You are on page 1of 26

Di kota-kota besar, konsumsi ikan lele terus meningkat sehingga membuat

permintaan pasar juga meningkat. Ikan lele menjadi pilihan banyak orang sebagai
pelengkap nasi karena kaya nutrisi dan harganya pun terjangkau.
Selain itu, biaya operasional untuk budidaya lebih rendah dibandingkan dengan
peternakan unggas. Oleh karena itu, budidaya lele merupakan alternatif yang sangat
cocok untuk para pengangguran.
Bisnis budidaya lele ini dapat dijalankan dengan tiga macam jenis kolam, yakni
kolam terpal (yang paling mudah dan murah), kolam tanah, dan kolam beton. Nah,
karena bisnis ini akan dijalankan oleh pengangguran yang notabene memiliki modal
terbatas, maka yang dijelaskan di sini adalah analisis usaha budidaya lele di kolam
terpal. Perlu diingat, sebelum benar-benar terjun ke bisnis ini, Anda harus banyak
membaca tentang cara budidaya ini atau bila perlu mengikuti pelatihan khusus
budidaya lele kolam terpal.
Adapun contoh analisis usaha bisnis budidaya lele di kolam terpal yang dilansir dari
buku Pengangguran Kaya Raya milik Wildan Fatoni terbitan 2016:
1. Modal Investasi Awal
a. 2 buah terpal ukuran Rp600.000,00
b. Bambu Rp300.000,00
c. Paku 1 kg Rp 10.000,00
d. Lain-lain Rp 40.000,00
Total Rp950.000,00
2. Biaya operasional bulanan
a Bibit 2.000 ekor Rp500.000
b Pakan Rp 500.000
c. Vitamin obat dll Rp100.000
Total Rp1.100.000
3. Asumsi Pendapatan per Bulan
a Pendapatan asumsi panen lele total 500 kg dengan kematian sebesar 10% dengan
harga Rp10.000,00/kg Rp5.000.000,00
b. Keuntungan pendapatan biaya operasional bulanan Rp5.000.000,00 -
Rp1.100.000,00 = Rp3.900.000,00
Catatan: keuntungan ini adalah untuk panen pertama, untuk panen selanjutnya bisa
lebih besar karena tidak perlu membuat kolam baru. Harga juga berbeda-beda di
setiap kota, sehingga mempengaruhi keuntungan. Asumsi ini tidak menggunakan
sewa tempat atau tanah, tetapi menggunakan lahan pribadi sehingga hemat modal
awal. Asumsi ini juga tidak mempekerjakan karyawan, tetapi dijalankan sendiri.
Budidaya Lele 40 Hari Panen

Budidaya Lele 40 Hari Panen, Salah satu strategi penting sukses budidaya lele
adalah tahap memilih bibit. Banyak peternak pemula yang mengalami kerugian
karena salah dalam memilih ukuran bibit. Berdasarkan pengalaman dalam budidaya
lele. Sudah umum bahwa rahasia budidaya lele 40 hari panen adalah pembesaran
ikan lele ukuran 9-12 ekor, dimana ukuran ini sudah sangat aman, dengan tingkat
kematian yang sangat sedikit.

Keunggulan dan Kualitas lele ukuran 9-12 yaitu, tidak mudah terkena penyakit, tidak
mudah mati, pertumbuhan seimbang dan pastinya panen lebih cepat. Dengan
ukuran lele 9-12, panen menjadi lebih cepat kurang lebih 40 hari. Anda sudah balik
modal.

Cara budidaya lele 40 hari panen lebih banyak di aplikasikan dengan menggunakan
kolam terpal, menggunakan kolam popular karena mudahnya membuat kolam dan
membudidayakan ikan tidak memerlukan tempat yang luas.

Apa saja keuntungan budidaya lele di Kolam Terpal? Berikut adalah keungtungan
dari budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal yang menjadi rahasia
budidaya lele 40 hari panen.

1. Kolam bisa dipindahkan saat pengembangan usaha

2. Lele lebih sehat karena lingkungan lebih terjaga

3. Memudahkan dalam pemeliharaan dan kontrol baik pakan maupun penyakit

4. Memudahkan dalam pengamatan pertumbuhan dan perkembangan ikan lele

5. Memudahkan saat panen

6. Modal awal budidaya ikan lele menjadi relatif lebih kecil

7. Mudah dalam manajemen air agar lele tetap sehat dan kolam tidak bau

8. Tidak memerlukan lahan luas , bisa memanfaatkan perkarangan rumah

Jumlah Bibit Yang di Tebar Dalam Satu Kolam

Menentukan jumlah bibit dalam setiap kolam harus cermat, jangan terlalu padat dan
juga jangan terlalu sedikit agar penggunaaan kolam terpal bisa maksimal, jika terlalu
pada tentu akan beresiko banyak lele yang mati. Secara umum untuk ukuran klam
terpal dengan diameter 2m2 bisa ditebar sebanyak antara 3.000 sd 4.000 ekor
(tergantung pemilihan besarnya bbit saat membeli)
Persiapan Alat dan Bahan Kolam Terpal Budidaya Lele 40 Hari Panen

1. Siapkan alat yang lain seperti lem atau ember.

2. Siapkan Kayu, batu bata, papan, atau kerangka besi yang lain.

3. Siapkan kolam terpal sesuai dengan keadaaan lapangan

4. Siapkan Tali, paku serta kawat atau alat penunjang untuk bikin kerangka

Type Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal

Langkah selanjutnya adalah memastikan type budidaya, Secara garis besar ada 2
type budiaya ikan lele yang dikerjakan oleh para petani.

1. Budidaya ikan lele untuk pembibitan, yaitu menyediakan bibit lele untuk dijual ke
peternak lain. Yang diperjual belikan dalam type budidayakan ini adalah dalam
bentuk bibit lele. Type ini di percaya lebih menguntungkan oleh sebagian petani
lele, hal ini dikarenakan amsa pemeliharaan lele lebih cepat untuk ukuran lele 2-
3 cm bisa dicapai dalam kurun waktu 1 bulan, Untuk ukuran sedang 5-7 cm bisa
dicapai kurun waktu lebih kurang 2 bulan.

2. Budidaya ikan lele untuk konsumsi. Type ini mengkhususkan pemeliharaan lele
menunggu hingga seukuran untuk di konsumsi, Artinya budidaya ikanlele yang
dilakukan menunggu hingga lele memiliki ukuran besar atau seimbang untuk
ukuran konsumsi. Bila Anda mau budiaya ikan lele untuk tujuan konsumsi,
sebaiknya menentukan type lele yang ukurannya sedang yaitu 9 – 12 cm agar
mudah dan lebih cepat cepat dikembangbiakkan.

Bisnis budidaya ikan lele memang menjanjikan, namun Anda tidak boleh ceroboh,
pelajari dan terus belajar agar hasil yang dicapai bisa sesuai dengan harapan Anda.
Sebaiknya melihat dari dua sisi yaitu untung rugi, maksudnya siap saat budidaya
ikan lele memberikan keuntungan, dan sebaliknya siap juga jika gagal. Yang
terpenting selalu evaluasi kenapa sukses dan mengapa bisa sampai gagal.

