You are on page 1of 2

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

PADA LANSIA DENGAN ASAM URAT

A. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Asam urat banyak terjadi pada pria dibandingkan dengan wanit. Pada pria dominan
terjadi pada pria dewasa (umur 30 tahun ke atas)dan pada wanita terjadi pada usia
menopause (50-60 tahun).
b. Keluhan Utama
Kebanyakan klien mengeluh nyeri , bengkak, dan terasa hangat.
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien memiliki penyakit yang mendukung penyebab terjadinya gout,
misalnya gagal ginjal kronis, leukemia dan penggunaan obat diuretik.
2. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien dengan gout mengalami nyeri,bengkak, merah dengan gejala
sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya keluarga mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena gout
dipengaruhi oleh faktor genetik.
4. Riwayat psikososial
Biasanya klien merasa cemas Karena adanya rasa nyeri , hambatan mobilitis fisik,
ketidaktahuan akan program pengobatan
d. Pola Kesehatan Fungsional
1. Persepsi kesehatan dan menejemen kesehatan
Pandangan pasien tentang penyakitnya dan cara yang dilakukan pasien untuk
menangani penyakitnya
2. Nutrisi dan metabolisme
Kemampuan pasien dalam mengkonsumsi maknana mengalami penurunanakibat
nafsu makan berkurang dan mual
3. Eliminasi
Pasien dengan asam urat jarang ditemui mengalami gangguan eliminasi
4. Istirahat dan tidur
Kebutuhan istirahat dan tidur terganggu karena nyeri yang dirasakan
5. Aktivitas dan latihan
Biasanya pasien mengalami penurunan aktifitas berhubungan dengan nyeri ketika
digerakkan.
6. Hubungan dan peran
Perubahan pola peran berhubungan dalam tanggung jawab atau perubahan
aktifitas fisik untuk melakukan peran.
7. Kognitif perseptual
Daya ingat pasien lansia dengan gout biasanya menurun
8. Konsep diri
Biasanya klien menerima dengan keadaannya sekarang
9. Pola koping
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan
meminta pertolongan orang lain.
10. Seksual reproduksi
Kemampuan panen untuk melaksanakan peran sesuai dengan jenis kelaminnya.
11. Nilai dan kepercayaan
Agama yang dianut pasien dan ketaatan pasien dalam melaksanakan ajaran
agamanya.
e. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum dan tanda – tanda vitasl
2. Berat badan : biasanya mengalami penurunan
3. Rambut : biasanya lebat, bersih, beruban
4. Mata : sclera tidak ikterik
5. Telinga : simetris
6. Mulut, gigi, bibir : jumlah gigi tidak lengkap dan terdapat karies gigi
7. Dada : simetris, taktil fremitus seimbang kanan kiri, suara nafas biasanya ronki
8. Abdomen : inspeksi apakah perut buncit atau tidak, terdapat nyeri tekan atau tidak
9. Kulit : keriput
10. Ekstremitas atas : gerakan kedua ekstremitas biasanya menurun karena nyeri
11. Ekstremitas bawah : gerakannya menurun akibat nyeri
f. Diagnosa
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
g. Rencana Asuhan Keperawatan
Dx : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas klien
Kriteria hasil : klien dapat melakukan aktivitasnya sesuai dengan kemampuannya
Intervensi :
- Lakukan ambulasi dengan bantuan (misal : tongkat)
- Lakukan latihan ROM secara hati – hati pada sendi yang terkena gout
- Tingkatkan aktifitas fisik jika nyeri berkurang (misal : jalan – jalan)
h. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai tindakan keperawatan yang telah direncanakan pada
intervensi
i. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan dengan menilai peningkatan tentang kemajuan atau kesembuhan
dengan hal yang diharapkan.
1. Tujuan tercapai
2. Tujuan tercapai sebagian
3. Tujuan tidak tercapai

You might also like