You are on page 1of 19

MAKALAH

GAYA GRAVITASI DAN PERCEPATAN

Disusun Oleh :
1. Albertus Bintang S.
2. Irma Elita Eriyana
3. Maleka Azzahra
4. Muhammad Arif W.
5. Titis Indah S.
6. Zaskia Adia N. M

Kelas : X MIPA 4

SMA NEGERI 2 BATANG


TAHUN AJARAN 2019 / 2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A.Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 2
C.Tujuan Masalah ............................................................................................................................... 2
BAB II ISI PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. Pengertian Gravitasi .................................................................................................................... 3
B. Sejarah Gravitasi ......................................................................................................................... 3
C. Hukum Gravitasi Newton........................................................................................................... 8
D. Medan Gravitasi dan Percepatan Gravitasi ................................................................................. 9
E. Energi Potensial Gravitasi ........................................................................................................ 10
F. Hukum Kepler dan Gerak Planet .............................................................................................. 11
G. Gerak Planet dan Satelit ............................................................................................................ 13
BAB III KESIMPULAN....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas Fisika. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Gravitasi.
Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan
memahami Gravitasi secara lebih lanjut.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang namanya tidak bisa saya
sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan
menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan
makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan dalam menyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang Gravitasi. Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk jatuh kembali ke tanah
dengan akselerasi (g) rata-rata 9.8 m/s². Dengan gravitasi itu semua benda di permukaan
bumi bisa diam di tempatnya masing-masing dan dengan itu pula lah kita bisa berdiri stabil di
tempat kita berada.

Ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tidak mempunyai massa, karena gravitasi
hanya memberikan efek pada benda yang mempunyai bobot. Cara kedua ini kelihatannya
lebih mudah dan sudah banyak diaplikasikan. Manusia bisa meluncurkan roket, mendisain
pesawat bahkan mengorbitkan satelit selama berbulan-bulan. Perlu diketahui bahwa
persoalan yang dipikirkan Newton ini telah ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua persoalan
dasar yang telah diselidiki oleh orang yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang
selalu dipertanyakan adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan
bagaimana gerakan planet-planet, termasuk matahari dan bulan (matahari dan bulan pada
waktu itu digolongkan menjadi planet-planet). Orang-orang Yunani pada waktu itu melihat
kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai dua hal yang berbeda.

Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang dihasilkan oleh dibangun di
atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang membedakan Newton dan orang-orang
sebelumnya adalah bahwa Newton memandang kedua persoalan dasar di atas (gerak jatuh
benda dan gerakan planet) disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang
sama. Pada abad ke-17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab
jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya ketika
mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam kesayangan bumi tetap
berada pada orbitnya.

1
B.Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Gaya Gravitasi ?


2. Apa yang di maksud dengan Medan Gravitasi ?
3. Jelaskan mengenai Kuat Medan Gravitasi dan Percepatan Gravitasi ?
4. Jelaskan tentang Energi Potensial Gravitasi ?
5. Apa yang di maksud dengan Potensial Gravitasi ?
6. Jelaskan mengenai Percepatan rata – rata Gravitasi Bumi ?
7. Menjelaskan jenis- jenis Hukum – hukum Keppler ?

C.Tujuan Masalah

1. Agar mengetahui pengertian dari gaya gravitasi


2. Agar mengetahui pengertian dari medan gravitasi
3. Agar mengetahui mengenai kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi
4. Agar mengetahui tentang energi potensial gravitasi
5. Agar mengetahui maksud dari dengan potensial gravitasi
6. Dapat memahami percepatan rata – rata gravitasi bumi
7. g. Dapat Menjelaskan jenis- jenis hukum – hukum keppler

2
BAB II
ISI PEMBAHASAN

A. Pengertian Gravitasi

Gaya gravitasi bumi atau arti gaya tarik bumi adalah suatu gaya tarik-menarik yang terjadi
pada semua partikel yang mempunyai massa. Jika di bumi, gaya gravitasi bumi disebabkan
karena bumi yang berukuran besar memiliki massa yang juga besar sehingga dapat menarik
semua benda yang berada di atasnya.

