Professional Documents
Culture Documents
BAB VIII
PERTUMBUHAN EKONOMI II
Review :
Pertumbuhan ekonomi direpresentasikan dg Model Solow (Solow Growth Model),
yakni bagaimana :
1. Perubahan modal (tabungan dan investasi) mempengaruhi
2. Perubahan angkatan kerja (pertumbuhan populasi) output
3. Perubahan teknologi perekonomian
Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan variabel eksogen, yg meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu Efisiensi Tenaga Kerja
Jika fungsi produksi adalah Y = F (K, L)
maka Y = F (K, L x E)
dimana : E = efisiensi tenaga kerja
L x E = mengukur jumlah para pekerja efektif
Efisiensi tenaga kerja = mencerminkan pengetahuan masyarakat tentang metode2
produksi – ketika teknologi mengalami kemajuan maka
efisiensi tenaga kerja meningkat
(selain itu, pengembangan dlm kesehatan, pendidikan, atau
keahlian angk.kerja efisiensi tenaga kerja meningkat)
Model kemajuan teknologi =
Peningkatan efisiensi tenaga kerja (E) sejalan dg peningkatan angk.kerja (L)
Asumsi paling sederhana ttg kemajuan teknologi =
Kemajuan teknologi menyebabkan efisiensi tenaga kerja (E) pada tk.konstan g
Bentuk kemajuan teknologi disebut Pengoptimalan Tenaga Kerja (labor-
augmenting technological progress), karena
a. Angk.kerja (L) tumbuh pd tingkat n
b. Efisiensi dari tiap unit tenaga kerja (E) tumbuh pd tingkat g
c. Jumlah per pekerja efektif (L x E) tumbuh pd tingkat n + g
Persamaan:
; ; y = f (k)
Ketika y konstan pd keadaan stabil, maka
a. E tumbuh pd tingkat g
b. L tumbuh pd tingkat n
c. Output total (Y) tumbuh sebesar n + g
Total output perekonomian (Y) = y x (L x E)
Tabel. Tk.pertumbuhan kondisi mapan dlm model Solow dg kemajuan
teknologi
Tk.pertumbuhan
Variabel Simbol
kondisi mapan
Modal per pekerja efektif 0
Kondisi Mapan
Kondisi mapan tercapai (k*) ketika modal per pekerja efektif (k) dan output per
pekerja efektif (y) adalah konstan Δk = 0 Ekuilibrium Perekonomian
Jk.Panjang
Δk = sf(k) – (δ + n + g) k
0 = sf(k) – (δ + n + g) k
sf(k) = (δ + n + g) k
Sekali perekonomian berada pd kondisi mapan, tk.pertumbuhan output per pekerja
hanya bergantung pd tk.kemajuan teknologi.
Dimana:
= Tk.pertumbuhan output
sA > δ pendapatan perekonomian tumbuh selamanya, meskipun tanpa
asumsi kemajuan teknologi eksogen
Dalam model Solow, tabungan akan mendorong pertumbuhan untuk sementara,
tetapi pengembalian modal yg kian menurun pd akhirnya akan mendorong
perekonomian mencapai kondisi mapan dimana pertumbuhan hanya
bergantung pd kemajuan teknologi eksogen.
Dalam teori pertumbuhan endogen, tabungan dan investasi bisa mendorong
pertumbuhan yg berkesinambungan.
Teori pertumbuhan endogen menyatakan bahwa asumsi pengembalian modal
konstan (bukan kian menurun) lebih bermanfaat jika K diasumsikan secara lebih
luas.
Asumsi pengembalian modal konstan menjadi deskripsi mengenai pertumbuhan
ekonomi jk.panjang.
SOAL LATIHAN
ISIAN
ESSAY
1. Gambarkan secara grafis model pertumbuhan Solow dgn memasukkan faktor
kemajuan teknologi yg mencapai kondisi steady state!
2. Suatu perekonomian dijelaskan oleh model pertumbuhan Solow sehingga memiliki
fungsi produksi sbb:
a. Carilah nilai kondisi mapan y sbg fungsi dari s, n, g, dan δ!
b. Sebuah negara maju memiliki tk.tabungan 28% dan tk.pertumbuhan populasi 1%
per tahun. Sebuah negara berkembang memiliki tk.tabungan 10% dan
tk.pertumbuhan populasi 4% per tahun. Di kedua negara, g = 0,02 dan δ = 0,04.
Carilah nilai kondisi mapan y untuk masing2 negara!
c. Kebijakan apa yg perlu diterapkan oleh negara berkembang untuk meningkatkan
tk.pendapatannya?
3. Di Perancis, bagian modal dari GDP kira2 30%; pertumbuhan rata2 output kira2 3%
per tahun; tk.depresiasi kira2 4% per tahun; dan rasio modal-output kira2 2,5.
Anggaplah bahwa fungsi produksi adalah Cobb-Douglas, sehingga bagian modal
dalam output adalah konstan, dan bahwa Perancis berada dalam kondisi mapan.
a. Berapakah seharusnya tk.tabungan dalam kondisi mapan awal? [Petunjuk:
Gunakan hubungan kondisi mapan sy = (δ + n + g)k.]
b. Berapakah produk marjinal modal dalam kondisi mapan awal?
c. Anggaplah kebijakan public menaikkan tk.tabungan sehingga perekonomian
mencapai tk.modal Kaidah Emas. Berapakah produk marjinal modal pd kondisi
mapan Kaidah Emas? Bandingkanlah produk marjinal pd kondisi mapan Kaidah
Emas dgn produk marjinal dalam kondisi mapan awal! Jelaskan!
d. Berapakah rasio modal-output pd kondisi mapan Kaidah Emas? [Petunjuk: Untuk
fungsi produksi Cobb-Douglas, rasio modal-output dikaitkan dgn produk marjinal
modal]
e. Berapakah tk.tabungan yg harus dicapai dalam kondisi mapan Kaidah Emas?
