Professional Documents
Culture Documents
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah “Pemasangan Paving Blok Jalan Masuk
Rumah Sakit Dr. Tadjuddin Chalid Makassar”. Adapun gambaran bangunan dan lingkup
pekerjaan secara garis besar adalah sebagai berikut :
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
a. Papan nama proyek dipasang pada tempat yang terlihat.
b. Alat – alat bantu seperti Beton Molen (Mixer Beton), Vibrator, Pompaair, Alat
Penarik, Pengangkat dan Pengangkut Horizontal dan Vertikal ,Mesin Pemadat ,
alat-alat gali , alat pancang, Bor tanah, alat pengliha datar (Theodolit ,
Waterpass dan lai-lain ) atau peralatan yang benar-benar diperlukan dan dipakai
dalam pelaksanaan.
c. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
d. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
e. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan
penempatan bahan / material dan lalu lintas.
f. Pembuatan Direksikeet & gudang material dibuat dengan kontruksi kayu,
menggunakanatap seng dan lantai rabat beton.
g. Situasi dan Ukuran-ukuran
a. Situasi
A. Pekerjaan Pembersihan
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembanguna.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.
3. Memasang Papan Bouwplank
1. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan
kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Adapun pekerjaan utama yang akan dilaksanakan, dirincikan dari penjelasan berikut ini :
PEKERJAAN TIMBUNAN
PEKERJAAN GALIAN
Pekerjaan galian meliputi segala pekerjaan galian untuk parkiran, jalan, drainase,
duicker, dan instalasi jalan. Pekerjaan galian termasuk pekerjaan galian tanah lunak ataupun
tanah berbatu/tanah keras. Pekerjaan galian dengan menggunakan alat manusia ataupun
menggunakan tenaga mekanik seperti jet hammer ataupu excavator untuk penggalian dengan
cakupan area yang luas dan besar atau kondisi lokasi lebih banyak tanah keras/berbatu.
Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan galian sebagai berikut :
PEKERJAAN PONDASI 1 : 3
Pekerjaan pondasi meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali dengan
menggunakan campuran 1 semen 3 pasir untuk parkiran, drainase dan duicker. Adapun
metode pelaksanaan pasangan pondasi sebagai berikut :
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Untuk pekerjaan plesteran, maka akan menggunakan material bahan yang didasarkan
pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ataupun mengacu pada standar bahan yang
ditetapkan daam SNI apabila tidak tercantum dalam RKS.
b. Pekerjaan polesteran dimulai dengan mencampur semen dan pasir dengan komposisi
perbandingan 1:3 kemudian diberi air yang dijaga kadar kelecakan dari adukan
tersebut. Hasil pencampuran akan disebut campuran mortar. Pengadukan campuran
bisa secara manual ataupun mekanik, namun pencampuran adukan akan lebih merata
apabila menggunakan mesin (concrete mixer).
c. Sebelum dilakukan plasteran pada dinding saluran terlebih dahulu diukur dinding
pasangan batu bata dengan menggunakan waterpas, agar supaya tidak terjadi
kemiringan lalu dibentangkan benang untuk mengetahui ketebalan plasteran.
d. Setelah itu, pasangan batu yang akan diplasteran juga harus disiram air agar supaya
betul melengkett pada dinding.
Pekerjaan Lantai Kerja Beton K-100 Meliputi pekerjaan lantai kerja pada pekerjaan
jalan dan parkiran. Metode pelaksanaan Lantai Kerja Beton Sebagai berikut :
a. Untuk pekerjaan lantai kerja beton, maka akan menggunakan material bahan yang
didasarkan pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ataupun mengacu pada standar
bahan yang ditetapkan daam SNI atau PBI 1971 apabila tidak tercantum dalam RKS.
b. Sebelum melakukan pengecoran, maka dilakukan penetuan titik elevasi terhadap
bagian pekerjaan yang akan dilakukan. Ketebalan dan luasan harus mengacu pada
gambar rencana atau berdasrkan persetujuan Direksi
c. Seluruh kegiatan pecampuran adukan beton akan menggunakan mesin molen
(concrete mixer).
d. Untuk hasil pemadatan yang maksimal akan menggunakan concrete vibrator untuk
mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang ada di dalam beton sehingga
pemadatan merata maksimal.
e. Untuk pekerjaan akhir, maka permukaan beton dihaluuskan dengan papan gosok agar
tidak terjadi retak rambut pada beton.
f. Untuk perawatan, maka beton harus dijaga kelembapannya dengan disiram dengan air
atau diltutup dengan karung goni basah atau kantong plastik.
