You are on page 1of 39

ASUHAN KEBIDANAN

PADA An.”Q” ANAK SEHAT USIA 54 BULAN


DI POSYANDU ASTER DESA NGRENDENG
SINE NGAWI

PERIODE TANGGAL: 7 JANUARI 2019 – 26 JANUARI 2019

Disusun Oleh :

1. TITIN NUR KHOLIFAH (P27824418057)


2. WIWIN FAJAR SURYANI (P27824418120)
3. RIRIN KRISDIANA (P27824418122)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada An.”Q” Anak Sehat Usia 54 Bulan


Di Posyandu Aster desa Ngrendeng
Sine, Ngawi

Disetujui tanggal, Januari 2019

Mengetahui,

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktek

SUNARTO, S. Kep. Ns, M.MKes TUTIK. H, Amd.Keb

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. “Asuhan Kebidanan pada An.”Q” Anak Sehat Usia 54 Bulan Di
Posyandu Aster desa Ngrendeng.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan, pengarahan, dan
bimbingan. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Teta Puji Rahayu, SST, M.Keb, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Magetan.
2. Bapak Sunarto, S.Kep.Ns, MMKes, selaku Pembimbing Pendidikan Prodi
Kebidanan Magetan.
3. Ibu Dr. Yeny Rusmawati, selaku Kepala UPT Puskesmas Sine
4. Ibu Tutik Hariantiningsih, Amd. Keb, selaku pembimbing praktek.
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun
memohon kritik dan saran dari pembaca untuk dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca.

Magetan, Januari 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN ........................................................................................... 1
B. TEORI PERKEMBANGAN ANAK ......................................................... 1
C. TEORI PERTUMBUHAN ANAK ............................................................ 2
D. PENGKAJIAN ANAK SEHAT ................................................................ 4
E. ANALISA DAN DIAGNOSA ANAK SEHAT ........................................ 10
F. PERENCANAAN TINDAKAN ................................................................ 10
G. PELAKSANAAN ...................................................................................... 11
H. EVALUASI ................................................................................................ 11
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN DATA ............................................................................... 13
B. DIAGNOSA KEBIDANAN ...................................................................... 17
C. PERENCANAAN ...................................................................................... 17
D. PELAKSANAAN ...................................................................................... 18
E. EVALUASI ................................................................................................ 19
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR TUMBUNG KEMBANG BALITA


2.1.2 PENGERTIAN
- Anak adalah bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan individu
yang unik dan mempunyai kebutuhan khusus sesuai dengan tahapan
perkembangan dan pertumbuhan (Ilyas, dkk, 1993 : 3).
- Anak adalah seseorang yang belum mencapai 1 tahun dan belum
pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan
pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan
kematangan mental seorang anak dicapai pada umur 21 tahun (Ilyas,
dkk, 1993 : 3).
- Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilo gram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseibangan metabolik
(retensi kalium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 1995 : 1).
- Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(skill), struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil pematangan
(Soetjiningsih, 1995 : 1).

2.1.2 PATOFISOLOGI
1. Proses tumbuh kembang anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak
dalam kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda. Perkembangan yang dialami anak merupakan
rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkmebangan
ketahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum
misalnya : anak terdiri dengan satu kaki, berjingkrak (berjinjit),
berjalan menaiki tangga, berlari dan sebagainya (Nardho, 1993 : 2).

1
2. Perkembangan
Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang kompelks dalam pola yang teratur dan sebagai hasil
dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi
dari sel-sel tubuh jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa hingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 1995 :
1).
3. Teori perkembangan
a. Teori perkembangan menurut Soetjiningsih, 1995 : 29-30)
Melalui Denver Developmental Skrening test (DDST)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak balita yaitu :
 Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.
 Fine motor adaptive (gerakan motork halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan otot-otot kecil tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat misalnya kemamlpuan
untuk menggambar, memegang sesuatu benda, dan lain-lain.
 Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
 Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan gerakan dan sikap tubuh
b. Teori Perkembangan menurut Sigmen Frued dan Ericsen
Menurut Suryanah, 1995 : 44-45
Keluarga menyoroti perkembangan dan beberapa aspek yang
berbeda, namun semua sepakat bahwa perkembangan terjadi
selangkah secara urut dan teratur. Bila anak menguasai tugas
perkembangan tahap berikutnya yang lebih kompleks. Gangguan

2
perkembangan akan terjadi bila tidak berhasil menyelesaikan tugas
perkembangan tahap tertentu.
Tahap-tahap perkembangan menurut Sigmund Freud :
a) Fase oral
 Antara umur 0-15 tahun
 Dimana anak mendapat kepuasan dan kenikmatan melalui
mulutnya.
 Hubungan antara ibu dan anak menjadi dasar perkembangan
mental anak pada fase ini.
 Fase oral ini mencakup tahap pertama kehidupan anak
(anaklahir).
 Fase menyapih ibu didampingi bapak.
 Seandainya ibu berhasil dalam pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dasar maka anak akan merasa aman dan dapat
melangkah ke fase berikutnya dengan mantap.
 Dan bila fase pertama belum terselesaikan, maka akan
terbawa pda fase berikutnya.
b) Fase anal
 Terjadi pada anak antara umur 1-3 tahun.
 Sifat akunya mulai muncul (egoitas).
 Perkembangan pembicaraan dan bahasa.
 Sifat kemandirian anak mulai muncul.
 Tugas utama anak pada fase ini adalah latihan dan
kebersihan/latihan toilet (toilet training).
 Yang harus dilakukan orang tua melatih anak dapat BAK
dan BAB secara bersih dan teratur.
 Bila latihan dilakukan dengan kekerasan/hukuman akan
berakibat yang buruk pada anak tersebut.
 Akhir masa anak akan menimbulkan kepribadian yang anal.
c) Fase falik/oedipal
 Antara mur 3-5 tahun.
 Anak mulai mengenal bagian tubuhnya sendiri.

