You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandangan sebagian besar individu dalam masyarakat mengenai kesehatan dan

pelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan mempengaruhi setiap perilaku

sehat - sakit yang dimiliki oleh individu tersebut. Sebagian besar masyarakat belum

mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat dari tenaga medis karena peleyanan

kesehatan medis yang tidak merata. Hal ini banyak ditemukan pada daerah – daerah

terpencil yang belum dapat dijangkau oleh tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya

juga menjadi alasan bagi masyarakat untuk tidak mencari pelayanan kesehatan medis.

Namun dilain pihak, bagi penduduk individu, kesehatan merupakan hal yang sangat

penting. Untuk itu beberapa orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk

memperoleh kesehatan dalam diri mereka.

Perilaku sehat – sakit dari setiap individu tentunya akan berbeda. dapat dilihat dari

bagaimana individu dalam sebuah kelompok sosial menjalankan pola hidupnya. Pola

hidup dari setiap kelompok sosial tentunya akan berbeda sesuai dengan kebiasaan yang

dianut oleh setiap individu tersebut. Dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji beberapa

perbedaan pandangan sehat – sakit menurut dunia barat dan dunia timur serta perilaku

sehat – sakit dalam masyarakat. Lalu, bagaimanakah pandangan sehat – sakit menurut

dunia barat? Bagaimanakah pandangan sehat – sakit menurut dunia timur? Bagaimanakah

perilaku sehat – sakit di masyarakat?

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pandangan sehat – sakit menurut dunia barat?

2. Bagaimanakah pandangan sehat – sakit menurut dunia timur?

3. Bagaimanakah perilaku sehat – sakit di masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pandangan sehat – sakit menurut dunia barat

2. Mengetahui pandangan sehat – sakit menurut dunia timur

3. Mengetahui perilaku sehat – sakit di masyarakat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Sehat Sakit Menurut Dunia Barat

“Pengertian sehat menurut dunia barat sebagai suatu keadaan sempurna baik

jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Dan pengertian sakit menurut

dunia barat adalah sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan, bahkan

dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat menjalankan

aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat” (Asmira, 2016).

“Di negara-negara maju, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang dapat menunjang

tingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang optimal, keadaan sosial-

ekonomi yang tinggi, dan kesehatan lingkungan yang baik. Dengan demikian, pelayanan

kesehatan menjadi sangat khusus sehingga dapat memenuhi kebutuhan klien” (Asmira,

2016).

“Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan

cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam

cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang

sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang

awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses

belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam

berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak

yang mengikuti ajarannya” (Asmira, 2016).

Asmira (2016) menyatakan bahwa “pelayanan kesehatan barat meliputi:

3
1. Dunia barat sekarang ini sakit ditangani di RS oleh dokter dan perawat.

2. Kelompok non-medikal: anggota keluarga/kerabat menjalankan fungsi minimal

(selama tahap akut).

3. Dunia tradisional sebaliknya: kelompok non-medikal menjalankan peran yang

sangat besar, pendukung pengobatan tanpa dibantu personal medis”.

2.2 Pandangan Sehat Sakit Menurut Dunia Timur

“Kebudayaan Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan

cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik dapat

dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja

yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh di minum, karena hal tersebut

dapat berpengaruh pada pertumbuhan maupun terhadap fisik. Sedangkan untuk pelatihan

mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti

bersemedi, bertapa, berdoa, beribadah, dll” (Asmira,2016).

“Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang dapat dikaitkan

dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai kebudayaan juga

dapat menimbulkan penyakit” (Kristina, 2014).

“Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit, yaitu

naturalistik dan personalistik. Penyebab bersifat naturalistik yaitu seseorang menderita sakit

akibat pengaruh lingkungan, makanan (salah makan), kebiasaan hidup, ketidak seimbangan

dalam tubuh, termasuk juga kepercayaan panas dingin seperti masuk angin dan penyakit

bawaan. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat tradisional (Battra) sama dengan yang

dianut masyarakat setempat, yakni suatu keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan

atau kondisi tubuh kelainan-kelainan serta gejala yang dirasakan” (Kristina, 2014).

4
“Tradisional keyakinan kesehatan Cina mengadopsi pandangan holistik menekankan

pentingnya faktor lingkungan dalam meningkatkan risiko penyakit. Menurut Quah faktor-

faktor ini mempengaruhi keseimbangan harmoni tubuh yin dan yang. Ini adalah dua kekuatan

yang berlawanan namun saling melengkapi dan bersama dengan qi energi vital mereka

mengendalikan alam semesta dan menjelaskan hubungan antara orang dan sekelilingnya.

Ketidakseimbangan dalam dua kekuatan atau qi hasil pada penyakit” (Ngurah, 2013).

“Dalam rangka untuk mengembalikan keseimbangan perbaikan praktek-praktek

tradisional yang mungkin diperlukan. Misalnya kelebihan panas energi dapat diimbangi

dengan pendinginan teh herbal dan sebaliknya. Keyakinan ini tertanam di antara Cina dan

telah ditemukan untuk menjadi berubah migrasi berikut ke Singapura” (Ngurah, 2013).

