You are on page 1of 13

Mekanisme Irama Sirkadian Beserta Gangguannya

Vionna Nadya V.M, Jantje Putra Mandala S, Livia Brenda Patty, Rio Yosua
Saputra, Restika Sukur, Minati Puspawardani, Vania Christy, Ega Apriliyanti

Kelompok: B6

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana


Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Abstract

The brain consists of a large brain (cerebrum), diencephalon, brain stem and a small

brain (cerebellum). In the diencephalon, there is the one named hypothalamus that regulates

circadian rhythms. Circadian rhythm is a rhythm that organizes sleep process to fit the

biological clock. Environmental factors, employment, social factors, etc, can disrupt the

circadian rhythm. There are several types of circadian rhythm disorders, namely, delayed

sleep phase, jet lag, shift work and very fast sleep phase.

Keywords: circadian rhythms, sleep disorders, sleep.

Abstrak

Otak terdiri dari otak besar (serebrum), diensefalon, batang otak dan otak kecil

(serebelum). Dalam diensefalon terdapat hipotalamus yang mengatur irama sirkadian. Irama

sirkadian adalah ritme yang mengatur proses tidur sebagai jam biologis. Faktor lingkungan,

pekerjaan, sosial dan lain sebagainya dapat menyebabkan irama sirkadian terganggu.

Gangguan irama sirkadian ada beberapa tipe yaitu, fase tidur terlambat, jet lag, pergeseran

kerja dan fase tidur terlalu cepat.

Kata kunci : irama sirkadian, gangguan tidur, tidur.

1
Pendahuluan

Para pekerja malam, atau mereka yang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang

dari satu benua ke benua lain yang melintasi beberapa zona waktu yang berbeda, dapat

menyebabkan keletihan, hingga mengurangi kemampuan bekerja, bahkan dapat

menyebabkan depresi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya gangguan pada ritme tubuh.

Terdapat banyak ritme harian dari berbagai fungsi fisiologis dan aktivitas tubuh kita.

Ritme ini berfungsi mengatur apa yang harus dilakukan tubuh secara alami. Misalnya,

mengatur kapan tubuh harus istirahat, kapan tubuh berkonsentrasi pada sesuatu, atau kegiatan

lainnya yang dilakukan tubuh selama 24 jam.

Ritme tubuh yang berubah-ubah tersebut mempengaruhi kesadaran dan kondisi mental

kita. Kesadaran yang bervariasi itu menuntut kita untuk memahaminya karena erat kaitannya

dengan waktu kerja efisien, serta kemampuan dalam berfikir serta dalam membuat keputusan.

Otak

Otak terbagi atas 2 bagian yaitu otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum).

Otak kanan dan otak kiri yang dipisahkan bagian atasnya oleh lapisan duramater dan lapisan

meningen yang membentuk falx cerebri. Otak besar dipisahkan otak kecil karena adanya

tentorium cerebelli yang juga merupakan lipatan selaput otak. Permukaan otak berlekuk-

lekuk akibat adanya tonjolan (gyrus) dan lekukan (sulcus) yang membantu memperluas

permukaan otak. Pusat kesadaran tertinggi manusia terdapat pada lapisan luar otak besar yang

dinamakan cortex cerebri. Pusat kesadaran manusia atas rangsangan rasa panas-dingin, raba,

rasa tekan, rasa getar terdapat di otak.1

Secara garis besar otak dibagi menjadi beberapa bagian yaitu serebrum (otak besar);

diensefalon yang terdiri dari talamus, hipotalamus, epitalamus dan subtalamus; batang otak

