You are on page 1of 13

Nama : Azka Erisa

NIM : 160534611642
Prodi : S1 PTE A 2016

WORKSHOP INSTALASI TENAGA LISTRIK

TUGAS INDIVIDU

Jelaskan :

a. Spesifikasi komponen instalasi tenaga listrik dan berdasarkan PUIL 2011


Jawab :
1. Penghantar Kabel Listrik
Penghantar merupakan komponen yang digunakan untuk menyalurkan arus lisrik.
Penghantar terdiri atas kabel dan kawat, kabel merupakan penghantar dengan isolasi,
sedangkan kawat merupakan penghantar tanpa isolasi. Ukuran kabel dinyatakan
dalam ukuran luas mm2.

2. Push Button
Spesifikasi : mempunyai 2 jenis sakelar yaitu NO dan NC
Push Button (tombol tekan) merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan
dalam suatu rangkaian kontrol dan mempunyai fungsi sama dengan saklar-saklar lain
pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang
digunakannya. Warna Push Button yang sering digunakan adalah yang berwarna
hijau sebagai push untuk posisi ON, dan yang berwarna merah sebagai push untuk
posisi OFF. Sedangkan ada warna-warna lain yang penggunaannya dapat disesuaikan
dengan kebutuhan yang diinginkan.

3. MCB (Miniatur Circuit Breaker)


MCB merupakan komponen proteksi yang digunakan untuk memutuskan rangkaian
apabila terdapat gangguan arus lebih dan beban lebih. Penghantar aktif harus diberi
proteksi dengan satu atau lebih gawai untuk pemutusan suplai secara otomatis pada
saat beban lebih dan hubung pendek (PUIL: 2000). Spesifikasi MCB yang digunakan
disesuaikan dengan daya yang terpakai dan besarnya tegangan yang ada. Nominal
MCB adalah Ampere.
Spesifikasi MCB

4. MC (Magnetic Contactor)
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya
kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang
dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam
satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan
127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap
tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Pada tegangan AC,
voltase minimal adalah 85% volatase kerja, apabila kurang maka kontaktor akan
bergetar, kontak utama digunakan untuk aliran 3 fase, mengalirkan arus tuma, kontak
bantu mengalirkan arus bantu untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian , lampu
indicator, dll.

5. TOR (Thermal Overload Relay)


TOR merupakan alat yang digunakan untuk proteksi motor dari beban lebih. Menurut
PUIL 2000, proteksi beban lebih dimaksudkan untuk melindungi motor, dan
perlengkaan kendali motor terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih
atau sebagai akibat motor tak dapat diasut. Setting TOR ini 150% atau 1,5 s/d 250%
atau 2,5 dikalikan I nominal motor.

6. Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik
yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet
(coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta
kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body
relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai
pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal)
sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari
kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.

7. TDR (Time Delay Relay)


Spesifikasi : memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil yaitu kaki
2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan
NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis Relay
timernya.

8. Motor 3 Phase
Berdasarkan PUIL 2011 (510.5.1.1) setiap plat nama motor harus terdapat
keterangan atau tanda mengenai hal berikut: a. nama pembuat

b. voltase pengenal
c. arus beban pengenal
d. daya pengenal
e. frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak
balik f. putaran permenit pengenal
g. suhu lingkungan pengenal dan kenaikan
suhu h. kelas isulasi
i. voltase kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor
lilit j. jenis lilitan; shunt, kompon, atau seri untuk motor a.s k. daur kerja

Selain itu Setiap motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam
keadaan baik serta didesain dengan tepat untuk maksud penggunaannya dan sesuai
dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan
(510.5.1.2). pada saat beroprasi konduktor sirkit akhir yang menyuplai motor tunggal
tidak boleh mempunyai KHA kurang dari 125% arus pengenal beban penuh.

b. Bagian – bagian komponen instalasi tenaga


listrik Jawab :
1. Penghantar Kabel Listrik
Pada umumnya kabel listrik terdiri dari 2 bagian, yaitu :
a. Isolator
Isolator merupakan bagian pembungkus terluar yang tidak menghantarkan listrik
yang terbuat dari bahan termoplastik. Isolator berfungsi melindungi kabel
supaya tidak terpengaruh suhu atau keadaan di sekelilingnya..
b. Konduktor
Konduktor merupakan bagian dalam kabel. Bagian ini terbuat dari alumunium
atau tembaga. Konduktor berfungsi untuk menghantar arus listrik.

2. Push Button
Push Button mempunyai 2 tipe yaitu tipe NO dan NC. Tipe NO akan Aktif apabila
tombol ditekan maka saklar menjadi terhubung, sedangkan tipe NC apabila
ditekan maka salar akan tidak terhubung ( putus).

3. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

Penjelasan bagian – bagian MCB pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
1. Toggle switch, merupakan switch On-Off pada MCB.
2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
4. Terminal, sebagai tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6. Baut untuk kalibrasi, dimana memungkinkan pabrikan untuk mengatur
secara presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (untuk MCB yang dijual
dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum)
7. Solenoid, Coil atau lilitan yang fungsinya sebagai magnetic trip dan
akan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik.
8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan
atau pengaliran kembali arus listrik.

4. MC (Magnetic Contactor)
Pada umumnya Magnetic Contactor memiliki beberapa bagian, yaitu :
1. Coil
Coil merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak
kontak-kontak yang ada. Coil ini berupa besi yang terlilit oleh kumparan dari
tembaga dan bekerja seperti sistem pada elektromagnetik, dimana apabila
kumparan tersebut dialiri arus, maka besi carrent akan menghasilkan magnet,
sehingga dapat menarik kontak-kontak tersebut.
2. Kontak Utama (Main Contact)
Komtak utama ini terdiri dari tiga NO kontak dan merupakan kontak-kontak
yang ada pada kontaktor yang memiliki bentuk lebih besar dari kontak-kontak
lainnya. Umumnya kontak utama ini digunakannya untuk penghubungan
langsung ke beban yang digunakannya. Kontak-kontak utama menjadi satu
tempat dengan coilnya.
3. Kontak Bantu (Auxiliry Contact)
Kontak bantu ini terdiri dari NO dan NC dan difungsikan sebagai kontak —
kontak tambahan yang telah disediakan oleh kontaktor tersebut. Umumnya
kontak — kontak bantu ini juga dapat ditambah sendiri oleh pemakainya,
apabila dirasa jumlah kontak — kontaknya kurang.
Bagian – bagian Magnetic Contactor

5. TOR (Thermal Overload Relay)

Bagian – Bagian TOR

Penjelasan bagian – bagian TOR pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
a. Terminal L1, L2, dan L3 berfungsi sebagai input sumber listrik 3 phasa.
b. Manual Test, berfungsi untuk mencoba kerja TOR, apabila Manual Test ditekan
maka TOR akan trip.
c. Manual Or Automatic Reset, berfungsi untuk mengatur apakah TOR akan
otomatis reset apabila terjadi trip, atau harus meresetnya secara manual.
d. Trip Indication Light, berfungsi sebagai indicator jika terjadi trip.
e. Reset Button, berfungsi sebagai tombol reset jika terjadi trip.
f. Kontak NO (97,98) dan NC (95,96) pada TOR yang disebut Signalling Contact
dan Tripping Contact yang dapat dihubungkan ke komponen lain seperti relay
atau kontaktor sebagai penghubung/pemutus jika terjadi beban lebih.
g. Terminal T1, T2, dan T3 berfungsi untuk output menuju ke beban.
h. Ampere Setting Range, berfungsi sebagai pengatur batas maksimal arus yang
mengalir pada TOR.
6. Relay

Bagian – bagian Relay

Penjelasan bagian – bagian Relay pada gambar diatas adalah sebagai berikut:
1. Coil Elektromagnetik
Merupakan lilitan yang terbentuk dari kawat tembaga dengan lapisan email yang
fungsinya sebagai pembentuk medan magnet ketika mendapatkan tegangan
listrik yang sesuai dengan tegangan kerja relay.
2. Inti Besi
Merupakan bagian yang berperan menjadi bahan yang bersifat magnet ketika
terinduksi dari coil elektromagnetik dan dengan sifat magnetnya berperan
menarik bagian armature sehingga bisa merubah posisi switch kontak point.
3. Armature
Merupakan material atau lempengan logam yang berfungsi sebagai tuas kontak
yang bergerak merubah posisi kontak tergantung dari sifat magnet dari
komponen inti besi yang mempengaruhinya.
4. Switch Contact point
Merupakan bagian dari relay yang berfungsi sebagai kontak output relay. Switch
kontak ini terdapat 2 kondisi yaitu NO (normally open) dan NC (normally
close). Normally open maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat
lilitan A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak terbuka. Sedangkan
normally close maksudnya adalah bahwa kontak relay secara normal saat lilitan
A1 dan A2 belum mendapat tegangan adalah kontak tertutup.
5. Spring
Spring atau per merupakan bagian dari relay yang berfungsi mengembalikan
posisi switch contact poin relay saat lilitan coil A1 dan A2 tidak bertegangan.