BAB IX
PENGANTAR FLUKTUASI EKONOMI
Fluktuasi dalam output perekonomian terkait erat dgn fluktuasi tk.kerja. Ketika
perekonomian mengalami penurunan dalam jumlah output dan peningkatan dalam
jumlah pengangguran, perekonomian dikatakan berada dalam resesi.
Fluktuasi jk.pendek pd output dan pengangguran disebut siklus bisnis (business cycle)
Permintaan Agregat
atau aggregate demand (AD) merupakan hubungan antara jumlah output yg diminta
(Y) dan tk.harga agregat (P).
1. Permintaan Agregat dari Persamaan Kuantitas
Teori kuantitas MV = PY
Dimana:
M = JUB
V = Perputaran uang (velocity of money)
P = Tk.harga
Y = Jumlah output
Jika V konstan maka M (JUB) menentukan nilai nominal output, yg pd akhirnya
merupakan produk dari tk.harga (P) dan jumlah output (Y).
Penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil
Dimana:
merupakan parameter yg menentukan berapa banyak uang yg orang ingin
pegang untuk setiap satu satuan mata uang pendapatan
a. Pemintaan keseimbangan uang riil proporsional terhadap output (Y).
b. Jika V konstan, maka permintaan keseimbangan uang riil untuk tiap satuan
output adalah konstan.
2. Kurva Permintaan Agregat
Gambar. Kurva Permintaan Agregat
Tk.harga
(P)
AD, permintaan
agregat
Keterangan:
a. Menunjukkan hubungan antara tk.harga (P) dan jumlah barang dan jasa yg
diminta (Y).
b. Kurva AD miring ke bawah Semakin tinggi tk.harga (P), maka semakin
rendah tk.keseimbangan uang riil sehingga semakin rendah jumlah barang
dan jasa (Y) yg diminta.
3. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat
(a) JUB meningkat, kurva AD bergeser (b) JUB menurun, kurva AD bergeser
ke kanan ke kiri
Tk.harga Tk.harga
(P) (P)
AD2 AD1
AD1 AD2
Keterangan:
a. Kenaikan M (JUB) Menggeser kurva AD ke kanan Meningkatkan nilai
nominal output PY
Penawaran Agregat
atau aggregate supply (AS) merupakan hubungan antara jumlah barang dan jasa yg
ditawarkan (Y) dan tk.harga (P).
Karena perusahaan menawarkan barang dan jasa memiliki harga:
1. Fleksibel dalam jk.panjang kurva long-run aggregate supply (LRAS)
2. Kaku dalam jk.pendek kurva short-run aggregate supply (SRAS)
maka kurva AS bergantung pada horizon waktu.
SRAS
Keterangan:
a. Kurva LRAS berbentuk vertikal karena tk.output ditentukan oleh jumlah modal (K)
dan tenaga kerja (L) serta ketersediaan teknologi.
Tk. output (Y) tidak bergantung pd tk.harga (P).
Tk.output (Y) jk.panjang disebut tk.output alamiah (natural) atau dalam
kesempatan kerja penuh (full-employment), dimana sumberdaya perekonomian
digunakan sepenuhnya atau dimana pengangguran berada pd titik wajarnya.
b. Kurva SRAS berbentuk horizontal karena harga bersifat kaku sehingga tidak
menyesuaikan dgn perubahan permintaan. Namun, perubahan permintaan agregat
mempengaruhi tk.output (Y).
SRAS
AD
Keterangan:
Dalam jk,panjang, perekonomian dgn sendirinya berada pd perpotongan kurva
penawaran agregat jk.panjang (LRAS) dan kurva permintaan agregat (AD).
Karena harga2 telah disesuaikan pd tingkat ini, kurva penawaran agregat jk.pendek
(SRAS) memotong titik ini pula.
Kebijakan Stabilisasi
1. Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan penawaran
agregat (AS) atau permintaan agregat (AD) Perubahan eksogen atau disebut
sbg Guncangan (shock) terhadap perekonomian.
a. Guncangan permintaan (demand shock) Guncangan yg menggeser kurva
permintaan agregat (AD)
b. Guncangan penawaran (supply shock) Guncangan yg menggeser kurva
penawaran agregat (AS)
2. Kebijakan Stabilisasi (stabilization policy) Kebijakan yg bertujuan untuk
mengurangi tekanan fluktuasi ekonomi jk.pendek.
Karena fluktuasi output dan kesempatan kerja terjadi di sekeliling tk.alami
jk.panjangnya, kebijakan stabilisasi memperkecil siklus bisnis dgn
mempertahankan output dan kesempatan kerja sedekat mungkin pd tk.alamiah.
Kebijakan moneter merupakan komponen penting dari kebijakan stabilisasi,
sehingga JUB memiliki dampak yg sangat kuat terhadap permintaan agregat (AD).
a. Guncangan pd permintaan agregat (AD)
Ex: Peluncuran dan penyebarluasan kartu kredit
b. Guncangang pd penawaran agregat (AS)
disebut juga sbg guncangan harga atau guncangan pd perekonomian yg bisa
mengubah biaya produksi barang dan jasa serta akibatnya mempengaruhi
harga yg dibebankan perusahaan kepada konsumen.