Besar gaya gravitasi bumi yang menyebabkan benda-benda di atasnya tertarik ini disebut
besar gaya tarik bumi atau besar gravitasi. Tidak heran kalau semua benda yang ada
dipermukaan bumi akan terengaruh oleh gaya gravitasi bumi.

B. Sejarah Gravitasi

Gravitasi menyatakan bahwa semua objek bergerak relatif terhadap bumi. Teori ini dipercaya
selama hampir sebuah teori lahir dari keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak
mudah untuk mempercayai sebuah teori baru, apalagi jika teori tersebut lahir ditengah
kondisi masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Tapi itulah kenyataan yang
harus dihadapi oleh para ilmuwan di awal-awal penemuan mereka. Kita pasti sering melihat
fenomena gravitasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya buah kelapa jatuh dari tangkainya
dan batu yang kita lempar ke atas akan kembali jatuh ke bumi. Semua itu terjadi karena
adanya gravitasi yang dimiliki bumi.

Apa itu gravitasi? Secara sederhana gravitasi dapat diartikan sebagai gaya tarik yang dimiliki
suatu benda. Gravitasi disebabkan adanya massa yang dimiliki benda. Gravitasi merupakan
gaya interaksi fundamental yang ada di alam. Para perencana program ruang angkasa secara
terus menerus menyelidiki gaya ini. Sebab, dalam sistem tata surya dan penerbangan ruang
angkasa, gaya gravitasi merupakan gaya yang memegang peranan penting. Tapi teori
geosentrik mempunyai kelemahan, yaitu Matahari dan Bulan bergerak dalam jejak lingkaran
mengitari Bumi, sementara planet bergerak tidak teratur dalam serangkaian simpul ke arah
timur. Untuk mengatasi masalah ini, Ptolemous mengajukan dua komponen gerak. Pertama,
gerak dalam orbit lingkaran yang seragam dengan periode satu tahun pada titik yang disebut
deferent. Kedua, gerak seragam dalam lintasan lingkaran dan berpusat pada deferent disebut
3
epycycle. Ini artinya Ptolemous menganggap bahwa benda- benda langit itu bergerak
melingkar dengan kecepatan angular yang tidak sama relatif terhadap pusatnya, kecepatan
anguler itu hanya sama terhadap titik di luar pusat lingkaran itu.

Nicolas Copernicus (1473-1543)Seorang astronom asal Polandia, merupakan ilmuwan


pertama yang menggagas bahwa Bumi berputar mengelilingi matahari. Sistem Copernicus
yang baru tentang alam semesta menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta, serta
terdapat tiga jenis gerakan bumi. Tiga jenis gerakan bumi itu adalah gerak rotasi bumi
(perputaran bumi pada porosnya), gerak revolusi (gerak bumi mengelilingi matahari) dan
suatu girasi perputaran sumbu bumi yang mempertahankan waktu siang dan malam sama
panjangnya. Teori Copernicus tersebut ditulis tangan dan diedarkan di antara kawan-
kawannya pada tahun 1530. Copernicus menerbitkan hasil karyanya sendiri pada tahun 1543
berjudul On the Revolutions Of the Celestial Orbs. Copernicus berpendapat bahwa sistem
yang dikemukakan oleh Ptolemous ‘tidak cukup tepat, tidak cukup memuaskan pikiran’,
karena Ptolemous beranjak langsung dari karya kelompok Pythagoras. Untuk menjelaskan
gerakan benda-benda langit, Ptolemous menganggap bahwa benda-benda langit itu bergerak
melingkar dengan kecepatan angular yang tidak sama relatif terhadap pusatnya, kecepatan
anguler itu hanya sama terhadap titik di luar pusat lingkaran itu.

