You are on page 1of 5

LAPORAN EVALUASI PENGATURAN ALUR PASIEN

RS KHUSUS BEDAH ACCUPLAST


TAHUN 2018

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ACCUPLAST


Jl. Sei Bahbolon No. 40,Telp./ Fax. ( 061 ) 4153054, 4535573
Email :accuplastclinics@yahoo.com, rsaccuplast@yahoo.com
Medan Baru, SUMATERA UTARA - INDONESIA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit seyogianya mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah sakit merupakan


bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional pemberi asuhan
dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu kontinuitas pelayanan.
Maksud dan tujuan adalah menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang
sudah tersedia di rumah sakit, mengoordinasikan pelayanan, kemudian merencanakan
pemulangan dan tindakan selanjutnya. Sebagai hasilnya adalah meningkatkan mutu asuhan
pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit.
Perlu informasi penting untuk membuat keputusan yang benar tentang:
1. kebutuhan pasien yang dapat dilayani oleh rumah sakit;
2. pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien;
3. rujukan ke pelayanan lain baik di dalam maupun keluar rumah sakit;
4. pemulangan pasien yang tepat dan aman ke rumah.
BAB II

PEMBAHASAN

Unit darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian rumah sakit yang tinggi dapat
menyebabkan pasien menumpuk di daerah unit darurat dan menciptakannya sebagai tempat
menunggu sementara pasien rawat inap. Mengelola alur berbagai pasien selama menjalani
asuhannya masing-masing menjadi sangat penting untuk mencegah penumpukan yang
selanjutnya mengganggu waktu pelayanan dan akhirnya juga berpengaruh terhadap
keselamatan pasien. Pengelolaan yang efektif terhadap alur pasien (seperti penerimaan,
asesmen dan tindakan, transfer pasien, serta pemulangan) dapat mengurangi penundaan
asuhan kepada pasien.
Komponen dari pengelolaan alur pasien termasuk
a) ketersediaan tempat tidur rawat inap;
b) perencanaan fasilitas alokasi tempat, peralatan, utilitas, teknologi medis, dan kebutuhan
lain untuk mendukung penempatan sementara pasien;
c) perencanaan tenaga untuk menghadapi penumpukan pasien di beberapa lokasi sementara
dan atau pasien yang tertahan di unit darurat;
d) alur pasien di daerah pasien menerima asuhan, tindakan, dan pelayanan (seperti unit
rawat inap, laboratorium, kamar operasi, radiologi, dan unit pascaanestesi);
e) efisiensi pelayanan nonklinis penunjang asuhan dan tindakan kepada pasien (seperti
kerumahtanggaan dan transportasi);
f) pemberian pelayanan ke rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien;
g) akses pelayanan yang bersifat mendukung (seperti pekerja sosial, keagamaan atau
bantuan spiritual, dan sebagainya).

Ketidak tersediaan tempat tidur rawat inap merupakan salah satu faktor penyebab pasien
tertahan di UGD terutama di siang hari. Hal tersebut disebabkan rencana pemulangan pasien
tidak berjalan dengan baik. Koordinasi DPJP dengan perawat tidak berjalan dengan
semestinya. Harusnya proses pemulangan pasien sudah ada minimal 1 (satu) hari sebelum
kepulangan pasien antara lain : persiapan obat pulang, pembuatan resume, proses
administrasi dan sebagainya. Selain itu, alur pasien terutama pasien rujukan hanya untuk
pemeriksaan penunjang perlu dievaluasi. Prosedur pasien tersebut tidak melalui UGD lagi
agar UGD terhindar dari penumpukan pasien.
Data tersebut di bawah menunjukkan jumlah kunjungan per hari pasien UGD, terutama pagi
dan sore yang cenderung tinggi :

Tahun 2018
Dinas Pagi Dinas Sore Dinas
Malam
Jumlah kunjungan
Januari
Jumlah kunjungan
Februari
Jumlah kunjungan
Maret

Data di bawah menunjukkan jumlah pasien yang berobat dengan Triase kategori V yang
cukup tinggi

Tahun 2018
Pasien Triase Pasien Triase Pasien Triase Pasien Triase Pasien Triase
kategori I kategori II kategori III kategori IV kategori V
Januari
Februari
Maret
JUMLAH

Data pasien rujukan untuk pemeriksaan radiologi

Tahun 2018
Dinas Pagi Dinas Sore Dinas Malam
Januari
Februari
Maret
JUMLAH

Data pasien rujukan untuk pemeriksaan laboratorium

Tahun 2018
Dinas Pagi Dinas Sore Dinas Malam
Januari
Februari
Maret
JUMLAH
BAB III

RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan pembahasan disertai data di atas, maka rencana tindak lanjut yang akan
dilaksanakan adalah :

1. Melibatkan Case Manager dalam proses pemulangan pasien


2. Surat Edaran ke seluruh ruangan dan DPJP dalam rangka kelancaran proses
pemulangan pasien. Untuk DPJP yang belum sempat visite, proses tersebut boleh
didelegasikan kepada Dokter Ruangan.
3. Penyediaan ruangan sebagai tempat menunggu pasien rujukan yang akan dilakukan
pemeriksaan penunjang
4. Penambahan jam praktek Poliklinik Umum untuk penanganan pasien yang tidak
gawat dan tidak darurat agar pasien tidak menumpuk di UGD.

Medan, April 2018


Dibuat oleh, Diketahui oleh,

dr. dr.
Kepala UGD Kepala Bid. Pelayanan Medik

You might also like