Ex:
(1) Hama yg menghancurkan pertanian penurunan penawaran makanan
menyebabkan harga makanan naik
(2) UU mengenai lingkungan menuntut perusahaan untuk mengurangi emisi
polusi perusahaan membebankan tambahan biaya pada pelanggan
dalam bentuk harga yg lebih tinggi
(3) Agresivitas Serikat Pekerja mendorong kenaikan upah dan harga
barang2 yg diproduksi oleh pekerja yg tergabung dalam Serikat Pekerja
(4) Organisasi kartel minyak internasional (Ex: OPEC) dgn membatasi
persaingan, produsen minyak utama bisa meningkatkan harga minyak dunia
SOAL LATIHAN
ISIAN
Kita menggunakan … (1) dan … (2) untuk mempelajari fluktuasi ekonomi. Model
ini dibangun atas asumsi bahwa harga bersifat … (3) dalam jk.pendek dan … (4) dalam
… (5). Hal ini menunjukkan bagaimana … (6) terhadap perekonomian menyebabkan …
(7) untuk sementara menyimpang dari tingkat yg ditunjukkan oleh model klasik.
Kurva … (1) menurun ke bawah. Hal ini menyatakan bahwa semakin rendah …
(2), semakin besar … (3) yg diminta.
Dalam jk.panjang, kurva … (1) berwujud … (2) karena … (3) ditentukan oleh
jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh … (4).
Karena itu, pergeseran … (5) mempengaruhi … (6) tetapi tidak … (7) atau … (8).
Dalam jk.pendek, kurva … (1) adalah … (2), karena upah dan harga … (3) pd
tingkat yg sudah ditentukan sebelumnya Karena itu, pergeseran dalam … (4)
mempengaruhi … (5) dan … (6).
ESSAY
1. Anggaplah Bank Indonesia mengurangi jumlah uang beredar sebesar 5 persen
a. Apa yg terjadi pd kurva permintaan agregat?
b. Apa yg terjadi pd tk.output dan tk.harga dalam jk,pendek dan jk.panjang?
c. Menurut hukum Okun, apa yg terjadi pd pengangguran dalam jk,pendek dan
jk.panjang? (Petunjuk: Hukum Okun adalah hubungan antara output dan
pengangguran yg dibahas pd Bab 2)
BAB X
PERMINTAAN AGREGAT I: MEMBANGUN MODEL
IS-LM
Model permintaan agregat disebut sbg Model IS-LM, merupakan pengembangan dari
Teori Keynes.
Persamaan: E=C+I+G
Fungsi konsumsi: C = C(Y – T)
Investasi yg direncanakan adalah tetap
Keb.fiskal (pengeluaran pemerintah, G, dan pajak, T)
Sehingga
Kurva Pengeluaran yg Direncanakan sbg Fs. Pendapatan
Pengeluaran yg
direncanakan
(E)
Pengeluaran yg direncanakan,
MPC
$1
Keterangan:
Pengeluaran yg direncanakan (E) tergantung pd pendapatan (Y), karena Y yg
lebih tinggi menyebabkan konsumsi (C) yg lebih tinggi, yg merupakan bagian
dari E. Kemiringan fungsi E adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal atau
Marginal Prospensity to Consume (MPC) berapa banyak E meningkat ketika
Y meningkat sebesar $1
Y=E
450
Keterangan:
Ekuilibrium perekonomian berada pd perpotongan Keynesian (Y = E), dimana
pendapatan (pengeluaran aktual atau Y) sama dgn pengeluaran yg
direncanakan (E)
Persamaan:
Persamaan:
2. Menderivasi Kurva IS
Untuk memperoleh kurva IS, maka harus digambarkan terlebih dahulu kurva fungsi
investasi dan kurva perpotongan Keynesian. Sebelumnya perpotongan Keynesian
mengasumsikan bahwa tk.investasi yg direncanakan (I) adalah tetap ( ).
Namun, untuk memperoleh kurva IS maka fungsi investasi dapat dituliskan sbb:
I = I (r)
(b) Perpotongan
Pengeluaran Keynesian
(E)
E1
E2
Y2 Y1 Pendapatan
(a) Fs. Investasi , output (Y)
Tk.bunga Tk.bunga
(r) (r)
(c) Kurva IS
r2 r2
r1 r1
I(r) IS
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kurva fs.investasi dimana tk.bunga (r) meningkat dari r 1
ke r2 sehingga mengurangi jumlah investasi yg direncanakan dari I(r 1) ke I(r2).
Bagian (b) menunjukkan kurva perpotongan Keynesian dimana penurunan
investasi yg direncanakan dari I(r1) ke I(r2) menggeser fungsi pengeluaran yg
direncanakan (E) ke bawah (E1 E2) sehingga tk.pendapatan (Y) turun dari Y1
ke Y2.
Bagian (c) menunjukkan kurva IS yg meringkas hubungan antara tk.bunga
(r) dan pendapatan (Y), dimana tk.bunga yg semakin tinggi (r1 r2)
menyebabkan tk.pendapatan semakin rendah (Y1 Y2).
Y – C(Y – T) – G = I(r)
Dimana:
Penawaran atas dana pinjaman bergantung pd pendapatan (Y) dan kebijakan
fiskal (G atau T)
Permintaan terhadap dana injaman bergantung pd tk.bunga (r)
Tk.bunga Tk.bunga
(r) S(Y1) S(Y2) (r)
r1 r1
r2 r2
I(r) IS
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kenaikan pendapatan dari Y1 ke Y2 meningkatkan
tabungan (S) dan mengurangi tk.bunga (r) yg menyeimbangkan penawaran dan
permintaan terhadap dana pinjaman.