Menurut Copernicus, asumsi itu merupakan kesalahan pokok dari sistem Ptolemous. Akan
tetapi, hal ini bukan hal pokok yang dikemukakan oleh Copernicus. Kritik utama yang
dikemukakan oleh Copernicus kepada para ahli astronomi pendahulunya adalah, dengan
menggunakan aksioma-aksiomanya, mereka telah gagal menjelaskan gerakan benda-benda
langit yang teramati dan juga teori-teori yang mereka kembangkan melibatkan sistem yang
rumit yang tidak perlu. Copernicus menilai para pendahulunya dengan mengatakan : “di
dalam metode yang dikembangkan, mereka telah mengabaikan hal-hal penting atau
menambahkan hal-hal yang tidak perlu”.

Di dalam sistem Copernicus, bumi berputar mengitari matahari, seperti planet-planet lainnya.
Bumi menjalani gerakan yang seragam dan melingkar sebagai benda langit, suatu gerakan
yang sejak lama diyakini sebagai gerakan yang sempurna. Lebih jauh, Copernicus
menekankan kesamaan antara bumi dengan benda-benda langit lainnya bahwa semuanya
memiliki gravitasi. Gravitasi ini tidak berada di langit, melainkan bekerja pada materi, seperti
bumi dan benda-benda langit memiliki gaya ikat dan mempertahankannya dalam suatu

4
lingkaran yang sempurna. Untuk hal ini penjelasan copernicus agak berbau teologis :
“menurut saya gravitasi tidak lain daripada suatu kekuatan alam yang diciptakan oleh
pencipta agar supaya semuanya berada dalam kesatuan dan keutuhan. Kekuatan seperti itu
mungkin juga dimiliki oleh matahari, bulan dan planet-planet agar semuanya tetap bundar”.

Galileo Galilei (1564-1642) Ilmuwan Italia besar ini mungkin lebih bertanggung jawab
terhadap perkembangan metode ilmiah dari siapa pun juga. Galileo lahir di Pisa, tahun 1564.
Saat muda, beliau belajar di Universitas Pisa tetapi berhenti karena urusan keuangan. Meski
begitu tahun 1589 beliau mampu dapat posisi pengajar di universitas itu. Beberapa tahun
kemudian, beliau bergabung dengan Universitas Padua dan menetap di sana hingga tahun
1610. Dalam masa inilah beliau menciptakan tumpukan penemuan-penemuan ilmiah.
Sumbangan penting pertamanya di bidang mekanika.

Aristoteles mengajarkan, benda yang lebih berat jatuh lebih cepat ketimbang benda yang
lebih ringan, dan bergenerasi-generasi kaum cerdik pandai menelan pendapat filosof Yunani
yang besar pengaruh ini. Tetapi, Galileo memutuskan mencoba dulu benar-tidaknya, dan
lewat serentetan eksperimen dia berkesimpulan bahwa Aristoteles keliru. Yang benar adalah,
baik benda berat maupun enteng jatuh pada kecepatan yang sama kecuali sampai batas
mereka berkurang kecepatannya akibat pergeseran udara. (Kebetulan, kebiasaan Galileo
melakukan percobaan melempar benda dari menara Pisa tampaknya tanpa sadar).

Mengetahui hal ini, Galileo mengambil langkah-langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati dia
mengukur jarak jatuhnya benda pada saat yang ditentukan dan mendapat bukti bahwa jarak
yang dilalui oleh benda yang jatuh adalah berbanding seimbang dengan jumlah detik kwadrat
jatuhnya benda. Penemuan ini (yang berarti penyeragaman percepatan) memiliki arti penting
tersendiri. Bahkan lebih penting lagi Galileo berkemampuan menghimpun hasil
penemuannya dengan formula matematik. Penggunaan yang luas formula matematik dan
metode matematik merupakan sifat penting dari ilmu pengetahuan modern. Sumbangan besar
Galileo lainnya ialah penemuannya mengenai hukum kelembaman.

