Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
sebagai konsekuensinya makin banyak masalah yang akan dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks, sehingga
keadaan ini menuntut para pemimpin atau manajemen perusahaan agar dapat
mengelola kegiatan perusahaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
manajemen perusahaan yang baik dimana jika perusahaan yang memiliki manajemen
yang berkualitas maka produk yang dihasilkan pun akan mempengaruhinya. Oleh
karena itu kegiatan manajemen perusahaan ini akan saya lakukan penelitian pada PT.
(Domolite for Agriculture).PT. ADL merupakan satu dari banyak perusahaan yang
manufaktur ini bergerak di bidang agribisnis dimana dalam kegiatannya dapat dilihat
1
2
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the
pelanggan. Karakteristik sistem kualitas modern dicirikan dalam lima aspek, yaitu:
berorientasi pada pelanggan, adanya partisipasi aktif yang dipimpin oleh manajemen
puncak, adanya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab spesifik untuk
dan adanya suatu filosofi yang menganggap bahwa kualitas merupakan jalan hidup
operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi dengan
menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Beberapa hal penting
Gaspersz, 2013:3).
3
Kinerja kualitas produk yang terdiri kualitas internal dan kualitas eksternal
.Keduanya merupakan sesuatu yang dapat di dukung atau dipengaruhi sehingga baik
buruknya kualitas internal dan kualitas eksternal tergantung pada variabel yang
kualitas proses memiliki unsur-unsur yang dapat mendorong kinerja kualitas produk
pengembangan manufaktur.
ditunjukkan oleh individu dan kelompok dari sini diharapakan dengan adanya
perubahan arah dan usaha atau kinerja individu ataupun kelompok kearah yang lebih
baik dapat mempengaruhi meningkatnya kinerja kualitas produk. (Salman & Gudono,
2009:23)
mengambil quality goal, quality feedback, dan quality incentive yang merupakan
kondisi yang memotivasi para pekerja unit bisnis untuk mencapai hasil yang
upaya bersaing di dalam kualitas produknya. Karena dalam proses produksi masih
terdapat adanya produk-produk cacat, hal ini disebabkan oleh kecerobohan karyawan,
kerusakan mesin, atau kesalahan teknik produksinya. Data jumlah produksi serta
produk cacat pada bulan Januari-Desember 2017 selama satu periode dapat dilihat
Palembang?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
secara bersama-sama terhadap kualitas produk pada PT. Anugerah Dolomit Lestari
Palembang.
1. Manfaat Akademis
Manajemen
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
b. Bagi penulis
manajemen kualitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
adalah sistem atau aturan atau praktek, nilai atau aktivitas lain yang digunakan oleh
bahwa sumber daya organisasi dapat diperoleh dan digunakan dengan efektif dan
manajemen adalah semua metode, prosedur dan strategi di dalam proses untuk
mempengaruhi orang lain dalam organisasi agar secara efektif dan efisien mencapai
tujuan organisasi.
7
8
suatu organisasi yang diupayakan agar sesuai dengan strategi badan untuk mencapai
tujuannya).
organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
9
dan pengendalian manajemen terdiri dari proses sistem dan struktur sistem yang
terdiri atas : quality goal, quality feedback, dan qualityincentive. Quality goal
merupakan tujuan atau tingkat kinerja yang harus dicapai oleh suatu individu atau
penghargaan untuk mengakui adanya perbaikan kualitas dari kelompok dan individu.
Berikut adalah tiga variabel komponen pengendalian atau subsistem dari SPM :
1. Quality Goal
Menurut Locke dkk dalam Wardani dan Ja’far (2009), pengertian quality
goal merupakan tujuan atau tingkatan kinerja yang harus dicapai oleh suatu individu
a. Dapat diukur
dapat dipercaya.Jika batasan asasran cukup spesifik, itu berarti bahwa sasaran itu juga
b. Dapat dicapai
Sasaran harus disusun secara rasional dan diperkirakan dapat tercapai. Namun
sasaran juga tidak seharusnya terlalu mudah sehingga tidak memerlukan upaya
sungguh-sungguh yang mencapainya, akan tetapi juga jangan terlalu sulit untuk dapat
dilakukan.
c. Relevan
d. Dapat dikendalikan
Sasaran akan terlihat tidak fair jika karyawan diharapkan mencapai sesuatu
adalah tujuan atau tingkatan kinerja individu atau organisasi dalam penetapan
11
sasaran kualitas kinerja agar karyawan termotivasi untuk berusaha mencapai sasaran
2. Quality Feedback
hubungan antara perilaku mereka sendiri dan outcomes dari proses produksi.
Sedangkan Robert Kreitner dan Angelo Kinici (2014:17) menyebutkan bahwa quality
feedback adalah sebagai berikut: “Feedback yang berkualitas adalah yang mampu
memberi seseorang umpan balik kolektif dari berbagai tingkat dan golongan teman
Menurut Agus Dharma (2014:85) umpan balik /feedback merupakan hal yang
akan terus memberikan umpan balik hanya jika anda mau dan mampu melakukan
sesuatu dengan informasi yang anda peroleh. Cara-cara mendapatkan umpan balik
yaitu:
1. Meminta langsung dengan meminta karyawan untuk bertemu dengan anda untuk
3. Karyawan sering merasa tidak enak dalam suasana tatap muka. Cara
secara anonim.