Berikut Pemicu Kegagalan Budidaya Lele 40 Hari Panen yang sebaiknya Anda
Antisipasi Sebelum Memulai Budidaya Ikan lele:

1. Pengendalian Hama dan Penyakit. Hama dan penyakit ini bisa berbentuk bakteri
yang mengganggu untuk kesehatan serta perkembangan ikan lele. Lakukan
pengecekan kolam setiap hari sambal memberi pakan agar jika lele terserang
hama dan penyakit dapat terdeteksi lebih cepat.

2. Mau cepat hasil tanpa diiringi dengan persiapan yang cukup. Membudidayakan
ikan lele perlu persiapan yang baik dan cukup. Jangan terburu buru ingin
memperoleh hasil yang banyak dan cepat dengan berikan pakan sebanyak-
banyaknya. Hal ini justru beresiko pada pemborosan. Aturlah manajeman pakan
budidaya lele Anda dengan baik semenjak awal. Baik secara kualitas maupun
kuantitas pakan. Jangan lupa beri vitamin dan pakan tambahan berupa maggot
BSF (black Soldier Fly atau lalat Tentara Hitam)

3. Pemberian pakan tambahan ini bahkan sekarang sudah dijadikan pakan poko
dengan membuat pakan sendiri dengan mengggunakan bahan dasar maggot
BSF. Hal ini akan saat membantu karena hamper 70% biaya produksi budidaya
ikan lele dihabiskan untuk biaya pakan lele.

4. Tidak melakukan ukuran lele yang besar serta kecil. Hal ini beresiko lele yang
lebih kecil akan dimakan oleh yang lebih besar, karena lele bersifat kanibal
(makan sesama)

5. Tidak ada manajamen air. Yang paling mendasar dalam manajemen air adalah
pergantian atau pengurangan air setiap hari. Air yang dibuang hanya 2 sd 3 cm
yang berada didasar kolam untuk membuang sisa pakan yang tidak dimakan
oleh lele dan kotoran yang mengendap didasar kolam. Cara nya sangat
sederhana yaitu dengan menyediakan kran atau pipa air yang dapat dibuka dan
tutup. Selain mengurangi tingkat kematian hal ini juga menjadikan kolam Anda
tidak berbau, ikan menjadi lebih sehat dan panenpun lebih cepat.

6. Sebagai pemula untuk awal hal ini menjadi tantangan tersendiri, diperlukanan
kesabaran dan ketekunan yang cukup.Apa pun itu, pengalaman pribadi bdidaya
ikan lele menjadi guru paling baik buat Anda. Teruslah berusaha dan belajar
hingga sukses sesuai yang Anda cita-citakan.

7. Penunjang yang tidak kalah penting adlah denganmemberikan vitamin kepada


lele. Dengan pemberian vitamin untuk melindungi ikan agar tetap sehat tidak
mudah sakit. Dan menolong mempercepat saat panen ikan, lantaran
perkembangan ikan lele berjalan lebih cepat.
Kunci Sukses Rahasia Budidaya Lele 40 Hari Panen

Ada beberapa faktor, namun kali ini yang kami coba utarakan adalah dari segi biaya.
Untuk kita ketahui bersama bahwa biaya terbesar dalam budiaya ikan lele adalah
biaya pakan!!!. Karena biaya pakan lele adalah faktor terbesar dalam produksi
budidaya ikan lele.

Jadi tidak ada salahnya jika hal ini juga perlu diperhatikan dengan baik. Karena
sukses bisnis budidaya ikan lele adalah:

1. Saat panen dan ada berapa sisa uang di kantong???

2. Cukupkah untuk siklus berikutnya?

3. Mampukah mengembangkan sedikit demi sedikit dari laba yang diperoleh?

4. Sudah kah yang disebut dengan “untung” dengan menyertakan semua biaya
yang dikeluarkan.
5. Intinya apakah kantong kita lebih tebal dari sebelumnya

6. Bisakah bertahan dan mengembangkan bisnis budidaya lele ini atau


sebaliknya???

Kembali ke biaya pakan lele yang menghabiskan uang sebesar antara 70%.
Bagaimana mengurangi biaya pakan tersebut? Lele yang dipelihara membutuhkan
nutrisi yang cukup, agar bisa tumbuh dengan baik. Salah satu nutrisi yang
dibutuhkan oleh lele adalah protein. Sayangnya selain tingginya kebutuhan protein
tinggi juga harga proteinnya. Sehingga ini menjadi buah simalakama bagi petani.

Jika dipaksakan dengan membeli pelet kandungan protein 35% – 40% ini beresiko
kantong kita bolong. Oleh karenanya berikan pakan tambahan berupa pakan alami
dan pakan alternatif seperti

1. Azola,

2. Bekicot,

3. Ayam Tiren,

4. Keong Mas

5. Maggot BSF (Black Soldier Fly / Lalat Tentara Hitam)


6. Dll

Berikut Sekilas Tentang Cara Budidaya Belatung Untuk Pakan Ikan

Belatung yang di maksud disini adalah belatung dari jenis LALAT TENTARA HITAM
/ BLACK SOLDIER FLY (BSF) BUKAN DARI JENIS LALAT IJO.

Belatung identik dengan sampah dan menjijikan. Akan tetapi belatung memiliki
kandungan protein tinggi yang dibutuhkan oleh ternak ikan, unggas, reptile, PETS
(binatang kesayangan). Selain itu potensi bisnis belatung belakangan ini
menjanjikan hasil yang cukup bagus seiring dengan mahalnya pelet pakan ikan.
Belatung bisa dijadikan pakan alternatif yang murah dengan kualitas yang sama
atau mendekati protein tinggi yang terkandung dalam pelet. Cara beternak dan
pembuatan bibit belatung membutuhkan modal yang tidak banyak, relatif murah
menjadikan budidaya belatung sebagai bisnis yang patut dilirik dan dipertimbangkan.

Asal Belatung

Belatung asalnya dari lalat, orang sering menyebutnya dengan maggot, al ini yang
kemudian dimanfaatkan oleh petani, yang sekaligus memelihara belatung untuk
pakan ternak sehingga bisa menekan biaya produksi. Selain ditaburkan ke dalam
kolam untuk pakan, belatung juga bisa digunakan untuk protein untuk diolah menjadi
pelet, tepung belatung dan lain lain
Cara Ternak Belatung

Cara ternak belatung cukup mudah, hanya perlu menyiapkan bak atau ember besar
yang biasa dipakai untuk mencuci baju, plastik hitam, dan tali rafia. Lalu siapkan
juga bahan yaitu

1. bekatul,

2. air dan

3. daun pisang kering.

Teknik beternak belatung menggunakan bahan diatas adalah

1. Lubangi dulu ember, kecil saja kira-kira 1-2 cm. Buat lubang yang teratur, tidak
terlalu rapat dan jangan juga terlalu jarang.

2. Setelah dilubangi, bak dicuci hingga bersih atau disiram air panas supaya bakteri
yang tidak akan dibutuhkan tidak muncul.