3
 Anak mulai bisa merasakan dorongan seksual yang
kemudian ditujukan pada orang tuanya dengan jenis kelamin
berbeda dengan dirinya.
 Perasaan ini menimbulkan persaingan dengan orang tua
yang mempunyai jenis kelamin sama untuk mendpatkan
perhatian dari orang tua yang lainnya.
 Biasanya orang tua merasa tidak terancam dengan tingkah
lakunya dan berusaha untuk menahan diri dengan demikian
super egonya mulai berkembang.
d) Fase laten (7-12 tahun)
 Periode intergrasi.
 Ciri-cirinya : anak harus berhadapan dengan berbagai
macam tuntutan, misalnya hubungan kelompok, pelajaran
sekolah, dan lain-lain.
 Anak belajar untuk mengucapkan dan mengintegrasikan
pengalaman baru yang didapatkannya.
e) Fase genital
 Anak harus dapat menghadapi berbagai permasalahan yang
kompleks
 Diharapkan dapat bersikap dewasa dalam menghadapi
berbagai persoalan walaupun sebenarnya masih dalam masa
transisi.

c. Menurut buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita)


ada 7 aspek pertumbuhan balita yaitu :
 Tingkah laku sosial.
 Menolong diri sendiri.
 Intelektual.
 Gerakan motorik halus.
 Komunikasi pasif.
 Komunikasi aktif.
 Gerakan motorik kasar.

4
d. Periode perkembangan umur dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Periode perinatal (sejak konsepsi sampai lahir)
 Germinal : konsepsi -2 minggu.
 Embrionik : 2-8 minggu
 Fetal : 8-40 minggu (lahir)
2) Periode infancy (sejak lahir sampai 12-18 bulan)
 Neonatal : sejak lahir-28 hari.
 Inpancy : 1 bulan -1 tahun.
3) Periode early childhood (umur 1 tahun-6 bulan)
 Toddler : 1-3 tahun
 Preschool : 3-6 tahun
4) Periode middle childhood
Sejak umur 6 tahun-12 tahun : usia sekolah.
5) Periode later childhood (usia 11-19 tahun)
 Pra pubertas : 10-13 tahun.
 Adolesence : 13-18 tahun.
Didalam teori perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rancangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang dengan baik. Perkembangan anak optimal bila interaksi
sosial anak diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai
ahap perkembangan bahkan sejak dalam kandungan.
e. Tahap perkembangan menurut ericson terbagai 8 fase :
1) Bayi (0-1 tahun)
Rasa percaya (trust) mencapai harapan, dapat menghadapi
prestasi dalam jumlah kecil, mengenal ibu sebagai orang lain dan
berbeda dari dirinya sendiri.
2) Usia bermain
Perasaan otonomi, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
3) Usia pra sekolah (3-6 tahun)

5
Perasaan inislatif, mencapai cita-cita/keinginan, anak memulai
kekuatan baru, menerima kenyataan.
4) Usia sekolah (6-12 tahun)
Perasaan berprestasi dapat menerima dan melaksanakan tugas
dari orang tua dan guru.
5) Remaja (12-20 tahun)
Rasa identitas, mencapai kesetiaan yang menuju pada
pemahaman besero seksual, memilih pekerjaan, mencapai
kebutuhan pribadi, contoh : mementingkan kepentingan orang
lain).
6) Remaja akhir dan dewasa muda
Rasa keintiman dan solidaritas, memperoleh cinta, mampu
membuat hubungan dengan lawan jenis, belajar kreatif dan
produktif.
7) Dewasa
perasaan generativitas/keturunan, memperoleh perawatan/
perhatian, belajar ketrampilan, efektif dalam berkomunikasi dan
mengasuh anak, menggantungkan minat aktifitas pada keturunan

4. Pertumbuhan perkembangan sesuai umur


a. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran berbagai organ.
Perasaan integritas, mencapai kebijaksanaan, penyelesaihan hidup
dengan bijaksana, belajar untuk menerima dari masing-masing sel
dalam kesatuan sel yang membentuk organ tubuh/pertumbuhan,
jumlah keseluruhan sel/kedua-duanya
b. Tumbuh kembang anak menurut umur
1) Menurut Soetjiningsih, 1005 : 33-36 Usia 0-1 bulan
 Fisik : - BB meningkat 150-200 gram/minggu.
- TB meningkat 2.5 cm/bulan
- Lingkar kepala meningkat 1.5 cm/bulan
sampai usia 6 bulan.
 Motorik : - Mengangkat kepala dibantu.

6
- Tubuh ditengkurapkan dan menoleh.
- Reflek primitif baik, sucking, rotting,
moro reflek, menelan dan menggenggam
 Sensorik : Mengikuti sinar ke tengah.
 Sosialisasi : Mulai tersenyum
2) Usia 2-3 bulan
 Fisik : Fontanela posterior sudah menutup.
 Motorik : - Mengangkat kepala bayi ditahan dengan
tangan.
- Memasukkan tangan ke mulut.
- Meraih benda-benda yang menarik.
- Sudah dapat didudukan dengan
punggung ditopang.

 Sensorik : - Mengikuti sinar ke tepi.


- Koordinasi vertikal dan horisontal
- Mendengarkan suara.
 Sosialisasi : - Tertawa pada seseorang.
- Senang tertawa keras.
- Menangis sudah mulai kurang.
3) Usia 4-5 bulan
 Fisik : - BB 2 kali BBL.
- Ngeces (belum ada koordinasi menelan).
 Motorik : - Duduk kepala mulai seimbang dan punggung
mulai kuat.
- Tengkurap susa bisa miring dan kepala tegak
lurus
- Reflek primitif mulai menghilang.
- Meraih benda dengan tangan.
 Sensorik : - Sudah mengenal orang.
- Akomodasi mata baik.

