You are on page 1of 11

MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN

TUGAS INDIVIDU

TUGAS PERSENTASI BAB III: MENGEVALUASI


LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

Oleh:

AYU PRIYANSARI

NPM: 12030115220041

PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2016

1
I. Komponen-Komponen Lingkongan Makro Perusahaan Yang Secara
Stratejik Relevan
Sebagai besar perusahaan beroperasi di dalam sebuah lingkungan yang lebih
besar di “lingkungan makro” yang di dalamnya terdapat tujuh komponen utama,
yakni:
1. Demografi penduduk
2. Gaya hidup dan nilai-nilai sosial
3. Politik dan hukum
4. Faktor-faktor regulasi, lingkungan hidup dan faktor ekologis
5. Kondisi perekonomian secara umum
6. Kekuatan- kekuatan global
Ke tujuh komponen tersebut dinilai sebagai komponen yang relevan secara
stratejik karena sangat berpengaruh terhadap setiap perumusan keputusan yang
segera akan diambil oleh perusahaan terkait dengan ke empat hal lainnya, yakni:
arah, tujuan, strategi serta model bisnis perusahaan tersebut.

Pengaruh-pengaruh yang secara stratejik relevan datang dari lingkaran terluar


lingkungan eksternal bisa secara kuat dan langsung berpengaruh opada situasi
perusahaan, dan bisa merubah arah serta strategi perusahaan tersebut. Pada bahsan
ini ke tujuh komponen yang secara stratejik relevan akan dibahas secara lebih detil.
II. Berpikir Secara Stratejik Tentang Industri Serta Lingkungan Kompetitif
Perusahaan
Pernyataan-pernyataan spesifik tersebut adalah:
1. Apakah suatu industri menawarkan peluang-peluang yang menarik bagi
pertumbuhan ?
2. Kekuatan-kekuatan daya saing apa yang dihadapi perusahaan dan seberapa
kuatkah mereka?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang Mendorong perubahan pada industri, dan
seperti apakah dampaknya?
4. Bagaimanakah para pesaing dalam industri diposisikan – siapa yang
berpengaruh kuat, dan siapakah yang tidak terlalu berpengaruh?

2
5. Apakah tindakan-tindakan stratejik yang kira-kira akan dilakukan para
pesaing?
6. Apa sajakah faktor utama bagi keberhasilan kompetitif masa depan?
7. Apakah industri menawarkan prospek yang baik untuk mencapai
keuntungan yang menarik?
PERTANYAAN 1: APAKAH SUATU INDUSTRI MENAWARKAN
PELUANG-PELUANG YANG MENARIK BAGI PERTUMBUHAN?

Meskipun pertumbuhan bisnis tidak serta merta menjamin kepastian


keuntungan, namun dalam menjawab pertanyaan apakah industry tersebut
menawarkan peluang-peluang yang baik bagi perusahaan untuk mengalami
pertumbuhan.
Ukuran pasar serta tingkat pertumbuhan dapat berbeda-beda karena siklus
kehidupan sebuah industri (industry life cycle) secara umum mengikuti pola
tertentu yang diawali oleh masa pengembangan hingga masa kematangan, seperti :
kemunculan, pertumbuhan cepat, masa stabil dan matang, hingga mulai redup.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengidentifikasian sebuah fitur ekonomi
yang dominan pada suatu industri :
• Ukuran pasar dan tingkat pertumbuhan
• Ukuran pesaing
• Jumlah pembeli
• Tingkat diferensiasi produk
• Inovasi produk
• Kondisi permintaan dan penawaran
• Langkah perubahan teknologi
PERTANYAAN 2: KEKUATAN-KEKUATAN DAYA SAING APA YANG
PERUSAHAAN DAN SEBERAPA KUATKAH MEREKA?

Five Force Model of Competition :

1. Tekanan kompetitif yang terkait dengan gerakan pasar dan perebutan


pelanggan yang berlangsung diantara penjual.