3. Bekatul kemudian dimasukkan dalam ember

4. Lalu masukkan air tapi jangan diaduk (dicampur), biarkan mengendap.

5. Tutup dengan daun pisang kering diatasnya, untuk media telur lalat.

6. Lalu rapatkan bak dengan plastik atau aluminium foil supaya fermentasinya
cepat

7. Lindungi juga dari hujan.

8. Panen siap dalam dua minggu.

Cara Budidaya Belatung dengan Ampas Tahu

Cara budidaya belatung bisa juga memakai teknik budidaya belatung menggunakan
ampas tahu dan ikan asin. Anda hanya perlu mencampur ampas tahu dengan ikan
asin, masukkan dalam wadah lalu biarkan terbuka, supaya didatangi lalat. Wadah
yang disiapkan sebaiknya agak tinggi supaya banyak panennya, karna belatung
pada umumnya cuma ada di permukaan saja. Sesederhana itu, dan dalam waktu 1-
2 minggu sudah bisa panen.

Cara Beternak Belatung dengan Pelepah Daun Pisang

Belatung yang digunakan untuk pakan bibit lele atau jenis ikan lainnya dihasilkan
dari proses fermentasi. Bahan yang digunakan banyak macamnya, salah satunya
dengan pelepah pisang yang sudah busuk, dicacah sampai lembut, lalu larutkan
gula merah ¼ kg dalam air bekas cucian beras 5 liter. Pelepah tadi dimasukkan
dalam air campuran, diremas dan diperas. Lalu air disaring, masukkan ke jerigen,
dalam waktu 3 hari harus dikontrol, buang busanya.dalam waktu seminggu biasanya
kalau tercium bau seperti tape, maka proses fermentasi berhasil, dan seminggu
kemudian belatung siap dipanen

Sehingga perlu adanya beberapa cara budidaya lele di kolam terpal sebagai bahan pengetahuan dan
wawasan kita jika ingin membudidaya ikan lele. Maka dari itu, di kesempatan kali ini kita akan
membahas beberapa cara dan langkah budidaya lele. Mari kita simak cara budidaya lele berikut ini:

1. Persiapan Budidaya Lele


Untuk budidaya lele, maka ada beberapa hal yang perlu kita siapkan sebelum kita memulai untuk
budidaya lele. Beberapa hal tersebut di antaranya: (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)

 Memilih Jenis Lele

Akhir-akhir ini, kita sering menemukan beberapa pembudidaya lele yang memilih jenis ikan lele yaitu
jenis lele dumbo atau sangkuriang. Karena jenis lele ini sangat mudah untuk dibudidaya dan
perawatannya. Apalagi, jenis lele ini sangat mudah didapatkan dan murah untuk benih-benihnya.

Tak hanya mudah didapatkan dan murah, jenis ikan lele dumbo atau sangkuriang ini juga memiliki
banyak kelebihan tersendiri. Itu sebabnya, tak sedikit para pelaku budidaya lele ini lebih memilih jenis
ikan lele dumbo atau sangkuriang ini. Berikut ini akan dijelaskan beberapa kelebihan ikan lele jenis
dumbo atau sangkuriang yang perlu kita ketahui. Supaya kita tahu dan bisa membandingkan dengan
jenis ikan lele yang lainnya. (Baca juga: Cara Menanam Kunyit)

Beberapa kelebihan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini di antaranya adalah sebagai berikut:

 Kualitas daging yang empuk


 Ikan lele sangkuriang sangat tinggi intensitasnya dalam berproduksi
 Cara budidaya lele yang mudah alias tidak terlalu sulit untuk diterapkan, asal memiliki kemauan dan
niat
 Lebih tahan terhadap penyakit-penyakit yang sering menyerang ikan-ikan

Dengan adanya beberapa kelebihan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budidaya lele
sangkuriang ini sangat mudah diterapkan. Sehingga tak perlu lagi untuk mengurungkan niat untuk
segera budidaya ikan lele. Itu sebabnya banyak para pembudidaya ikan lele, yang lebih memilih jenis
ikan lele sangkuriang atau ikan lele dumbo ini.

Selain itu, lahan yang digunakan dalam membudidayakan ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini
tidak membutuhkan banyak tempat. Dengan kata lain, cukup menggunakan lahan sempit pun kita
masih bisa membudidaya ikan lele jenis ini. Karena ikan lele jenis ini masih bisa bertahan hidup
sekalipun di tempat yang tidak luas.

Dengan pemeliharaan yang mudah, maka ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang ini sangat cocok
dijadikan jenis ikan lele yang bisa direkomendasikan dalam pembudidayaan lele. Apalagi, ikan lele
jenis ini tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk panen. Alias, ikan lele jenis ini sangat mudah
dan cepat sekali pertumbuhannya. (Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)

Jadi, jika Anda adalah orang yang baru pertama kali budidaya ikan lele, tak perlu khawatir lagi soal
cara budidaya lele. Karena, dengan Anda memilih jenis ikan lele jenis dumbo atau sangkuriang, Anda
sudah dapat dipastikan lebih mudah berhasilnya membudidaya ikan lele ini. Tunggu apa lagi? Segera
persiapkan diri Anda untuk coba cara budidaya lele ini!
 Syarat Hidup Lele

Namun, selain Anda memahami jenis ikan lele apa yang mudah dibudidayakan, Anda juga perlu
memperhatikan apa saja syarat-syaratnya agar ikan lele yang kita budidaya dapat bertahan hidup
lama.

Memang, walaupun ikan lele merupakan jenis ikan yang sangat mudah dibudidaya, namun jika kita
tidak memperhatikan syarat dari lingkungan atau wadah lele tersebut, hasilnya pun akan sama saja.
Selain ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dibididaya, lele juga dapat hidup di kondisi air
apapun. Dari air tawar, air asin, air rawa sekalipun, ikan lele masih bisa hidup dan dibudidaya. (Baca
juga: Cara Budidaya Durian)

Namun, jangan terlalu meremehkan soal ini. Walaupun ikan lele adalah jenis ikan yang dapat
dibesarkan dan dibudidaya dengan jenis air apapun, kita juga tidak boleh mengabaikan kualitas
airnya. Karena, semakin baik kualitas air yang kita gunakan untuk budidaya lele, maka semakin baik
nanti kualitas ikan lele yang kita budidaya nantinya. Sehingga, Anda bisa meraup untung yang lebih
banyak karena ikan lele Anda sangat berkualitas dan sehat.

Semakin baik kualitas air, maka semakin baik pula pertumbuhan pada ikan lele yang kita pelihara.
Maka dari itu, perlu kita memperhatikan beberapa kriteria air yang bagus untuk pemeliharaan ikan lele
yang kita budidaya nantinya. (Baca juga: Cara Menanam Kencur)

 Suhu
Menurut penelitian dari Debby Ratnasari ahli peternakan pada tahun 2011, bahwa ikan lele dapat
bertahan hidup dengan baik di air dengan kondisi suhu 26 sampai 32° C. Pencernaan pada ikan lele
akan mengalami gangguan, jika kondisi air memiliki suhu yang terlalu rendah. Sehingga perlu adanya
kondisi air yang hangat utuk melancarkan pendernaan pada ikan lele.
 Lokasi
Sebenarnya, tidak ada tempat khusus untuk budidaya lele, alias kita bisa budidaya lele di mana saja,
termasuk lokasi dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun, selain suhu yang perlu diperhatikan dalam
budidaya lele, kita juga perlu memperhatikan tingkat keasaman pada air yang kita gunakan untuk
membudidaya lele. Tingkat keasaman yang cocok untuk budidaya lele adalah 7 sampai 8 pH.