Bagian (b) menunjukkan hubungan negatif antara pendapatan (Y) dan tk.bunga
(r) dalam kurva IS
Tk.bunga (r) merupakan salah satu determinan dari berapa banyak uang yg
ingin dipegang orang
Sehingga, permintaan terhadap keseimbangan uang riil
Dimana:
Fungsi L menunjukkan jumlah uang yg diminta bergantung pd tk.bunga (r)
r1
Tk.bunga
ekuilibrium
Permintaan,
r2 L(r)
Keterangan:
Penawaran dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil menentukan
tk.bunga (r).
Kurva penawaran untuk keseimbangan uang riil adalah vertikal karena
penawaran tidak bergantung pd tk.bunga (r).
Kurva permintaan untuk keseimbangan uang riil adalah miring ke bawah karena
tk.bunga (r) yg lebih tinggi meningkatkan biaya memegang uang dan
menurunkan kuantitas yg diminta.
Pd tk,bunga ekuilibrium, jumlah keseimbangan uang riil yg diminta sama dgn
jumlah penawarannya.
Pd r1 Tk.bunga berada diatas tk.ekuilibrium Jumlah keseimbangan uang
riil yg ditawarkan > jumlah yg diminta Orang2 memegang kelebihan JUB,
sehingga berusaha mengubah sebagian JUB yg tidak menghasilkan bunga tsb
menjadi berbunga dgn mengubahnya menjadi deposito atau obligasi Bank
dan penerbit obligasi lebih suka membayar tk.bunga (r) yg lebih rendah
Pd r2 Tk.bunga berada dibawah tk.ekuilibrium Jumlah keseimbangan uang
riil yg ditawarkan < jumlah yg diminta Orang2 berusaha memeroleh uang dgn
menjual obligasi atau menarik dananya dari bank Untuk menarik kembali
dana, bank dan penerbit obligasi merespon dgn menaikkan tk.bunga (r)
Dimana:
Kuantitas keseimbangan uang riil yg diminta berhubungan negatif dgn tk.bunga
(r) dan berhubungan positif dgn pendapatan (Y)
Tk.bunga Tk.bunga
(r) (r)
LM
r2 r2
r1 r1
L(r,Y2)
L(r,Y1)
Keseimbangan Y1 Y2 Pendapatan,output
uang riil (M/P) (Y)
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan pasar keseimbangan uang riil dimana ketika
pendapatan (Y) naik dari Y1 ke Y2 maka permintaan uang meningkat dan
tingkat bunga (r) meninggkat dari r1 ke r2.
Bagian (b) menunjukkan kurva LM yg meringkas hubungan antara tk.bunga
(r) dan pendapatan (Y) Semakin tinggi Y, maka semakin tinggi pula r.
2. Ekuilibrium Perekonomian
Titik dimana kurva IS dan kurva LM berpotongan,
dimana:
Pengeluaran aktual (Y) sama dgn pengeluaran yg direncanakan (E)
Perpotongan Keynesian, dan
Permintaan terhadap keseimbangan uang riil sama dgn penawarannya
Teori Preferensi Likuiditas.
Tk.bunga
(r)
LM
r ekuilibrium
IS
Keterangan:
Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar
barang dan jasa dan dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai
pengeluaran pemerintah (G), pajak (T), JUB (M), dan tk.harga tertentu (P).
SOAL LATIHAN
ISIAN
Perpotongan … (1) adalah model dasar dari penentuan pendapatan.
Perpotongan Keynesian menganggap kebijakan fiskal dan investasi yg direncanakan sbg
variabel … (2) dan menunjukkan adanya satu tingkat pendapatan nasional dimana … (3)
sama dgn … (4). Perpotongan Keynesian menunjukkan perubahan2 dalam … (5)
memiliki dampak … (6) terhadap pendapatan.
Model … (1) mengkombinasikan unsur2 … (2) dan unsur2 … (3). Kurva … (4)
menunjukkan titik2 yg memenuhi ekulibrium di pasar … (5), dan kurva … (6)
menunjukkan titik2 yg memenuhi ekuilibrium di pasar … (7). Perpotongan … (8) tersebut
ESSAY
BAB XI
PERMINTAAN AGREGAT II: PENERAPAN MODEL
IS-LM
Harus diingat:
1. Model IS-LM digunakan untuk melihat bagaimana
perubahan2 variabel eksogen (belanja pemerintah – G,
pajak – T, dan JUB – M) mempengaruhi variabel2 Menjelaskan
endogen (tk.bunga – r dan pendapatan nasional – Y). Fluktuasi
2. Asumsi di bab ini: Jk.Pendek
Tk.harga (P) adalah tidak tetap – model IS-LM
menyiratkan hubungan negatif antara tk.harga (P) dan
pendapatan nasional (Y).
Model IS-LM menunjukkan bagian penting dari mekanisme tsb Kenaikan JUB
menurunkan r, yg mendorong investasi serta memperbesar permintaan terhadap
barang dan jasa.
LM2
IS1
IS1
IS2 IS2
LM1
IS1
IS2
LM(P1)
P2
P1
IS AD
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan model IS-LM dimana tk.harga (P) meningkat dari P1 ke
P2 menurunkan keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke kiri
atas pergeserab kurva LM menurunkan pendapatan (Y) dari Y1 ke Y2.
Bagian (b) menunjukkan kurva permintaan agregat yg meringkas hubungan
antara tk.harga (P) dan pendapatan (P) semakin tinggi P, semakin rendah Y.