12
balik) adalah suatu kinerja yang diperlukan untuk memungkinkan para karyawan
menentukan hubungan pekerja itu sendiri melalui rencana dan komunikasi secara
3. Quality Incentive
Menurut Ittner dan Lacker, quality incentive adalah sebagai system pengakuan
dan penghargaan terhadap peningkatan kualitas individu atau kelompok. Pada saat
ukuran insentif kualitas tercakup didalam kontrak antara manajemen dan pemilik
perusahaan, maka para pekerja akan lebih mendekatkan diri pada dimensi yang telah
ditekankan dalam ukuran itu, yang diharapkan hal ini akan mengahsilkan peningkatan
yang tidak bernilai di mata penerima tidak akan memotivasi penerima untuk
13
ekonomi dan tarif pajak. (2) Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya tidak
produktivitas. Jika penghargaan dapat disaksikan oleh banyak pihak, kebanggan dan
pengakuan dapat memotivasi penerima. (3) Personel harus memahami dengan baik
untuk diubah jika dibandingkan dengan yang lain. (7) Pengharagaan yang terbaik
sebagai suatu sistem yang dilaksanakan dalam janhgka panhjang dan terus menerus
dengan cara berkelanjutan memperbaiki setiap proses bisnis yang terkait dengan
Proses/ Total Quality Management adalah sistem terstruktur inovasi manajerial untuk
atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya agar sesuai dengan harapan
konsumen.
Mangement (Manajemen Mutu) tentunya TQM memiliki unsur unsur utama yang
2. Mengedepankan Kualitas
3. Pendekatan Ilmiah
Agar kualitas produk dan jasa yang dihasilkan baik, maka diperlukan
penerapan TQM yang sesuai dengan harapan dan mampu berjalan dengan
sukses.
5. Team Work
dalam penerapan TQM, team work sangat dibutuhkan guna menjalin dengan
Sistem yang sudah ada perlu adanya sebuah usaha perbaikan guna mencapai
yang ada.
Usaha perbaikan yang dimaksud adalah pendidikan dan pelatihan, agar setiap
perkembangan zaman.
langkah jitu dalam upaya menanamkan rasa memiliki dan tanggung jawab
staff tersebut. Namun perlu ada sebuah kebebasan yang sifatnya sudah
terencana dan terkendali agar kebebasan dalam melibatkan sifat dalam hal
9. Kesatuan Tujuan
perlu adanya sebuah kesamaan tujuan perusahaan agar semua yang dilakukan
menjadi sebuha tujuan bersama dan menjadi terarah. Tidak hanya dalam
perusahaan.
lingkungan perusahaan.
Lewis dan Smith (Sutrisno, 2013:99) terdapat empat pilar dasar yang menjadi prinsip
a. Kepuasan Konsumen
terus mengalami perubahan, oleh karena itu perusahaan harus mampu mengikuti
bagi pencapaian kualitas yang diharapkan, oleh karena itu setiap orang dalam
organisasi harus diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi
Setiap keputusan yang diambil akan memberikan hasil yang memuaskan jika
didasarkan pada data dan informasi yang objektif, lengkap, dan akurat.
Dalam buku Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2010:409), untuk
langkah- langkah yang harus dilakukan secara berurutan dan secara disiplin.
1. Tanamkan satu falsafah kualitas. Dalam hal ini manajemendan karyawan harus
sepenuhnya mengerti dan yakin mengapa organisasi akan mencapai total quality.
3. Adakan perubahan atau modifikasi terhadap sistem yang ada, kalu hal ini
kepemimpinan mutu secara konsisten dan secara terus menerus kepada seluruh
lingkungan kerja yang kondusif sebagai hasil langkah ketiga, seluruh anggota
organisasi termasuk para manajer, harus siap mengikuti program pendidikan dan
a. Definisi sempit
b. Definisi luas
Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata
prestive pengecer, dan pelayanan di pabrik serta pengecer yang mungkin diterima
pada suatu pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dimiliki, penggunaan ataupun
adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan
jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja
macam yaitu daya tahan dan wujud, barang konsumen, serta barang industri.
Barang berwujud yang tidak akan habis walaupun sudah digunakan berkali-
kali.
c. Jasa (services)
Produk yang tidak memiliki wujud, tidak dapat dipisahkan dan tidak akan
habis.
2. Barang Konsumen
Barang yang digunakan sehari-hari oleh konsumen, pembelian ulang cepat dan
Barang eksklusif, unik dan mahal yang hanyak bisa dimiliki segelintir orang
Barang yang tidak diketahui konsumennya, dan seringkali tidak pernah terpikir
3. Barang Industri
b. Barang modal
produk jadi.
Selain itu, menurut Sugiyono (2010 :142 ) suatu produk akan mempunyai level
2. Produk dasar (basic product), yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat
dirasakaan panca indera. Misalnya kamar hotel mencakup kamar tidur, kamar
produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat mereka
tidur yang bersih, handuk yang baik, lampu baca yang terang, tenang, dan AC
yang dingin.
check in cepat.
Menurut American Society For Quality Control dalam Kotler dan Keller
(2009:143) kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang
tersirat.