2. Kolam Pertumbuhan
Setelah kita mempersiapkan untuk budidaya lele, maka saatnya kita membuat kolam untuk proses
pertumbuhan ikan lele.

Sebenarnya, dalam membuat kolam untuk pertumbuhan lele lebih mudah daripada membuat kolam
untuk perkembangbiakan atau pembenihan lele. Cukup menggunakan kolam seukuran 5 x 2 meter
saja, sudah bisa menampung sekitar 1000 benih ikan lele.

Kita bisa menggunakan kolam yang lebih lebar jika ikan lele kita lebih banyak dari itu, tinggal dihitung
saja skala perbandingan ukuran kolam dengan jumlah ikan lele. Intinya, setiap 1 meter persegi kolam,
dapat menampung sekitar 100 benih ikan lele. Jadi, kalau ukuran kolam kita sekitar 6 x 5 meter, maka
kita dapat menampung sekitar 3000 benih ikan lele ke dalam kolam pertumbuhan tersebut. (Baca
juga: Cara Menanam Tebu)

Namun, kita juga perlu memperhatikan bahwa jangan terlalu memadatkan kolam alias menggunakan
kolam yang ikan lelenya terlalu padat di kolam. Hal ini dapat menyebabkan ikan lele akan lebih
mudah terserang penyakit nantinya

Adapun jenis-jenis kolam pertumbuhan lele di antaranya adalah kolam terpal, kolam semen, dan
kolam tanah. Dari ketiga jenis kolam tersebut, kebanyakan pembudidaya lele ini menggunakan kolam
terpal, karena harganya yang paling murah dibandingkan jenis kolam tanah dan kolam semen. Selain
itu, kolam terpal lebih mudah dan prakits pembuatannya. Bahkan kolam terpal ini sudah terbukti
dapat meningkatkan produktivitas ikan lele. (Baca juga: Cara Menanam Jahe)

Mungkin ada juga yang berpendapat bahwa kolam jenis tanah adalah kolam yang lebih murah
dibandingkan dengan kolam terpal. Namun, perlu diketahui bahwa kolam tanah ini akan lebih rentan
terhadap penyakit pada ikan lele dibandingkan dengan kolam jenis terpal. Sehingga dapat dikatakan
bahwa budidaya lele dengan menggunakan kolam terpal jauh lebih efektif dibandingkan dengan
kolam tanah.

Nah, berikut ini adalah cara membuat kolam terpal yang baik.

1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan terpal untuk kolam lele kita nantinya. Pada
umumnya, harga terpal per meternya sekitar Rp 9000,-. Sehingga, jika kita akan membuat kolam
dengan ukuran sekitar 10 x 8, maka kita cukup menyiapkan uang sekitar Rp 720.000,- saja.
2. Selanjutnya, kita bisa menggunakan dasar kolam dengan menggali tanah sesuai dengan ukuran
kolam yang kita butuhkan. Namun, ada baiknya jika Anda adalah seorang pembudidaya lele yang
masih pemula, Anda cukup menggunakan kolam dengan ukuran 5 x 2 meter saja. Karena hal ini
dapat meminimalkan kerugian, jika gagal panen nantinya.
3. Ketika Anda membuat dasar kolam dengan menggali tanah, usahakan tanah tergalih dengan
kedalaman sekitar 70 cm sampai 1 meter. Sisa tanah galian tadi, sebaiknya jangan dibuang, jadikan
saja tanggul kolam di bagian bibir kolam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 50 cm. hal ini
diperlukan agar kolam tidak mudah jebol nantinya, ketika hujan dan banjir.
4. Langkah terakhir yaitu membuat beberapa reng atau pagar kolam dari bamboo. Susunlah reng-reng
tersebut di atas tanggul kolam dengan ketinggian sekitar 35cm. untuk bagian sudut kolam, sebaiknya
gunakanlah bamboo yang utuh alias jangan bamboo yang sudah dibelah.

Jadi, jika dihitung keseluruhan, kolam pertumbuhan lele nantinya memiliki ketinggian sekitar 125
sampai 130 cm.

3. Siapkan Benih Berkualitas


Untuk budidaya lele, kita harus memilih benih ikan lele untuk pembesaran yang memiliki ukuran
sekitar 5 sampai 7 cm dan usahakan seragam alias sama. Missal, seperti ini, ketika Anda membeli
benih dengan ukuran 6 cm, maka semuanya harus sama ukurannya yaitu 6 cm.

1. Nah, jika sudah mengetahui memilih ukuran benih lele, saatnya Anda memilih benih ikan lele yang
berkualitas. Cir-ciri benih ikan lele yang berkualitas ini di antaranya sebagai berikut:
2. Tubuh pada ikan lele yang seimbang, merupakan ikan lele yang berkualitas. Maka dari itu, Anda perlu
memperhatikan antara ukuran kepala danbadan pada ikan lele tersebut.
3. Ukurannya harus seimbang. Selain itu, Anda juga perlu memilih ikan lele yang gerakannya lincah dan
sungut berseri alias tidak pucat, juga warna tubuh yang mengkilap. Ini menunjukan bahwa ikan lele
tersebut merupakan ikan yang tidak cacat.
4. Kita juga perlu memperhatikan tingkah laku pada ikan lele tersebut. Ikan lele yang baik atau
berkualitas adalah ikan yang tidak berdiri atau menggantung ketika berada di dalam air. Dengan kata
lain, ikan lele yang aktif merupakan ikan lele yang berkualitas.

Semakin berkualitasnya ikan lele Anda, maka semakin mahal pula ikan lele Anda nantinya.

4. Persiapan Menebar Benih


Jika kolam dan benih sudah disiapkan, langkah selanjutnya bukan langsung menebar benih ke
kolam, melainkan mempersiapkan terlebih dahulu sebelum benih disebar ke kolam. Ada dua tahapan
dalam persiapan tersebut, yaitu mengisi air di kolam dan pemupukan pada benih ikan lele. Sama
halnya seperti tumbuhan, bahwa ikan pun juga terdapat proses pemupukan. Berikut ini adalah
langkah-langkah sebelum penebaran benih ke kolam:

1. Pertama, isi kolam dengan air bersih yang tidak bercampur dengan limbah apapun. Isilah hingga air
mencapai ketinggian sekitar 60 cm.
2. Selanjutnya, siapkan pupuk kandang seperti kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk tersebut
ke dalam karung. Bagilah pupuk menjadi dua bagian.
3. Setelah pupuk dibagi menjadi dua bagian, maka letakan kedua karung tersebut ke dalam kolam
dengan kondisi pupuk masih berada di dalam karung tersebut. Anda bisa meletakkan karung di
bagian pinggir atau tengah kolam. Nantinya, karung tersebut akan bergerak dan mengambang bebas
di permukaan kolam.
4. Seminggu kemudian, celupkan karung berulang kali seperti membuah the lalu angkatlah kedua
karung tersebut. Menggunakan teknik celup ini agar pupuk tersebut dapat terserap total oleh air.
Setelah melakukan keempat langkah tersebut, Anda sudah bisa menebarkan benih ikan lele ke kolam
Anda

5. Menebar Benih Lele


Nah, saatnya Anda bertanya bagaimana caranya menebar benih lele ke kolam yang benar itu.
Sebenarnya, penebaran benih lele yang benar itu ketika pagi atau sore hari. Hal ini sangat baik
dilakukan agar terhindar kontak langsung dengan sinar matahari yang menyengat. Karena, air yang
kondisinya panas akan mengakibatkan benih lele cepat mati karena stress kepanasan. Kayak orang
aja ya, hehe.