Sebelumnya, orang percaya bahwa benda bergerak dengan sendirinya cenderung menjadi
makin pelan dan sepenuhnya berhenti kalau saja tidak ada tenaga yang menambah kekuatan
agar terus bergerak. Tetapi percobaan-percobaan Galileo membuktikan bahwa anggapan itu
keliru. Bilamana kekuatan melambat seperti misalnya pergeseran, dapat dihilangkan, benda

5
bergerak cenderung tetap bergerak tanpa batas. Ini merupakan prinsip penting yang telah
berulang kali ditegaskan oleh Newton dan digabungkan dengan sistemnya sendiri sebagai
hukum gerak pertama salah satu prinsip vital dalam ilmu pengetahuan. Penemuan Galileo
yang paling masyhur adalah di bidang astronomi.

Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi
selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori
yang lebih lama, yang bumi-sentris. Sekitar tahun 1609 Galileo menyatakan kepercayaannya
bahwa Copernicus berada di pihak yang benar, tetapi waktu itu dia tidak tahu cara
membuktikannya. Di tahun 1609, Galileo dengar kabar bahwa teleskop diketemukan orang di
Negeri Belanda. Meskipun Galileo hanya mendengar samar-samar saja mengenai peralatan
itu, tetapi berkat kegeniusannya dia mampu menciptakan sendiri teleskop. Dengan alat baru
ini dia mengalihkan perhatiannya ke langit dan hanya dalam setahun dia sudah berhasil
membuat serentetan penemuan besar. Dilihatnya bulan itu tidaklah rata melainkan benjol-
benjol, penuh kawah dan gunung-gunung. Benda-benda langit, kesimpulannya, tidaklah rata
serta licin melainkan tak beraturan seperti halnya wajah bumi. Ditatapnya Bima Sakti dan
tampak olehnya bahwa dia itu bukanlah semacam kabut samasekali melainkan terdiri dari
sejumlah besar bintang-bintang yang dengan mata telanjang memang seperti teraduk dan
membaur satu sama lain. Kemudian diincarnya planet-planet dan tampaklah olehnya Saturnus
bagaikan dilingkari gelang. Teleskopnya melirik Yupiter dan tahulah dia ada empat buah
bulan berputar-putar mengelilingi planet itu. Di sini terang-benderanglah baginya bahwa
benda-benda angkasa dapat berputar mengitari sebuah planet selain bumi. Keasyikannya
menjadi-jadi: ditatapnya sang surya dan tampak olehnya ada bintik-bintik dalam wajahnya.
Memang ada orang lain sebelumnya yang juga melihat bintik-bintik ini, tetapi Galileo
menerbitkan hasil penemuannya dengan cara yang lebih efektif dan menempatkan masalah
bintik-bintik matahari itu menjadi perhatian dunia ilmu pengetahuan.

Selanjutnya, penelitiannya beralih ke planet Venus yang memiliki jangka serupa benar
dengan jangka bulan. Ini merupakan bagian dari bukti penting yang mengukuhkan teori
Copernicus bahwa bumi dan semua planet lainnya berputar mengelilingi matahari. Ilustrasi
dari hukum daya pengungkit Galileo dipetik dari buku Galileo ‘Perbincangan Matematik dan
Peragaan’.Penemuan teleskop dan serentetan penemuan ini melempar Galileo ke atas tangga
kemasyhuran. Sementara itu, dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia
berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan. Pertentangan gereja

6
ini mencapai puncaknya di tahun 1616, dia diperintahkan menahan diri dari menyebarkan
hipotesa Copernicus.

Isaac Newton (1642-1727) Newton sangat aktif di berbagai bidang. Ia mempelajari alkemi
(yang masih cukup dihormati saat itu) dan teologi. Ia bekerja sebagai anggota Parlemen
Inggris (gelar ksatria diterimanya untuk bidang politik, bukan sains), Kepala Royal Mint
(percetakan uang Inggris), dan Presiden Royal Society (lembaga sains dan ilmu pengetahuan
nasional Inggris). Newton sangat tertutup tentang pekerjaannya dan sering terlibat dalam
pertengkaran sengit dengan ilmuwan lain mengenai “siapa yang lebih dulu mencetuskan
suatu ide” (biasanya, memang ia yang pertama kali mencetuskannya, namun lupa
memberitahukannya kepada siapapun). Karya besarnya di bidang fisika diselesaikan sebelum
usia 30 tahun, namun baru dipublikasikan tahun 1687 atas desakan Edmund Halley. Pada
tahun 1690-an, Newton mengalami guncangan mental. Meskipun berhasil pulih untuk hidup
normal kembali, ia tidak lagi bergelut di bidang ilmiah.

