Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1) Menurut ERNEST DALE: Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi
penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan
kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
3) Menurut KAST & ROSENZWEIG: Organisasi adalah sub system teknik, sub system
structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih
luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf
pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan
sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin
1
kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi
menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang
dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang
dihadapi. Meskipun organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena keputusan-
keputusan dapat lebih baik namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan
memakan waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-kadang
melelahkan.
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai
penulis yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui
2. Mahasiswa dapat mengetahui
3. Mahasiswa dapat mengetahui
4. Mahasiswa dapat mengetahui
5. Mahasiswa dapat mengetahui
6. Mahasiswa dapat mengetahui
7. Mahasiswa dapat mengetahui
1.3 Manfaat
Agar mahasiswa dapat belajar mengetahui
1.4 Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan : dalam bab ini terdiri atas latar belakang,
tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.
2. BAB II Pembahasan : dalam bab ini terdiri atas perumusan visi,
perumusan misi, perumusan filosofi, perumusan tujuan,
perencanaan harian jangka pendek, perencanaan bulanan
menengah, dan perencanaan tunan.
3. BAB III Penutup : bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Self-care
2. Minimal care
3. Intermediate care
Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5
jam/24 jam.
Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5
jam/24 jam.
5. Intensive care
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam/24
jam.
Metode lain yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut
Douglas (1984), yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga
kategori, yaitu perawatan miniaml, perawatan intermediate, dan perawatan
maksimal atau total.
1. Perawatan minimal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, dan ganti
pakaian, termasuk minum. Meskipun demikian klien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini
adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status
psikologis stabil, dan persiapan pprosedur memerlukan pengobatan.
4
2. Perawatan intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan dan
minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital setiap 4 jam. Disamping itu
klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan sekali. Kateter Foley
atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien dengan pemasangan infus serta
persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Posisi yang diatur, observasi
tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan selang NGT (Naso Gastrik Tube),
menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap (suction), dan kadang
klien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Jumlah Metode
Pasien Swanburg (1999) Douglas (1984)
35,3% Intensive Care Maksimal Care / Total
47,1% Minimal Care Intermediate / Partial Care
17,6% Self Care Minimal Care
5
Jumlah Klasifikasi KLien
Pasien Minimal Parsial Total
Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam Pagi Sore Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
dst
Contoh kasus
Ruang bedah dengan tempat tidur 24 buah , dimana 17,6% ( 4 orang ) dengan
ketergantungan minimal, 47,1( 11 orang ) dengan ketergantungan partial dan
35,3% ( 9 orang ) dengan ketergantungan total.
Maka jumlah perawat yang dibutuhkan :
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17 x 4 = 0.27 x 11 = 0.36 x 9 = 6,98 ( 7 orang )
0,68 2,97 3,24
Sore 0.14 x 4 = 0.15 x 11 = 0.3 x 9 = 4,91 ( 5 orang )
0,56 1,65 2,7
Malam 0.07 x 4 = 0.10 x 11 = 0.2 x 9 = 3,18 ( 3 orang )
0,28 1,1 1,8
Jumlah secara keseluruhan perawat perhari 15 orang
2) Metode Gillies
Gillies (1994) menjelaskan rumus kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit
perawatan
adalah sebagai berikut :
Jumlah jam keperawatan rata rata jumlah
yang dibutuhkan klien/hari x klien/hari x hari/tahun
Jumlah hari/tahun - hari libur x jmlh jam kerja
Masing2 tiap perawat
Perawat
jumlah keperawatan yang dibutuhkan /tahun
= jumlah jam keperawatan yang di berikan perawat/tahun
= jumlah perawat di satu unit
Prinsip perhitungan rumus Gillies :
Jumlah Jam keperawatan yang dibutuhkan klien perhari adalah :
1. waktu keperawatan langsung (rata rata 4-5 jam/klien/hari) dengan spesifikasi
pembagian adalah : keperawatan mandiri (self care) = ¼ x 4 = 1 jam ,
keperawatan partial (partial care ) = ¾ x 4 = 3 jam , keperawatan total (total
care) = 1-1.5 x 4 = 4-6 jam dan keperawatan intensif (intensive care) = 2 x 4 jam
= 8 jam.