Menurut John F. Welch Jr. dalam Kotler dan Keller (2009:143) kualitas
adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas konsumen, pertahanan terkuat kami
dan citra produk. Konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka
konsumen yang pertama. Kualitas produk adalah dimensi global yang terdiri dari
akan sangat kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini tidak
memuaskan konsumen.
terhadap siklus produk, baik secara teknis maupun waktu. Produk disebut
awet kalau sudah berulang kali digunakan atau sudah lama sekali digunakan.
Yang pertama adalah awet secara teknis dan yang kedua adalah awet secara
waktu. Bagi konsumen, awet secara waktu lebih mudah dimengerti karena
keawetan dalam hal waktu. Tingkat kepentingan dimensi ini berbeda untuk
target pasar yang berbeda sangat mungkin terjadi pergeseran dari waktu ke
conformance yang tinggi berarti sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
berbeda-beda tergantung jenis industri dan produk. Performance dan reliability pada
umumnya dianggap penting, tetapi sebagian usaha bisnis terutama pada merek-merek
yang mapan sudah melakukan tugasnya dengan baik dalam hal memenuhi harapan
pelanggan terhadap dimensi ini. Feature, durability, consistency, dan design memiliki
26
ruang yang lebih lebar bagi usaha bisnis untuk membangun keunggulan bersaing
e. Durability: Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan pada
suatu masa pakai barang (jangka waktu hidup sebelum masanya diganti).
individual.
konsumen).
Produk
manajemen suatu organisasi untuk menjamin sumber daya yang diperoleh digunakan
secara efektif dan efisien dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Eshraqi, 2012:1).
tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan dan perilaku yang diinginkan.Pada
bersangkutan.
secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia
Menurut Ahire dan Dreyfus dalam Salman dan Gudono (2009:18), kualitas
kualitas produk yang dinilai dari sudut pandang konsumen akan kegunaan atau
Manajemen kualitas yang efektif menghendaki agar para supplier dapat menunjukkan
bukti bahwa keseluruhan komponen yang merekan pasok memenuhi standra kualitas
yang telah ditetapkan. Perusahaan harus menentukan apakah akan menerima atau
pada komponen, manajemen kualitas yang efektif juga menghendaki agar tidak
29
meneruskan pengerjaan produk yang cacat atau rusak pada proses berikutnya dan
agar dapat mengurangi jumlah produk cacat yang ditimbulkan oleh sistem operasi
manajemen, manajemen kualitas proses dan kinerja kualitas produk adalah proses
untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan cara meningkatkan kulitas dan
Quality goal merupakan tujuan atau tingkat kinerja yang harus dicapai oleh
suatu individu atau organisasi. Tujuan atau target yang ditetapkan dengan jelas
meningkat pula kinerja kualitas proses dan produk(Wardani dan Ja’far, 2009).
kualitas produk dapat dilihat dalam pemberianinformasi tentang tingkat produk sisa,
pekerjaan ulang dan defect yang dapatmemberikan suatu dasar untuk mendeteksi
(Salman&Gudono,2009:23-26)
yangmemiliki kinerja baik akan sangat menunjang kinerja kualitas produk. Individu
dan kelompok yang mendapat pengakuan dan penghargaan atas kinerjanya akan
dihasilkan(Salman&Gudono,2009:27-30)
maupun eksternal.
2. Bertha Kusuma Wardani dan Muhammad Ja’far (2009) dalam penelitian yang
bahwa quality goal tidak berhubungan secara positif dengan kinerja kualitas,
memiliki sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan dan upaya ini
kualitas produk.
3 Salman Jumaili Hasil dari penelitian Membahas Penelitan
dan Godono ini menunjukkan pengaruh sistem terdahulu
(2009)/Hubungan bahwa: pengendalian membahas
Komponen a. quality goal tidak manajemen dan sistem
Sistem berhubungan secara kinerja kualitas pengendalian
Pengendalian positif dengan kinerja produk manajemen
Manajemen kualitas terhadap kinerja
(Quality Goal, b. feedback dan keuangan,
Quality Feedback, incentives sedangkan
dan Quality berhubungan penelitian ini
Incentive) secarapositif dengan tidak membahas
Terhadap Kinerja kinerjakualitas. hubungan
Kualitas dan c. kinerja kualitas tersebut.
Konsekuensi berhubungan positif
Terhadap Kinerja dengan kepuasan
Keuangan pelanggan namun
tidak berhubungan
dengan
kinerja keuangan.
d. kepuasan
pelanggan
berhubungan positif
dengan kinerja
keuangan
4 Muhammad Hasil penelitian Membahas Penelitian
Amirul Mu’minin menunjukkan bahwa pengaruh terdahulu
(2015)/Sistem sistem akuntansi akuntansi memebahas
Akuntansi manajemen PT Bumi manajemen sistem akuntansi
Manajemen, Lingga Pertiwi kualitas proses manajemen dan
Manajemen Gersik memiliki dan kualitas manajemen
Kualitas Proses tujuan perusahaan, produk kualitas proses
dan kinerja sasaran-sasaran yang pada kinerja
Kualitas Produk ingin dicapai oleh kualitas produk.