7. TDR (Time Delay Relay)


Time Delay Relay terdiri dari 3 bagian :
a. Timer
b. Coil
Coil kontak pada produk OMRON bernomor 2 dan 7
c. Kontak – kontak pada timer terdiri dari 1 NO dan 1 NC yang menjadi
satu bagian

No. Kontak Keterangan


1 dan 3 Terminal penghubung untuk pasangan NO
8 dan 6

1 dan 4 Terminal penghubung untuk pasangan kontak


8 dan 5 NC

ON Delay

No. Kontak Keterangan


45 dan 46 Terminal penghubung untuk pasangan kontak –
55 dan 56 kontak ON delay pada kondisi NO
65 dan 66
75 dan 76
47 dan 48 Terminal penghubung untuk pasangan kontak
57 dan 58 OFF delay pada kondisi NC
67 dan 68
77 dan 78
OFF Delay

No. Kontak Keterangan


45 dan 46 Terminal penghubung untuk pasangan kontak –
55 dan 56 kontak OFF delay pada kondisi NO
65 dan 66
75 dan 76
47 dan 48 Terminal penghubung untuk pasangan kontak –
57 dan 58 kontak OFF Delay pada kondisi NC
67 dan 68
77 dan 78

8. Motor 3 Fasa
Pada motor 3 fasa terdapat 2 bagian penting,
yaitu : a. Stator
Stator merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat
menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya. Stator
terdiri atas badan motor, inti stator, belitan stator, bearing dan terminal box.

b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari
kumparan stator. Rotor terdiri atas rotor sangkar, poros rotor.

c. Simbol dan pengalamatan komponen instalasi tenaga listrik !


1. Penghantar Kabel Listrik
Simbol penghantar kabel listrik

2. Push Button
Simbol Keterangan
Push Button Normally Open (NO)

Push Button Normally Close (NC)

3. MCB (Miniatur Circuit Breaker)


Simbol MCB

4. MC (Magnetic Contactor)
Gambar Simbol Kontaktor

Nama No. Kontak Keterangan


Merupakan hubungan konduktor untuk
sumber voltase pada kontaktor. Dimana Al
Coil A1 dan A2 merupakan terminal masukan dari sumber
voltase, sedangkan A2 merupakan terminal
keluaran yang menuju ke nol/netral.
Merupakan terminal kontak Normally open
1,3,5 (NO) untuk masukan dari sumber voltase yang
digunakan pada rangkaian beban (utama)
Kontak Utama Merupakan pasangan pada terminal kontak
2,4,6 Normally open (NO) untuk keluaran dari
kontaktor yang menuju ke beban atau pada
rangkaian beban (utama)
Kontak Bantu NO Merupakan terminal penghubung untuk
13 & 14 pasangan kontak – kontak bantu pada kondisi
23 & 24 Normally Open (NO)
33 & 34
53 & 54
63 & 64
Kontak Bantu 73 & 74
Kontak Bantu NC Merupakan terminal penghubung untuk
11 & 12 pasangan kontak – kontak bantu pada kondisi
21 & 22 Normally Close (NC)
31 & 32
51 & 52
61 & 62
71 & 72
5. TOR (Thermal Overload Relay)
Simbol TOR

Terminal Kontak
95 - 96 NC
97 – 98 NO

6. Relay

7. TDR (Time Delay Relay)

Simbol TDR

Fungsi tiap Nomor Terminal pada Timer delay Relay (TDR) :


1 berfungsi untuk Komen, atau bagian arus masuk yang akan terhubung pada nomor 4
2 berfungsi untuk sumber arus Koil, jika dalam kontaktor adalah A1
3 berfungsi untuk kontak hubung NO dari terusan arus pada komen nomor 1
4 berfungsi untuk kontak hubung NC dari terusan arus pada komen Nomor 1
5 berfungsi untuk kontak hubung NC dari terusan arus pada komen nomor 8
6 berfungsi untuk kontak hubung NO dari terusan arus pada komen nomor 8
7 berfungsi untuk sumber arus pada koil, jika dalam kontaktor adalah A2
8. Motor 3 Phase
Simbol motor 3 Fasa
DAFTAR RUJUKAN
Alfian, Muhammad. 2016. TOR (Thermal Overload Relay) (Online)
(http://ilmulistrik9771.blogspot.com/2016/08/tor-thermal-overload-relay.html) diakses
pada 1 Februari 2019.

Angga, Rida. 2016. Mari Mengenal Jenis – jenis Kabel Listrik beserta Kegunaannya
(Online) (https://skemaku.com/mari-mengenal-jenis-jenis-kabel-listrik-beserta-
kegunaannya/) diakses pada 2 Februari 2019.

El, Suhinar. 2018. Cara Kerja Relay, Komponen, dan Fungsinya (Online)
(https://www.listrik-praktis.com/2018/05/cara-kerja-relay-komponen-dan-
fungsinya.html) diakses pada 1 Februari 2019.

__________.2016. Memahami TDR Timer Delay Relay atau saklar waktu (Online)
(https://www.kelistrikanku.com/2016/02/timer-delay-relay.html) diakses pada 4 Februari
2019.

You might also like