7
 Sosialisasi : - Senang berinteraksi dengan orang lama.
- Mengeluarkan suara tidak senang bila
mainnya diambil orang.
4) Usia 6-7 bulan
 Fisik : - BB meningkat 90-150 gr/minggu.
- TB meningkat 1.25 cm/bulan.
- Lingkar kepala meningkat 0,5 cm/bulan
sampai 12 bulan.
- Gigi mulai tumbuh.
 Motorik : - Membalikan tubuh.
- Memindahkan benda dari tangan satu ke
tangan lainnya.
- Mengambil dengan tangan, kaki, dan mulut.
- Makanan ke mulut
 Sensorik :-
 Sosialisasi : - Dapat membedakan orang yang dikenalnya.
- Merangkul/memeluk orang yang dicintai.
- Menyebutkan (ma….ma……).
- Dapat menangis cepat lalu tertawa lagi
5) Usia 8-9 bulan
 Fisik : - BB3 kali BBL.
- TB lebih ½ kali BBL.
- Gigi atas dan bawah sudah tumbuh.
 Motorik : - Duduk sendiri.
- Koordinasi tangan ke mulut lebih sering.
- Tengkurap dan merangkak.
- Mengambil dengan jari.
 Sensorik : - Tertarik dengan benda kecil.
 Sosialisasi : - Cemas terhadap orang tua.
- Mengulang kata tidak ada arti.

8
6) Usia 10-12 bulan
 Fisik : - BB 3 kali BBL.
- TB lebih ½ kali BBL
- Gigi atas dan bawah sudah sembuh.
 Motorik : - Berdiri tidak lama.
- Berjalan dengan bantuan.
- Berdiri dan duduk sendiri.
- Mulai makan dengan sendok.
- Main ciluk….ba……
- Senang mencoret kertas.
 Sensorik : - Dapat membedakan bentuk.
 Sosialisasi : - Emosi berlebihan, cemburu, marah.
- Senang lingkungan yang dikenal.
- Takut lingkungan asing.
- Mengerti perintah sederhana.
7) Usia 15 bulan
 Fisik :-
 Motorik : - Motorik kasar.
- Motorik halus.
- Memegang cangkir.
- Memasukkan jari ke lubang.
- Membuka kotak.
- Melempar benda.
 Sensorik :-
 Sosialisasi : -
8) Usia 18 bulan
 Fisik : -
 Motorik : Motorik kasar.
- Berlari sering jatuh
- Menarik mainan
- Senang naik turun tangga tanpa bantuan
- Motorik halus
- Menggunakan sendok.

9
- Membuka buku halaman.
- Menyusun balok.
 Sensorik : -
 Sosialisasi : -
9) Usia 24 bulan
 Fisik : - B 4 kali BBL
- TB 50% TB dewasa
 Motorik : - Motorik kasar.
& Berlari
& Naik tangga sendiri.
- Motorik halus
& Membuka pintu
& Membuka kunci
& Menggunting
& Minum dengan gelas.
& Menggunakan sendok dengan baik
 Sensorik : -
 Sosialisasi : -
10) Usia 36 bulan
 Fisik : - Peningkatan BB : 2-3 kg/tahun
- Peningkatan IB : 6-8 cm/tahun
- Lingkar kepala : 50 cm
 Motorik : - Motorik kasar
& Naik turun tangga tanpa bantuan.
& Memakai baju dengan bantuan.
- Motorik halus
& Menggambar
& Mencuci tangan
& Menggosok tangan.
 Sensorik : -
 Sosialisasi : - Bermain : senang, penting untuk perkembangan
sosial.
- Solitary play.

10
11) Usia 4 tahun
 Motorik : - Motorik kasar
& Berjalan jinjit.
& Melompat.
& Melompat dengan satu kaki.
& Menangkap dan melempar bola
- Motorik halus
& Menggunakan gunting
& Menggambar
& Menggambar garis vertikal.
& Belajar membuka dan memasang kancing.
12) Usia 5 tahun
 Fisik : - BB meningkat 2.3 kg/tahun.
- TB meningkat 6.75-7.5 cm/tahun.
 Motorik : - Motorik kasar
& Berjalan mundur.
& Melompat dengan kaki bergantian
- Motorik halus
& Menulis angka, huruf
& Melompat dengan kaki bergantian
& Menggosok tangan.
 Sensorik : -
 Sosialisasi : - Sosial emosional
& Bermain sendiri
& Berkumpul dengan teman
& Interaksi sosial meningkat
& Mulai menggunakan alat dengan baik
13) Usia sekolah
 Fisik : - BB meningkat 2-3 kg/tahun
- TB meningkat 6-7 cm/tahun.
- Lingkar kepala : 50 cm

11
 Motorik : - Motorik kasar meningkat
- Motorik halus
- Wanita > laki-laki
 Sosialisasi : - Bermain dengan teman.
 Sosialisasi : - Sekolah dengan teman
- Sekolah senang berperan dalam pembentukan
kepribadian
- Peran guru besar.
14) Adolensence
 Fisik : - Pertumbuhan BB pesat 25%
- TB 25% semua sistem berubah terutama untuk
sistem endolirin
 Sosialisasi : - Bersosialisasi meningkat
- Relasi dengan teman lawan jenis.
- Penampilan fisik (penting)
- Persepsi terhadap badannya mempengaruhi
konsep diri
& Tahap awal
Orang tua berperan dalam tumbuh kembang
fisik sosial emosional tapi tidak berlebihan.
& Tahap kedua
Independent dengan orang tua, independent
dalam fungsi di masyarakat.

5. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak


a. Faktor dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor
bawaan maupun faktor yang diperoleh, antara lain :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek, nenek atau generasi
sebelumnya, misal : warna rambut, bentuk tubuh.
2) Untuk berpikir dan kemampuan intelektual

12
Misal : kecepatan berfikir.
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh
Misal : kekurangan hormon yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan anak.
4) Emosi dan sifat-sifat (tempramen) tertentu
Misal : pemalu, pemarah, tertutup, dan lain-lain.
b. Faktor luar
Menurut Mardho, 1993 : 2-4
1) Keluarga
 Umur ibu kurang dari 20 tahun.
 Jumlah anak usia dbawah 3 tahun (balita) 2 atau lebih.
 Ibu/pengasuh anak tidak tahu mengenai kebutuhan anak dan sulit
menerima pesan-pesan kesehatan.
 Ibu/pengasuh anak menderita gangguan mental atau tekanan jiwa
yang berat.
 Ibu/pengasuh anak mengabaikan atau tak acuh terhadap
kesejahteraan/perkembangan anak.
 Rmah kacau/kotor yang ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap
keselamatan anak dan perawatan rumah.
 Ayah yang sering melakukan kejahatan, minum alkohol atau ada
gangguan jiwa
 Hubungan suami istri yang buruk.
2) Gizi
3) Budaya
4) Teman bermain dan sekolah
6. Klasifkasi perlakuan salah
Menurut Soetjingsih, 1995 : 166
a. Didalam keluarga
1) Penganiayaan fisik
2) Kelalaian/penelantaran anak
 Pemeliharaan yang kurang memadai.

13
 Pengawasan yang kurang
 Kelalaian dalam pengobatan
3) Penganiayaan emosional
4) Penganiayaan seksual
5) Sindrom munchausen
b. Diluar keluarga
1) Didalam institusi/lembaga
2) Ditempat kerja
3) Di jalan
4) Dimedan perang

2.2 ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SEHAT


2.2.1 Pengkajian Data
1. Identitas / Biodata
a. Anak (nama, jenis kelamin, tempat sekolah dan kelas) sangat penting
diketahui untuk memperlancar perawatan, tingkah laku dan kemampuan
anak untuk beradaptasi terhadap lingkungannya.
b. Umur paling rawan adalah masa balita oleh karena pada masa itu anak
mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu dasar
pemberitahuan kepribadian anak. (Soetjiningsih, 1995 : 6)
c. Penanggung jawab (orang tua) meliputi nama, pekerjaan : untuk
menentukan jenis perawatan yang sesuai dengan kemempuan orang tua
mengantar anaknya, alamat : untuk lebih menegaskan identitas anak
sehingga kartu status tidak terlihat dengan pasien yang lain.
2. Riwayat Kesehatan Anak
Menurut Ismu Suharsoso, 1991 :7
a. Riwayat kesehatan sekarang
 Alasan masuk rumah sakit (MRS)
 Keluhan waktu didata
b. Riwayat kesehatan masa lalu
 Riwayat kehamilan ibu

14
Bagaimana kesehatan ibu waktu kehamilan anak tersebut
 Riwayat kelahiran
Bagaimana kelahiran anak? cukup bulan atau prematur atau ada
trauma?
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. BB = 8 + 2n Kg (n = tahun_ atau ( 9 + (2n – 1)) =  14,5 kg
b. PB = 80 + 5n =  88 cm, 2k  1/6 panjang badan
c. Motorik kasar : berjalan jinjit, melompat, melompat dengan satu kaki,
menangkap dan melempar bola.
Motorik halus : menggunakan gunting, menggambar kotak,
menggambar garis vertikal, belajar membuka dan memasang kancing
4. Riwayat Imunisasi
Menurut Pusdiknakes RI, 1993 : 47
a. Umur 1 bulan : BCG, Polio I, Hepatitis I
b. Umur 2 bulan : Polio II, Hepatitis II, DPT I
c. Umur 3 bulan : Polio III, Hepatitis III, DPT II
d. Umur 4 bulan : Polio IV, DPT III
e. Umur 9 bulan : Campak
5. Riwayat Penyakit yang pernah dialami
Penyakit akut yang berat dapat menghambat pertumbuhan anak, tetapi
bila hambatan yang terjadi tidak besar maka keterlambatan pertumbuhan
tersebut masih dapat dikejar. Penyakit krais juga akan menghambat
pertumbuhan dan keterlambatan pertumbuhan yang diakibatkan lebih
sukar. (FKUI, 1985 : 149)
6. Riwayat kesehatan keluarga
Tuberkolusis paru mudah menular kepada orang lain yang bergaul (rapat,
terutama mereka yang rentan terhadap penyakit ini. Bahaya penularan
yang tinggi terdapat pada golongan umur 1-6 tahun dan 7-14 tahun.
(FKUI, 1985 : 141)
Penyakit keluarga yang bisa menurun dan mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah Diabetes melitus, asma dan kelainan darah
(hemofili).

15
7. Kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Kebutuhan zat gizi anak usia 1-5 tahun menurut Pusdiknakes, 1983:
42-43 hendaknya berprinsip sebagai berikut :
1) Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari
makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2) Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3) Jangan memaksa anak makanan yang tak disenangi, berikan
makanan lain yang dapat diterima.
4) Berilah makanan selingan (makanan ringan, diberikan antara waktu
makan pagi siang atau malam)
Anak golongan umur itu rentan terhadap gizi.
b. Eliminasi
Anak umur 1 ½ tahun berhenti mengompol pada siang hari 2 ½-tahun
berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih dulu
berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol. Dicari
penyebabnya. Toilet (latihan defikasi perlu dimulai penyebabnya agar
evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur yang mempermudah
kelancaran pemberian makanan (FKUI, 1985 : 55).
c. Istirahat dan tidur
Anak yang mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya, karena
kegiatan fisiknya meningkat seperti bermain.
Kebutuhan tidur 2-3 jam tidur siang, 7-8 tidur malam (Suryanah, 1996
: 80)
d. Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologis dan
stimulasi perkembangan otot-otot (Pusdiknakes, 1993 : 16).
e. Personal hgyiene
Anak mandi 2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, potong kuku 1
kali, membersihkan mulut dan gigi untuk bai yang sudah tumbuh
gignya dengan pasta gigi dan sikat yang sesuai dengan umur.