Pada PT Bumi perusahaan, dan Sedangkan
Lingga Pertiwi upaya ini hanya penelitian ini
Gersik tercapai jika seluruh membahas
elemen perusahaan pengaruh
terintegerasi untuk pengendalian
bersama-sama manajemen dan
bekerja mencapai manajemen
tujuan. Dimana kualitas proses
35
manajemen kualitasterhadap kualitas produk, serta didukung oleh teori dan hasil
\ Manajemen
Pengendalian
Y
X1
KUALITAS
Manajemen Kualitas PRODUK
X2
E
Ket:
Secara parsial
Secara parsial
Secara simultan
2.4 Hipotesis
dalam rumusan masalah penelitian.Dugaan sementara ini ditulis berdasarkan teori dan
hasil penelitian-penelitian terdahulu yang telah teruji melalui data atau fakta
Lestari.
H1.2 :Diduga manajemen kualitas berpengaruh terhadap kualitas produk pada PT.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan pada perusahaan PT. Anugerah Dolomit Lestari yang
memberikan manfaat bagi perusahaan yang di teliti agar dapat dapat menerapkan
konsep pengendalian manajemen dengan baik demi meningkatkan kualitas proses dan
produk perusahaan.
Penelitian ini di lakukan pada perusahaan PT. Anugerah Dolomit Lestari yang
Penelitian ini diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan yakni dari bulan
38
39
Menurut Sugiyono (2012:35), sumber data terbagi menjadi dua menurut cara
memperolehnya yaitu :
a. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung atau dari
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Data
penyelesaian penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder
yang diperoleh secara langsung dari tangan pertama melalui tangan kuesioner dan
wawancara peneliti dengan karyawan PT. Anugerah Dolomit Lestari pada bagian
produksi.
yang paling strategis dalam penelitian,karena tujuan utama dari utama dari penelitian
angket(questioner),pengamatan(observasi)dan wawancara(interview).
yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang di
proses yang kompleks,suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
ingatan.
menemukan masalah yang harus di teliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Dalam hal ini, penulis akan melakukan observasi atau pengamatan yang
terstruktur agar informasi yang diperoleh dapat lebih objektif. Untuk kegitan
Bolomit Lestari untuk mendapatkan informasi mengenai data yang akan penulis
3.3.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dnegan populasi
menurut Sugiyono (2011:91) jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi
telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini penulis meneliti pengaruh dari variabel-
variabel dan apakah ada keterikatan diantara variabel X dan variabel Y. Oleh karena
itu, dalam pelaksanaan penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian secara
perusahaan serta uji validitas untuk menguji item pertayaan apakah valid dan
realiabel dalam suatu penelitian,uji Asumsi klasik digunakan (uji normalitas, uji
mempunyai pengaruh yang baik secara silmultan maupun secara parsial terhadap
variabel Y,analisis regresi berganda untuk melihat hubungan linear diantara variabel
X dan variabel Y,koefisien korelasi regresi. Linear berganda untuk melihat apakah
ada hubungan antara variabel X dan variabel Y serta merumuskan hipotesis dengan
Menurut Sugiyono (2010:59) suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di terapkan oleh peneliti
untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan dinilai dalam
43
dan manajemen kualitas terhadap kualitas produk pada PT.Anugerah Dolomit Lestari.
berhubungan dengan
kinerja individu dalam
menentukan
kompensasi
Manajemen Total Quality Manajemen 1.Penggunaan proses Ordinal
Kualitas (X2) Management adalah kualitas analisis value
inovasi manajerial yang produk 2.Tindakan korektif
menekankan komitmen terhadap masalah
total organisasi kepada kualitas produk atau
pelanggan dan utnuk proses
terus-menerus melakukan 3.Pengembangan kunci
perbaikan setiap proses proses secara
melalui penggunaan sistematik untuk
pendekatan pemecahan meraih kualitas
masalah, digerakkan oleh produk/proses yang
data, didasarkan pada baik
pemberdayaan kelompok- 4.Perusahaan selalu
kelompok dan tim-tim menetapkan target
karyawan. perbaikan
berkelanjutan pada
standar tertentu
Kinerja Kualitas produk 1.Pengurangan angka Ordinal
Kualitas merupakan proses scrap (sisa bahan)
Produk (Y) evaluasi secara 2.Terdapat jaminan
keseluruhan kepada keaslian bahan
pelanggan atas perbaiakan 3.Bahan sesuai dengan
kinerja suatu barang atau spesifikasik
jasa. Isu utama dalam 4.Keistimewaan bahan
menilai kinerja produk produk
adalah dimensi apa yang 5.Kehandalan
digunakan konsumen /kemungkinan kecil
untuk mengevaluasinya. akan mengalami
Bagian dari kebijakan kerusakan atau gagal
produk adalah perihal dipakai
kualitas produk. Kualitas
suatu produk baik berupa
barang mauoun jasa perlu
ditentukan melalui
dimensi-dimensinya.
kepada responden untuk dijawab agar penulis dapat memperoleh data yang akurat
jawaban dalam bentuk pertanyaan yang positif kategori tersebut adalah sebagai
berikut :
Kategori Skor
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang setuju (KS) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju 1
(STS)
Instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu
valid dan realiabel. Untuk mengetahui validitas dan reabilitas suatu kuesioner dengan
a. Uji Validitas
instrument penelitian mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapka data
variabel-variabel yang diteliti dengan tepat.Adapun teknik yang digunakan untuk uji
validitas adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir
pertanyaan untuk suatu variabel dengan rumus Product Moment (Priyatno, 2010:90).
mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah
Suatu instrument dinyatakan valid apabila r hitung >r tabel (uji 2 sisi dengan
sig.0,05), dan apabila r hitung< r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka data
perhitungan dinyatakan tidak valid. Tingkat signifikansi 5% atau 0,05 artinya kita
mengambil resiko salah dalam keputusan untuk menolak hipotesis yang benar
95% dari keputusan untuk menolak hipotesa yang salah adalah benar (Priyatno,
2010:90).