LM(P2)
K
K P1 SRAS1
C P2 SRAS2
C
IS AD
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kurva IS, LM, dan LRAS yg menunjukkan Y alamiah
( ).
Ekuilibrium perekonomian jk.pendek adalah titik K (harga tidak bergerak
sehingga terletak pd P1) dimana kurva IS memotong kurva LM (Y perekonomian
lebih kecil dari ) permintaan barang dan jasa yg rendah menyebabkan P
turun perekonomian berbalik menuju tk.alamiahnya ( ) yakni mencapai titik C
(tk.harga menjadi P2) sehingga tercapai ekuilibrium jk.panjang (ekuilibrium
jk.panjang ini dicapai dalam diagram IS-LM melalui pergeseran kurva LM
penurunan P meningkatkan keseimbangan uang riil menggeser kurva LM
ke kanan bawah)
Bagian (b) menunjukkan kurva penawaran agregat dan permintaan agregat.
Pd P1, kuantitas output yg diminta dibawah tk alamiah ( ) perekonomian
jk.pendek adalah titik K dalam jk.panjang, P disesuaikan sehingga
perekonomian berada pd atau titik C.
SOAL LATIHAN
ISIAN
Model … (1) adalah teori umum tentang … (2) terhadap barang dan jasa.
Variabel2 … (3) dalam model itu adalah … (4), … (5), dan tk.harga. Model tsb
menjelaskan dua variabel … (6): … (7) dan … (8).
Pendekatan … (1) mengasumsikan bahwa output … (2) dan harga … (3) untuk
memenuhi kondisi ekuilibrium pada … (4) dan … (5), sedangkan pendekatan … (6)
mengasumsikan bahwa tk.harga … (7) dan output … (8) untuk memenuhi kondisi
keseimbangan. Asumsi klasik paling baik menjelaskan … (9) dan asumsi … (10) paling
baik menjelaskan … (11).
ESSAY
1. Menurut model IS-LM, apakah yg terjadi pd tk.bunga, pendapatan, konsumsi, dan
investasi dibawah kondisi2 berikut ini?
a. Bank Indonesia (BI) meningkatkan jumlah uang beredar (JUB)
b. Pemerintah menaikkan belanja pemerintah
c. Pemerintah menaikkan pajak
d. Pemerintah menaikkan belanja pemerintah dan pajak dalam jumlah yg sama
2. Gunakanlah model IS-LM untuk memprediksi dampak dari setiap guncangan berikut
ini terhadap pendapatan, tk.bunga, konsumsi, dan investasi. Dalam setiap kasus,
jelaskanlah apakah yg seharusnya dilakukan BI untuk mempertahankan pendapatan
pd tk.awalnya.
a. Setelah penemuan windows8 yg baru, banyak perusahaan memutuskan untuk
meningkatkan kemampuan sistem komputer mereka
b. Pemasaran kartu kredit mengurangi frekuensi transaksi tunai yg dilakukan
masyarakat
c. Buku laris berjudul Retire Rich meyakinkan masyarakat untuk meningkatkan
persentase pendapatan yg mereka tabung
3. Gunakanlah kurva IS-LM untuk menjelaskan dampak jk.pendek dan jk.panjang dari
perubahan berikut ini terhadap pendapatan nasional, tk.bunga, tk.harga, konsumsi,
investasi, dan keseimbangan uang riil.
a. Kenaikan JUB
b. Kenaikan pembelian pemerintah
c. Kenaikan pajak
4. BI sedang mempertimbangkan 2 kebijakan moneter alternatif:
Mempertahankan JUB yg konstan dan membiarkan tk.bunga menyesuaikan, atau
Menyesuaikan JUB untuk mempertahankan tk.bunga konstan.
Dalam model IS-LM, kebijakan manakah yg akan lebih baik menstabilkan output
dibawah kondisi berikut ini?
a. Seluruh guncangan terhadap perekonomian muncul dari perubahan eksogen
dalam permintaan terhadap barang dan jasa
b. Seluruh guncangan terhadap perekonomian muncul dari perubahan eksogen
dalam permintaan terhadap uang
5. Pemerintah memiliki wacana untuk meningkatkan beban APBN dengan membeli
barang2 investasi. Bagaimanakah pengaruh tindakan pemerintah dalam
meningkatkan belanja tsb terhadap pendapatan nasional? Jelaskan dengan
menggunakan kurva IS-LM, dengan asumsi terdapat keterkaitan antara Kementerian
Keuangan dan BI dimana BI ingin mempertahankan pendapatan konstan!
BAB XII
PERMINTAAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN
TERBUKA
Model kebijakan dominan untuk mempelajari kebijakan moneter dan fiskal pd
perekonomian terbuka Model Mundell-Fleming
Y
E1
ΔNX
E2
e1 e1
NX(e) IS*
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kurva ekspor-neto:
Kenaikan kurs (e) dari e1 ke e2 mengurangi ekspor neto dari NX(e1) ke NX(e2)
Bagian (b) menunjukkan perpotongan Keynesian:
Penurunan ekspor neto (NX) dari NX(e1) ke NX(e2) menggeser kurva
pengeluaran yg direncanakan (E) ke bawah dan menurunkan pendapatan (Y)
dari Y1 ke Y2
Bagian (c) menunjukkan kurva IS* yg meringkas hubungan antara kurs (e) dan
pendapatan (Y):
Semakin tinggi kurs (e), semakin rendah tk.pendapatan (Y)
2. Kurva IS* miring ke bawah karena kurs (e) yg lebih tinggi (terapresiasi) mengurangi
ekspor neto (NX) yg akan menurunkan pendapatan agregat (Y)
Kurva LM*
(a) Kurva LM
Tk.bunga
(r)
LM
r=r*
Pendapatan,output
(Y)
(b) Kurva LM*
Kurs (e)
LM*
Pendapatan,output
(Y)
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kurva LM standar (menggambarkan persamaan
) dgn garis horizontal yg menunjukkan tk.bunga dunia (r*):
Perpotongan kedua kurva ini menentukan tk.pendapatan (Y),tanpa
memperhitungkan kurs (e)
Sehingga, bagian (b) menunjukkan kurva LM* adalah vertikal
Model Mundell-Fleming
Kurs (e) LM*
Kurs ekuilibrium
IS*
Keterangan:
Gambar ini menunjukkan kondisi ekuilibrium pasar barang IS* dan kondisi
ekuilibrium pasar uang LM*.