16
Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena anak sula bermain
dilantai.
f. Ketergantungan
1) Menghisap jempol merupakan salah satu bentuk manipulasi atas
tubuh yang normal yang terjadi pada usia dini. Hal ini dapat
menjadi berlebihan pada keadaan akibat depresi aktifitas dalam usia
yang masih dini atau karena suatu regrasi bila anak sedang lelah
atau tegang.
2) Menggunakan kempongan/empeng akan mengganggu bentuk
rahang.
 Apakah anak pernah dirawat dirumah sakit ? sakit apa ? kapan ?.
 Apakah anak alergi obat/makanan tertentu ? apa ?
 Apakah anak mempunyai kebiasaan buruk ? apa ?
g. Pemeriksaan fisik
1) Ukuran pertumbuhan
Menurut Lewis. A Barness, 1994 : 7-9
 BB
 Untuk menilai tumbuh kembang seorang anak.
 Untuk mendeteksi kelainan secara dini dibandingkan TB.
 Kehilangan BB akut menunjukkan adanya penyakit akut,
dehidrasi, atau malnutrisi.
 Kehilangan BB kronik menunjukkan adanya penyakit
menahun.
 Kenaikan BB yang cepat menunjukkan adanya overhidrasi
atau edema, kelebihan BB (obesitas) disebabkan oleh makan
yang berlebihan.
 TB
 Diukur bersama dengan BB, merupakan cara yang baik
untuk mengetahui pertumbuhan anak.
 TB yang abnormal pendek disebabkan oleh berbagai
penyakit menahun yang menggangu absorsi atau penggunan

17
nutrisi, termasuk malnutrisi, gangguan fisik (terutama
deprivasi), alergi makanan, kesukaan memilih-milih
makanan, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit hati,
fibrosis pankreas dan berbagai gangguan atau anomali gastro
internial lainnya.
 Anak dengan defidiensi mental, anemia hemolitik oleh
sebab apapun, penyakit rickets atau diabetes juvenilis
memiliki tubuh yang pendek. Nilai normal tinggi pada
waktu duduk kurang lebih 70% dari tinggi total pada saat
lahir sampai 60% pada waktu usia mencapai 2 tahun dan
52% pada usia 10 tahun.
 Jika tinggi pada waktu duduk lebih besar dari setengah kali
TB pada saat berdiri maka bentuk tubuh pasien adalah
infansil.
 Jika berkisar antara setengah dari tinggi pada saat berdiri,
maka bentuk tubuh pasien adalah tipe dewasa.
 LK
 Pengukuran ini biasanya tidak dilakukan pada anak yang
telah berusia lebih dari 2 tahun.
 Ukuran lingkaran kepala yang terbesar dan lingkar dada
diukur dengan melewati garis yang melalui ke 2 putting
susu.
 Ukuran lingkar kepala rata-rata
 Saat bayi lahir : 34-37 cm (LD lebih pendek 2 cm).
 Lingkar kepala akan mendekatio lingkar dada jika anak
telah berusia  2 tahun, setelah itu dada akan tumbuh
lebih cepat, sedangkan lingkar kepala hanya sedikit
bertambah.
 LILA
Menurut Soetjiningsih, 1995 : 41
 Mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot
yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairab tubuh
dibanding dengan BB.

18
 Untuk menilai keadaan gizi/tumbuh kembang pada
kelompok umur pra sekolah.
 Keuntungan
 Alat murah, bisa dibuat sendiri.
 Mudah dibawa.
 Cepat penggunaannya.
 Dapat digunakan oleh tenaga yang tidak terdidik.
 Kerugian
 Hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan yang berat.
 Sukar menentukan pertengahan LILA.
 Hanya untuk anak umur 1-3 tahun.
 Pertumbuhan gigi
 Jumlah gigi primer/gigi susu pada anak-anak sebanyak 20
buah yang lengkap pada umur 2.5 tahun.
 Mulai tumbuhnya gigi bervariasi antara 7-9 tahun dan
lepas/tanggal umur 6-11 tahun, dengan jumlah gigi
permanen sebanyak 32 buah.
2) Tanda-tanda vital
Merupakan kunci untuk mengevaluasi status fisik dan fungsi vital
yaitu :
 Suhu
Menurut Syahlan, 1992 : 8
 Dapat diukur melalui mulut, rektum atau axilla.
 Pada mulut sebaiknya dilakukan pada anak yang dapat diajak
kerja sama untuk menghindari hal-hal yang akan terjadi
misalnya termometer yang digigit.
 Pengukuran lewat rectal dilakukan pada anak yang tidak dapat
dilakukan melalui ketiak atau mulut.
 Pengukuran melalui rectum dan mulut tidak terlalu umum
dilakukan yang paling sering melalui ketiak.