47
b. Uji Realibilitas
ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat di andalkan dan tetap konsisten jika
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran di
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan sampai 0,7 dapat diterima dan diatas
0,8 baik.
yang digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk mengambil kesimpulan atas
b. Analisis kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang di
angkakan.
Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini, penulis gunakan data yang penulis
Palembang.
a. Uji Normalitas
dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi
data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui
metode grafik.
Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat
melalui analisis ini, jika data menyebar di sekitar garis diagonal sebagai representasi
b.Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
indenpenden.
Terjadi multikolonieritas, jika nilai tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,10.
Terjadi multikolinearitas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00.
c. Uji Hesteroskedastitas
grafik plot antara prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika
grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti tititk yang bergelombang atau
Hesteroskedastitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pula yang jelas, maka
Keterangan :
Y =Kualitas produk
a =Konstanta
X1 =Pengendalian Mananjemen
X2 =Manajemen Kualitas
E =Error
Penjelasan :
proses untuk mempengaruhi orang lain dalam perusahaan agar secara efektif dan
Palembang.
Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang demi perbaikan, evaluasi secara
keseluruhan kepada pelanggan atas perbaikan kinerja suatu barang agar sesuai
variabel indenpenden (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Nilai
semakin rendah.
0.20-0.399 = rendah
0.40-0.599 = sedang
0.60-0799 = kuat
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd =Koefisien determinasi
hal ini apakah variabel pengendalian manajemen dan manajemen kualitas proses
pengaruh terhadap variabel dependen (Y). Adapun cara untuk merumuskan uji (F)
indenpenden (X1,X2) secara parsial berpengaruh terhadap variabel (Y). Uji t dapat
diketahui membandingkan antara thitung dengan ttabel . apabila thitung > ttabel ,maka secara
parsial variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Dan
sebaliknya, jika thitung< ttabel,maka secara parsial variabel independen (X) tidak
1. Formula Ho dan Ha
2. Dalam penelitian ini level signifikan (tingkat kepercayaan) yang didpakai sebesar
95% atau a =0,05 dengan maksud agar tingkat kebenaran dalam pengujian
pengujian.
BAB IV
tinggi. Berbekal mesin serta teknologi terbaru, PT. ADL memasarkan produk
unggulannya yang bermerk DFA (Dolomite for Agriculture). PT. ADL adalah satu
Saraswanti Group, sebuah kelompok usaha yang sudah berpengalaman dalam bisinis
Produk yang dipasarkan adalah dolomit dengan brand DFA (Dolomite for
Agriculture) yang merupakan pupuk magnesium (MgO) yang dihasilkan dari batuan
dolomite berkualitas super, ditambang langsung bahan bakunya berasal dari Gresik
Jawa – Timur, yang terkenal sebagai batuan dolomit yang bersifat keras, pejal,
mudah dan lebih baik. Saat ini distribusi PT. ADL mencakup area pemasaran Jakarta,
55
56
produksi saat ini adalah 100.000 ton per tahun, yang akan terus dikembangkan di
tahun-tahun mendatang.
PT. Anugerah Dolomit Lestari adalah produsen pupuk dolomit yang berlokasi
di Palembang. Produk yang dipasarkan adalah dolomit dengan brand DFA (Dolomite
for Agriculture) merupakan pupuk magnesium (MgO) yang dihasilkan dari batuan
dolomite berkualitas tinggi, yang ditambang dari Gresik – Jawa Timur. Diproses pada
Produk pupuk DFA PT. ADL memiliki kehalusan dan kelarutan yang tinggi
sehingga unsur haranya mudah diserap tanaman, memiliki reaktifitas Mg yang tinggi
sehingga lebih efisien dan efektif bagi tanaman, mempunyai kemampuan untuk
menurunkan atau menetralkan kemasaman tanah, selain itu harga lebih kompetitif
ketersediaan unsur hara tanah untuk tanaman, menetralkan reaksi tanah, serta
Pabrik ini telah mulai beroperasi semenjak bulan Juli 2012 lalu yang beralamat di Jl.
Raya Tanjung Api-api Km. 52, Parit 2, Desa Sri Tiga, Kec. Muara Telang,
Palembang dan Lampung. Produk pupuk dengan brand DFA (Dolomit for
Agriculture) yang terdiri dari pupuk dolomit regular dan pupuk dolomit high quality.