2. Waktu keperawatan tidak langsung
· menurut RS Detroit (Gillies, 1994) = 38 menit/klien/hari
6
· menurut Wolfe & Young ( Gillies, 1994) = 60 menit/klien/hari = 1 jam/klien/hari
3. Waktu penyuluhan kesehatan lebih kurang 15 menit/hari/klien = 0,25
jam/hari/klien
4. Rata rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit
berdasarkan rata - rata biaya atau menurut Bed Occupancy Rate (BOR) dengan
rumus :
Contoh
1. Rata rata jam perawatan klien per hari = 5 jam/hari
2. Rata rata = 24 klien / hari (4 orang dengan ketergantungan minimal, 11 orang
dengan ketergantungan partial dan 9 orang dengan ketergantungan total)
3. Jumlah jam kerja tiap perawat = 40 jam/minggu ( 6 hari/minggu ) jadi jumlah jam
kerja perhari 40 jam dibagi 6 = 7 jam /hari
4. Jumlah hari libur : 73 hari ( 52 +8 (cuti) + 13 (libur nasional)
7
(365 – 73) x 7 2044
2. Untuk cadangan 20% menjadi 22 x 20% = 4 orang
3. Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 22 + 4 = 26 orang /hari
Perbandingan profesional berbanding dengan vocasional = 55% : 45 % = 14 : 12
orang
3) Metode Swansburg
Menurut Warstler dalam Swansburg dan Swansburg (1999),
merekomendasikan untuk
pembagian proporsi dinas dalam satu hari pagi : siang : malam = 47 % : 36 % : 17
%
Sehingga jika jumlah total staf keperawatan /hari = 15 orang
Pagi : 47% x 15 = 7,05= 7 orang
Sore : 36% x 15 = 5,4 = 5 orang
Malam : 17% x 15 = 2,55 = 3 orang
2.3 Apakah tenaga yang ada di ruangan baik secara kualitas dan
kuantitas sudah mencukupi kebutuhan ketenagaan setelah di lakukan
analisis ! Jelaskan alasan kelompok !
8
2.4 Apabila tenaga yang ada tidak mencukupi kebutuhan , Kelompok
tenaga perawatan dengan pendidikan apa yang harus di tambah ?
Apa yang harus di lakukan kepala ruangan tersebut untuk
memperoleh kebutuhan tenaga yang kurang tersebut ? Uraikan
jawaban kelompok tahap demi tahap !
Recruitment
Recruitment (pengadaan karyawan) Menurut Hardi Handoko Requitment
(1997;Manajemen) adalah Suatu proses pencarian dan pengikatan para
calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari
dan berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya
setelah para calon karyawan di seleksi.
Recruitment adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh Perusahaan untuk menjadi karyawan. Dengan kata
lain recruitment juga merupakan proses awal dari pengadaan tenaga kerja
yang merupakan proses untuk mendapatkan dan menarik calon-calon
tenaga kerja yang cakap untuk dipekerjakan.
Proses ini dimulai pada saat calon-calon baru dicari, dan berakhir ketika
lamaran diserahkan, yang mana hasilnya adalah
sekelompok pelamar yang akan dipilih melalui proses lanjut yaitu
proses seleksi.
9
Pelamar yang direkomendasikan oleh karyawan
Melalui sekolah/perguruan tinggi
Alasan dilakukannya Recruitment :
Seleksi
Seleksi adalah suatu proses meneliti dan memilih dari sekelompok
pelamar yang didapat dari berbagai sumber untuk mendapatkan pelamar
yang paling sesuai dengan posisi yang ditawarkan.
Proses Penempatan
Setelah melihat potensi, keahlian dan kecakapan masing-masing dari karyawan
baru yang terpilih, kegiatan selanjutnya adalah menempatkan mereka pada posisi
dan jabatan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka.
Pada tahapan penempatan, karyawan juga diberikan arahan tentang analisis tugas
yang harus diselesaikan serta deskripsi jabatan (job description), sehingga ketika
10
sudah memasuki unit kerja dan memulai suatu pekerjaan, karyawan mempunyai
panduan dan acuan dalam bekerja sesuai instruksi.Ia juga tidak akan bertindak
sewenang-wenang mengerjakan tanggungjawab yang harus dikerjakan oleh orang
lain karena sudah jelas job description-nya.
Agar penempatan karyawan tersebut tepat guna, berdaya guna, dan berhasil guna,
maka administrator dengan persetujuan pemimpin harus memperhatikan
kesesuaian antara beban/jenis tugas yang akan diberikan dengan kondisi
kemampuan pelaksanaannya oleh karyawan, sesuai dengan prinsip “the right man
in the right place and time”.
Pendayagunaan.
The right person in the right place merupakan salah satu prinsip pendayagunaan.
Bagaimana kita menempatkan SDM yang ada pada tempat atau tugas yang sebaik-
baiknya sehingga SDM tersebut bisa bekerja secara optimal. Ada SDM yang
mudah bergaul, luwes, sabar tetapi tidak telaten dalam hal keadministrasian.
Mungkin SDM ini cocok di bagian yang melayani publik daripada bekerja di
kantor sebagai administrator. Lingkup pendayagunaan ini adalah mutasi, promosi,
rotasi, perluasan tugas dan tanggung jawab.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
12