You are on page 1of 3

BAB III: Metode Penelitian

3.1 Tahapan Penelitian


Tahapan-tahapan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap pengambilan data sekunder.
Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari Balai Pengamatan
Dirgantara (BPD) LAPAN Watukosek dan laman resmi lembaga antariksa
Amerika Serikat atau NASA (National Aeronautic and Space
Administration). Adapun data sekunder yang dibutuhkan yaitu citra
atmosfer matahari tahun 2010-2014.
2. Tahap pengambilan data primer.
Dalam penelitian ini, data primer yang dibutuhkan adalah citra
atmosfer matahari pada waktu terjadi gerhana matahari total tanggal 9
Maret 2016. Data primer ini diperoleh dengan menggunakan kamera
DSLR yang dihubungkan ke teleskop yang sudah dilengkapi filter
matahari.
3. Tahap pengolahan data.
Dari data primer dan sekunder yang sudah diperoleh, tahap
selanjutnya adalah pengolahan data. Adapun tahap pengolahan data adalah
sebagai berikut:
a. Tahap pertama, melakukan konversi data citra dari format .jpg ke dalam
format .bmp. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan data citra yang
lebih detail, dimana format .bmp memiliki resolusi citra yang lebih
tinggi daripada format .jpg.
b. Tahap kedua, melakukan penajaman citra dengan menggunakan metode
stretching.
c. Tahap ketiga, menentukan area pengambilan sampel piksel pada citra
atmosfer matahari. Area pengambilan sampel ditentukan berdasarkan
struktur atmosfer matahari, dimana area yang dijadikan lokasi
pengambilan sampel adalah area kromosfer.
d. Tahap keempat, proses pengambilan sampel piksel. Dalam penelitian
ini, sampel piksel yang diambil adalah sebanyak 500 piksel yang
tersebar secara acak dalam area kromosfer.
4. Tahap analisis data.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode perbandingan. Data primer yang sudah diperoleh dalam bentuk
nilai piksel rata-rata untuk area kromosfer matahari dibandingkan dengan
nilai piksel rata-rata untuk area kromosfer matahari berdasarkan citra dari
LAPAN dan NASA. Dengan demikian, nilai rata-rata temperatur
kromosfer matahari dapat ditentukan berdasarkan perbandingan dengan
data-data sekunder.

3.2 Luaran
Adapun luaran yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah berfungsi sebagai salah satu referensi ilmiah mengenai
distribusi temperatur di permukaan atmosfer mataharari saat fenomena
gerhana matahari total di Palu Sulawesi Utara pada tanggal 9 Maret 2016.

3.3 Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Observasi tidak langsung
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder dari instansi
atau lembaga yang terkait dalam penelitian. Adapun data sekunder yang
dibutuhkan yaitu citra atmosfer matahari tahun 2010-2014.
2. Observasi langsung
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer yang
diperlukan dalam penelitian. Adapun data primer yang dibutuhkan adalah
citra atmosfer matahari pada waktu terjadi gerhana matahari total tanggal 9
Maret 2016. Data primer diambil dengan menggunakan teleskop yang
terhubung dengan kamera DSLR.

3.4 Teknik Analisis data


Untuk mengetahui distribusi temperatur di permukaan atmosfer mataharari
pada saat fenomena gerhana matahari total di Palu Sulawesi Utara tanggal 9 Maret
2016, penelitian ini menggunakan metode perbandingan. Data primer yang sudah
diperoleh dalam bentuk nilai piksel rata-rata untuk area kromosfer matahari
dibandingkan dengan nilai piksel rata-rata untuk area kromosfer matahari
berdasarkan citra dari LAPAN dan NASA. Dengan demikian, nilai rata-rata
temperatur kromosfer matahari dapat ditentukan berdasarkan perbandingan
dengan data-data sekunder. Adapun langkah-langkah analisis data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menentukan persamaan regresi linear sederhana
Dalam analisis regresi linear sederhana, persamaan yang digunakan
adalah persamaan garis linear regresi linear sederhana. Adapun bentuk
persamaan umum dari garis linear sederhana adalah sebagai berikut.

Y = a + bX

dimana,
Y : Variabel terikat
X : Variabel bebas
a, b : Koefisien regresi sampel
Menurut Hasan (1999), untuk membuat peramalan, penaksiran, atau
pendugaan dengan persamaan regresi, maka nilai a dan b harus ditentukan
terlebih dahulu. Dengan metode kuadrat terkecil (least square), maka nilai
a dan b dapat ditentukan dengan rumus berikut.

𝛴𝑋𝑌−𝑛.𝑋̅.𝑌̅
b =
𝛴𝑋 2 − 𝑛.(𝑋̅)2
a = 𝑋̅ − 𝑏. 𝑋̅

2. Melakukan pengujian hipotesis koefisien regresi


Untuk mengetahui dampak polusi cahaya terhadap peningkatan laju
konsumsi energi listrik di Kota Surabaya, maka dilakukan pengujian
hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t. Menurut Hasan
(1999), prosedur pengujian dengan menggunakan uji t adalah sebagai
berikut.
a. Menentukan hipotesis
H0 : Tidak terdapat dampak polusi cahaya terhadap peningkatan laju
konsumsi energi listrik di Kota Surabaya.
Hi : Terdapat dampak polusi cahaya terhadap peningkatan laju
konsumsi energi listrik di Kota Surabaya.
b. Menentukan taraf nyata (α)
Dalam penelitian ini, taraf nyata (α) yang digunakan adalah 5% (α =
0,05).
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima jika -tα/2 ≤ t0 ≤ tα/2
H0 ditolak jika t0 < -tα/2 atau t0 > tα/2
d. Menentukan nilai uji statistik
Nilai t0 diperoleh dari pengolahan data menggunakan software SPSS
Statistics 17.0. Nilai t tabel ditentukan dengan derajat bebas (db) = n -
2, sehingga nilai t tabel dicari dengan tα/2(db) (uji 2 sisi) pada tabel
distribusi t student.
e. Membuat kesimpulan
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H0.
Jika H0 diterima maka Hi ditolak.
Jika H0 ditolak maka Hi diterima.

You might also like