You are on page 1of 12

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Tn. K

Status interaksi perawat-klien : Fase Perkenalan

Lingkungan : Perawat dan klien duduk diruang tamu duduk berdampingan disamping Tn. K dan mulai berbicara
tentang pentingnya kebersihan diri tempat tidur.

Deskripsi klien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok
puntung, menunduk.

Tujuan ( berorientasi pada klien ) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka menegenai permasalahnya

Dx Keperawatan : Harga Diri Rendah

Nama Mahasiswa : Yesi Martina

Tanggal : Kamis, 24 November 2016

Jam :11.20 – 11.30 WIB

Tempat : Ruang Cendrawasih RSJ


KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
Pak, boleh saya tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
duduk di sebelah K: Ekpresi datar dan berharap dengan sapaan lingkungannya suatu percakapan sehingga
Bapak ? sederhana P bisa diterima dapat terjalin rasa percaya.
oleh K.
K ragu terhadap orang
K: Ekpresi datar P merasa senang ada baru
K : Sore, silahkan. P: Memandang K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana P : Memandang ke P ingin memulai percakapan K memberikan respon Topik ringan akan
sore ini sejuk sekali halaman sambil dengan topik ringan sebelum sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
ya Pak melirik K masuk ke kondisi K perhatian cukup terhadap P lebih lanjut
K : Ikut melihat ke
halaman lalu
K : (diam) menghisap rokoknya
dan menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang K P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri
perkenalkan saya sambil menjulurkan diberikan penjelasan tentang tanggapan secara ragu- dapat menciptakan rasa
Made, saya tangan ke K kedatangan P ragu percaya klien terhadap
mahasiswa praktek K : Mengalihkan perawat
disini yang akan rokok ke tangan kiri
merawat Bapak. lalu tanpa
K : (diam) memandang P
menerima uluran
tangan P
P : Nama Bapak P : Masih menjabat P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien
siapa ? tangan pasien dan akan memudahkan
mendekatkan diri ke- interaksi
K
K : Menoleh sebentar
P merasa pasien enggan K merasa perkenalan
K : Ong. Ong Tian K : Menyebut nama berkenalan hanya formalitas belaka
Bian. dengan menunduk
dan menarik
tangannya
P : Bapak P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
senangnya dipanggil K : Menoleh ke dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
dengan nama apa halaman klien sehingga
P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan menciptakan rasa senang
K : Ong. K : Melihat ke arah P singkat perkenalan dengan P akan adanya pengakuan
dan menjawab singkat atas namanya
lalu menunduk lagi
P : Wah, P : Memandang K P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
kedengarannya enak sambil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
kalau saya manggil K : Menunduk disukainya menjalin hubungan
Pak Ong therapeutik dengan klien
K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan
P : Memperhatikan K mendapatkan respon K mulai merasa bahwa P
K : Iya datang untuk membantu K
P : Bapak asalnya P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana
dari mana Pak Ong? K : Menunduk dan membangun keakraban ingat membantu menjalin
berpikir dengan topik sederhana kedekatan dengan klien

K : Salatiga, Jawa P senang karena K memberi


Tengah K : Menoleh ke P dan respon K senang karena ingat
tersenyum lalu daerah asalnya dan
menunduk lagi kembali membayangkan
P : Memperhatikan K daerah asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga P : Memandang K P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
ya. Bapak Ong sambil tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
sudah berapa lama K : Menghisap rokok akut
disini? dan melemparkannya
karena sudah habis

K : Bicara tanpa P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan keadaan


menoleh P membuat K tersinggung yang telah lama
K : Lama! Dua P : Memandang K dijalaninya
puluh tahun.
P : Sejak tahun P : Menunjukkan P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
berapa Bapak disini perhatian memperoleh data lama rawat dikaji dengan menanyakan
? K : Menunduk sambil secara lebih pasti sambil data-data pasien yang
memandang kakinya mengkaji daya ingat pasien sederhana
P senang karena mendapat K menjawab dengan
K : Yach, delapan K : Masih menunduk respon dari K sekedarnya
puluh tiga P : Memperhatikan