Kedua kurva mempertahankan tk.bunga (r) konstan pd tk.bunga dunia (r*).
Perpotongan kedua kurva ini menunjukkan tk.pendapatan (Y) dan kurs (e) yg
memenuhi ekuilibriuum baik di pasar barang maupun di pasar uang.
IS*2
IS*1
Keterangan:
Peningkatan belanja pemerintah (G) atau penurunan pajak (T) menggeser
kurva IS* ke kanan atas Menaikkan kurs (e) – kurs terapresiasi
tk.pendapatan tetap (Y)
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dibagi 2:
(1) Kebijakan moneter ekspansioner
Bank Sentral (BS) menaikkan jumlah uang beredar atau JUB (M↑)
(2) Kebijakan moneter kontraksi
BS menurunkan jumlah uang beredar atau JUB (M↓)
IS*
Keterangan:
Kenaikan JUB (M) menggeser kurva LM* ke kanan Menurunkan kurs (e) –
kurs terdepresiasi Meningkatkan tk.pendapatan (Y)
c. Kebijakan Perdagangan
Pemberlakuan
(1) tarif impor atau bea masuk (import tax) atau kuota impor
Peningkatan tarif impor menurunkan permintaan barang2 impor
meningkatkan Hambatan Perdagangan (tariff barrier)
Penurunan tarif impor meningkatkan permintaan barang2 impor
menurunkan Hambatan Perdagangan
(2) tarif ekspor atau bea keluar (export tax) atau kuota ekspor
NX2
NX1
IS*2
IS*1
Keterangan:
Pada bagian (a), tarif atau kuota terhadap barang impor menggeser kurva
ekspor neto ke kanan atas
Akibatnya, kurva IS* pada bagian (b) bergeser ke kanan atas juga
meningkatkan kurs (e) pendapatan (Y) tidak berubah
LM*1 LM*2
Kurs (e)
Kurs tetap
IS*2
IS*1
Keterangan:
Ekspansi fiskal menggeser kurva IS* ke kanan atas
Untuk mempertahankan kurs (e) tetap, Bank Sentral (BS) harus meningkatkan
Jumlah Uang Beredar atau JUB (M), sehingga menggeser kurva LM* ke kanan
Dalam sistem kurs (e) tetap Ekspansi fiskal meningkatkan pendapatan (Y)
LM*
Kurs (e)
Kurs tetap
IS*
Keterangan:
BS meningkatkan JUB (ex: dgn membeli obligasi dari masyarakat) sehingga
pada awalnya kurva LM* bergeser ke kanan. Namun pergeseran kurva LM*
menyebabkan kurs (e) menurun
Untuk mempertahankan e tetap, maka JUB dan kurva LM* harus kembali ke
posisi awal
Oleh karena itu, dalam sistem kurs tetap kebijakan moneter normal tidak
berpengaruh
LM*1 LM*2
Kurs (e)
Kurs tetap
IS*2
IS*1
Keterangan:
Tarif terhadap barang impor atau kuota impor menggeser kurva IS* ke kanan
atas
Untuk mempertahankan kurs (e) tetap, maka BS menaikkan JUB
Pendapatan agragat (Y) naik
Premi resiko ditentukan oleh resiko politik dan perubahan yg diharapkan dalam
kurs riil.
Pers.: Y = C(Y – T) + I(r* + θ) + G + NX(e) IS*
LM*
Studi kasus:
Kemelut politik menyebabkan θ suatu negara naik, sehingga r naik. Hal tsb
memiliki 2 dampak:
a. Kurva IS* bergeser ke kiri bawah karena r yg lebih tinggi menurunkan investasi
b. Kurva LM* bergeser ke kanan karena r yg lebih tinggi menurunkan permintaan
terhadap uang dan ini memungkinkan tk.pendapatan (Y) yg lebih tinggi untuk
setiap JUB
c. Implikasi penting:
Ekspektasi kurs (e) merupakan hasil dari adanya harapan masyarakat di masa
depan.
Anggap masyarakat percaya bahwa rupiah Indonesia akan kehilangan nilainya di
masa depan. Investor akan menghadapi θ yg lebih tinggi pd aset Indonesia: θ akan
naik di Indonesia.