2.3 Perbedaan Antara Kebudayaan Barat Dan Kebudayaan Timur

Asmira (2016) menyatakan bahwa “perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan

timur ada 19 item, yaitu:

a. Opini/Pendapat

Orang Timur cenderung berbelit-belit dalam hal berargumen, terkadang harus

berputar-putar dahulu untuk mengatakan sesuatu, padahal maksud/tujuannya tidak serumit

yang dimaksud. Sangat berbeda dengan orang Barat, mereka langsung pada pokok

masalah dan mereka tidak biasa basa-basi.

b. Waktu

Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu kalau ada janji kadang tidak tepat

waktu. Berbeda dengan orang Barat mereka sangat menghargai waktu, sebab mereka

paling enggak suka kalau janji jam karet alias telat waktu.

c. Gaya Hidup

5
Orang Timur khususnya Indonesia sangat senang jika tetap dekat dengan keluarga,

makan tidak makan yang penting kumpul. Berbeda dengan orang Barat mereka cenderung

individualis.

d. Hubungan.

Orang Timur sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, maka dari

itu situs jaring Facebook ataupun Friendster lebih banyak diminati oleh orang Timur,

khususnya Indonesia. Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang

menjalin hubungan dangan orang lain.

e. Perayaan / pesta

Jika ada perayaan atau pesta orang Timur lebih suka mengundang orang sebanyak

mungkin, jika sedikit rasanya tidak afdol, contohnya dalam acara pernikahan, benar-benar

pemborosan, berbeda dengan orang Barat, acara pernikahan undangannya melewati Fa.

dan tidak semua orang diundang, cukup kerabat atau teman dekat, lebih sederhana dan

tidak boros biaya.

f. Terhadap sesuatu yang baru

Orang Timur ketika ada sesuatu yang baru, belum puas jika belum sampai

memilikinya, maka dari itu tidak heran jika orang Indonesia banyak yang konsumtive,

mempunyai handphone gonta-ganti, bahkan ada yang mengoleksi HP, mobil setiap tahun

gonta-ganti, hanya karena tidak ingin ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat jika

ada sesuatu yang baru, tidak serta merta keblinger ingin tahu dan ingin memiliki atau

memakainya, hanya sekedar tahu saja.

g. Anak

Dikeluarga orang Timur terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak

sudah sangat memanjakan, sehingga anak tidak mandiri, sampai usia dewasa pun sang

orang tua tetap masih saja mengurus anaknya, dengan harapan keturunan mereka bisa

6
lebih langgeng dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka

dididik supaya mandiri semenjak kecil, setelah dewasa orang tua sudah melepaskannya.

h. Trendi

Jika orang Barat lebih senang sesuatu yang berbau traditional dan alami, kebalikannya

dengan orang Asia belum disebut trendi jika tidak bergaya ke barat-baratan, contohnya

orang Timur lebih merasa gengsi jika makan di tempat fast food, padahal di negara asalnya

makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.

i. Atasan/Bos

Ini yang menarik, orang Timur/Asia umumnya memperlakukan atasan lebih dari yang

lainnya, dan sang atasannya pun senang diperlakukan seperti itu. Berbeda jika di Barat,

atasan tidak terlalu menonjolkan diri sebagai yang punya kuasa penuh, tetap sejajar

dengan bawahan, namun tetap punya kekuasaan dan diakui sebagai atasan.

j. MasaTua

Orang Timur keika masa tua lebih banyak mengurus cucu, di Barat idak ada namanya

mengasuh cucu, hanya sekedar ketemuan itu pun ketika kangen saja, karena hidupnya

sudah masing-masing.

k. Transportasi

Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih suka memakai mobil, sekarang malah lebih

suka memakai sepeda, mungkin karena faktor pentingnya kesehatan berbeda dengan orang

Timur, dulu masih memakai sepeda (mampunya membeli sepeda) sekarang sudah harus

memakai mobil, jika mampu lagi memakai supir pribadi.

l. Di tempat makan

Ditempat makan, orang barat cenderung tertib jika sedang makan, tidak ramai dan

seberisik orang timur.

m. Wisata

7
Ketika sedang wisata, orang timur sangat suka foto-foto, berbeda dengan orang barat,

jika ke tempat wisata mereka lebih suka mengamati keindahan suasana dibanding foto-

foto.

n. Keindahan tubuh ideal

Orang barat merasa ideal jika mempunyai warna kulit tubuh kecoklat-coklatan, maka

dari itu sering berjemur dipantai, berbeda dengan orang timur terutama orang Indonesia,

mereka sangat mendambakan warna kulit putih.

o. Menghadapi masalah

Orang timur lebih umum berpikiran bagaimana supaya bisa menghindari masalah,

berbeda dengan orang barat, bagaimana jika saya menghadapi suatu masalah. Maka dari

itu jangan heran jika di Indonesia orang ingin sukses ambil jalan pintas, ingin bisnis

sukses, main suap rekan bisnis, ingin anak sukses jadi pegawai negeri, main suap sana

suap sini, ingin jadi caleg, asal punya duit jadi nomor urut 1, tidak sedikit yang datang ke

dukun supaya lebih tercapai cita-cita menjadi anggota dewan.