2
yang terdiri dari mesencephalon atau otak tengah, pons dan medulla oblongata; serta

serebellum.2

1. Serebrum

Serebrum merupakan bagian otak yang terbesar, 85% dari seluruh bagian otak. Serebrum

merupakan struktur sistem saraf terbesar dan paling rumit. Serebrum terdiri dari dua

hemisfer yaitu hemisfer kanan dan kiri yang disusun oleh korteks serebrum (substansia

grisea/kelabu), massa putih (substansia alba) dan ganglia basal. Korteks terdiri dari sel

saraf, sementara massa putih berisi serabut-serabut saraf (akson). Kedua hemisfer serebri

dihubungkan oleh korpus kalosum yang berfungsi untuk menyampaikan impuls di antara

keduanya.2

2. Diensefalon

Diensefalon merupakan bagian dalam dari serebrum yang menghubungkan otak tengah

dengan hemisfer serebrum. Diensefalon tersusun atas:

a. Talamus

Suatu kompleks inti yang berbentuk bulat telur dan merupakan 4/5 dari bagian

diensefalon. Bagian terletak di lateral ventrikel III. Talamus berfungsi sebagai

stasiun penyampaian semua impuls yang masuk sebelum mencapai korteks

serebri (kecuali impuls olfaktorius). Dalam hal ini, talamus melakukan

koordinasi, integrasi dan pewarnaan afek terhadap impuls-impuls tersebut.2

b. Hipotalamus

Hipiotalamus terletak tepat di bawah talamus dan dibatasi oleh sulkus

hipotalamus. Hipotalamus berlokasi di dasar diensefalon dan sebagian didinding

lateral ventrikel III. 2

c. Epitalamus

3
Terletak di posterior ventrikel III. Epitalamus terdiri dari nukleus dan komisura

habenulare, komisura posterior, dan korpus pineal (kelenjar epifise). Nukleus

dan komisura habenulare berhubungan dengan sistem limbik, sedangkan

komisura posterior berkaitan dengan refleks sistem optik. Korpus pineal (kelenjar

epifise) menghasilkan hormon melatonin yang memengaruhi modulasi pola

bangun-tidur.2

d. Subtalamus

Subtalamus merupakan bagian dari diensefalon yang terletak antara talamus dan

hipotalamus.

3. Batang otak

Batang otak adalah pangkal otak yang menyampaikan pesan-pesan antara medula

spinalis dan diensefalon. Batang otak terdiri dari tiga bagian yaitu:

a. Mesensefalon (Otak Tengah)

Merupakan batang otak yang berlokasi di antara diensefalon dan pons. Bagian

otak ini merupakan penghubung antara pons dan serebelum dengan serebrum.2

b. Pons

Pons merupakan jembatan penghubung anatar otak tengah dengan medula

oblongata. Struktur pons terdiri dari bagian ventral (basis) yang terdiri dari

nukelus pontis dan bagian dorsal (tegmentum) yang tersusun atas formasio

retikularis.2

c. Medula Oblongata

4
Medula oblongata adalah struktur batang otak yang paling bawah dan jelas

terlihat dari aspek ventral. Ia akan melanjutkan diri ke kaudal sebagai medula

spianlis.2

4. Serebelum

Serebelum dan batang otak menempati fosa kranialis posterior, yang mempunyai atap

tentorium sebagai pemisah serebrum dan serebelum. Permukaan serebelum tampak

berketur-kerut.2

Gambar 1. Bagian otak potongan sagital medial. Diunduh dari w3.shorecrest.org

Hipotalamus

Hipotalamus adalah suatu struktur sangat kecil yang terletak di antara talamus dan

kelenjar pituitaria. Hipotalamus sangat penting dalam mengatur suhu tubuh, konsentrasi

5
cairan, penyimpanan zat-zat makanan, motivasi dan emosi, rasa haus dan lapar.3 Hipotalamus

juga mengatur fungsi vital tubuh seperti tidur-bangun dan tingkat kesadaran (alertness)

seseorang pada suatu saat.1 Hipotalamus lebih banyak dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas

kognitif, seperti pikiran, pilihan dan sistem nilai. Hipotalamus adalah bagian dari sistem

limbik bersama dengan bagian-bagian dari talamus dan struktur-struktur lain. Sistem limbik

