Professional Documents
Culture Documents
Analisis Bangunan Cagar Budaya, bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik tiap bangunan penting pada
kawasan perencanaan. Analisis tersebut berupa penilaian dan pembobotan terhadap tiap bangunan di
kawasan rencana berdasarkan kriteria bangunan sebagai Bangunan Cagar Budaya. Analisis ini berguna untuk
menerapkan rekomendasi- rekomendasi yang menjadi dasar Revitalisasi di kawasan perencanaan, utamanya
terkait dengan penanganan pada tiap bangunan.
Untuk Mempermudah penerapan program revitalisasi, diperlukan kriteria penilaian terhadap bangunan dan
kawasan yang hendak dilestarikan. Kriteria penilaian tersebut meliputi: A. Kriteria- kriteria fisik- visual,
meliputinilai- nilai:
1. Estetika, berkaitan dengan nilai keindahan arsitektural, khususnya dalam hal penampakan luar bangunan,
yaitu:
5) Amat sesuai sekali gaya arsitektur (sbg karakter khas gaya arsitektur)
2. Keluarbiasaan, berkaitan dengan nilai keistimewaan, keunikan dan kelangkaan bangunan, yaitu:
3) gaya arsitekturnya dominan, pada beberapa kawasan, yang ada di kota Surabaya
4) gaya arsitekturnya dominan, hanya pada satu kawasan, yang ada di kota Surabaya
1) Sama sekali tidak sesuai sebagai landmark kawasan KirimkansetiapposbarukeKotak
MasukAnda.
2) Tidak sesuai sebagai landmark kawasan
Masukkan alamat email Anda
3) cukup sesuai sebagai landmark kawasan
Daftarkan saya
4) Sesuai sebagai landmark kawasan
5) Amat sesuai sekali sebagai landmark kawasan Buat situs dengan WordPress.com
1) Skala manusia
IKUTI “SAUJANA17”
2) Tidak monumental (d/h<1)
KirimkansetiapposbarukeKotak
3) Kurang monumental (2>d/h>1) MasukAnda.
4) Monumental (d/h =2 dilihat dari luar pagar) Masukkan alamat email Anda
3. Memperkuat citra kawasan, berkaitan dengan pengaruh kehadiran suatu obyek terhadap kawasan sekitarnya
yang sangat bermakna untuk meningkatkan atau memperkuat kualitas dan citra lingkungan:
4. Keaslian bentuk, berkaitan dengan tingkat perubahan bentuk fisik, baik melalui penambahan atau pengurangan:
2) Sekitar 50%
3) Sekitar 0- 49%
Ikuti
Prosentasi sisa bangunan, urutan nilai:
1) Sekitar 0- 49%
2) Sekitar 50%
1) Kurang bersih
2) Cukup bersih
3) Bersih terawat
1. Peran sejarah, berkaitan dengan nilai sejarah yang dimiliki, peristiwa penting yang mencatat peran ikatan
simbolis suatu rangkaian sejarah dan babak perkembangan suatu lokasi, sehingga merujuk pada:
2. Komersial:
Ikuti
Nilai ekonomi yang berpotensi untuk dikembangkan:
4) Bernilai ekonomi tinggi 5) Bernilai ekonomi sangat tinggi ii. Informal, urutan nilai:
3. Sosial- budaya, berkaitan dengan nilai- nilai social- budaya khas kawasan yang masih terwujud dan terwadahi :
1) Tidak Ada
1) Tidak Ada
Berdasarkan hal tersebut diatas,maka ditentukan pembobotan bagi seluruh criteria revitalisasi yang ada. Dengan
tujuan utama memberikan kontribusi positif pada kehidupan social- budaya, terutama kehidupan ekonomi kota,
maka pembobotan untuk criteria non fisik, akan lebih besar dari pada criteria fisik yang ada. Adapun, secara
keseluruhan, maka pembobotannya adalah sbb:
A. Kriteria- kriteria non fisik à bobot2 Ikuti
Bangunan dipertahankan 100 persen seperti apa adanya atau jika harus dipugar
dikembalikan ke bentuk aslinya
Buat situs dengan WordPress.com
dengan memanfaatkan bahan yang sama. Baik bentuk luar, konstruksi maupun interiornya.
2. Golongan B
Mempertahankan sebanyak- banyaknya bagian bangunan. Bangunan baru atau tambahan tetap mempertahankan
bentuk ketinggian bangunan aslinya atau bangunan utamanya. Perubahan dapat dilakukan sejauh tidak merusak
atau mengganggu keserasian bangunan dan lingkungan
3. Golongan C
Skor : 36 – 105
Mempertahankan ciri utama bangunan yang berkaitan dengan nilai- nilai arsitekturnya, dengan memungkinkan
penambahan bangunan baru tanpa mengurangi keserasian bangunan dan lingkungan serta karakter dan ciri khas
bangunan utama.
4. Golongan D
Skor : 35
Membangun baru tetapi tetap meninggalkan salah satu atau sebagian khas bangunan. Pada kategori ini, hal- hal
atau bagian bangunan yang dipertahankan hanya sedikit dan dapat dijadikan elemen ornamental.
Disampaikan pada : Rapat Tim Cagar Budaya Kota Surabaya (16 September 2008)
View publication stats