Nah, sebelum Anda menebarkan benih lele ke kolam, letakkan dulu benih lele ke wadah plastic, lalu
tebarkan benih lele dengan cara memiringkan wadah dengan mengeluarkan benih lele sedikit demi
sedikit.

6. Pemeliharaan Ikan Lele


Di dalam budidaya lele, ada beberapa hal penting dalam memelihara ikan lele yang perlu kita ketahui
agar lele yang kita budidaya dapat tumbuh dengan baik dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa
hal penting dalam pemeliharaan lele.

 Ada dua hal penting dalam pemeliharaan ikan lele yaitu pengelolaan air dan pemberian pakan lele.
 Dianjurkan untuk tidak mengganti air di kolam sebelum masa panen tiba. Karena, kita harus tetap
menjaga ketenangan air kolam saat lele dalam masa pertumbuhan. Selain itu, kita juga perlu
memperhatikan cara menguras kolam. Ketika menguras kolam, sebaiknya jangan menggunakan cara
sirkulasi, karena dengan cara tersebut dapat mengurangi keasaman air kolam.
 Anda boleh saja menambah air kolam, namun dengan catatan bahwa benih lele sudah diberi makan.
Dan lakukan penambahan air secara bertahap.
 Hal penting selanjutnya yaitu member makanan. Anda bisa member pakan lele berupa pellet, keong
mas, plankton, cacing atau yang lainnya.
 Dalam memberikan makan pun juga ada prosedur waktunya. Berilah pakan lele 5 sampai 6 kali
dalam sehari dengan jarak sekitar 2 sampai 3 jam. Sebaiknya, dalam memberikan pakan, setelah
matahari terbit agar polusi yang mencemari air hancur dahulu terkena sinar matahari.
 Jika terjadi hujan, sebaiknya jangan memberikan pakan, karena dapat membuat pencemaran zat
asam pada pakan nantinya. Pakan yang tercemar, dapat mengganggu kesehatan lele. Tunggulah
hujan reda, baru lele bisa kita beri pakan.

 Masa Panen Lele


 Pada umumnya, lele akan tumbuh besar
dengan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan, baru bisa dipanen. Kita bisa melihat lele layak panen
dengan acuan 1 kg lele berkisar 7 sampai 8 ekor, dan usahakan menggunakan bahan yang
licin saat memanen agar tidak membuat tubuh ikan lele tersebut jadi lecet. Jangan pula
memanen lele yang usianya belum cukup umur.

 Anda bisa menyurutkan kolam dahulu, lalu panen dengan menggunakan serokan dan
masukan ke dalam wadah plastik. Anda juga bisa menggunakan jaring untuk mengambil lele-
lele tersebut agar pengerjaan lebih efisien waktu. Anda harus hati-hati saat menangkap
lelenya karena mereka bisa agresif juga. Siapkah wadah yang luas untuk menampung hasil
tangkapan lele anda.

 Setelah selesai, isi kembali kolam air dan kembalikan lele-lele yang belum siap panen ke
kolam. Sementara itu, lele hasil panen sudah siap baik untuk di jual kembali atau dikonsumsi
sendiri. Berikan air agar lele-lele tersebut tidak cepat mati saat dibawa jauh dari kolam.

Panduan Ternak Lele Bioflok


Tingkatkan 10x Lipat Hasil Panen
Anda pernah mendengar istilah budidaya ikan lele menggunakan sistem
bioflok?

Sistem ternak lele bioflok akan meningkatkan keuntungan hasil panen ikan
lele hingga 10x lipat loh!! Anda ingin tahu caranya?

Simak artikel ini sampai akhir!

Apa sih sistem bioflok itu?

Banyak peternak lele modern yang menggunakan sistem ternak lele


bioflok. Bioflok asal katanya “bio” yang artinya kehidupan dan “floc” yang
artinya gumpalan. Bioflok sendiri menurut istilah mengandung pengertian
tentang sebuah bahan organik hidup yang menggumpal menjadi satu.
Pembesaran ikan lele hampir sama dengan pembesaran ikan nila.
Ternak lele bioflok mengandung pengertian dimana sistem budidaya lele
akan semakin menguntungkan dengan memanfaatkan mikroorganisme
yang bisa menggunakan limbah dari budidaya lele sistem bioflok itu sendiri.
Pertumbuhan mikroorganisme dan limbah budidaya ikan lele bisa diubah
menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau biasa disebut dengan (flok) dengan
bantuan bakteri non probiotik.

Gumpalan-gumpalan tersebut sebenarnya terdiri dari mikroorganisme air


yang tersusun atas bakteri, fungi, algae, metazoa, protozoa, gastrotricha,
nematoda, rotifera, dan organisme lainnya yang secara langsung
bekerjasama dengan unsur partikel organik.

Lalu unsur tersebut akan berubah menjadi pakan ikan alami.

Proses perkembangan mikroorganisme dapat dilakukan dengan memberi


tambahan probiotik. Banyak produk probiotik yang tersedia di toko
pertanian. Penambahan probiotik ditambah dengan memasang aerator,
yang kemudian secara langsung dapat menyuplai oksigen dan dapat
mengaduk-aduk kolam.

INTINYA sistem bioflok adalah memanfaatkan organisme air dan limbah


budidaya lele sistem bioflok untuk diolah lagi menjadi pakan lele. Jadi Anda
bisa menghemat pakan hingga 50%.

Sistem budidaya bioflok awalnya merupakan rangkaian sebuah teknologi


yang bisa digunakan untuk pengolahan limbah secara lebih simpel dan
bermanfaat. Proses pengolahan limbah bisa diurai dengan menggunakan
bahan organik yang unsurnya ialah limbah lumpur yang secara terus-
menerus terus diaduk dan diaerasi.
Pengadukan ini sebenarnya bertujuan agar limbah dalam kondisi yang
padat yang bisa diurai oleh bakteri. Pengadukan atau aerasi dalam sistem
pengolahan limbah bisa terjadi karena bahan organik mengendap terus
akan menimbulkan kondisi anaerob (tidak ada oksigen) pada limbah
tersebut
Bakteri anaerob dapat mengurai bakteri anorganik berubah menjadi
senyawa sederhana dan beracun yang isinya ialah Nitrit, H2S, ammonia,
dan Metana. Teknologi bioflok merupakan proses pengolahan limbah yang
diterapkan di Thailand pada budidaya ikan nila.