19
 Frekuensi kenalkan suhu pada bayi sering berbeda sekitar 0.5-
1oC masih dalam batas normal.
 Nadi
 Diukur pada arteri radialis dan arteri femoralis bagi anak
umur lebih 1 tahun.
 Pada bayi menggunakan stetoskop pada apex jantung.
 Nadi dihitung waktu sisa menit, karena kemungkinan
iramanya kurang teratur.
 Apabila nilai nadi berbeda pada arteri radialis dengan arteri
femoralis, maka kemungkinan adanya gangguan sirkulasi
seperti coarc rasio.
Nilai nadi pada anak (denyut per mrnit)
Waktu
Usia Tidur Demam
bangun
Bayi baru lahir 100-180 80-160 > 200
1 minggu -3 bulan 100-220 80-200 > 200
3 bulan-2 bulan 80-150 70-120 > 200
2-10 tahun 70-110 60-90 > 200
10 tahun-dewasa 55-90 50-90 > 200

 Pernafasan
 Dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi
dihitung dari gerakan diafragma atau gerakan abdominal
 Nilai rata-rata setiap menit sesuai umur
Nilai
Usia Tidur Demam
pernafasan/menit
Bayi baru lahir 35 8 tahun 20
1-11 bulan 30 10-12 tahun 19
2 tahun 25 14 tahun 18
4 tahun 23 16 tahun 17

20
6 tahun 21 18 tahun 16-18

 Tekanan darah
Menurut Syahlan, 1992 : 9
 Diukur pada anak 3 tahun keatas.
 Lebar manset harus mencukupi 2/3 lengan atas sedangkan
panjang manset harus cukup melingkari lengan.
Cara pengukuran tekanan darah pada anak sama dengan
pengukuran tekanan darah pada orang dewasa, dimana lengan
diletakkan sejajar jantung.bila letaknya lebih rendah maka
tekanan akan lebih tinggi atau sebaliknya
h. Pemeriksaan umum
Menurut Syahlan, 1992 : 12
Rambut : Pertumbuhan, warna.
Mata : Konjungtiva, sklera, simetris/tidak struktur, ukuran, cornea,
dan retina, apakah ada infeksi.
Mulut/gigi : Caries, warna, stomatitis, apakah ada tonsil, retak, apakah
ada pembengkakan, merah.
Telinga : Seruman, simetris tidak, adakah infeksi seperti otitis media
dan berbau.
Leher : Ada pembesaran tyroid/tidak, kelenjar limpa, bendungan
vena jugularis.
Dada : Bentuk dinding thorax, tetraxsi otot intercostal, gerak,
pernafasan, ronchi/wheezing.
Abdomen : Kembung, peristaltik usus, benjolan abnormal, hepar,
limfa.
Kulit : Struktur, warna, turgor, suhu, kelembaban, elastisitas dan
kebersihan.
Kuku : Keadaan panjang dan pendek.
Ekstermitas : Apakah simetris/tidak, lengkap/tidak terutama jari,
kebersihan, kuku, kaki dan ketiak.

21
Genetalia : Apakah glans penis baik bentuknya, adakah hernia,
keadaan skrotum dan testis, apakah sudah turun benar,
bagaimana BAK lancar/tidak, terdapat penyumbatan.
Anus : Keadaan lubang anus adakah hemoroid, prolaps
i. Data psikosial
Anak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik mampu
menyebutkan nama umur dan jenis kelamin, mudah dipisahkan dengan
ibu, jarang menangis oleh sesuatu yang mengganggunya : anak tampak
ramah dengan sekelilingnya (Soetjiningsih, 1998 )
j. Data penunjang
1) Perkembangan mental anak usia 3-4 tahun
Menurut Soetjningsih, 1995 : 35
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
 Berjalan pada jari kaki.
 Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
 Menggambar garis silang.
 Menggambar orang hanya kepala dan badan.
 Mengenal 2 atau 3 warna.
 Bicara dengan baik.
 Menyebut namanya jenis kelamin dan umurnya.
 Banyak bertanya.
 Bertanya bagaimana anak dilahirkan.
 Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang.
 Mendengarkan cerita-cerita.
 Bermian dengan anak lain.
 Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya.
 Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
2) DDST anak umur 3 tahun 7 tahun
Menurut Soetjiningsih 1993
 Personal sosial

22
 Menyebut nama teman.
 Memakai T-Shirt
 Berpakaian tanpa bantuan.
 Bermain ular tangga (kartu).
 Motorik halus
 Meniru garis vertikal.
 Menara dari 8 kubus.
 Mengoyangkan ibu jari
 Mencontoh O
 Bahasa
 Menyebut dari gambar.
 Mengetahui 2 kegiatan.
 Mengerti 2 kata sifat.
 Menyebut 1 warna
 Kegunaan 2 benda.
 Menghitung 1 kubus.
 Kegunaan 3 benda.
 Mengetahui 4 kegiatan
 Motorik kasar
 Loncat jauh.
 Berdiri 1 kaki 1 detik.
 Berdiri 1 kaki 2 detik.
 Melompat dengan 1 kaki
 Berdiri 3 detik.
2.2.2 Diagnosa / Masalah
Anak sehat umur… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan …..
perkembangan ….. dengan masalah yang mungkin timbul :
1. Resiko cedera karena pertumbuhan dan perkembangan.
2. Kurangnya pengetahuan orangtua terhadap perawatan anak.
3. Resiko kekurangan nutrisi karena ketidakmampuan anak.
(Depkes RI, 1995 : 9)

23
2.2.3 Rencana tindakan dan Rasional
Diagnosa Kondisi
Anak sehat umur ..… jenis kelamin ….. status gizi ….. pertumbuhan …..
perkembangan …..
Tujuan : Tumbuh kembang anak optimal.
Kriteria : - Anak sehat bertambah umur, bertambah tinggi dan
besar.
- Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi :
1. Jelaskan tentang tujuan dari DDST dan DDTK.
R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat
dites, tapi sebaiknya diberi rangsangan atau stimulasi.

2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.


R/ Ibu tahu tentang keadaan anaknya, sehingga bisa lebih kooperatif
dalam tindakan.
3. Jelaskan pada ibu tentang gizi pada anak.
R/ Ibu bisa meningkatkan kebutuhan gizi anaknya, sehingga
mencukupi.
4. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami
gangguan.
R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya sesuai
dengan usianya.
(Depkes RI, 1995 : 15)

2.2.4 Pelaksanaan Rencana Tindakan


Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilakukan
secara efisien dan aman. Tindakan yang dilakukan dalam memberikan
asuhan pada anak sehat sesuai dengan rencana yang telah disusun
berdasarkan diagnosa dan masalah yang timbul (Depkes RI, 1995 : 11).