Dipalembang kantor PT. ADL (Anugerah Dolomit Lestari) terletak di Komplek Ruko
& Pergudangan Griya Mitra Sukarame, Jl. Bypass Alang-alang Lebar, Talang Klp.,
Setiap perusahaan yang beroperasi baik dalam bidang penjualan barang atau
jasa tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan ini sangatlah penting karna
tujuan tersebut akan menjadi pedoman dan cambuk dalam menjalankan aktivitas
perusahaan.
sebagai perusahaan yang mampu memberikan kontribusi yang baik dan itu
dalam hal ini perusahaan harus dapat mengembangkan usahanya agar dapat
laba perusahan.
yang diperoleh maka semakin besar pula kekayaan perusahaan yang diperoleh
dengan begitu jaminan masa depan akan lebih terlihat dalam perusahaan.
memperoduksi dan memasarkan dan menjual produk pupuk dolomit yang siap
jual. Banyak cara yang dilakukan oleh PT. Anugerah dolomit lestari
iklan melalui internet, membuat spanduk, banner, dan lain sebaganya. Merk
jawab yang dibentuk oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam setiap organisasi selalu terdapat kelompok orang yang bergabung
dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Oleh
59
karena itu suatu perusahaan akan menjadi sebuah organisasi baik dan tepat jika
menetapkan kebijakan secara tegas dan serta dilaksanakan oleh personil dan
Palembang :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Anugerah Dolomit Lestari Palembang
Dewan Komisaris
Direktur Utama
KABAG KA Shift
Purchasing
Pelaksana Produksi
Adapun uraian tugas, untuk setiap jabatan yang ada dalam struktur organisasi
1. Dewan komisaris
komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam
b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas
2. Direktur utama
Direktur Utama adalah suatu jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan
kepada Dewan Direksi / Board of Director (BOD). Adapun wewenang dan tanggung
jawabnya yaitu:
dan kebijakan.
perlengkapan.
3. Direktur Keuangan
tepat waktu.
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepatwaktu, dan sesuai dengan
semua proses dan transaksi keuangan berjalandengan tertib dan teratur, serta
4. Managing director
(manajer).
5. Direktur pemasaran
Wewenang dan tanggung jawab dari direktur pemasaran yaitu sebagai berikut :
63
6. Manajer Operasional
perusahaan
maupun panjang
7. Plant manager
Wewenang dan tanggung jawab dari plant manager yaitu sebagai berikut :
Plant Manager merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap gerak
c. Mengontrol bisnis plant yang telah dibuat terhadap kondisi riel yang ada di
lapangan
d. Menjalin hubungan, koordinasi dan kerja sama yang baik di dalam intern bagian
Marketing maupun dengan Bagian lain terkait dengan kelancaran proses kerja di
Bagian Marketing.
administrasi pemasaran.
dan terkontrol.
perusahaan
semua laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bukan dalam bentuk ucapan,
namun disampaikan secara tertulis. Selain membuat laporan keuangan secara tertulis,
PSAK no. 45 yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai untuk mengambil
berlangsung secara lancer dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah
ditetapkan perusahaan.
67
Adapun wewenang dan tanggung jawab dari kepala bagian produksi adalah sebagai
berikut :
Wewenang dan tanggung jawab dari kepala bagian maintenance adalah sebagai
berikut :
a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan, dan kebutuhan listrik demi
bagian listrik
Adapun uraian tugas dari bagaian Quality control adalah sebgai berikut :
Wewenang dan tanggung jawab dari kepala bagian personalia dan umum adalah
sebagai berikut :
bawahannya.
Wewenang dan tanggung jawab dari kepala shift adalah sebagai berikut :
shift.
g. Membuat laporan rutin kepada atasan berkaitan dengan target effisiensi dan grade.
prosedur
Secara garis besar tugas bagian mekanik adalah Bertanggung jawab atas
bagiannya.
f. Memeriksa dan memastikan bahwa pendingin mesin dan udara dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
70
i. Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja yang
lebih efisien.
j. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.
jawab atas penyelesaian produk yang dibuat dengan tetap mempertahankan kualitas
selama shiftnya.
Tabel 4.1
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
(orang) (%)
1 Laki-laki 38 76
2 Perempuan 12 24
Jumlah 50 100
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dketahui bahwa jenis kelamin responden terdiri
Tabel 4.2
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden terbanyak pada masa
kerja >5 tahun yaitu yaitu 28 orang (56%), sedangkan paling sedikit ada;ah responden
yang mempunyai masa kerja < 1 tahun, yaitu 5 orang atau 10%
72
menggunakan program SPSS versi 22. Kepada 30 responden tersebut tidak termasuk
manajemen (X1), Manajemen Kualitas (X2), dan Kualitas Produk (Y). Hasil uji
Tabel 4.3
Pengujian Validitas Pegendalian Manajemen (X1)
Nilai rtabel untuk jumlah responden 30 orang yaitu 0,361 pada tingkat
kepercayaan 95%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rhitung korelasi
product moment untuk semua item di atas 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%.
73
Artinya semua item variabel Pengendalian Manajemen (X1) dinyatakan valid dan
Tabel 4.4
Pengujian Validitas Manajemen Kualitas (X2)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rhitung korelasi product
moment untuk semua item variabel Manajemen Kualitas (X2) lebih besar dari pada
nilai rtabel minimal sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian,
seluruh item pertanyaan varibel manajemen kualitas (X2) dinyatakan valid dan dapat
Tabel 4.5
Pengujian Validitas Kualitas Produk (Y)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai rhitung korelasi product
moment untuk semua item variabel Kualitas Produk (Y) lebih besar dari pada nilai
rtabel sebesar 0,361 pada tingak kepercayaan 95%. Dengan demikian, seluruh item
pertanyaan varibel Kualitas Produk (Y) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagi
instrumen penelitian ini. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan validitas kuesioner
cronbach alpha, dnegan syarat dinyatakan reliabel apabila nilai rhitung lebih besar
dari pada nilai rtabel. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
75
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Reliabilitas
dan Kualitas Produk (Y) lebih besar dari nilai minimal cronbach alpha 0,60, yaitu
semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel atau handal serta dapat
digunakan sebagai variabel penelitian. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
Variabel yang dioperasikan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat
(dependent variable) yaitu Kualitas Produk dan variabel bebas (independent variable)
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi dari data. Hal ini secara
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Variabel Pengendalian Manajemen, Manajemen Kualitas,
dan Kualitas Produk
1. Variabel Pengendalian Manajemen (X1) memiliki nilai minimal sebesar 27, nilai
maksimal senilai 34, nilai rata-rata (mean) sebesar 30,82 dengan standar deviasi
2,007.
