl jam Nama
1 28-09- 08.00 1. Monitoring kadar DS : -
2018 WIB glukosa darah
DO : GDS ; 180 mg/dl

09.00 2. Monitoring tanda dan DS : klien mengatakan sering


WIB gejala hiperglikemia merasa lapar dan haus
DO : -

10.00 3. Melakukan kolaborasi DS : -


WIB pemberian insulin
DO : insulin diberikan
(captopril 2,5 mg/12 jam)

2 28-09- 08.00 1. Mengkaji resiko Ds : -


2018 WIB ketidakseimbangan Do : intake ditingkatkan
cairan

2. Monitoring TTV Ds :
09.00 Do : TTV dalam batas normal
WIB

3. Monitoring turgor kulit Ds :


10.00 Do : turgor kulit baik
WIB

12.00 4. Monitoring warna dan Ds : -


WIB kualitas urine Do : warna urin pekat
Q. CATATAN PERKEMBANGAN (H-1)
Ttd
No Waktu
Evaluasi &
Dx (Tgl/Jam)
Nama
1 28-09-2018 S : ibu klien mengatakan gula darah sudah terkontrol,
14.00 WIB sudah turun sejak pemberian insulin

O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah ketidakseimbangan kadar glukosa darah b/d


gangguan toleransi glukosa darah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor kadar glukosa darah
 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
 Kolaborasi pemberian insulin
2 28-09-2018 S : klien mengatakan minum banyak tapi kencing sedikit
14.00 WIB O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah resiko gangguan keseimbangan cairan b/d


penurunan fungsi ginjal belum teratasi
P : lanjutkan intervensi ;
 Kaji resiko ketidakseimbangan cairan
 Monitor TTV
 Monitor turgor kulit
 Monitor warna dan kualitas urine
Catatan perkembangan hari ke-2

Ttd
No Waktu
Evaluasi &
Dx (Tgl/Jam)
Nama
1 28-09-2018 S : ibu klien mengatakan gula darah sudah terkontrol,
14.00 WIB sudah turun sejak pemberian insulin

O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah ketidakseimbangan kadar glukosa darah b/d


gangguan toleransi glukosa darah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor kadar glukosa darah
 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
 Kolaborasi pemberian insulin
2 28-09-2018 S : klien mengatakan minum banyak tapi kencing sedikit
14.00 WIB O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah resiko gangguan keseimbangan cairan b/d


penurunan fungsi ginjal belum teratasi
P : lanjutkan intervensi ;
 Kaji resiko ketidakseimbangan cairan
 Monitor TTV
 Monitor turgor kulit
 Monitor warna dan kualitas urine
Catatan perkembangan hari ke-3

Ttd
No Waktu
Evaluasi &
Dx (Tgl/Jam)
Nama
1 28-09-2018 S : ibu klien mengatakan gula darah sudah terkontrol,
14.00 WIB sudah turun sejak pemberian insulin

O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah ketidakseimbangan kadar glukosa darah b/d


gangguan toleransi glukosa darah belum teratasi.

P : lanjutkan intervensi :
 Monitor kadar glukosa darah
 Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
 Kolaborasi pemberian insulin
2 28-09-2018 S : klien mengatakan minum banyak tapi kencing sedikit
14.00 WIB O : TTV :
 S : 37oC
 RR : 24 x/m
 N : 100 x/m
 GDS / 6 jam ; 160 mg/dl

A : masalah resiko gangguan keseimbangan cairan b/d


penurunan fungsi ginjal belum teratasi
P : lanjutkan intervensi ;
 Kaji resiko ketidakseimbangan cairan
 Monitor TTV
 Monitor turgor kulit
 Monitor warna dan kualitas urine

You might also like