berfungsi dalam mengingat, dorongan-dorongan lapar, seks dan agresif.3

Fungsi utama hipotalamus yaitu:2

 Pusat integrasi susunan saraf otonom

 Regulasi temperatur

 Keseimbangan cairan dan elektrolit

 Integrasi sirkuit siklus bangun-tidur

 Mengontrol intake makanan

 Respons tingkah laku terhadap emosi

 Pengontrolan endokrin

 Respon seksual

Tidur

Tidur adalah salah satu aktivitas keseharian kita. Tidur menjadi proses normal yang kta

alamai baik siang maupun malam. Tidur merupakan sebuah proses yang aktif. Hal ini

dibuktikan pada perekaman proses-proses biologis selama tidur yang dikenal dengan sebutan

Polisomnografi (PSG) atau sleep study. Pada perekaman geombang otak ditemukan berbagai

macam gelombang otak yang akhirnya menjadi dasar pembagian tahap tidur. Mekanisme

6
pengaturan tidur diatur secara otomatis oleh otak tetapi gangguan tetap dapat terjadi selama

tidur.4

Tidur dibedakan menjadi dua yaitu:5

1. Tidur REM (Rapid Eye Movement)

Tidur Rem terjadi disaat kita bermimpi dan ini ditandai dengan adanya tingginya

aktivitas mental dan fisik. Ciri-cirinya antara lain detak jantung, tekanan darah dan

cara bernapas sama dengan yang kita alami saat terjaga.5

2. Tidur Non-REM (Non Rapid Eye Movement)

Tidur non-REM memiliki empat tingkatan. Selama tingkatan terdalam berlangsung

(3 dan 4), orang tersebut akan cukup sulit dibangunkan. Beranjak lebih malam,

status tidur non-REM beranjak lebih ringan. Pada tingkat 4, tidur terasa

menyegarkan/menguatkan. Selama periode ini, tubuh memperbaiki dirinya dengan

menggunakan hormon yang disebut somastostatin.5

Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu:

1. Tidur stadium Satu

Bila seseorang jatuh tertidur memasuki awal yang ditandai dengan : sebagian

besar organ tubuh secara berangsur-angsur menjadi kurang aktif, pernapasan

teratur, denyut jantung berkurang, otot mulai relaksasi, mata dan wajah tidak

tanpa gerak. Biasanya orang masih bisa mendengar suara orang di sekitarnya,

sehingga masih bisa dibangunkan.6

2. Tidur stadium dua

Pada fase ini didapatkan bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih

berkurang, tidur lebih dalam dari pada fase pertama. Gambaran EEG terdiri dari

7
gelombang theta simetris. Terlihat adanya gelombang sleep spindle, gelombang

verteks dan komplek K.7

3. Tidur stadium tiga

Fase ini tidur lebih dalam dari fase sebelumnya. Gambaran EEG terdapat lebih

banyak gelombang delta simetris antara 25%-50% serta tampak gelombang

sleep spindle.7

4. Tidur stadium empat

Merupakan tidur yang dalam serta sukar dibangunkan. Gambaran EEG

didominasi oleh gelombang delta sampai 50% tampak gelombang sleep spindle.

Fase tidur NREM, ini biasanya berlangsung antara 70 menit sampai 100 menit,

setelah itu akan masuk ke fase REM.7

Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh

fase REM. Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadi secara bergantian

antara 4-7 kali siklus semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12

jam/hari, kemudian menurun 9-10 jam/hari pada umur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5

jam/hari pada orang dewasa.7

Formatio Reticularis

Formatio reticularis adalah kumpulan sel saraf yang selintas tampak tak teratur dan

tersebar di dalam jaringan otak. Jaringan ini menerima dan mengolah informasi tentang

sensasi yang diterima terutama yang menyangkut rasa nyeri. Sebagian dari fungsinya, dari

pengolahan sensasi yang diterima jaringan itu dapat membantu menyegarkan dan mengurangi

rasa mengantuk. Jaringan ini terdapat di batang otak dan berfungsi mengurus fungsi jantung

dan pernapasan yang dijalan kan melalui sistem saraf otonom.1

8
Irama Sirkadian

Proses tidur diatur oleh mekanisme khusus yang biasa disebut sebagai Irama Sirkadian