Sebenarnya bukan hanya ikan nila, bisa juga pada ikan lele, gurami atau
bahkan udang.

Sistem bioflok ini terus mengalami perkembangan dan selanjutnya dan


bisa diterapkan pada budidaya udang. Teknologi bisa terus berkembang
sepanjang waktu dan terus diterapkan di berbagai Negara maju
diantaranya ialah Brasil, Jepang, Australia, dan lain sebagainya.

Penerapan teknologi bioflok merupakan sistem budidaya ikan yang banyak


dikembangkan di Indonesia dan masih modern atau belum terlalu lama
dikembangkan. Sehingga banyak membuat pembudidaya ikan lele yang
ingin membuka usaha ternak lele bioflok.

Apa Saja Kelebihan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok?

Ada beberapa kelebihan dari sistem bioflok yang perlu Anda ketahui ialah
sebagai berikut:

1. Kadar PH bisa dibilang relatif stabil atau sekitar pH 7 – pH 7,8.


2. Kadar PH lebih cenderung bisa dibilang rendah, sehingga membuat kandungan
di dalamnya seperti amoniak (NH3) terbilang relatif kecil.
3. Sistem kerja bioflok memang tidak tergantung dengan sorotan sinar matahari
yang aktivitasnya dapat menurun dalam kondisi suhu rendah.
4. Sistem bioflok tidak perlu mengganti air dalam kondisi yang singkat sehingga
kondisi biosecurity atau (keamanan) bisa terus terjaga dengan baik.
5. Limbah dari tambak berupa (kotoran, sisa pakan, algae, amonia) bisa didaur
ulang dengan menggunakan aneka makanan alami yang memiliki protein sangat
tinggi.
6. Sistem bioflok bisa dibilang memang lebih ramah lingkungan sehingga dapat
memberikan dampak yang lebih baik.
Teknis dan Konsep Ternak Lele Bioflok di Kolam Terpal

Ada beberapa teknis dan konsep yang perlu dilakukan dalam melakukan
budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok. Ternak lele bioflok perlu
dilakukan dengan beberapa teknis dan konsep yang bisa dijabarkan dalam
beberapa cara berikut ini :

 Proses Pembuatan Kolam Terpal pada Ternak Lele Bioflok


Sebaiknya proses pembuatan kolam terpal bisa dilakukan untuk
menghemat biaya dari proses pembuatan kolam. Proses pembuatan kolam
bisa dilakukan dengan menggunakan alat yang memakai bahan dasar
terpal.

Terpal bisa digunakan untuk budidaya ikan lele bahkan bisa meningkatkan
hasil panen dengan modal yang lebih terjangkau dibanding kolam beton.
Tapi rangkanya harus lah memakai bahan dasar besi sehingga lebih awet
dan konstruksi yang diterapkan bisa menggunakan sistem knockdown atau
dapat dibongkar pasang kembali.

Proses pembuatan kolam terpal yang pertama adalah harus


mempersiapkan lahan yang akan digunakan. Ukuran kolam terpal standar
yang bisa digunakan adalah diameter 2 hingga 3 meter, bergantung dari
kebutuhan yang diminta.

Semakin besar ukuran diameter kolam, maka kapasitas ikan yang bisa
ditampung juga semakin banyak.

Untuk menjaga kestabilan dan kualitas air sangat dibutuhkan payung atau
atap. Cahaya matahari dan hujan tidak bisa secara langsung masuk
karena sinar matahari dan air hujan secara langsung dapat mempengaruhi
kualitas air sehingga merusak segi PH dan mikro-organisme yang hidup di
dalam area kolam terpal.

 Persiapan Air Kolam Bioflok Untuk Pembesaran Ikan Lele


Apabila proses pembuatan kolam terpal sudah selesai, maka Anda perlu
mempersiapkan air sebagai media pembesaran benih ikan lele. Caranya
memang bertahap yaitu diawali dengan proses pengisian bak kolam terpal
yang sudah direncanakan yaitu sekitar ketinggian 80 hingga 100 cm.

Kemudian untuk hari kedua, adalah proses memasukkan bakteri pathogen


atau pun probiotik dengan dosis sekitar 5 ml/m3 di dalam kolam. Kemudian
perhatikan hari ketiga, dimana Anda perlu memasukkan pakan bakteri atau
prebiotik molase sebanyak 250 ml/m3.

Ketika saat malam hari tiba, maka Anda bisa menambahkan dolomite
dengan takaran sekitar 150-200 gram/m3 ke area kolam. Kemudian
pastikan media air yang sudah diolah hingga 7 hingga 10 hari sehingga
mikroorganisme didalamnya dapat berkembang baik.

 Pembenihan Ikan Lele


Apabila media air selesai disiapkan, maka Anda bisa memasukkan benih
lele ke area kolam terpal. Ciri dari pembenihan yang sehat ialah melalui
indukannya yang unggul. Benih induk yang unggul dapat menurun dari
sang indukan untuk diturunkan kepada bibit-bibit baru yang dilahirkan.
Sifat benih lele yang unggul ialah memiliki sifat gesit, aktif, ukurannya
seragam, dan warnanya seragam. Organ tubuh lengkap, panjang tubuhnya
sekitar 4 hingga 7 cm. Benih yang berkualitas tersebar baik, dan
tambahkan probiotik.

Porsi Pemberian Pakan pada Ternak Lele Bioflok


Cara pemberian pakan lele membutuhkan trik-trik khusus agar hasil panen
dapat lebih meningkat dari pada periode sebelumnya. Anda perlu memberi
pakan lele dengan cara yang baik dan benar untuk menghasilkan panen
yang baik sehingga perlu diperhatikan kadar pH airnya, sistem aeratornya,
dan lain sebagainya.

Pemberian pakan ikan lele dengan cara yang baik dapat mendukung
produktivitas perkembangan ikan lele sehingga tidak membuat lele mati
atau bisa saling memangsa satu sama lain.

Makanan yang buruk bisa membuat ikan lele mati karena makanannya sulit
dicerna dan bisa menjadi racun yang mematikan lele.

Anda perlu memperhatikan cara pemberian pakan yang baik dan benar
dalam budidaya ikan lele dengan cara sebagai berikut:

 Atur Jadwal Pemberian Pakan


Anda dapat mengatur ritme pemberian pakan dengan manajemen waktu
yang tepat. Pengaturan jadwal ikan lele dalam waktu sehari dua kali atau
tiga kali, sebanyak 3x sehari, pada waktu pagi, siang dan malam.

Jangan terlalu pagi dalam memberikan pakan kepada ternak lele, karena
sebagian besar ternak lele tidak memiliki nafsu makan yang terlalu tinggi
saat pagi. Saat pagi hari tiba, permukaan air kolam banyak tercemar oleh
zat-zat dari udara sehingga merugikan pada budidaya ikan lele.
Pemberian makan kalau bisa jangan terlalu pagi, karena bisa menjadi
racun bagi ikan lele. Hasilnya akan membuat banyak ikan yang mati.
Standarnya memberikan ikan ketika pagi minimal ya pukul 9. Saat air
sudah mulai netral, maka Anda bisa memberi pakan ikan.

