You are on page 1of 9

Termodinamika : Pengertian, Prinsip, Sistem, Hukum, Dan Rumus Serta Contoh Soalnya

Lengkap

Pengertian Termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan
Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan
usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu)
menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat
dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini
mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas
dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh
manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri.

Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika
direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa
membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu luas
dimungkinkan karena adanya perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17.
Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yakni
perilaku umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi.

Sistem-Sistem Termodinamika
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda,
energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :

1. Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang
melibatkan adanya suatu aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada
kompresor, turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar yaitu ruang
didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam
silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun
energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan demikian, pada
sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control
volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :

Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif
bila keluar dari sistem
Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif jika
diberikan (masuk) kedalam sistem.
2. Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi
tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu
jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas
sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa
melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak
bisa berubah selama proses berlangsung, tapi volume bisa saja berubah disebabkan
adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari
lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon udara yang
dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan
energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan kepada sistem
(Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem.
Pengembangan ini akan mengakibatkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout).
Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa
selalu konstan) maka sistem ini disebut dengan control mass.

Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.


Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan
dinding diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik
sempurna tidak memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara dua zat.
Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu
yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).

3. Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas,
zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan
tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa terisolasi
sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, walaupun
hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi,
energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property (koordinat
sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v),
masa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat
sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis,
volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.

Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika masing-masing
jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda
nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem,
dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah, maka
keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang
tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang
(equilibrium).

Hukum-Hukum Termodinamika
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini menerangkan
bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-
hukum ini sudah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan
termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai bidang
seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain.
Berikut hukum-hukum termodinamika :

1. Hukum I termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)


Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengubah bentuk
energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu
diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah
energi dalam.
Bunyi Hukum I Termodinamika
�untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan
usaha W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ?U = Q � W�.

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q
bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang bisa
merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n).
W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika
menerima usaha lingkungan.

Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika
melepas kalor pada lingkungan.
Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang
terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-
batasan lain.

Rumus Hukum Termodinamika I


Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = ?U+W

Dengan ketentuan, jika:


Q(+) ? sistem menerima kalor
OR ? sistem melepas kalor
W(+) ? sistem melakukan usaha
W(-) ? sistem dikenai usaha
?U(+) ? terjadi penambahan energi dalam
?U(-) ? terjadi penurunan energi dalam

?U = Q - W
Keterangan :
?U = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

Proses-proses
Isobaris ? tekanan tetap
Isotermis ? suhu tetap ? ?U = 0
Isokhoris ? volume tetap (atau isovolumis atau isometric) ? W = 0
Adiabatis ? tidak terjadi pertukaran kalor ? Q = 0
Siklus ? daur ? ?U = 0

Persamaan Keadaan Gas

Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap ? V/T = Konstan ? V1/T1 = V2/T2

Hukum Charles
Volume tetap ? P/T = Konstan ? P1/T1 = P2/T2

Hukum Boyle
Suhu tetap ? PV = Konstan ? P1V1 = P2V2

P, V, T Berubah (non adiabatis)


(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis
P1V1 ?= P2V2?
T1V1 ? - 1= T2V2? - 1
? = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap ? ? = Cp/Cv

Usaha
W = P(?V) ? Isobaris
W = 0 ? Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) ? Isotermis
W = - 3/2 nR?T ? Adiabatis ( gas monoatomik)

Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10-3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693

Mesin Carnot
? = ( 1 - Tr / Tt ) x 100 %
? = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 - Q2

Keterangan :
? = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

Contoh Soal
Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar
gas tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

Pembahasan

Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris ? Tekanan Tetap

Ditanya W ??

Dijawab :

W = P (?V)
W = P(V2 - V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 - 2,0) = 5,05 x 105 joule

2. Hukum II termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)


Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang tidak.
Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :

�Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalorKalor mengalir secara spontan


dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya�

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor


Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang
semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi
usaha luar.

Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang


menyertai suatu perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan
menyatakan ketidakteraturan suatu sistem)
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah
ketia proses irreversible terjadi.

3. Hukum III Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut (temperatur
Kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum.hukum ini jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.

SIKLUS RANKINE

Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas
disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanyamenggunakan air
sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dariseluruh energi
listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang
ilmuwan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.

Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap panas yang secara umumditemukan di
pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankineadalah batu bara,
gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari. Siklus Rankine kadang kadang
dikenal sebagai suatu Daur Carnot praktis ketika suatuturbin efisien digunakan, T
diagram akan mulai untuk menyerupai Daur Carnot.Perbedaan yang utama adalah bahwa
suatu pompa digunakan untuk memberitekanan cairan sebagai penganti gas. Ini
memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikitenergy dibanding yang memampatkan suatu
gas di dalam suatu penekan ( sepertidi Daur Carnot).
suatu siklus thermodynamic mengkonversi panas ke dalam pekerjaan. Panas disediakan
secara eksternal bagi suatu pengulangan tertutup,yang pada umumnya menggunakan air
sebagai cairan. Siklus ini menghasilkansekitar 80% dari semua tenaga listrik yang
digunakan.

Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secarakonstan.
Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air dipilihkarena
berbagai karakteristik fisika dan kimia, seperti tidak beracun, terdapatdalam
jumlah besar, dan murah.

Dalam siklus Rankine ideal, pompa dan turbin adalah isentropic, yang berarti pompa
dan turbin tidak menghasilkan entropi dan memaksimalkan outputkerja. Dalam siklus
Rankine yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan ekspansidalam turbin tidak
isentropic. Dengan kata lain, proses ini tidak bolak balik dan entropi meningkat
selama proses. Hal ini meningkatkan tenaga yang dibutuhkanoleh pompa dan mengurangi
energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara khusus,efisiensi turbin akan dibatasi
oleh terbentuknya titik titik air selama ekspansi keturbin akibat kondensasi.
Titik titik air ini menyerang turbin, menyebabkan erosidan korosi, mengurangi usia
turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah dalammenangani hal ini adalah dengan
memanaskannya pada temperatur yang sangattinggi.Efisiensi termodinamika bisa
didapatkan dengan meningkatkan temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara
dalam meningkatkan efisiensi siklusRankine. Siklus Rankine dengan pemanasan ulang.
Dalam siklus ini, dua turbin bekerja secara bergantian.
Yang pertama menerima uap dari boiler pada tekanantinggi. Setelah uap melalui
turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dandipanaskan ulang sebelum memasuki
turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah.Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya
mencegah uap berkondensasi selamaekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin,
dan meningkatkan efisiensiturbin. Siklus Rankine regenerative

Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yangmembedakannya adalah uap
yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap
yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan
mengakibatkan pencampurantemperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan
primer.
Proses Siklus Rankine

Siklus Rankine adalah suatu mesin kalori dengan uap air menggerakkansiklus. Cairan
Aktip yang umum adalah air. Siklus terdiri dari empat proses, setiapsiklus mengubah
keadaan fluida (tekanan dan/atau wujud).

Proses 1: Fluida dipompa dari bertekanan rendah ke tekanan tinggi dalam bentuk
cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.

Proses 2: Fluida cair bertekanan tinggi masuk ke boiler di mana fluida


dipanaskanhingga menjad uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.
Proses 3: Uap jenuh bergerak menuju turbin, menghasilkan energi listrik. Hal
inimengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit kondensasi juga
terjadi.
Proses 4: Uap basah memasuki kondenser di mana uap diembunkan dalamtekanan dan
temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.
Contoh-Contoh Soal Termodinamika
Contoh 1

Berikan penjelasan mengenai proses kuasistatik

Jawab:

Proses kuasistatik adalah suatu proses yang pada setiap saat atau pada setiap tahap
perubahan sistem secara keseluruhan selalu mencapai keadaan kesetimbangan. Hal ini
berarti bahwa sistem pada setiap tahapan proses, tetap dapat dituliskan persamaan
keadaannya. Dapat dinyatakan juga bahwa proses kuasistatik adalah proses yang
merupakan rentetan keadaan setimbang tak terhingga banyak; setiap saat keadaan
setimbang itu hanya menyimpang sedikit dari keadaan setimbang sebelumnya.

Contoh 2

Berikan penjelasan dan tuliskan komentar untuk pernyataan berikut ini: Sebuah
silinder yang dilenmgkapi dengan piston berisi sejumlah gas. Di atas piston
diletakkan 2 (dua) anak timbangan masing-masing dengan massa 1 kg, jika satu anak
timbangan diambil maka tekanan dan volume sistem gas akan berubah.

Bagaimana pendapat anda, contoh ini merupakan proses kuasistatik atau proses
nonkuasistatik?

Jawab:

Jelas sistem ini mengalami proses nonkuasistatik, sebab bukan merupakan rentetan
keadaan setimbang tak terhingga banyak, melainkan hanya dua keadaan setimbang yaitu
setimbang awal dan setimbang akhir.
Contoh 3

Bagaimana agar supaya proses yang dijalani pada contoh 2 menjadi proses
kuasistatik?

Jawab:

Agar proses yang dijalani sistem pada ontoh 2 menjadi proses kuasistatik, maka
salah satu anak timbangan itu harus diganti sejuta pemberat kecil-kecil anak
timbangan dengan massa total 1 kg dan satu per satu pemberat kecil-kecil itu
diambil, sehingga proses yang dijalani sistem adalah proses kuasistatik.

Contoh 4

Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai proses reversibel.

Jawab:

Proses reversibel adalah merupakan proses dari suatu keadaan awal ke keadaan
tertentu dan dari keadaan akhir tersebut dimungkinkan terjadinya proses balik ke
keadaan awal kembali melalui jalan yang sama. Sedemikian rupa dengan mudah jika
pada sistem dikenai kondisi tertentu.

