Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
oleh tubuhnya (Iqbal, 2016). Pernapasan tersusun atas organ yang berbeda, tidak
mengganggu proses pernafasan baik itu ringan ataupun berat yang biasanya akan
ialah asma.
bahwa telah tercatat sebanyak 300 juta orang dari segala usia dan latar belakang
etnis di seluruh dunia menderita asma. Jumlah penderita asma dikhawatirkan akan
terus meningkat hingga 400 juta orang pada tahun 2025 dan diperkirakan
sebanyak 250.000 orang meninggal setiap tahun disebabkan oleh asma (Lestari
1
2
dan Hartini, 2014). Di Indonesia, prevalensi asma belum diketahui secara pasti.
Menurut diagnosis dokter yang didapat dari hasil wawancara pada semua umur,
penyakit asma berada pada urutan pertama di Indonesia dengan angka kejadian
4,5 %. Salah satu asma yang paling sering terjadi ialah asma bronkial.
berulang berupa mengi atau wheezing, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk,
terutama pada malam hari atau dini hari. Asma bronkial merupakan penyakit yang
diderita oleh anak - anak sampai dewasa dengan derajat penyakit yang ringan
sampai berat, bahkan dapat mengancam jiwa seseorang yang diakibatkan oleh
Sesak napas atau Dispnea adalah keadaan sulit bernapas dan merupakan
napas sering mengeluh napasnya menjadi pendek atau merasa tercekik. Sampai
saat ini kematian disebabkan oleh serangan asma seperti sesak napas, mengi, dan
lain-lain, yang seharusnya tidak perlu terjadi masih saja tetap ditemukan,
Kematian pada penderita asma pada dasarnya terjadi karena kesalahan klinikus
sendiri seperti kegagalan mengenai serangan asma akut terutama yang berat,
membuat program penatalaksanaan yang tidak tepat atau pengobatan yang tidak
memadai. Gejala serangan asma dapat terjadi sangat ringan, singkat, dan sembuh
3
spontan. Namun sebaliknya dapat pula terjadi sangat berat, berlangsung lama,
asma antara lain usia, jenis kelamin, ras, sosio-ekonomi dan faktor lingkungan.
terapi atau tindakan posisi semi fowler. Semi fowler adalah salah satu jenis posisi
yang diberikan pada pasien dimana pasien diposisikan setengah duduk dengan
sudut kemiringan 30-400 dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi daripada
badan dan bagian belakang kepala bias diberikan sandaran seperti bantal. Posisi
semi fowler pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan telah dilakukan
sebaggai salah satu cara terbaik untuk mengurangi sesak napas (Bare, 2010).
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk menurunkan konsumsi oksigen dan
Pemberian posisi semi fowler pada pasien sesak napas telah dilakukan
sebagai salah satu cara untuk mengurangi sesak napas. Keefektifan dari tindakan
tersebut dapat dilihat dari respiratory rates yang menunjukkan angka normal yaitu
keperawatan dalam pemberian posisi semi fowler itu sendiri dengan menggunakan
tempat tidur orthopedik dan fasilitas bantal yang cukup untuk menyangga daerah
4
punggung, sehingga dapat memberi kenyamanan saat tidur dan dapat mengurangi
mengalami kondisi sesak napas, bisa dibantu dengan memberikan posisi semi
fowler dimana posisi ini dapat meringankan tingkat sesak yang ditimbulkan dan
asma
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan gawatdarurat pada pasien
asma
c. Mampu menyusun rencana keperawatan gawatdarurat pada pasien asma
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan gawatdarurat pada pasien
asma
e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan gawatdarurat pada pasien asma
a. Bagi Masyarakat
c. Penulis