Saat siang hari, maka Anda bisa memberikan pakan ketika waktu
menunjukkan jam 1 hingga jam 2 siang. Kemudian saat malam hari, Anda
dapat memberikan pakan ikan lele ketika jam 8 hingga jam 9 malam.

 Persiapan Pemberian Pakan Ikan Lele


Apabila Anda sudah memasang standar penjadwalan pakan lele, Anda
bisa melakukan persiapan sebelum melakukan penebaran pakan lele.
Pada tahap awal, Anda harus mengetahui ukuran ikan lele, kemudian
sebaiknya pelet segera diberikan.

Anda perlu membedakan pelet untuk ternak lele yang masih kecil dan
besar, sebaiknya campurkanlah sesuai dengan ukurannya, kemudian ganti
dengan pelet yang ukurannya lebih besar saat ikan lele sudah siap
berkembang. Lele bisa diberikan pakan pelet sesuai dengan ukuran agar
tidak kekurangan pakan.

 Pembasahan Pakan Pelet


Anda bisa membasahi pelet agar lebih mengembang, hal ini karena sifat
lele itu rakus saat makan. Apabila pelet yang diberikan dalam kondisi
kering, maka lele akan makan lebih banyak dan ikan lele biasanya akan
menjadi kekenyangan dan sulit dalam bergerak secara aktif.
Ikan yang mengalami rasa kenyang, bisa ditandai dengan menggantung
diam dalam posisi miring dan mengapung permukaan air. Setelah ini,
sebaiknya lakukan saja pembasahan pelet dengan menebarkan air secara
merata pada pelet.

Diamkan beberapa menit sampai pelet lebih mengembang sehingga tidak


tenggelam dan berikan pada lele di kolam.

 Tambahkan Probiotik
Anda bisa membasahi pelet di dalam air selama beberapa menit dan
menambahkan probiotik.

Probiotik bisa dibeli di toko peternakan ikan. Saat Anda menambahkan


probiotik, maka keuntungan yang akan Anda dapat ialah asupan vitamin
dan menjaga kualitas air dengan menguraikan sisa kotoran organik
sehingga tidak mengganggu kesehatan lele.

 Cara Penebaran Pakan yang Baik


Cara penebaran pakan yang baik ialah dengan membagi 3 bagian sudut
pada kolam terpal di area sisi bagian kanan kolam, kiri kolam dan tengah
kolam. Pemberian pakan lele bisa lebih merata.

Saat tahap awal, Anda bisa menebarkan di area sisi kanan hingga pelet
habis, kemudian pindah di area sisi kiri. Kemudian setelah sisi kiri habis,
maka Anda bisa pindah ke sisi tengah. Sebarkan pelet hingga kenyang.
Tanda dari ikan yang sudah kenyang adalah adanya pelet yang
mengambang dan tidak dimakan oleh ikan.

Apabila Anda menggunakan pelet yang tenggelam, maka cara


penebarannya bisa dilakukan dengan perlahan pada satu titik, karena lele
termasuk jenis ikan yang mengejar pakan yang bergerak.

Anda perlu mengatur pelet sebelum benar-benar terlanjur tenggelam, dan


nantinya tidak dimakan oleh ikan lele. Pastikan Anda memberikan pakan
sampai respon ikan sudah menurun akan ketika memakan pelet.

 Jangan Berikan Pakan Tambahan yang Mentah


Apabila Anda memberikan pakan tambahan kepada ternak lele, maka
pastikan Anda menghindari pemberian pakan yang mentah. Contoh
pemberian pakan tambahan yang mentah ialah bekicot, ayam mentah,
keong mas, dan lain sebagainya.

Sebaiknya Anda merebus terlebih dahulu pakan yang akan diberikan


kepada lele sehingga sifat kanibalisme ikan lele tidak terus-terusan muncul
dan dapat berfungsi sebagai pembunuh kuman pada daging mentah
sehingga tidak menjadi penyakit pada ikan lele.

Analisa Usaha Ternak Lele Bioflok untuk Pemula

Analisa yang perlu dilakukan untuk usaha lele bioflok bagi pemula ialah
sebagai berikut:

Harga Kolam Terpal Bioflok dan Rangka Siap Pakai


Harga kolam terpal bioflok biasanya dibanderol mulai dengan harga Rp 1
juta rupiah. Bergantung dari ukuran terpal yang digunakan sebagai
penyusun pembuatan kolam. Anda bisa memilih kolam terpal bioflok yang
harganya murah hingga mahal.

Biasanya biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal apabila kita memilih
diameter kolam terpal yang lebih besar. Namun kapasitas dan daya
tampung kolam terpal akan semakin banyak Rangka yang siap pakai juga
sangat mudah digunakan sebagai media ternak lele bioflok sehingga
hasilnya bisa sampai 10x lipat dari hasil panen.

Ternak lele bioflok memang terobosan sistem budidaya lele yang lebih baik
dari sistem sebelumnya. Hasilnya akan lebih maksimal apabila digunakan
sebagai media pembesaran ikan lele sangkuriang. Usaha ternak lele
merupakan salah satu cara yang bisa digunakan sebagai usaha pencarian
rezeki halal dan cukup menjanjikan.

Usaha yang perlu dilakukan untuk membuat kolam terpal bioflok agar lebih
sukses ialah dengan menerapkan setiap tips yang ada. Salah satunya ialah
dengan menggunakan kolam terpal bulat.
Mengapa?
Kolam terpal merupakan kolam dengan terobosan terbaru karena
mencegah polusi pada kolam tanah dan kolam tembok. Kolam terpal
harganya sangat murah karena hanya beberapa juta saja Anda sudah bisa
memiliki kolam.

Khususnya bagi pemula yang baru memulai usaha ternak lele bioflok pada
kolam terpal ini karena memang lebih murah jika dihitung secara global.

Kolam terpal merupakan salah satu terobosan yang bisa kita gunakan
bersama untuk mendapatkan hasil panen sebesar 10x lipat dari aslinya.
Kolam terpal merupakan salah satu cara yang bisa membuat analisa Anda
akan terwujud.

Anda bisa memesan kolam terpal kepada kami sebagai distributor. Kami
menyediakan kolam terpal yang harganya murah jika dibandingkan dari
tempat lain. Anda bisa memanfaatkan pekarangan halaman rumah untuk
mendapatkan kualitas yang baik dengan kolam terpal.

Pendapatan pembudidaya ternak lele menggunakan sistem bioflok


memanglah sangat besar, bergantung dari para pelakunya, bagaimana
menyikapi usaha budidaya ternak lele dengan baik. Anda bisa
mendapatkan berbagai saran dan informasi jika membeli kolam terpal dari
kami.
Mengapa kolam

harus
dibuat bulat?

