• Rusdyana Dhewi 13330020 • Regia Putri Ellanda 13330027 • Elisabeth Risnauli 13330034 • Agung Tri Laksono 13330037 • Nurwanda Hafsari 13330038 Parasit adalah makhluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas hubungannya dengan manusia maupun makhluk hidup lain. Parasit adalah makhluk hidup yang merugikanbagi makhluk hidup lain yang ditumpanginya atau yang biasa disebut dengan inang. Dikarenaka parast tersebut mengambil keuntungan dari inangnya dan menyebabkan berbagai macam dampak negative yang ditimbulkan oleh parasit tersebut. Contohnya dengan mengambil nutrisi makanan yang diperlukan host-nya, merusak sel dan jarinngan organisme yang didiaminya dll. Berasal dari kata anti dan parasit, Antiparasitik adalah obat-obat yang digunakan untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit. Antihelmintik Adalah (obat cacing) senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing parasit (helmin). Parasit cacing pada manusia dan hewan diturunkan dari dua familia, yaitu ; 1. Nemathelmintes, contohnya adalah nematoda (cacing gelang). 2. Platihelmintes, contohnya adalah cestoda (cacing pita) dan trematoda (fluke). Berdasarkan lokasi pada saluran usus,cacing dibagi menjadi 3 kelompok : 1. Cacing yang lemekat pada dinding usus, contohnya : Taenia solum, Taenia saginata, Trichurus trichiura dan Trichinella spiralis. 2. Cacing yang melekat pada mukos, contoh : Strongyloides stercoralis. 3. Cacing yang tidak melekat pada saluran cerna, contoh : Ascaris lumbricoides dan Eunterobia vermicularis. Contoh beberapa senyawa yang memiliki aktivitas antelmintik yaitu, saponin, tannin, fenol, dan flavonoid. Antiamuba Adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba histolytica yang dikenal dengan dysentri amuba. Penyakit yang disebabkan amuba umumnya menyerang usus. Dengan gejala diare berlendir dan darah disertai kejang-kejang dan nyeri perut, serta mulas pada waktu buang air besar. Bila pengobatannya tidak tepat penyakit ini dapat menjalar ke organ-organ lain khususnya hati dan menyebabkan amubiasis hati yang berciri radang hati (hepatitis amuba). Contoh salah satu senyawa yang memiliki aktivitas terhadap anti amuba yaitu, Alkaloida Ipeka ( emetin HCl, dan dehidroemetin di HCl (DH Emetine) ). Antimalaria Antimalaria adalah obat-obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal (protozoa) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang menggigit pada malam hari dengan posisi menjungkit. Malaria pada manusia disebabkan oleh 4 spesies protozoa yaitu Plasmodium, yaitu P.Falciparum, P.Vivax, P.Malariae, dan P.Ovale. Ciri-ciri penyakit malaria adalah demam berkala disertai menggigil, nyeri kepala dan nyeri otot, hati membesar sehingga timbul rasa mual dan muntah, anemia. Beberapa contoh senyawa yang memiliki aktivitas antimalaria, yaitu : a) Heteroflavanon C b) Heterofilin c) Artokarpon A d) Artokarpon B e) artoindonesianin A – 2 f) Sikloheterofilin g) Artonin Antifungi Obat antijamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkan oleh jamur (Anonim, 2007). Penyakit yang disebabkan oleh jamur biasanya akan tumbuh pada daerah-daerah lembab pada bagian tubuh kita, diantaranya seperti pada bagian ketiak, lipatan daun telinga, jari tangan dan kaki dan juga bagian lainnya. Penyakit kulit karena jamur bisa menular karena kontak kulit secara langsung dengan penderitanya. Gejala dari penyakit ini adalah warna kulit yang kemerahan, bersisik dan adanya penebalan kulit. Dan yang jelas akan disertai dengan rasa gatal pada kulit yang sudah terifeksi jamur tersebut. Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas antifungi adalah golongan terpenoid. Lanjutan... Infeksi karena jamur disebut mikosis, umumnya bersifat kronis. Mikosis ringan menyerang permukaan kulit (mikosis kutan), tetapi dapat juga menembud kulit sehingga menimbulkan mikosis subkutan. Secara klinik, infeksi jamur dapat digolongkan menurut lokasi infeksinya, yaitu: a. Mikosis sistemik. b. Dermatofit. c. Mikosis mukokutan. Nama Umum : Cempedak Nama Latin : Artocarpus integer Thunb. Kandungan Zat Aktif : Senyawa Flavonoid (Artoindonesianidin, heteriflavon C, sikloheterofilin, artonin, artokarpon) Khasiat : Antikanker, antimalaria Mekanisme Kerja : Senyawa sikloheterofilin (IC50 = 0,02 μM) diperoleh informasi bahwa senyawa ini mampu menghambat perkembangan stadium parasit malaria P. falciparum dari stadium cincin menjadi stadium trofozoit dan menyebabkan stadium skizon tumbuh mampu menghambat proses degradasi globin di dalam vakuola makanan parasit malaria. Nama Umum : Ketepeng cina, ketepeng kebo Nama Latin : Smilax macrocarpa Bl. Kandungan Zat Aktif : Alkaloida, saponin, flavonoida, tannin dan antrakinon Khasiat : Obat kudis, antimalaria Mekanisme Kerja : Adanya senyawa saponin yang terkandung didalamnya, merupakan suatu jenis glikosida yang mempunyai rasa pahit. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tegangan permukaan (surface tension) pada dinding membran. Senyawa saponin mempunyai efek menghambat kerja enzim khemotripsin, asetilkolinesterase dan preoteinase. Senyawa aktif saponin yang menghambat kerja asetilkolinesterase akan menyebabkan paralisis spastik otot yang akhirnya dapat menimbulkan kematian pada cacing Ascaris suum. Enzim asetilkolinesterase merupakan enzim yang paling penting di dalam transmisi impuls saraf. Nama Umum : Willow india, jaloh Nama Latin : Salix tetrasperma Roxb. Kandungan Zat Aktif : Terpenoid, flavonoid Khasiat : Antebakteri Mekanisme Kerja : Dalam ekstrak kulit batang jaloh terdapat senyawa terpenoid dan flavonoid yang diduga sebagai penghambat pertumbuhan parasit. Fungsi flavonoid merangsang aktivitas enzim yang mengatalisis proses untuk mengeluarkan senyawa-senyawa kimia yang bersifat toksik. Flavonoid dapat mereduksi inflamasi dengan cara menghambat sintesis prostaglandin dan menurunkan permeabilitas kapiler sehingga mencegah tanda-tanda inflamasi. Nama Umum : Andong Nama Latin : Cordyline fructiosa (L.) A. Chev. Kandungan Zat Aktif : Senyawa metabolit sekunder yaitu, saponin, tanin, flavonoid, polifenol. Khasiat : Disentri, wasir, antibakteria, mengobati radang gusi, mengatasi batuk berdarah (TBC) Mekanisme Kerja : Senyawa Metabolit sekunder dalam daun andong dapat bekerja sendiri atau dalam kombinasi sehingga menyebabkan paralisis (kelumpuhan) atau menyebabkan kematian cacing. Saponin dapat menurunkan tegangan permukaan dari larutan berair sehingga kontak antara infusa dengan kulit cacing menjadi lebih cepat dan efektif. Kemampuan tannin menyebabkan terjadinya penghambatan enzim dan kerusakan membrane cacing. Mekanisme fenol dalam membunuh cacing adalah dengan cara mengganggu proses penghasilan energi cacing.Interaksi sinergis dari beberapa metabolit telah terbukti lebih efektif daripada metabolit tunggal. Nama Umum : Pinang, jambe Nama Latin : Areca catechu L. Kandungan Zat Aktif : Alkaloid berupa arecolin, tannin, lemak Khasiat : Memperkecil pupil mata, obat cacing (antelmintik) Mekanisme Kerja : Kandungan senyawa tanin dari biji pinang yang mampu menghambat enzim,dan merusak membran. Terhambatnya kerja enzim dapat menyebabkan proses metabolisme pencernaan terganggu sehingga cacing akan kekurangan nutrisi pada akhirnya cacing akan mati karena kekurangan tenaga. Membran cacing yang rusak karena tanin menyebabkan cacing paralisis yang akhirnya mati. Tanin umumnya berasal dari senyawa polifenol yang memiliki kemampuan untuk mengendapkan protein dengan membentuk koopolimer yang tidak larut dalam air. Tanin juga memiliki aktivitas ovisidal, yang dapat mengikat telur cacing yang lapisan luarnya terdiri atas protein sehingga pembelahan sel di dalam telur tidak akan berlangsung pada akhirnya larva tidak terbentuk.