Ekspektasi ini akan mendorong r Indonesia naik, sehingga menekan nilai mata
uang Indonesia menjadi turun
Kesimpulannya: Ekspektasi bahwa mata uang akan kehilangan nilainya di masa
depan menyebabkan mata uang itu kehilangan nilainya pd saat ini
LM*1 LM*2
Kurs (e)
IS*1
IS*2
Keterangan:
Kenaikan premi resiko (θ) mendorong r naik
r yg lebih tinggi menurunkan investasi kurva IS* bergeser ke kiri bawah
r yg lebih tinggi menurunkan permintaan uang kurva LM* bergeser ke kanan
Kesimpulannya: Pendapatan (Y) naik, kurs (e) terdepresiasi
Є1
Є2
IS*
P1
P2
AD
Keterangan:
Bagian (a):
Ketika P turun Kurva LM* bergeser ke kanan Kurs riil (Є) terdepresiasi
Tk.ekuilibrium pendapatan (Y) naik
Bagian (b):
Hubungan negatif antara P dan Y ini diringkas oleh permintaan agregat
K
Є1
C
Є2
IS*
K
P1 SRAS1
C
P2 SRAS2
AD
Keterangan:
Titik K (dibawah asumsi Keynesian) merupakan ekuilibrium jk.pendek karena P
tetap (di P1) Pd ekuilibrium ini permintaan barang dan jasa terlalu rendah,
sehingga sepanjang waktu permintaan yg rendah menyebabkan P turun
Keseimbangan uang riil meningkat Menggeser kurva LM* ke kanan Kurs
riil (Є) terdepresiasi Ekspor neto (NX) naik
Titik C (dibawah asumsi klasik) merupakan ekuilibrium jk.panjang (di P 2)
Kecepatan transisi antara ekuilibrium jk.pendek dan jk.panjang tergantung pd
seberapa cepat P menyesuaikan diri untuk mengembalikan perekonomian ke
tk.alamiah
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan apakah kelebihan dan kekurangan dari rezim floating dan fixed exchange
rate!
2. Gambarkan secara grafis dan jelaskan bagaimana kurs tetap mengendalikan jumlah
uang beredar!
3. Demo buruh seringkali terjadi beberapa waktu ini. Hal ini dapat menyebabkan
stabilitas ekonomi Indonesia terganggu dimana adanya peningkatan resiko bisnis.
Gunakan pendekatan Mundell-Fleming untuk menjelaskan pengaruh dari peningkatan
resiko bisnis tsb!
4. Ketua Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) Gunadi Sinduwinatha
mengingatkan, aktivitas perdagangan berorientasi ekspor tidak terlalu besar. Saat ini,
sekitar 80% perusahaan di Indonesia mengandalkan pasar dalam negeri. Pasar yg
masih besar ini bakal jadi incaran negara lain. Karena itu, ia meminta pemerintah
selektif membuka keran impor bagi produk luar negeri (Kontan, 24 November 2012).
Apa yg terjadi pd model Mundell-Fleming berdasarkan studi kasus diatas?
Jelaskan secara grafik dan deskripsikan! (Asumsi: Indonesia menganut rezim floating
exchange rate)
5. Proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) terus bergulir. Hingga akhir tahun ini, pemerintah memastikan, 56 proyek di
sektor perhubungan akan mulai berjalan.
Lukita Dinarsyah Tuwo, Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
menjelaskan, sampai November ini, ada 28 proyek MP3EI yg sudah bergulir.
“Terakhir, ada 16 proyek pembangkit PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) yg sudah
jalan,” tuturnya akhir pekan lalu. Total nilai proyek itu sebesar Rp 75,5 triliun (Kontan,
26 November 2012).
Kebijakan apakah yg sedang berlangsung pd studi kasus diatas? Gambarkan dan
deskripsikan model Mundell-Fleming berdasarkan kondisi tsb! (Asumsi: Indonesia
menganut rezim floating exchange rate)
6. Gunakanlah model Mundell-Fleming untuk memprediksi apa yg akan terjadi terhadap:
permintaan agregat, kurs, dan ekspor neto di bawah kurs tetap dan kurs mengambang
dalam menghadapi guncangan berikut ini:
a. Maraknya penggunaan kartu kredit di kalangan menengah ke atas
b. Terbentuknya ASEAN Economic Community 2015 membuka lebar aliran
perdagangan antara Indonesia dgn negara ASEAN
c. Plafon angsuran kredit kendaraan bermotor ditingkatkan sehingga membuat
masyarakat berpikir ulang ketika ingin membeli
d. Indeks persepsi konsumsi masyarakat Indonesia tertinggi di dunia
BAB XIII:
PENAWARAN AGREGAT DAN TRADEOFF JANGKA
PENDEK ANTARA INFLASI DAN PENGANGGURAN
Review:
Pd bab IX
Kita mempelajari bagaimana kurva penawaran agregat jk.pendek digambarkan secara
horizontal karena kekakuan harga (harga tetap).
Di bab ini
Kita melihat bagaimana kurva penawaran agregat jk.pendek bekerja pd realitas
ekonomi ketika beberapa harga kaku (tetap) dan yg lainnya tidak, dan bentuk kurva
bukan horizontal tetapi miring ke atas.
Dimana:
p harga yg diinginkan perusahaan
P tk.harga keseluruhan
tk.output agregat relatif terhadap tk.alamiah
a parameter untuk mengukur berapa besar harga yg diinginkan perusahaan
untuk menanggapi tkoutput agregat (nilai a > 0)
Kalkulasi untuk mendapatkan pers.penawaran agregat jk.pendek:
a. Asumsikan: ada 2 jenis perusahaan (sebagian memiliki harga fleksibel,
sebagian lagi memiliki harga kaku)
Perush.dgn harga kaku:
Dimana:
e nilai yg diharapkan dari variabel
e
Maka: p=P
Artinya Perush.dgn harga kaku menetapkan harga berdasarkan prediksi
bahwa perusahaan2 lain menetapkan harga yg sama
Perush.dgn harga fleksibel:
b. Dimisalkan:
s perush.dgn harga kaku
(1 – s) perush.dgn harga fleksibel
c. Kurangkan dgn (1 – s)P pd sisi kiri dan sisi kanan persamaan, sehingga
didapat:
Dimana:
Jika mengharapkan P yg tinggi, perusahaan mengharapkan biaya yg
tinggi. Perusahaan yg memberlakukan P tetap pd akhirnya menetapkan P
yg tinggi P yg tinggi ini menyebabkan perusahaan lain menetapkan P yg
juga tinggi.
e
Jadi, P yg diharapkan yakni P menyebabkan P aktual yg tinggi.
