Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Frida Amelia Ekawati
SN181068
Hari : Senin
Tanggal : 7 Januari 2019
Jam : 08.30 Wib
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan panas pada jahitan post operasi
B. Diagnosa Medis
Laparotomi
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi (00004) dengan faktor resiko prosedur invasif
D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
Ds : Pasien mengatakan panas pada jahitan post operasi
Do: ada jahitan di abdomen pasien, pada luka tampak merah
T : 37,8 TD:120/80 mmHg
RR: 24x/mnt N: 89x/mnt
E. Dasar Pemikiran
Laparotomi adalah pembedahan yang dilakukan pada usus akibat
terjadinya perlekatan usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (Arif
Mansjoer, 2010). Laparatomi adalah pembedahan perut, membuka selaput
perut dengan operasi. (Lakaman 2011).
Perawatan Luka Bersih adalah Prosedur perawatan yang dilakukan pada
luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti
balutan.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Bak instrumen yang berisi:
a. 2 buah pinset anatomi
b. 2 buah pinset chirugis
c. Gunting jaringan
d. Cucing 2 buah
2. Peralatan lain:
a. Trolly
b. Tromol berisi kasa steril
c. Korentang
d. 1 pasang sarung tangan bersih
e. 1 pasang sarung tangan steril
f. Hipafiks secukupnya
g. Gunting plester
h. Perlak kecil
i. H2O2 (Perhidrol)
j. NaCl 0,9 %
k. Bengkok
l. Tas kresek
m. Obat sesuai advis
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan verifikasi program terapi
2) Mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan bersih
4) Menempatkan alat ke dekat pasien
b. Tahap orientasi
1) Mengucapakan salam dan menyapa klien
2) Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
pada klien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4) Memberi kesempatan bertanya pada klien sebelum tindakan
c. Tahap kerja
1) Menjaga privacy klien
2) Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat dan
terjangkau oleh
perawat
3) Membuka bak instrumen
4) Menuangkan NaCl 0,9% ke dalam cucing
5) Menuangkan H2O2 ke dalam cucing
6) Mengambil kasa steril secukupnya, kemudian masukan ke
dalam cucing yang berisi larutan NaCl 0,9%
7) Mengambil sepasang pinset anatomis dan cirugis
8) Memeras kasa yang sudah di tuangkan ke dalam cucing
9) Taruh perasan kasa di dalam bak instrumen atau tutup bak
instrumen bagian dalam
10) Pasangkan perlak di bawah luka klien
11) Buka balutan luka klien, sebelumnya basahi dulu plester atau
hipafiks
dengan NaCl atau semprot dengan alkohol
12) Masukan balutan tadi ke dalam bengkok atau tas kresek
13) Observasi keadaan luka klien, jenis luka, luas luka, adanya pus
atau tidak dan kedalaman luka
14) Buang jaringan yang sudah membusuk (jika ada) menggunakan
gunting
jaringan
15) Ganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan streil
16) Lakukan perawatan luka dengan kasa yang sudah di beri
larutan NaCl 0,9% dan larutan H2O2 sampai bersih dari arah
dalam ke luar
17) Oleskan obat luka (jika ada)
18) Tutup luka dengan kasa kering streil secukupnya
19) Fiksasi luka dengan hipafiks
20) Rapikan klien
d. Tahap terminasi
1) Bereskan peralatan
2) Sampaikan pada klien bahwa tindakan sudah selesai
3) Sampaikan terimakasih atas kerjasamanya
4) Lepas sarung tangan
5) Cuci tangan
6) Dokumentasikan kegiatan
G. Analisa Tindakan
Perawatan luka post op laparotomi pada Ny. K bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi. Saat dilakukan tindakan
perawatan luka, pasien kooperatif. luka bersih tampak lembab, ada sedikit
pus, tidak ada edema.. Luka kemudian ditutup dengan kasa pada perut pasien.
Saat melakukan tindakan tersebut, harus diperhatikan persiapan alat yang
akan digunakan dan prinsip steril selama membersihkan luka. Obat topikal
yang digunakan pada saat tindakan adalah sofra tulle yang bersifat sebagai
antibakteri untuk mengurangi infeksi pada luka.
Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik CI