(circadian rhythm) yang berperan sebagai jam biologis. Secara harafiah irama sirkadian

berarti sebuah siklus yang berlangsung sekitar 24 jam (dalam bahasa Latin circa berarti

sekitar, dian berarti satu hari atau 24 jam). Irama sirkadian amat peka terhadap rangsang

cahaya, disamping faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi. Pada sore hari di saat

cahaya sudah mulai meredup, tubuh kita secara otomatis mulai mempersiapkan diri untuk

tidur dengan meningkatkan kadar hormon melatonin dalam darah. Kadarnya akan tetap tinggi

sepanjang malam untuk membantu tidur.8

Manusia memiliki jam biologis utama yang berfungsi sebagai pemacu untuk irama

sirkadian yang disebut nukleus suprakiamastikus atau suprachiasmatic nucleus (SCN).

Nukleus ini terdiri dari dua kelompok badan sel saraf di hipotalamus yaitu titik tempat

sebagian saraf masing-masing mata memintas ke separuh otak yang berlawanan.9

Dalam pengaturan tidur, jam biologis berdetak dan memberikan sinyal-sinyal yang

memberikan sensasi segar dan penuh vitalitas pada jam-jam tertentu. Biasanya rangsang

sadar ini mencapai puncak pada pukul sembilan pagi dan malam. Akan tetapi tentu saja

faktor-faktor lain seperti lingkungan, perilaku, sosial, obat-obatan, usia dan pekerjaan akan

mempengaruhi seluruh proses ini, sehingga satu orang dengan yang lain prosesnya akan

berbeda. Proses tidur juga dipengaruhi oleh mekanisme hutang tidur. Setiap jam kita

terjaga/bangun adalah hutang tidur, hal ini yang akan memberikan efek rasa kantuk. Rasa

kantuk ini akan bekerja berlawanan dengan jam biologis yang mendorong kita untuk terjaga.

Rangsang sadar dan rangsang untuk tidur, saling bersaing untuk mempengaruhi kita.

Misalkan saat bangun pagi dimana rangsang sadar memang belum begitu aktif, tetapi dengan

9
tidur yang cukup, hutang tidur pun menjadi nol, sehingga kita akan terjaga penuh. Sekitar

pukul satu, kantuk mulai menyerang dan rangsang sadar mulai kehilangan pengaruhnya.

Semakin sore rangsang sadar mulai merangkak naik kembali, cukup untuk melawan hutang

tidur yang terus bertambah. Sampai akhirnya di malam hari, kira-kira pukul sembilan,

rangsang sadar mencapai titik puncak tetapi hutang tidur pun sudah cukup banyak sehingga

mengalahkan rangsang sadar dan akhirnya kantuk pun mengunjungi kita.8

Normalnya, seseorang tidur selama 8 jam setiap harinya. Jika kurang dari ini, hutang tidur

akan semakin bertambah. Misalkan seseorang tidur 5 jam malam sebelumnya, maka ia

kekurangan tidur 3 jam yang untuk selanjutnya jadi menambah beban hutang tidur. Malam

berikutnya ia tidur selama 8 jam. Ini tidak cukup, sehingga di hari berikutnya beban 3 jam

malam sebelumnya masih akan membebani dan rasa kantuk pun tetap menyerang. Berbeda

jika ia tidur selama 11 jam untuk melunasi hutang tidur, hari berikutnya tentu saja kesegaran

akan menyertai. Rasa kantuk akibat hutang tidur yang menumpuk dapat berakibat pada

berkurangnya kemampuan mental, seperti berkurangnya konsentrasi, daya ingat,

produktifitas, dan refleks sewaktu mengendara. Dikatakan oleh para spesialis kesehatan tidur,

bahwa tidur selain istirahat fisik juga merupakan istirahat mental dan emosional. Orang-orang

yang kekurangan tidur akan mengalami penurunan tingkat konsentrasi maupun daya ingat,

yang berakibat pada menurunnya tingkat intelegensia.8

Gangguan Tidur Irama Sirkadian

Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) adalah gangguan dimana

penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah

tidurnya tatap. Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal.7

Bagian-bagian yang berfungsi dalam pengaturan sirkadian antara lain temperatur

badan,plasma darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi. Dalam keadan normal fungsi irama