24
Pada langkah ini, bidan mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan
secara efektif dan aman. Pelaksanaan asuhan ini sebagian dilakukan oleh
bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh petugas kesehatan lainnya.
Walau bidan tidak melaksanakan seluruh asuhan sendiri, tetapi dia tetap
memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya
memantau rencananya benar-benar terlaksana). Bila perlu berkolaborasi
dengan dokter, misalnya karena adanya komplikasi. Manajemen yang
efisien berhubungan dengan waktu, biaya, serta peningkatan mutu asuhan.
Kaji ulang apakah semua rencana telah dilaksanakan (Musihatun, dkk,
2009 : 208).
2.2.5 Evaluasi / Follow Up
Dilakukan evaluasi ketelitian dimaksukkan sudah diberikan meliputi
pemeriksaan kebutuhan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa dan masalah
(Depkes RI, 1995 : 13).
Padal langkah ini, dievaluasi keefektifan asuhan yang telah diberikan,
apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah terdentifikasi dalam
diagnosis maupun masalah. Pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat
dianggap efektif apabila anak menunjukkan pertumbuhan dan
perkembangan yang lebih baik, terjadi pencapaian dalam tugas
perkembangan sesuai dengan kelompok usia dan ukuran fisik sesuai
dengan batasan ideal anak.
Ada kemungkinan bahwa sebagaian rencana tersebut terlaksana dengan
efektif dan mungkin sebagian belum efektif. Karena proses manajemen
asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan maka perlu
evaluasi, kenapa asuhan yang diberikan belum efektif. Dalam hal ini,
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang belum efektif melalui
proses manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses tersebut tidak
efektif serta melakukan penyesuaian dan modifikasi apabila memang
diperlukan.
(Muslihatun, 2009 : 208-209)

25
26
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal 14 Januari 2019, pukul 09.30 WIB


3.1 Data Subyektif
1) Biodata Anak
Nama : An. “Q”
Umur : 54 bulan
Tanggal Lahir : 14 Juli 2014
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke :1
Penanggung jawab : Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. “M” Tn. “S”
Umur : 35 tahun 37 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 S1
Pekerjaan : Guru Kaeyawan
Penghasilan :- -
Alamat : Ds. Ngendeng RT.01 RW.03 Kec. Sine Kab.
Ngawi
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengetahui keadaan tumbuh kembang anaknya..
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Anak sampai saat ini dalam keadaan sehat.

27
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Setelah lahir sampai usia 4,5 tahun tidak pernah menderita penyakit berat
(batuk lama yang tidak sembuh > 2 minggu) sampai opname di RS, hanya
batuk pilek biasa.
5) Riwayat Prenatal
Selama dalam kehamilan ibu periksa rutin ke bidan, mendapat imunisasi
TT 2x dan tablet tambah darah, diminum sampai habis.
6) Riwayat Persalinan
Anak lahir langsung menagis, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir
3100 gram, panjang badan 49 cm, plasenta lahir lengkap, perdarahan
normal.
7) Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu mengatakan anak dapat berdiri sendiri pada saat ia berusia 12 bulan
dan dapat makan nasi sendiri pada saat dia berusia 2,5 tahun.
8) Riwayat Imunisasi
- BCG : 1x umur 1 bulan.
- Polio : 4x umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan.
- DPT : 3x umur 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan.
- Hepatitis B : 3x umur 1 bulan, 2 bulan, 5 bulan.
- Campak : 1x umur 9 bulan.
9) Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Anak usia 0 – 4 bulan mendapat ASI saja, selanjutnya diberi ASI dan
makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Setelah itu anak
disapih ASI tapi dilanjut dengan susu formula. Saat ini anak diberi
makan seperti orang dewasa (nasi, lauk, buah, sayur). Bisa makan
sendiri, semua jenis makanan mau.
b) Eliminasi
BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, bau khas, BAK 5-6
kali sehari, warna jernih, bau khas. Ibu mengatakan anak biasa BAK
dan BAB sendiri, setelah itu cebok.

28
c) Istirahat dan tidur
Anak biasa tidur siang 13.00-15.00 WIB, dan tidur malam pukul
21.00-06.00 WIB. Ditemani ibunya.
d) Pola aktivitas
Anak saat ini bersekolah di playgroup dan senang bermain dengan
teman sebayanya.
e) Personal hygiene
Anak dimandikan rutin 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x
seminggu, ganti celana dalam 2x sehari. Bila celana atau baju basah, ia
minta agar diganti dengan bantuan ibunya.
f) Psikososial
Hubungan anak dengan orang tua baik. Anak sudah mulai mandiri,
sudah bisa gosok gigi tanpa bantuan, cuci tangan dan mengeringkan
tangan. Anak gampang bergaul.
3.2 Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
1) Kondisi umum baik, kesadaran komposmentis.
2) Tanda-tanda Vital
S : 37oC
N : 84x /menit, kuat dan teratur.
R : 24x /menit, teratur.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Rambut bersih, warna hitam, pendek, penyebaran
merata, tidak mudah rontok, tidak mudah dicabut,
tidak ada luka, tidak ada benjolan.
b) Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda, tidak ada secret, gerakan bola mata simetris.
c) Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung.
d) Mulut : Bersih, bibir berwarna merah muda, tidak pucat,
tidak kering, tidak ada stomatitis.