p. Marah

Ketika orang barat sedang marah, mereka memang benar-benar marah, berbeda

dengan orang Asia, mereka lebih banyak memedam amarah, terkadang ada istilah dibalik

senyuman ada kebencian.

q. Percaya Diri

Suka tidak suka orang barat lebih percaya diri dibanding orang timur.

r. Hari Minggu

Orang Timur lebih suka menghabiskan waktu hari libur Sabtu dan Minggu pergi

jalan-jalan sekedar pergi ke Mall, menonton bisokop, kongkow-kongkow, berbeda dengan

orang barat, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibanding pergi jalan-jalan.

s. Makan

8
Umumnya orang barat makan dibagi 3, makan pembuka, makanan utama, dan

makanan penutup, berbeda dengan orang timur ketiga-tiganya merupakan makanan

utama”.

2.4 Perilaku Sehat Sakit Masyarakat

Perilaku sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap oarang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

(UU No. 36 /2009 tentang kesehatan). Sedangakan menurut WHO pengertian sehat

sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejah teraan sosial

seseorang. Contoh perilaku sehat :

1. Makan dengan menu seimbang

2. Olahraga teratur

3. Tidak merokok

4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba

5. Istirahat cukup

6. Mengendalikan stress

7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan

Sakit menurut Person (1972) adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai

totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.

Menurut Mechanic sebagaimana diuraikan oleh Solita Sarwono (1993) bahwa penyebab

perilaku sakit adalah sebagai berikut :

1. Dikenal dan dirasakan nya tanda dan gejala yang menyimpang dari keadaan

normal.

2. Anggapan adanya gejala serius yang dapat menimbulkan bahaya.

9
3. Gejala penyakit dirasakan akan menimbulkan dampak terhadap hubungan

keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan masyarakat.

4. Frekuensi dan persisten (terus-menerus, menetap) tanda dan gejala yang dapat

dilihat.

5. Kemungkinan individu untuk terserang penyakit.

Menurut Sri Kusmiyati Dan Desmaniarti (1990), terdapat 7 perilaku orang sakit yang

dapat diamati, yaitu:

1. Merasa ketakutan

2. Regresi

3. Egosentris

4. Reaksi emosional tinggi

5. Terlalu memperhatikan persoalan kecil

6. Berkurangnya minat

7. Perubahan persepsi terhadap orang lain

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku sakit, yaitu :

a. Faktor internal

1. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami

2. Asal atau jenis penyakit

b. Faktor eksternal

1. Gejala yang dapat dilihat

2. Kelompok sosial

3. Latar belakang budaya

4. Ekonomi

5. Kemudahan akses terhadap sistem pelayanan

10
6. Dukungan sosial

Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu

dengan daerah yang lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang

dalam masyarakat tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian sehat menurut dunia barat sebagai suatu keadaan sempurna baik

jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial seseorang. Dan pengertian sakit

menurut dunia barat adalah sebagai suatu keadaan badan yang kurang menyenangkan,

bahkan dirasakan sebagai siksaan sehingga menyebabkan seseorang tidak dapat

menjalankan aktivitas sehari-hari seperti halnya orang yang sehat.

Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab sakit,

yaitu naturalistik dan personalistik. Konsep sehat sakit yang dianut pengobat

tradisional (Battra) sama dengan yang dianut masyarakat setempat, yakni suatu

keadaan yang berhubungan dengan keadaan badan atau kondisi tubuh kelainan-

kelainan serta gejala yang dirasakan.

Menurut WHO pengertian sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik

jasmani, rohani, maupun kesejah teraan sosial seseorang. Persepsi masyarakat

mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang

lain, karena tergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat

tersebut.

3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan yaitu perawat kita sangat penting mengetahui

pandangan sehat sakit dari berbagai belahan dunia. Hal ini penting karena kita tidak

hanya berkomunikasi dengan orang indonesia saja, tetapi dalam sektor kesehatan kita

akan berkomunikasi dengan orang diseluruh dunia. Dalam implementasi asuhan

12
keperawatan penting bagi kita untuk mengetahui sosial budaya masing-masing

negara.

13
DAFTAR RUJUKAN

Asmira. 2016. Pengaruh Sehat Sakit Menurut Pandangan Dunia Barat,

(http://asmiraputrijabal.blogspot.co.id/2016/09/pengaruh-sehat-sakit-menurut-

pandangan.html), diakses 30 Maret 2018

Kristina. 2014. Makalah Pandangan Sehat Sakit Menurut Dunia Barat Dan Timur,

(http://www.academia.edu/28798273/MAKALAH_PANDANGAN_SEHAT_SAKIT_MEN

URUT_DUNIA_BARAT_DAN_TIMUR), diakses 30 Maret 2018

Ngurah. 2013. Konsep Sehat Sakit Menurut Budaya Cina,

(https://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/konsep-sehat-sakit-menurut-budaya-

cina.html), diakses 30 Maret 2018

14

You might also like