Hukum Mekanika Pertama Newton Hukum pertama dari ketiga hukum mekanika Newton
segera memperlihatkan kepada kita bagaimana para fisikawan seringkali harus meninggalkan
‘penalaran biasa’ untuk memahami dunia. Hukum ini menyatakan bahwa setiap benda yang
ada di alam semesta hanya dapat berada dalam keadaan tetap diam atau terus bergerak pada
sebuah garis lurus, kecuali suatu gaya dikenakan kepadanya. Sejauh ini bagian yang ‘tetap
diam’ bukanlah masalah karena masih bisa dipahami dengan ‘penalaran biasa’. Di muka
bumi ini,sebagian besar benda memang berada dalam keadaan diam, kecuali benda tersebut
diberi suatu dorongan. Namun setelah didorong, benda tersebut tidak akan terus bergerak
pada sebuah garis lurus. Benda itu akan bertambah pelan dan akhirnya berhenti.

Hukum Kedua Newton Hukum mekanika kedua Newton juga membantu menjelaskan
mengenai pergerakan benda. Hukum ini menjelaskan seberapa besar pergerakan sebuah
benda dipengaruhi oleh gaya yang diberikan kepadanya. Hukum ini mengatakan bahwa
percepatan akan timbul bila suatu gaya dikenakan pada sebuah benda bermassa. a=F/m Bila
hukum gerak kedua Newton digabungkan dengan hukum kuadrat-kebalikan gravitasi (hukum
pertama), maka keduanya akan menjelaskan percepatan yang dialami sebuah apel yang jatuh
dari pohonnya ke permukaan Bumi (apel Newton). Kedua hukum ini juga menjelaskan
mengenai percepatan Bulan ketika bergerak pada orbitnya mengelilingi Bumi. Dalam kedua
kasus di atas, penyebabnya adalah sama, yaitu gaya gravitasi Bumi.

7
Hukum Ketiga Newton Newton membuktikan bahwa untuk setiap aksi akan terdapat sebuah
reaksi yang sama besar namun arahnya berlawanan. Meskipun singkat, hukum ini memberi
kita banyak informasi.. Pertama, ia menyampaikan bahwa jika kamu menumbuk sesuatu,
maka sesuatu itu pun akan menumbukmu balik. Hal ini cukup mudah dibuktikan. Jika kamu
menghujamkan tinju ke sebuah meja, kamu akan dapat merasakan dengan jelas reaksi balik
permukaan meja pada tinjumu. Hukum ini juga mengatakan bahwa aksi dan reaksi terjadi
secara bersamaan. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi
menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal
Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan
kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk
hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang
ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan
manusia. Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: Setiap massa titik
menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan
kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.

C. Hukum Gravitasi Newton

“Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang
menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian massa
kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.”

Teori ini dituangkan kedalam persamaan sebagai berikut :

Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya aksi reaksi. Benda 1 menarik benda 2 (F21)
dan benda 2 menarik benda 1 (F12), Berdasarkan hukum III Newton kedua gaya ini besarnya
sama, tetapi arahnya berlawanan.

8
1. Tetapan Gravitasi Umum (G)

Pada saat Newton mengemukakan teorinya tentang gravitasi, G merupakan suatu konstanta
yang belum diketahui nilainya. Orang yang pertama kali melakukan eksperimen untuk
menentukan nilai G adalah Henry Cavendish. Pada tahun 1798, dengan menggunakan neraca
torsi yang diperhalus dan sangat peka, Henry Cavendish berhasil menemukan nilai G sebesar
6,754 x 10-11 Nm2/kg2. Saat ini ditetapkan nilai G sebesar 6,67 x 10-11 Nm2/kg2. Untuk
menghormati jasanya, neraca torsi tersebut diberi nama neraca Cavendish.