10
sirkadian mengatur siklus biologi irama tidur bangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan

dua pertiga untuk bangun/aktivitas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami gangguan,

apabila irama tersebut mengalami pergeseran. Menurut beberapa penelitian, terjadi

pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur reguler dengan waktu tidur yang

irreguler.7

Perubahan yang jelas secara organik yang mengalami gangguan irama sirkadian adalah

tumor pineal. Gangguan irama sirkadian dapat dikategorikan dua bagian:7

1. Sementara (acute work shift, jet lag)

2. Menetap (shift worker)

Keduanya dapat mengganggu irama tidur sirkadian sehingga terjadi perubahan pemendekan

waktu onset tidur dan perubahan pada fase REM.7

Berbagai macam gangguan tidur gangguan irama sirkadian adalah sebagai berikut:

1. Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type)

Yaitu ditandai oleh waktu tidur dan terjaga lebih lambat yang diinginkan.

Gangguan ini sering ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau pekerja sosial.

Orang-orang tersebut sering tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk pada siang

hari (insomnia sekunder).7

2. Tipe Jet Lag

Ialah mengantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam

setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebih dari satu zona waktu.

Gambaran tidur menunjukkan sleep latensnya panjang dengan tidur yang terputus-

putus.7

3. Tipe pergeseran kerja (shift work type)

11
Pergeseran kerja terjadi pada orang yang secara teratur dan cepat mengubah

jadwal kerja sehingga akan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala ini sering timbul

bersama-sama dengan gangguan somatik seperti sulkus peptikum. Gambarannya

berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal dengan onset tidur fase REM.7

4. Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome)

Tipe ini sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut, dimana

onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara pukul 1-3 pagi. Walaupun

pasien ini merasa cukup untuk waktu tidurnya. Gambaran tidur tampak normal tetapi

penempatan jadwal irama tidur sirkadian yang tidak sesuai.7

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasa kembung yang dirasakan oleh

laki-laki berusia 60 tahun itu akibat gangguan irama sirkadian yang merupakan proses tidur.

Irama sirkadian dipengaruhi oleh hormon melatonin. Juga ada pengaturan khusus waktu tidur

yang disebut jam biologis. Faktor yang dapat memengaruhi gangguan pada jam biologis yaitu

faktor lingkungan baru yang zona waktunya berbeda, usia, obat-obatan dan juga pekerjaan.

Jika ada gangguan pada jam biologis kita, maka irama sirkadian kita juga terganggu.

Daftar Pustaka

1. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2005. h. 124-33.

2. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2010. h. 17-27.

3. Semiun Y. Kesehatan mental 1. Jakarta: Kanisius a; 2006. h. 212.

4. Prasadja A. Ayo bangun. Jakarta: Hikmah; 2009. h. 2.

12
5. Rafiudin R. Insomnia dan gangguan tidur lainnya. Jakarta: Elex Media Komputindo;

2005. h. 3.

6. Ariani TU, Suseno A. Hubungan antara nyeri dan kebutuhan tidur para klien paska

bedah fraktur femur tertutup. Jurnal Kesehatan 2012 Sept; 3 (1): 11.

7. Japardi I. Gangguan tidur. Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara; 2002. h. 1-7

8. Cameron JR, Skofronick JG, Grant RM. Fisika tubuh manusia Edisi 2. Jakarta:

EGC;2006. h.9-13.

9. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi 8. Jakarta: EGC; 2015. h. 722-

4.

13

You might also like