Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beton memadat mandiri (self compacting concrete,
SCC) adalah beton yang mampu mengalir sendiri yang
dapat dicetak pada bekisting dengan tingkat penggunaan
alat pemadat yang sangat sedikit atau bahkan tidak
dipadatkan sama sekali. Beton ini dicampur
memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat
dan admixture superplastiziser untuk mencapai kekentalan
khusus yang memungkinkannya mengalir sendiri tanpa
bantuan alat pemadat. Sekali dituang ke dalam cetakan,
beton ini akan mengalir sendiri mengisi semua ruang
mengikuti prinsip gravitasi, termasuk pada pengecoran
beton dengan tulangan pembesian yang sangat rapat.
Beton ini akan mengalir ke semua celah di tempat
pengecoran dengan memanfaatkan berat sendiri
campuran beton (Ladwing, II – M.,Woise,F., Hemrich, W.
and Ehrlich, N. 2001).
Self Compacting Concrete (SCC) merupakan beton
yang mampu memadat sendiri dengan slump yang
cukup tinggi. Dalam proses penempatan pada volume
bekisting (placing) dan proses pemadatannya (compaction),
SCC tidak memerlukan proses penggetaran seperti pada
beton normal. SCC mempunyai flowability yang tinggi
sehingga mampu mengalir, memenuhi bekisting, dan
mencapai kepadatan tertingginya sendiri (EFNARC,
2005).
1
2
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di
atas, maka permasalahan yang akan dihadapi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana desain campuran beton SCC dengan
penggunaan variasi penambahan zeolit sehingga
4
C. BATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar
pokok masalah yang diteliti tidak melebar dari topik
yang sudah ditentukan, oleh karena itu dalam
penyusunan skipsi ini batasan masalah yang diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Pengujian beton SCC yang dilakukan adalah hanya
uji kuat tekan dan porositas.
2. Bahan subtitusi yang digunakan sebagai pengganti
semen adalah zeolit alam.
3. Desain campuran beton yang digunakan adalah
desain beton fc’30 berdasarkan SNI 03-2847:2013
dipadukan dengan konsep beton SCC, antara lain
jumlah aggregate kasar tak lebih dari 50% volume
beton, jumlah aggregat halus berkisar 55% dari
seluruh aggregat.
4. Rasio water/cement dipertahankan 0,3.
5. Penambahan superplasticizer tipe high range water
reducer (HRWR) sebesar 1% dari volume semen.
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Mendapatkan desain campuran beton SCC dengan
penggunaan variasi penambahan zeolit sehingga
dapat mencapai beton mutu tinggi.
5
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Dari penelitian ini diharapkan bisa digunakan
sebagai tolak ukur untuk penelitian lain yang sejenis.
2. Dapat digunakan sebagai referensi bila ingin
menggunakan zeolit pada SCC.