2. Resultan Gaya Gravitasi

Apabila sebuah benda mengalami dua buah gaya gravitasi atau lebih, gaya gravitasi yang
dialami benda tersebut merupakan jumlah gaya-gaya gravitasi yang dihitung berdasarkan
penjumlahan vektor.

F12 (dibaca: F satu dua, bukan F dua belas) adalah gaya gravitasi yang dialami m 1 akibat gaya
tarik m2. F13adalah gaya gravitasi yang dialami m1 akibat gaya tarik m3.Penjumlahan kedua
gaya gravitasi di atas sebagai berikut.

Θ adalah sudut yang dibentuk oleh dua buah vector.

D. Medan Gravitasi dan Percepatan Gravitasi

Gaya gravitasi termasuk gaya nonkontak, yaitu gaya yang bekerja tanpa bersentuhan
langsung dengan benda. Gaya gravitasi dapat bekerja pada suatu benda apabila benda
tersebut berada dalam suatu medan gravitasi. Medan gravitasi adalah ruangan di sekitar
benda bermassa yang masih memiliki nilai percepatan gravitasi. Akibatnya, benda lain yang
berada di dalam ruangan ini masih mengalami gaya gravitasi. Medan gravitasi digambarkan
sebagai berikut.

1. Kuat Medan Gravitasi atau Percepatan Gravitasi pada Suatu Planet

Kuat medan gravitasi merupakan besarnya gaya gravitasi yang bekerja tiap satuan massa.
Dengan demikian, kuat medan gravitasi dirumuskan sebagai berikut.

a. Kuat medan gravitasi pada permukaan

Apabila terdapat suatu planet dengan massa M dan jari-jari R, kuat medan gravitasi pada
permukaan planet sebagai berikut.

9
b. Kuat medan gravitasi pada ketinggiari h di atas planet

Apabila suatu benda berada pada ketinggian h di atas permukaan planet , jarak benda
terhadap pusat bumi sebesar (R + h). Dengan demikian, kuat medan gravitasi atau percepatan
gravitasi pada ketinggian h di atas permukaan planet sebagai berikut.

esar percepatan gravitasi yang dialami semua benda pada permukaan planet adalah sama.
Selembar bulu binatang dan batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dalam tabung
hampa udara akan mencapai dasar tabung secara bersamaan. Akan tetapi, dalam kehidupan
sehari-hari, batu akan sampai ke tanah tertebih dahulu daripada bulu binatang apabila kedua
benda tersebut dijatuhkan dari ketinggian yang sama pada saat bersamaan. Hal ini bukan
berarti karena percepatan gravitasi yang dialami kedua benda berbeda nilainya. Akan tetapi,
karena bulu binatang mengalami gesekan udara yang lebih besar sehingga terhambat dan
memerlukan waktu lebih lama untuk sampai ke permukaan bumi.

2. Perbandingan Percepatan Gravitasi Dua Buah Planet

Apabila terdapat planet mA dan mB serta memiliki jari-jari RA dan RB, perbandingan antara
percepatan gravitasi planet A dan B sebagai berikut.

3. Resultan Percepatan Gravitasi yang Dialami Suatu Benda

Seperti halnya gaya gravitasi yang dialami suatu benda, percepatan gravitasi juga merupakan
besaran vektor. Penjumlahan percepatan gravitasi yang dialami suatu benda adalah
penjumlahan secara vektor dari tiap-tiap percepatan gravitasi tersebut.

E. Energi Potensial Gravitasi

1. Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada jarak r dari pusat planet dinyatakan
sebagai berikut.

2. Potensial Gravitasi

10
Potensial gravitasi merupakan besar energi potensial gravitasi per satuan massa. Secara
matematis, potensial gravitasi dirumuskan sebagai berikut.