Salah satunya agar tidak ada garis sudut sehingga mengurangi benturan
lele pada kolam terpal dan tekanan airnya pun lebih stabil. Benturan lele
pada kolam terpal kotak atau kolam tembok bisa menjadikan banyak bibit
ikan lele yang mengalami kematian. Bagaimana Anda tertarik melakukan
budidaya ternak lele di kolam terpal yang sukses? Lakukan panduan yang
sudah diterangkan sebelumnya.

[PANDUAN LENGKAP] Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok –Budidaya Lele dengan
sistem bioflok merupakan sistem budidaya lele yang belum lama diterapkan di
Indonesia. Jauh sebelum sistem ini digunakan terdapat beberapa sistem budidaya yang
biasa digunakan di Indonesia, seperti budidaya menggunakan kolam terpal, kolam
tanah, kolam beton dan lain lain.

Meskipun sistem bioflok belum lama dikembangkan di Indonesia, namun dari


pengalaman para pembudidaya sistem ini mampu memberikan hasil yang jauh lebih
baik dari sistem konvensional yang selama ini biasa digunakan. Bahkan menurut
mereka, hasil yang didapat bisa mencapai 105%.

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas Pengertian Budidaya Lele Sistem
Bioflok, Keuntungan dan Kelemahannya. Nah kali ini kita akan fokus pada Cara
Budidaya Lele Sistem Bioflok mulai dari persiapan kolam bioflok, persiapan air
pembesaran, penebaran benih hingga perawatannya.

Untuk memulai budidaya lele dengan sistem bioflok, persiapkan alat dan bahan terlebih
dahulu
Alat dan Bahan

 Bambu, besi, atau batako untuk kerangka/dinding kolam.


 Terpal
 Aerator
 Probiotik
 Kapur dolomit
 Molase/ air gula merah
 Asbes atau Plastik untuk atap
 Ragi tempe dan ragi tape

Langkah-langkah Budidaya Lele Sistem Bioflok


Pembuatan Kolam

Dalam pembuatan kolam budidaya lele sistem bioflok, bahan yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan sistem budidaya konvensional. Hanya bedanya kalau sistem
konvensional kolam berbentuk persegi, sedangkan dalam sistem bioflok
digunakan kolam berbentuk bundar. Untuk menghemat biaya, kolam sebaiknya dibuat
dengan menggunakan terpal. Sedangkan rangka atau dindingnya bisa dibuat dengan
rangka bambu, besi atau menggunakan batako.

Pada budidaya sistem bioflok pembuatan kolam tidak membutuhkan lahan yang luas.
Jadi untuk ukuran kolam dapat disesuaikan dengan luas lahan dan kapasitas produksi.
Pada artikel ini kolam menggunakan ukuran standar 2,5 cm.

Baca: Begini Cara Mudah Membuat Kolam Terpal Rangka Bambu Untuk Ternak
Lele

Sebagai patokan, untuk kolam dengan ukuran 1m³ dapat menampung hingga 1000 ekor
ikan lele. Sedangkan dalam sistem konvensional dalam 1m³ hanya mampu menampung
sekitar 100 ekor ikan lele.
Untuk menghindari sinar matahari dan air hujan yang dapat mempengaruhi kualitas air
kolam, sebaiknya kolam diberi atap menggunakan asbes atau plastik.

Jangan lupa untuk memasang aerator pada kolam sebelum kolam digunakan.

Persiapan Air Pembesaran

Setelah kolam selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah persiapan air pembesaran.
Berikut ini tahap-tahap persiapan air pembesaran :

 Pada hari pertama, isi kolam dengan air bersih dengan tinggi 80-100 cm.
 Pada hari kedua, masukkan probiotik (bakteri pathogen) dengan dosis 5 ml/m3.
Probiotik dapat dibeli di toko pertanian atau toko pakan ikan terdekat. Contoh
merek probiotiknya seperti POC BMW, EBS Pro atau merek lainnya.
 Pada hari ke ketiga, masukkan prebiotik (pakan bakteri) berupa molase (tetes
tebu) dengan dosis 250ml/m3. Jika tidak ada bisa menggunakan air gula merah.
 Pada malam harinya masukkan air rendaman dolomit dengan dosis 150-200
gram/m3.
 Selanjutnya diamkan air selama 7-10 hari agar mikroorganisme dapat tumbuh
dengan baik.

Penebaran dan Perawatan Benih Ikan Lele

 Setelah air didiamkan selama 7-10 hari masukkan benih ikan lele. Sebelum benih
ikan lele ditebar pastikan benih yang digunakan benih unggul dan dalam kondisi
yang sehat. Jenis ikan lele yang akan dibudidaya tergantung minat.
Baca: Jenis jenis Lele Unggul Yang Banyak Dibudidayakan Di Indonesia.

Ciri-ciri benih yang bagus :

»Gerakannya aktif.

»Warna dan ukuran seragam.

»Organ tubuh lengkap dan tidak cacat.

»Bentuk tubuh proporsional dengan ukuran sekitar 5-7 cm.

 Setelah benih ditebar, pada keesokkan harinya berikan probiotik ke dalam kolam
dengan dosis 5 ml/m³.
 Selanjutnya kita tinggal melakukan perawatan. Pada tahap perawatan, setiap 10
hari sekali berikanlah :
o Probiotik 5 ml/m³.
o Ragi tempe 1 sendok makan/m³.
o Ragi tape 2 butir/m³.
o Pada malam harinya berikan air rendaman kapur dolomite sebanyak 200-
300 gr/m3.

 Setelah benih ikan lele mencapai ukuran 12 cm atau lebih, setiap 10 hari sekali
masukan kembali :

» Probiotik 5 ml/m³.

» Ragi tempe 2-3 sendok makan/m³.

» Ragi tape 6-8 butir/m³.

» Pada malam harinya berikan air rendaman kapur dolomite sebanyak 200-300 gr/m3.

Catatan : Pemberian ragi tempe dan ragi tape harus dilarutkan ke dalam air
terlebih dahulu.

Pemberian Pakan Ikan Lele

 Selama masa pembesaran ikan lele, pemberian pakan dan mesin aerator harus
diperhatikan agar dapat mencapai produksi yang maksimal.
 Pakan yang diberikan harus yang berkualitas baik dan ukurannya sesuai dengan
lebar bukaan mulut ikan.
 Pemberian pakan dilakukan dua kali yaitu pagi dan sore hari sebanyak 500-700
gram/hari selama 2,5-3 bulan lamanya. Dosis pemberian pakan cukup 80% saja
sesuai kekuatan perut ikan.
 Setiap seminggu sekali ikan dipuasakan (tidak diberi makan selama sehari).
Tujuannya untuk mencegah timbulnya penyakit.
 Sebelum pakan diberikan, sebaiknya pakan difermentasi dengan probiotik.
 Pemberian pakan dapat dikurangi 30% setelah terbentuk flok pada kolam.

Pemanenan Ikan Lele


Pemanenan ikan lele dilakukan seperti halnya budidaya ikan lele konvensional yaitu
pada usia ikan sudah mencapai 2,5-3 bulan. Biasanya dalam 1 kg dapat berisi 7-8 ekor
ikan lele normal.

You might also like