PEKERJAAN BETON
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang
benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja
yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-
03Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Kolom,
kolom praktis dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.
1. Bahan
a. Portland camen
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.
b. Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis
dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.
c. Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus
dicuci.
d. Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan
oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan
mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat
kering.
e. Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan
ditentukan dalam PBI 71.
a. Untuk pekerjaan pembetonan, maka bahan yang digunakan seperti gambaran di atas.
b. Sebelum melakukan pengecoran, maka dilakukan penetuan titik elevasi terhadap
bagian pekerjaan yang akan dilakukan. Ketebalan dan luasan harus mengacu pada
gambar rencana atau berdasrkan persetujuan Direksi
c. Seluruh kegiatan pecampuran adukan beton akan menggunakan mesin molen
(concrete mixer) atau untuk kapasitas yang besar akan menggunakan ready mix.
d. Untuk hasil pemadatan yang maksimal akan menggunakan concrete vibrator untuk
mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang ada di dalam beton sehingga
pemadatan merata maksimal.
e. Untuk pekerjaan akhir, maka permukaan beton dihaluuskan dengan papan gosok agar
tidak terjadi retak rambut pada beton.
Sebelum Paving Block dipasang, pastikan struktur dari kesiapan lahan yang hendak di
Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapt dipatkan dengan
menggunakan mesin roller(wales) atau stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah dipasang
paving block tidak amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-
syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1. Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga
mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk
kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1.5%. Subgrade atau lapisan
tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90% MDD.
Sebelum pekerjaan subbasee dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita
butuhkan.
2. Lapisan Sub Base
Pekerjaan Lapisan Subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis
yang kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dar subbase juga harus mempunyai
minimal kemiringan 2%, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini
sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving.
3. Kanstin/ Penguat Tepi
Kanstin atau penguat tepi atau kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan
paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar
paving tidak bergeser segingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
4. Drainase/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, drainase atau saluran air ini juga harus sudah kita pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk efisiensi
waktu/kecepattan pekerjaan. Drainase yang dikerjakan setelah paving terpasang akan
sangat menggangu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus
membongkar paving yang sudah terpassang.
1. Paving yang digunakan dengan mutu K-300, Pemasangan paving dimulai dari ujung
menggunakan model pasangan bata merah, atau model pasangan.
2. Ketika pasang paving harus dipasang dengan rapat dan saling terkunci agar paving
tidak mudah terlepas.
3. Untuk setiap paving blok, toleransi dviasi tidak lebih dari 6 mm dan perbedaan
ketinggian setiap blok tidak lebih dari 2 mm.
1. Persyaratan bahan :
1. Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak berbatu atau tidak
terdapat puing-puing bekas bangunan, tidak ada sampah dan rumput/tanaman liar.
2. Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama, kutu maupun rayap.
3. Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui masa penimbunan
selama minimum 6 bulan, sebagai campuran.tanah gembur dengan perbandingan 2 :
1 (tanah : pupuk), atau campuran tanah humus.
4. Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organis lainnya.
5. Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas dapat
meminta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakai untuk keperluan ini, diperiksa
di Laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
6. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
di atas dengan persetujuan Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas .
2. Penanaman pohon dan bunga
a. Metode Pelaksanaan :
1. Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 0,75-1 meter,
dengan diameter lubang minimal 1 meter, serta tanah yang digunakan untuk
menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai jenis tanaman dengan
perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).
2. Pohon dan bunga yang akan ditanam harus merupakan kualitas terbaik.
3. Untuk perawatan, maka siram air yang cukup semua bunga, rumput dan pohon yang
telah ditanam agar tidak layu/mati.
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
MASA PEMELIHARAAN