3
Persaingan umumnya menjadi lebih kuat pada beberapa kondisi berikut:
1. Persaingan meningkat ketika penjual bersaing aktif dalam membuat
langkah baru untuk meningkatkan posisi pasar dan kinerja bisnisnya.
2. Persaingan biasanya lebih kuat ketika permintaan pembeli tumbuh
perlahan dan lemah ketika permintaan pembeli berkembang pesat.
3. Persaingan meningkat ketika permintaan pembeli turun dan penjual dalam
kondisi kelebihan kapasitas dan / atau persediaan.
4. Persaingan yang kuat dalam industri di mana jumlah saingan meningkat
dan memiliki ukuran dan kemampuan yang sama.
5. Persaingan meningkat karena menjadi lebih murah bagi pembeli untuk
beralih merek.
6. Persaingan meningkat ketika produk dari pesaing menjadi lebih standar.
7. Persaingan meningkat ketika satu atau lebih pesaing menjadi tidak puas
dengan posisi pasar mereka.
8. Persaingan biasanya lemah dalam industri terdiri dari sejumlah besar
saingan kecil; juga, sering lemah ketika ada kurang dari lima pesaing.
Persaingan kompetitif akan berkurang atau menurun apabila berada pada kondisi
berikut:

1. persaingan akan berkurang ketika biaya untuk beralih merek bagi pembeli
menjadi mahal.
2. persaingan akan berkurang ketika produk saingan industri menjadi lebih
berbeda
Senjata yang digunakan di dalam persaingan kompetitif:
1. harga yang rendah
2. karakteristik produk yang berbeda dengan pesaing
3. penampilan produk yang lebih baik dari pesaing
4. kualitas produk yang lebih tinggi
5. membuat image dan brand yang kuat
6. peningkatan iklan produk
7. kemampuan inovasi produk yang lebih kuat

4
8. kemampuan pelayanan yang lebih baik
2. Tekanan Kompetitif terkait dengan ancaman pendatang baru.

Berikut ini merupakan contoh kondisi dimana ancaman dari pendatang baru
menjadi kuat.
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat apabila
kelompok calon pendatang baru dalam jumlah besar dan beberapa
diantaranya menjadi pesaing yang hebat.
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat apabila
hambatan masuk bagi pendatang baru semakin kecil.
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat ketika
anggota industri yang ada di dalam pasar memperluas pasar mereka dengan
memasuki segmen produk atau area geografis yang tidak memungkinkan
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat apabila
pendatang baru memungkinkan mendapat keuntungan yang atraktif
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat apabila
permintaan pembeli bertumbuh secara cepat
• Ancaman bagi persaingan di dalam pasar akan bertambah kuat apabila
anggota industri yang ada saat ini dirasa tidak mampu bersaing dengan
pendatang baru
3. Tekanan Kompetitif yang berasal dari upaya perusahaan dalam industri
lain untuk memenangkan pembeli ke produk pengganti mereka sendiri.
Tekanan kompetitif di dalam sebuah persaingan industri akan menjadi kuat apabila:
• Produk pengganti merupakan produk yang baru muncul atau sebagai inovasi
baru dari produk-produk yang telah ada saat ini.
• Produk pengganti memiliki harga yang atraktif dibandingkan dengan
produk dari industri-industri yang telah ada
• Produk pengganti tersebut memiliki fitur yang sebanding atau bahkan yang
lebih baik dibandingkan dengan produk saat ini
• Pembeli akan dikenakan biaya yang rendah ketika melakukan peralihan ke
produk pengganti

5
• Pembeli akan lebih nyaman dengan penggunaan barang pengganti
4. Tekanan Kompetitif yang berasal dari daya tawar supplier dan kolaborasi
supplier dan penjual.
 Apakah item yang disediakan adalah komoditas yang telah disediakan dari
berbagai pemasok di pasar.
 Apakah beberapa pemasok besar merupakan sumber utama dari item
tertentu.
 Apakah sulit atau mahal bagi anggota industri untuk beralih pembelian
mereka dari satu pemasok ke pemasok yang lain.
 Apakah pemasok tertentu menyediakan peralatan atau layanan yang
memberikan efisiensi penghematan biaya berharga untuk anggota industri
dalam operasi proses produksi mereka.
 Apakah anggota industri adalah pelanggan utama pemasok
5. Tekanan Kompetitif berasal dari kekuatan daya tawar pembeli dan
kolaborasi penjual-pembeli.