P : Sekarang Bapak P : Mendekatkan diri P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
Ong umurnya ke K ingat ingat klien
berapa? K : Menoleh ke
halaman dan terdiam
beberapa lama P merasa arah pertanyaan
K : Em…56 tahun sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai dengan
K : Menoleh P oleh K daya ingat yang
sebentar lalu dimilikinya
menunduk lagi
P : Tersenyum
P : Pak Ong ingat P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
nggak, kenapa pak keseriusan pertanyaan tsb sangat dasar pasien dirawat di RS
Ong dirawat disini K : Menunduk spesifik dan takut Jiwa
menyinggung pasien K menjawab ragu-ragu
K : Saraf, sakit K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak
saraf. ECT, ini di menepuk-nepuk tersinggung
ECT. kepalanya
P : Pak Ong pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
ngamuk? K : Menunduk pasien dirawat kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Menoleh ke P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi
K : Nggak, nggak, halaman lalu pasien mengalami halusinasi lihat
saya suka menunjuk-nunjuk lihat
ngelamun. Enak P : Memperhatikan
sendirian. Kakak respon pasien
saya sudah
meninggal tapi
hidup lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya dan Dengan diam therapeutik,
K : Memandang ke belum menemukan mencoba menceritakannya klien merasa didengarkan
halaman pertanyaan yang tepat untuk pada P dan bercerita tentang
K : Kakak saya K keadaannya
orangnya sukses, K : Menunjuk ke P menemukan adanya flight K teringat kondisi
sayang mati, anak halaman dan nyerocos of ideas dan berpikir tentang keluarganya
saya tujuh belas P : Memperhatikan faktor penyebab
semuanya di
Jerman.
P : Bapak Ong P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan keadaan Waham kemungkinan
sudah berkeluarga? K : Memandang yang terkait kata-katanya keluarganya terjadi karena menarik diri
kosong ke halaman tadi
K : Anak saya di K : Menunduk sambil K menikmati waham yang
Jerman dan di nyerocos P menemukan adanya dirasakannya
Peking. Saya P : Memperhatikan kemungkinan waham
profesor, ngajar di kebesaran pada pasien
UI, bolak-balik dari
Bandung ke Jerman.
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank- Diam therapeutik akan
K : Menunduk harapan pasien akan lebih anaknya membantu pasien
terbuka tetang dirinya mengungkapkan
perasaannya pada perawat
K : Keadaan diluar K : Berbisik pada P P menemukan adanya fligt
perang, Ong pusing dengan nada sedih of ideas K sedih tentang anaknya
mikirin biaya anak- P : Mendengarkan
anak, pada kuliah. dengan serius
P : Pak Ong, P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena Pengalihan agar klien tidak
kegiatan bapak K : Menoleh P pembicaraan terkait waham pertanyaan baru larut dalam waham dan
sehari-hari ngapain halusinasinya
saja Pak ? K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena
kepalanya pasien bisa beralih K bingung tentang yang
K : Mandi, makan P : Memperhatikan dilakukannya sehari-hari
ehm…ya itu. respon K
P : Kemudian? P : Menekankan P mencoba menggali data K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna
pertanyaan lebih dalam untuk mendapatkan lebih
K : Menunduk banyak data terkait
K : Baca-baca buku. P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus masalah klien
Saya kan profesor. K : Menoleh P kemungkinan waham rajin belajar
P : Memperhatikan
P : Bapak Ong P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
betah tinggal di K : menunduk dari waham waham tidak larut pada waham
sini?Suasananya dan halusinasinya pada
enak ya! K : Ikut melihat P senang karena dapat fase interaksi ini
halaman mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
K : Betah. P : memperhatikan pasien sekenanya
P : Tentunya P : Memandang K P ingin mengkaji K berusaha mengingat Keluarga merupakan
keluarga Bapak Ong sambil tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya support sistem bagi klien
suka menjenguk K : Menoleh P terhadap perawatan K sehingga harus dikaji
kesini. keterlibatannya
K : Menunduk lagi K ingat terhadap
P : Memperhatikan P senang mendapatkan keluarganya
K : Sebulan sekali. respon K jawaban K
P : Kalau Pak Ong P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubungannya Berada di lingkungan
suka pulang juga K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga keluarga akan membuat
ya? klien melihat realitas
K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K senang membayangkan menyenangkan atau
K : Ya, sebulan tersenyum jawaban sesuai pertanyaan pulang malahan stressor
sekali juga P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasnya Aktivitas di rumah
ngapain aja Pak sambil tersenyum aktivitas K di rumah di rumah merupakan data pantas
Ong K : Menoleh P lalu tidaknya pasien dilibatkan
melihat ke halaman dalam keluarga