Ketika Y tinggi, permintaan terhadap barang juga tinggi. Perusahaan2 dgn
P fleksibel menetapkan P yg tinggi, yg menyebabkan P menjadi tinggi.
Dampak Y terhadap P tergantung pd proporsi perusahaan dgn P fleksibel.
e
Kesimpulan: P keseluruhan tergantung pd P yg diharapkan (P ) dan Y
e. Melalui perpindahan secara aljabar, maka didapat pers.penawaran agregat
jk.pendek:
Dimana:
Dimana:
Adanya hubungan negatif antara upah riil dgn TK Semakin rendah upah riil,
semakin banyak TK yg digunakan perusahaan, begitu juga sebaliknya
Output (Y) ditentukan oleh fs.produksi:
Y = F (L)
Kurva penawaran agregat jk.pendek dapat ditulis:
Y=F(L)
W/P1
Y2
W/P2 Y1
d
L=L (W/P)
P2
P1
Y1 Y2 Pendapatan,
output (Y)
37
Keterangan:
Bagian (a) menunjukkan kurva permintaan TK.
Karena upah nominal (W) tidak berubah Kenaikan P dari P1 ke P2
menurunkan upah riil dari W/P1 ke W/P2.
Upah riil yg lebih rendah Meningkatkan jumlah TK yg diminta dari L1 ke L2.
Bagian (b) menunjukkan fs.produksi.
Kenaikan jumlah TK dari L1 ke L2 Menaikkan output dari Y1 ke Y2.
Bagian (c) menunjukkan kurva penawaran agregat.
Meringkas hubungan antara P dan Y (output).
Kenaikan P dari P1 ke P2 Meningkatkan output dari Y1 ke Y2.
Tk.harga
(P)
Penawaran
agregat
P>P
e jk.panjang
Penawaran
e agregat
P=P jk.pendek
e
P<P
Pendapatan, Output
(Y)
Keterangan:
e
Output (Y) menyimpang dari tk.alamiahnya jika P menyimpang dari P
e
Jika P lebih tinggi dari P Y akan naik melebihi tk.alamiah
e
Jika P lebih rendah dari P Y turun lebih rendah dari tk.alamiah
Inflasi (π)
1
e
π +v
un Pengangguran (u)
Keterangan:
n
Ketika pengangguran berada pd tk.alamiah (u=u ) Inflasi bergantung pd
e
inflasi yg diharapkan dan guncangan penawaran (π= π +v)
Parameter β menentukan kemiringan dari tradeoff antara inflasi dan
pengangguran
Kurva ini menunjukkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran
dalam jk.pendek.
Pd setiap titik waktu, pembuat kebijakan yg mengendalikan permintaan agregat
dapat memilih kombinasi inflasi dan pengangguran pd kurva Philips jk.pendek.
SOAL LATIHAN
ISIAN
Tiga teori penawaran agregat yaitu … (1), … (2), dan … (3), mencirikan
penyimpangan … (4) dan … (5) dari … (6) untuk berbagai … (7) pasar. Menurut ketiga
teori tsb, output … (8) diatas tk.alamiah ketika tk.harga … (9) tk.harga yg diharapkan,
dan output … (10) dibawah tk.alamiah ketika harga … (11) dari tk.harga yg diharapkan.
Para ekonomi sering menampilkan penawaran agregat dalam hubungan yg disebut
… (1). … (2) menyatakan bahwa inflasi tergantung pd … (3), … (4), dan … (5). Menurut
… (6), para pembuat kebijakan yg mengendalikan permintaan agregat menghadapi … (7)
antara … (8) dan … (9).
ESSAY
1. Euforia rencana kenaikan BBM beberapa bulan lalu ternyata mempengaruhi tk.inflasi
pd saat ini. Beberapa bulan lalu banyak sebagian pelaku pasar sudah menaikkan
harga2 barang mereka walaupun ternyata rencana kenaikan BBM tsb tidak jadi.
Bagaimanakah hal tsb mempengaruhi tradeoff jk.pendek? Jelaskan secara grafis dan
deskripsikan!
2. Bagaimanakah pengaruh ekspansi moneter yg tidak diharapkan dapat mempengaruhi
permintaan agregat secara jk.pendek? Jelaskan secara grafis dan deskripsikan!
3. Jika diketahui expected inflation sebesar 0,75 persen, pengangguran siklis sebesar
4,5 persen (dimana pengaruh pengangguran siklis terhadap inflasi adalah
seperempatnya), dan guncangan penawaran sebesar 2 persen. Hitunglah berapa
tk.inflasinya!
4. Berapa besar unemployment rate yg dibutuhkan untuk menurunkan inflation rate
sebesar 4 persen? Berapa besar rasio pengorbanan GDP berdasarkan hukum Okun?
5. Jelaskan perbedaan antara demand pull inflation dan cost push inflation? Berikan
contoh studi kasusnya!