Daya tawar pembeli lebih kuat apabila:


• Pembelian dalam jumlah banyak oleh pembeli
• Pembeli dikenakan biaya yang murah untuk beraih kepada merek lain
• Informasi kuantitas dan kualitas sangat penting bagi pembeli
• Permintaan dari pembeli melemah atau menurun
Daya tawar pembeli lebih lemah bila:
• Pembeli membeli item dalam jumlah kecil.
• Pembeli dikenakan biaya yang tinggi untuk beralih kepada merek lain.
• reputasi merek seorang penjual adalah penting untuk pembeli.
• Produk seorang penjual tertentu memberikan kualitas atau kinerja yang
sangat penting untuk pembeli, sehingga tidak cocok di merek lain.
PERTANYAAN 3: FAKTOR-FAKTOR APA SAJAKAH YANG
MENDORONG PERUBAHAN PADA INDUSTRI, DAN SEPERTI APAKAH
DAMPAKNYA?

6
Pada bagian ini kita akan belajar memahami bahwa meskipun penting untuk
menelaah sifat serta tingkatan kekuatan kompetitif dalam industri, kita tetap harus
memahami fakta yang lain bahwa intensitas kekuatan-kekuatan kompetitif tersebut
sangatlah mudah berubah.

Semua industri terpengaruh oleh perkembangan-perkembangan baru serta tren-


tren yang merubah kondisi-kondisi industri. Untuk itu kita diajak untuk melakukan
beberapa hal, seperti:

1. Menganalisa dinamika industri,


2. Mengidentifikasi penyebab perubahan-perubahan dalam industri,
3. Melakukan observasi atas dampak beberapa hal yang menyebabkan
perubahan dalam industri, dan
4. Mengembangkan sebuah strategi yang mempertimbangkan peran
perubahan-perubahan dalam kondisi industri.

• Konsep Driving Forces

Driving force di dalam sebuah industri adalah dasar utama dari perubahan
industri dan kondisi kompetitif serta memiiliki pengaruh yang besar pada
bagaimana gambaran perusahaan akan diubah.
Analisis Driving Force memiliki tiga langkah sebagai berikut:
• Identifikasi Driving Force di dalam sebuah industri
• Menilai apakah pemicu yang membuat industri tersebut lebih atau kurang
menarik
• Menentukan apakah diperlukan perubahan strategi untuk menyiapkan
dampak dari driving force.
1. Identifikasi Driving Force sebuah industri

Contoh Driving Force yang paling umum adalah sebagai berikut:


• Perubahan dalam tingkat pertumbuhan jangka panjang sebuah industri
• Meningkatkan globalisasi
• Munculnya internet dan beberapa aplikasi

7
• Perubahan pada siapa yang membeli produk dan bagaimana mereka
menggunakannya
• Kondisi Inovasi Produk
• Perubahan teknologi dan inovasi proses manufaktur
• pengaruh peraturan dan perubahan kebijakan pemerintah
• Mengubah masalah sosial, sikap, dan gaya hidup
2. Menilai Dampak dari Driving Force
 Apakah Driving Force kolektif menyebabkan permintaan produk industri
menjadi bertambah atau berkurang?
 Apakah Driving Force membuat kompetisi dalam industri menjadi lebih
intens atau kurang intens?
 Akankan dampak dari Driving Force akan menyebabkan profitabilitas
industri lebih tinggi atau menjadi lebih rendah?
3. Membuat Penyesuaian Strategi pada Dampak Driving Force
Langkah ketiga dalam analisis Driving Force adalah manajer harus menarik
beberapa kesimpulan tentang penyesuaian strategi apa yang akan diperlukan untuk
menangani dampak dari Driving Force. Tujuan melakukan analisis Driving Force
adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyesuaian
strategi apa yang akan diperlukan untuk mengatasi pemicu perubahan industri dan
dampaknya terhadap permintaan pasar, intensitas kompetitif, dan profitabilitas
industri.
PERTANYAAN 4 :BAGAIMANAKAH PARA PESAING DALAM
INDUSTRI DIPOSISIKAN, SIAPA YANG BERPENGARUH KUAT, DAN
SIAPAKAH YANG TIDAK TERLALU BERPENGARUH?