K : Memandang P P menemukan pengulangan K menikmati waham yang


K : Yah, tidur dan P : Memperhatikan terhadap waham pada K dialaminya
baca-baca buku respon K
penelitian. Profesor
harus banyak baca.
P : Suka ngobrol P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya Menarik diri membuat K
nggak dengan K : Menunduk terhadap K di rumah asyik dengan dunianya
keluarga sendiri
K : Menunduk P mendapatkan data menarik K menganggap ngobrol
K : Enakan diem, P : Memperhatikan diri pada K mengganggu wahamnya
soalnya
mengganggu saya
baca buku
P : Bagaimana P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
perasaan Pak Ong K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan wahamnya
sekarang?
K : Menggaruk-garuk K menjawab tentang
K : Saraf, sakit kepala P bingung harus ngobrol keadaannya
saraf. Kakak saya P : Memperhatikan tentang apa lagi
hidup lagi, itu dia.
P:- P : Memandang P memikirkan topik lain K merenungkan Diam berguna untuk
halaman yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
K : Ikut memandang selanjutnya
K : Dia sukses. halaman P kaget karena kembali
menemukan adanya K menikmati halusinasi
K : Menunjuk ke halusinasi pada K lihatnya
halaman
P : Kaget dan
memperhatikan
respon K
P : Pak Ong, kita P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil
tadi sudah K : Menoleh karena sudah cukup banyak jika K dapat mengingat
berkenalan, masih data yang terkaji nama P sehingga nantinya
inget nggak nama terjalin trust
saya? K : Memandang P P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
dan tersenyum nama P
K : Made P : Memperhatikan
P : Nah, saya P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
senang sekali bisa K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
ngobrol dengan pak tersenyum mendapatkan persetujuan
Ong. Bagaimana klien agar klien ingat
kalau selesai makan terhadap kontrak
kita ngobrol lagi?
Sebentar saja kok, P senang karena K mau K ikut menentukan
yach cukup 20 K : Tersenyum menentukan kontrak kontrak
menit saja. P : Tersenyum berikutnya

K : Boleh
P : Nah kalau Pak P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
Ong setuju, nanti K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
kita ngobrol tentang berikutnya mendapat persetujuan K
perasaan Pak Ong sehingga bila K keluar dari
terhadap keluarga kegiatan dimaksud, bisa
Pak Ong. Sekalian diingatkan tentang batasan
saya periksa K : Mengangguk K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak
tekanan darahnya P : Tersenyum P senang karena K setuju yang akan dilaksanakan
ya. dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
K : Ya, ya….
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan Pak Ong dan mengulurkan percaya pada P akhir fase yang harus
ngobrol dengan jabat tangan dilakukan untuk mencegah
saya, selamat sore K : Menoleh, tidak percaya pada klien
menjabat tangan P P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Sore. berinteraksi dengan P
K : Tersenyum lalu
menunduk
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara
umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

You might also like