Potensial gravitasi merupakan besaran skalar. Oleh karena itu, potensial gravitasi yang
disebabkan oleh beberapa benda bermassa merupakan jumlah dari potensial gravitasi dari
tiap-tiap benda yang dirumuskan sebagai berikut.

F. Hukum Kepler dan Gerak Planet

Hukum Kepler ini telah dicetuskan oleh Johannes Kepler setengah abad sebelum Newton
mengajukan ketiga Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil
karya Kepler, terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler
mengenai gerak planet. Hukum Kepler dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

Hukum Kepler 1 mengenai bentuk lintasan Planet


Hukum Kepler 2 mengenai luas daerah sapuan Planet dibandingkan dengan selang waktu
Hukum Kepler 3 mengenai perbandingan antara periode dengan jari-jari lintasan.

1. Hukum I Kepler

Bunyi hukum Kepler 1 yaitu “Setiap planet bergerak dalam lintasan elips dan matahari
berada disalah satu fokusnya”. Pada waktu itu pernyataan ini dianggap radikal, karena
kepercayaan yang berlaku pada saat itu memandang bahwa orbit harus didasari dengan
lingkaran sempurna. Pengamatan ini sangat penting pada saat itu karena mendukung
pandangan alam semesta menurut Kopernikus. Ini tidak berarti ia kehilangan relevansi dalam
konteks yang lebih modern.

Pada saat itu Kepler sendiri tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara
demikian. Ketika mulai tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa
ternyata hukum-hukum Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi
universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara
kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler.

11
Dimensi paling panjang pada orbit elips diatas disebut sumbu mayor alias sumbu utama,
dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias semimayor.
F1 dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada
benda langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik
dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) adalah ea, di mana e
merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga
eksentrisitas. Jika e = 0 maka elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet
berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah
bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion merupakan titik yang
terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh adalah aphelion.

2. Hukum II Kepler

Bunyi hukum Kepler 2 yaitu “Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan
planet adalah sama untuk setiap periode waktu yang sama”. Pada selang waktu yang sangat
kecil, garis yang menghubungkan antara matahari dengan planet melewati sudut (misal : dθ ).
Garis tersebut melewati daerah sapuan yang berjarak r, dan luas daerah sapuan dA=1/2
r(pangkat)2 dθ .Sementara laju planet ketika melewati daerah itu adalah dA/dt disebut
kecepatan sektor.

Hal yang paling utama dalam Hukum Kepler II adalah kecepatan sektor mempunyai harga
yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk elips. Ketika planet berada di
perihelion, nilai r kecil, sedangkan dθ/dt besar. Ketika planet berada di aphelion, nilai r besar,
sedangkan dθ/dt kecil.

3. Hukum III Kepler

Planet yang terletak jauh dari matahari memiliki periode orbit yang lebih panjang dari planet
yang dekat letaknya. Bunyi hukum Kepler 3 menjabarkan hal tersebut secara kuantitatif
yaitu “Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata‐rata planet‐planet tersebut dari matahari”. Jika
T1 dan T2 mewakili periode dua buah planet berbeda, dan r1 dan r2 mewakili jari-jari
semimayor antara dua planet tersebut, maka dapat ditulis sebagai persamaan :
12
Dengan kata lain persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai persamaan baru sebagai
berikut :

ini berarti untuk setiap planet harus memiliki nilai r^3/T^2 yang sama. Berikut adalah data
mengenai jari-jari semimayor dan waktu periode planet-planet yang menjadi dasar pemikiran
Kepler terhadap hukum Kepler III.

G. Gerak Planet dan Satelit

1. Gerak Planet

Bumi dapat tetap berada pada lintasannya ketika mengelilingi Matahari dikarenakan adanya
gaya gravitasi yang dikerjakan Matahari pada planet tersebut. Jika periode revolusi suatu
planet ketika mengelilingi Matahari adalah T dan jarak planet tersebut ke Matahari adalah
2πr, maka planet tersebut menempuh jarak 2πr dalam waktu T. Dengan demikian kellajuan

liner planet tersebut adalah . Berdasarkan hubungan antara gaya sentripetal planet dan
gaya gravitasi Matahari pada planet, maka kelajuan linier sebuah planet ketika mengelilingi
Matahari dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
Dengan MM merupakan massa matahari.