Menggunakan Strategic Group Mapping untuk menilai Posisi Pasar dari


Pesaing
Strategic Group Mapping adalah teknik untuk menampilkan pasar atau
posisi kompetitif yang dikuasai oleh pesaing di dalam industri.
Prosedur untuk membangun Strategic Group Mapping adalah sebagai berikut:

8
• Mengidentifikasi karakteristik kompetitif yang membedakan perusahaan
dalam industri, variabel khusus adalah rentang harga / kualitas (tinggi,
sedang, rendah); cakupan geografis (lokal, regional, nasional, global);
tingkat integritas vertikal (tidak ada, parsial, penuh); luas lini produk (lebar,
sempit); penggunaan saluran distribusi (satu, beberapa, semua) dan tingkat
layanan yang ditawarkan (tanpa embel-embel, terbatas, penuh)
• Plot perusahaan pada peta dua variabel menggunakan sepasang karakteristik
yang membedakan.
• Menetapkan perusahaan yang memiliki ruang strategi yang sama dengan
kelompok strategis yang sama
• Menggambar lingkaran di sekitar masing-masing kelompok strategis,
membuat lingkaran sebanding/proporsional dengan ukuran dari total
pendapatn penjualan industri kelompok.
PERTANYAAN 5 : APAKAH TINDAKAN-TINDAKAN STRATEJIK
YANG KIRA-KIRA AKAN DILAKUKAN PARA PESAING?

Perusahaan perlu memberikan perhatian pada tindakan-tindakan serta strategi


apa saja yang mungkin dilakukan oleh para pesaing. Cara yang paling lazim
digunakan adalah melalui aktivitas “competitive intelligence” terhadap strategi
pesaing serta tindakan yang mereka lakukan beberapa waktu terakhir, pengumuman
serta laporan kinerja keuangan mereka, kekuatan serta kelemahan mereka, gaya
kepemimpinan para top management-nya.
Melalui pendekatan tadi, untuk lebih teliti terhadap sinyal-sinyal para pesaing
dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Sebagai contoh, pesaing dengan
kinerja keuangan yang baik akan memiliki lebih banyak opsi untuk memperkuat
posisi mereka di pasar. Contoh lain adalah pernyataan para petinggi perusahaan
dalam sebuah press release yang bisa meniratkan suatu langkah atau tindakan yang
sebentar lagi akan mereka lakukan.
Jadi yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi dan sumber daya pesaing
2. Memprediksi langkah pesaing berikutnya

9
PERTANYAAN 6 : APA SAJAKAH FOKUS UTAMA BAGI
KEBERHASILAN KOMPETITIF MASA DEPAN?
Beberapa tipe dari faktor kunsi keberhasilan (Key Success Factor) suatu industri
adalah sebagai berikut:
1. KSF terkait Teknologi
2. KSF terkait Manufacturing
3. KSF terkait Distribusi
4. KSF terkait skill
5. KSF lainnya
PERTANYAAN 7 : APAKAH INDUSTRI MENAWARKAN PROSPEK
YANG BAIK UNTUK MENCAPAI KEUNTUNGAN YANG MENARIK?
Faktor penting yang menjadi dasar pembuatan kesimpulan antara lain:

• Potensi pertumbuhan industri


• Apakah kekuatan persaingan yang tinggi akan menurunkan keuntungan
industri pada tingkat yang sangat rendah
• Apakah keuntungan industri akan suka atau tidak dipengaruhi oleh faktor-
faktor penyebab perubahan yang timbul dalam industri.
• Apakah suatu perusahaan berada pada posisi pasar yang kuat dibandingkan
dengan para pesaingnya, dan apakah kondisi ini bisa berubah seturut
jalannya interaksi persaingan.
• Seberapa bagus sebuah strategi perusahaan menciptakan faktor-faktor
utama keberhasilan industri.
• Apakah profitabilitas perusahaan akan menguntungkan atau tidak
menguntungkan yang dipengaruhi oleh Driving Force.
• Bagaimana risiko dan ketidakpastian industri di masa yang akan datang
• Apakah industri akan menghadapi masalah seperti stagnannya permintaan
pembeli, kelebihan kapasitas produksi, meningkatnya kompetisi dan lain
sebagainya.
• Apakah perusahaan memiliki kekuatan kompetitif yang cukup untuk
mempertahankan diri dari pesaing

10
11

You might also like