2. Variabel Manajemen Kualitas (X2) memiliki nilai minimal sebesar 25, nilai
maksimal senilai 33, nilai rata-rata (mean) sebesar 28,78 dengan standar deviasi
2,043.
3. Variabel Kualitas Produk (Y) memiliki nilai minimal sebesar 28, nilai maksimal
senilai 35, nilai rata-rata (mean) sebesar 30,24 dengan standar deviasi 2,095.
77
yang merupakan dasar dalam model regresi liner berganda. Untuk dapat mengetahui
apakah model regresi liner berganda sudah memenuhi sifat Best Linier Unbiased
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribus normal atau tidak, maka untuk
menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dari hasil pengujian terlihat pada tabel 4.8 tersebut terlihat besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,097 dan signifikasi pada 0,200. Jika nilai signifikansi
< 0,05 maka distribusi data residual tidak normal dan jika nilai signifikansi > 0,05
maka data residual berdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Selain itu, uji normalitas juga bisa dilihat dari grafik histogram dan grafik
Gambar 4.2
Histogram
Berdasarkan tampilan output chart diatas dapat dilihat bahwa grafik histogram
memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya data berdistribusi
normal.
79
Gambar 4.3
Grafik Normal P-Plot
masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini sudah berdistribusi normal. Hal
tersebut dibuktikan dengan menyebarnya data di sekitar garis diagonal dan mengikuti
garis diagonal. Dengan demikian, model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Berikut ini adalah hasil uji heterokedastisitas menggunakan program SPSS ver
Gambar 4.4
Hasil Uji Heterokedastiditas dengan grafik scaterplot
membentuk pola tertentu yang jelas atau bertumpuk satu bidang, melainkan menyebar
dan berada di atas 0 dan di bawah 0, sehingga semua variabel bebas dalam penelitian
mempengaruhi hasil ploting. Oleh karena itu, untuk mempertegas apakah terjadi
Glejser.
81
Tabel 4.9
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,526 1,563 ,336 ,738
Pengendalian
-,016 ,076 -,047 -,207 ,837
Manajemen
Manajemen
,037 ,075 ,111 ,495 ,623
Kualitas
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
sebesar 0,837 lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai signifikansi variabel (X2) sebesar
0,623 lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan variabel dalam penelitian ini
antar variabel independen/ variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Oleh karena itu,
prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya
yaitu dengan melihat Value Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Hasil uji
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolineritas
Coefficientsa
manajemen (X1) dan manajemen kualitas (X2) sebesar 0,420 sedangkan nilai VIF
kedua variabel tersebut adalah 2,380. Jika nilai tolerance diatas 0,10 maka dikatakan
tidak terjadi multikolineritas, sebaliknya jika nilai tolerance di bawah 0,10 maka
terjadi multikolineritas. Sedangkan untuk nilai VIF, jika lebih dari 10,00 maka
dikatakan terjadi multikolineritas, sebaliknya jika kurang dari 10,0 maka tidak terjadi
multikoloneritas. Dengan demikian, variabel bebas dalam peelitian ini memiliki nilai
di atas 0,10 dan di bawah 10,0, sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi
Analisis regresi liner berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau
lebih variabel independen (X1 dan X2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
negatif dsn untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,922 3,012 1,634 ,109
Pengendalian
,792 ,146 ,759 5,414 ,000
Manajemen
Manajemen Kualitas ,031 ,144 ,031 ,219 ,828
a. Dependent Variable: Kualitas Produk
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
Dari hasil regresi linier berganda pada Pengendalian Manajemen (X1) dan
Manajemen Kualitas (X2) terhadap Kualitas Produk (Y) dapat digambarkan sebgai
berikut.
dan Manajemen Kualitas (X2) nilainya 0 atau tetap, maka nilai kualitas produk
3. Hasil perhitungan nilai koefisien variabel Manajemen Kualitas (X2) sebesar 0,031,
manakemen kualitas terhadap kualitas produk pada PT. Anugerah Dolomit Lestari
Manajemen (X1) dan Manajemen Kualitas (X2) secara simultan berpengaruh terhadap
Palembang
Palembang
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel atau nilai sig > 0,05
Hasil uji F penelitian ini dapat dilihat pada tabel4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 131,671 2 65,836 37,080 ,000b
Residual 83,449 47 1,776
Total 215,120 49
a. Dependent Variable: Kualitas Produk
b. Predictors: (Constant), Manajemen Kualitas, Pengendalian Manajemen
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai Fhitung sebesar 37,080 dengan nilai
Ftabel= 3,19, maka Fhitung (37,080) > Ftabel (3,19). Dapat disimpulkan bahwa Ho
Palembang.
variabel terikat (kualitas produk) pada PT. Anugerah Dolomit Lestari Palembang.