29
e) Gigi : Tidak ada caries, tidak ada lubang gigi.
f) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran
baik (bila dipanggil ibu dengan suara pelan akan
menoleh).
g) Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar lymfe, dan tidak ada
pembendungan vena jugularis.
h) Dada : Bentuk dinding thorax simetris, tidak ada retraksi,
tidak ada kelainan bunyi nafas.
i) Abdomen : Perut datar, tidak kembung, tidak ada benjolan.
j) Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan.
k) Ekstremitas
- Atas : Simetris, tidak ada kelainan, berfungsi baik.
- Bawah : Simetris, gerak aktif, tidak oedem, tidak ada
kelainan, berfungsi baik.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pertumbuhan
 BB : 15 kg
 TB : 99 cm
 BB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (normal)
 Lika : 48,5 cm
 Lila : 17 cm
b. Perkembangan
 DDST : Normal
 TDD : Normal
 TDL : Normal
 KPSP : Sesuai
 KMME : Normal
 GPPH : Bukan

30
3.3 Analisa Data

No Diagnosa/Masalah Data Dasar


1. Anak ke-1, umur 54 DS : - Ibu mengatakan anak pertama
bulan, sehat, status gizi umur 4,5 tahun.
baik, pertumbuhan dan - Ibu mengatakan ingin mengetahui
perkembangan normal, pertumbuhan dan perkembangan
keadaan umum baik. anaknya.
DO : - KU baik, kesadaran komposmetis
- TTV
S : 370C
N : 84x/menit
R : 24x/menit
- BB : 15 kg
TB : 99 cm
BB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (normal)
Lika : 48,5 cm
Lila : 17 cm

3.3.1 Diagnosa Kebidanan


Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan
perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik.

3.4 Perencanaan
Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik, pertumbuhan dan
perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa baik.
Tujuan : Pertumbuhan dan perkembangan anak normal.
Kriteria : Tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya.
Intervensi :
a. Jelaskan tentang tujuan DDTK dan DDST pada ibu.
R/ Ibu menjadi tidak khawatir lagi jika anak mengalami kegagalan saat di
tes, tapi sebaiknya ia diberi rangsangan atau stimulasi.
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ Ibu atau tentang keadaan anaknya sehingga bisa lebih kooperatif
dalam tindakan.
c. Jelaskan pentingnya makanan bergizi dan seimbang untuk anak.
R/ Makanan berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

31
d. Anjurkan ibu menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan
berikutnya.
R/ Ibu bisa mengajari anaknya di rumah sampai anak bisa melakukan
sektor perkembangan diusianya.
e. Anjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah
R/ Anak lebih siap dalam menghadapi fase sekolah.
f. Pantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami
gangguan.
R/ Ibu bisa mengetahui bagaimana tumbuh kembang anaknya yaitu sesuai
dengan usianya atau tidak.

3.5 Pelaksanaan
Tangal 14 Januari 2019, pukul 10.00 WIB
Diagnosa/masalah : Anak ke-1 umur 54 bulan, sehat status gizi baik,
pertumbuhan dan perkembangan normal, keadaan umum baik. Prognosa
baik.
Implementasi :
a. Menjelaskan pada ibu bahwa DDTK dan DDST bukan merupakan tes IQ,
hanya merupakan tes perkembangan dan pertumbuhan anak.
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa anak normal.
c. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya gizi seimbang pada anak yaitu
meliputi :
1. Menjelaskan tentang nutrisi
- Kualitas/komposisi
 Karbohidrat : Nasi, roti, ubi
 Protein : Ayam, telur, daging, ikan, tempe, tahu.
 Vitamin : Sayuran dan buah-buahan.
 Mineral : Sayuran.
 Lemak : Daging, ikan, minyak.
 Air 5 – 6 gelas tiap hari dan ditambah 1 gelas susu tiap harinya.

32
- Kuantitas
Berikan makanan pada anak 3x sehari dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk, buah-buahan, air dan ditambah dengan 1 gelas
susu
2. Waktu pemberian
Berikan makan pada anak saat pagi, siang, dan sore. Pagi sekitar pukul
06.00 – 07.00 WIB, siang 12.00 – 13.00 WIB dan malam hari pukul
18.00 – 20.00 WIB.
3. Makanan tambahan atau selingan
Berikan makanan selingan antara makan pagi dan makan siang, antara
pukul 10.00 WIB dan antara makan siang dan makan malam sekitar
pukul 16.00 WIB. Makan yang diberikan bisa berupa makanan yang di
sukai anak tanpa mengesampingkan kebutuhan gizinya misalnya, roti,
jus, bubur.
4. Melakukan pemeriksaan berat badan secara teratur.
5. Merujuk anak jika dalam 2 bulan berat badan tidak naik.
d. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anak sesuai dengan perkembangan
berikutnya.
 Motorik halus
Mencontoh
Ajari anak untuk menirukan gambar
e. Menganjurkan ibu untuk menyiapkan anak memasuki usia sekolah yaitu
dengan membaca dan menulis.
f. Memantau tumbuh kembang anak jika ada kemungkinan mengalami
gangguan.

3.6 Evaluasi
Tanggal 14 Januari 2019, pukul 10.30 WIB
S : - Ibu mengatakan mengerti penjelasan mengenai tujuan DDTK dan
DDST.
- Ibu mengatakan mengerti pentingnya gizi seimbang pada anak.
O : - Ibu mampu menjelaskan kembali tentang kebutuhan gizi pada anak.

33
- Ibu mengangguk saat diberi penjelasan tentang tujuan DDTK dan
DDST.
A : - Anak usia 54 bulan status gizi baik perkembangan normal keadaan
umum baik.
P : - Melanjutkan rencana.
- Memantau tumbuh kembang anak secara teratur.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta : Depkes RI.

Ilyas, dkk. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta :
Pusdiknakes-Depkes RI.

Muslihatun, 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

Soetjiningsih, 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.

Suryanah, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC.

35

You might also like