Contoh 5

Tuliskan 2 (dua) persyaratan agar proses dikatakan berbalik (reversibel)

Jawab:

proses tersebut merupakan proses kuasistatik


dalam proses tersebut tidak terjadi efek-efek disipasi

Contoh 6

Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai daur atau siklus.

Jawab:

Daur atau siklus adalah proses terus menerus yang merupakan sederetan proses yang
terdiri atas beberapa tahapan dari suatu keadaan setimbang ke keadaan setimbang
lain kemudian kembali keadaan setimbang semula yang hasilnya adalah pengubahan
kalor menjadi kerja atau usaha luar.

Contoh 7

Apakah pengubahan kalor seluruhnya menjadi usaha dapat terjadi.

Jawab:

Pengubahan kalor seluruhnya menjadi tenaga/usaha dalam satu tahap saja dapat
terjadi; yaitu pada proses ekspansi isotermal sistem gas ideal.

� pelajari lebih lanjut, apakah proses yang demikian dapat diambil manfaatnya?
(bacalah kembali uraian dengan seksama dan kembangkan wawasan dan penalaran anda).

Contoh 8
Berikan penjelasan mengenai mesin kalor atau mesin pemanas, lengkapi dengan contoh

Jawab:

Mesin kalor/mesin pemanas adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk
mengubah energi kalor atau energi panas menjadi energy usaha atau energi mekanik.
Sebagai contoh adalah motor bakar atau motor letup.

(Lengkapi jawaban anda dengan membaca kembali dan memahami:

-I- 4 ciri mesin kalor/mesin pemanas

-I- Gambar skematis prinsip mesin kalor atau mesin pemanas).

Contoh 9

Berilah penjelasan mengenai mesin pendingin, lengkapi penjelasan dengan contoh.

Jawab:

Mesin pendingin adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk secara netto
memindahkan kalor dari reservoar dingin ke reservoar panas dengan menggunakan usaha
luar. Sebagai contoh adalah lemari es atau refrigerator.

Contoh: 10

Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori sehingga tekanan
berubah sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan energi dalam gas selama proses
tersebut Jawab:
Proses isokhorik: AV = 0 sehingga AW = P . AV = 0 AQ = AU + AW ^ 1000 = AU + 0

Jadi perubahan energi dalam gas = 1000 kalori =1000 x 4.186 J = 4186J

Gas diatomik pada suhu sedang 200�C dan tekanan 105 N/m2 bervolume 4 lt. Gas
mengalami proses isobarik sehingga volumenya 6 liter kemudian proses isokhorik
sehingga tekanannya 1.2 x 105 N/m2. Berapakah besar perubahan energi dalam gas
selama proses tersebut ?
Jawab:

PV = n R T�� ^ P AV + V AP = n R AT

Proses A � B (AP = 0):

P AV = n R AT = 105 . 2.10-3 = 200 J AUBC = 5/2 n R AT = 500 J (diatomik 200�C)

Proses :B � C (AV = 0):

V AP = n R AT = 6.10-3.0,2. 105 = 1120 J AUBC = 5/2 n R AT = 300 J (diatomik 200�C)

Jadi AU total = AUAB + AUBC = 800 J

Bila suatu gas dimampatkan secara isotermik maka tentukanlah tekanan, energi dalam
danusaha yang dilakukan oleh gas!
Jawab:
Gas dimampatkan berarti volume gas bertambah kecil (AV < 0)

MODUL TERMODINAMIKA SMAN1 MATARAM


BURHANUDIN,SPd

Proses gas secara isotermik berarti AT = 0 Jadi: PV = C������� ^ P = C/V

Karena volume gas bertambah kecil maka tekanan gas akan bertambah besar. Kenaikan
tekanan gas ini disebabkan oleh makin seringnya molekul-molekul gas menumbuk
dinding tempatnya (jarak tempuh molekul gas makin pendek) bukan karena kecepatannya
yang bertambah.

AU=3/2 n R AT

Karena proses isotermik (AT= 0), maka perubahan energi dalam sama dengan nol
Berarti energi dalam gas tidak berubah.

AQ = AU + AW���� ^ AW = P AV

Karena AU = 0 maka AQ = AW, berarti kalor yang diserap gas seluruhnya diubah
menjadi usaha gas. Karena volume gas bertambah kecil (DV < 0) maka usaha yang
dilakukan gas negatif(AW < O), berarti gas menerima kerja dari luar.

Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi sebesar 1000�K mempunyai
efisiensi sebesar 50%. Agar efesiensinya naik menjadi 60%, berapakah reservoir suhu
tinggi harus dinaikkan ?
Jawab:

h = 1-T2/T1 �^ 0,5 = 1 T2/1000 jadi T2 = 500�K Apabila efesiensinya dijadikan 60%


(dengan T2 tetap), maka h = 1 � T2/T1 �^ 0,6 =1 � 500/T2 jadi T1= 12.50 �K

You might also like