Ho3 :Diduga manajemen kualitas tidak berpengaruh terhadap kualitas produk pada
Ha3 :Diduga manajemen kualitas berpengaruh terhadap kualitas produk pada PT.
Ho diterima jika thitung < ttabel atau nilai sig > 0,05
Hasil uji-t dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4,922 3,012 1,634 ,109
Pengendalian
,792 ,146 ,759 5,414 ,000
Manajemen
Manajemen Kualitas ,031 ,144 ,031 ,219 ,828
a. Dependent Variable: Kualitas Produk
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
thitung (5,414) > ttabel (2.01174). Dapat disimpulkan Ho2 ditolak, artinya
87
thitung (0,219) < ttabel (2.01174). Dapat disimpulkan Ho2 diterima, artinya
5. Koefisien Determinan
Manajemen Kualitas terhadap variabel Kualitas Produk dapat dilihat pada tabel 4.13
berikut ini.
Tabel 4.14
Hasil Koefisien Determinan
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,782 ,612 ,596 1,332
a. Predictors: (Constant), Manajemen Kualitas,
Pengendalian Manajemen
b. Dependent Variable: Kualitas Produk
Sumber: Pengolahan data primer, 2018
0.782. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel
88
terhadap variabel terikat yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil
61,2%. Sedangkan sisanya sebesar 38,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
4.2 Pembahasan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
Fhitung sebesar 37,080 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel sebesar 3,19,
maka Fhitung (37,080) > Ftabel (3,19). Artinya pengendalian manajemen dan
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,782 yang berarti terdapat hubungan kuat antara
Besar pengaruh ditunjukkan oleh nilai R square sebesar 0,612. Berarti seluruh
sisanya 38,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Hal ini juga dipertegas oleh Salman dan Gundono (2009), bahwa manajemen
berkualitas. Manajemen kualitas yang efektif menghendaki agar para supplier dapat
standar kualitas yang telah ditetapkan. Perusahaan harus menentukan apakah akan
Parsial
nilai thitung sebesar 5,414 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai ttabel = (α/2;n-k-
1) = (0,025;47), diketahui ttabel = 2.01174, maka thitung (5,414) > ttabel (2.01174).
Palembang ternyata terbukti. Hal ini berarti semakin baik pengendalian manajemen
Hal ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Majed (2013), bahwa salah
satu alat organisasi yang penting untuk menunjang kinerja yang optimal dari sebuah
perusahaan agar dihasilkannya kualitas produk yang baik adalah dibutuhkannya suatu
yang berkelanjutan, maka perusahaan saat ini harus memiliki sistem yang baik dan
tenaga kerja yang berkualitas. Sistem yang baik salah satunya adalah sistem
mengakui, bahwa SPM sangat berperan dalam kinerja organisasi agar dapat
aturan yang menuntun tenaga kerja untuk bekerja lebih baik. Untuk itu diperlukan
suatu sistem yang terencana dan terarah guna mengelola semua sumber daya yang
ada.
Parsial
nilai thitung sebesar 50,219 dengan signifikansi 0,828. Sedangkan nilai ttabel = (α/2;n-k-
1) = (0,025;47), diketahui ttabel = 2.01174, maka thitung (0,219) < ttabel (2.01174).
keduanya negatif.
Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh (Lakhal et al.,
pada sebuah perusahaan dapat diketahui dengan mengukur kinerja perusahaan secara
dapat diukur dengan tiga ukuran kinerja yaitu kinerja keuangan, kualitas produk,
kinerja operasional.
Manajemen kualitas yang efektif menghendaki agar para supplier dapat menunjukkan
bukti bahwa keseluruhan komponen yang merekan pasok memenuhi standra kualitas
yang telah ditetapkan. Perusahaan harus menentukan apakah akan menerima atau
pada komponen, manajemen kualitas yang efektif juga menghendaki agar tidak
meneruskan pengerjaan produk yang cacat atau rusak pada proses berikutnya dan
agar dapat mengurangi jumlah produk cacat yang ditimbulkan oleh sistem operasi
92
BAB V
5.1 Kesimpulan
signifikan terhadap kualitas produk. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar
sebesar 37,080 dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel sebesar 3,19,
maka Fhitung (37,080) > Ftabel (3,19). Nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar
0,495 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (X1
sisanya 38,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
5.2 Saran
berikut:
1. Bagi Perusahaan
karena kombinasi kedua elemen tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap
lebih baik.
2. Peneliti Lanjutan
perusahaan yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selain itu, agar memperluas
DAFTAR PUSTAKA
David L.Goetsch dan Stanley B. Davis. 2013. Quality Management. Edisi Keempat.
Cram101 Incorporated
Dkhili, H., dan H. Noubbigh. 2013. Management Control System and the Case of
CSR in the Tunisian Industrial Companies: What Findings by the Method
of Structural Equation?.International Review of Management and
Marketing, Vol. 3, No. 2, hlm 86-92.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2009. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, jilid
2. Jakarta: Erlangga
Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Denag
SPSS. Yogyakarta: MediaNom
96
Veithzal Rivai & Sgala Jauvani. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. EdisiKedua. Jakarta: Rajawali Pers
Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Medisa