2. Gerak Satelit

Satelit merupakan benda yang mengelilingi planet atau benda-benda langit lain yang lebih
besar dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Selain satelit alamiah, terdapat satelit
buatan, yaitu satelit alamiah. Selain satelit alamiah, terdapat satelit buatan, yaitu satelit yang
dibuat oleh manusia dan diluncurkan ke luar angkasa untuk mengorbit benda langit tertentu,
misalnya Bumi. Satelit buatan ini dimanfaatkan untuk keperluan, di antaranya mengamati dan
memperlajari benda-benda langit (satelit astronomi), melakukan komunikasi telepon, radio,
dantelevisi (satelit komunikasi), melakukan navigasi (satelit navigasi), melakukan penetaab

13
Bumi (satelit geodesi), menyelidiki atmosfer dan cuaca di Bumi (Satelit meteorologi),
memberikan informasi kekuatan militer suatu negara, dll.

Berdasarkan hukum kekekalan energi, para ahli fisika berhasil menentukan kelajuan
minimum benda yang ditembakkan dari permukaan bumi sehingga benda tersebut kemudian
bergerak sebagai satelit (mengelilingi Bumi). Kelajuan minimum ini biasanya disebut dengan
kelajuan lepas (secape speed). Dalam hal ini, keajuan lepas didefinisikan sebagai kelajuan
minimum yang diperlukan oleh sebuah benda untuk melepaskan diri dari tarikan gravitasi
bumi. Nilai kelajuan lepas ini dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

Jika sebuah benda ditembakkan dari permukaan bumi dengan kelajuan yang sama atau lebih
besar dari kelajuan lepas tersebut, maka benda tersebut akan mengorbit Bumi sebagai satelit
dengan kecepatan linier vs.

Sebuah satelit tetap mengorbit Bumi pada lintasan melingkarnya karena satelit mengalami
gaya sentripetal. Besarnya gaya sentripetal pada atelit sama dengan gaya gravitasi bumi
terhadap satelit. Dengan demikian kita dapat menentukan kecepatan linier satelit ketika
mengelilingi bumi.

Untuk satelit buatan yang mengrobit Bumi pada jarak yang cukup dekat dengan permukaan
Bumi (h << RB), maka

Jenis orbit satelit dibagi menjadi 3 tergantung tujuan satelit itu dibuat.
a. Polar Orbit, yaitu satelit yang orbitnya menghubungkan antara 2 kutub Bumi, biasa
digunakana untuk penginderaan cuaca. b. Equatorial Orbit, yaitu satelit yang orbitnya
mengorbit garis khatulistiwa yang biasanya digunakan untuk komunikasi. Termasuk disini
adalah satelit dengan Geo-synchronous Orbit, yaitu satelit yang periode orbitnya sama
dengan periode rotasi bumi.

14
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan:

Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh
massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.
Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik untuk saling
mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan massa m1 selalu
mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel
satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir
Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan
ditarik oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.

Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya sebanding dengan hasil
kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda-
benda tersebut. Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan
gerak benda-benda angkasa. Salah seorang yang memiliki perhatian besar pada astronomi
adalah Johannes Kepler. Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan benda-benda
angkasa.

Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk menghitung


besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur di laboratorium.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://luqscience2.blogspot.com/2017/03/makalah-gaya-gravitasi.html

https://www.academia.edu/36950441/Makalah_Gravitasi

https://www.academia.edu/16494932/Makalah_gravitasi_RIZKY_ALDI

http://t-rianhadi.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-gravitasi.html

https://www.scribd.com/doc/39566801/Makalah-Fisika-Tentang-Gravitasi

16

You might also like