You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN TETRALOGI

OF FALLOT
A. Pengkajian Keperawatan
1. Anamnesa
a. Riwayat kehamilan :
Ditanyakan apakah ada faktor endogen dan eksogen.
Faktor Endogen
1) Berbagai jenis penyakit genetik : Kelainan kromosom
2) Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
3) Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi,
penyakit jantung atau kelainan bawaan
Faktor eksogen : Riwayat kehamilan ibu
1) Sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep
dokter, (thalidmide, dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin, jamu)
2) Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella
3) Pajanan terhadap sinar –X
b. Riwayat tumbuh
Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiq selama
makan dan peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit Anak
akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah berjalan
beberapa lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu sebelum ia berjalan
kembali.
c. Riwayat psikososial/ perkembangan
1) Kemungkinan mengalami masalah perkembangan
2) Mekanisme koping anak/ keluarga
3) Pengalaman hospitalisasi sebelumnya
d. Pemeriksaan fisik
1) Akivitas dan istirahat
Gejala : Malaise, keterbatasan aktivitas/ istirahat karena kondisinya.
Tanda : Ataksia, lemas, masalah berjalan, kelemahan umum,
keterbatasan dalam rentang gerak.
2) Sirkulasi
Gejala : Takikardi, disritmia
Tanda : adanya Clubbing finger setelah 6 bulan, sianosis
pada membran muksa, gigi sianotik
3) Eliminasi
Tanda : Adanya inkontinensia dan atau retensi.
4) Makanan/ cairan
Tanda : Kehilangan nafsu makan,kesulitan menelan, sulit menetek
Gejala : Anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membran mukosa
kering
5) Hiegiene
Tanda : ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri.
6) Neurosensori
Tanda : Kejang, kaku kuduk
Gejala : Tingkat kesadaran letargi hingga koma bahkan kematian
7) Nyeri/ keamanan
Tanda : Sakit kepala berdenyut hebat pada frontal, leher kaku
Gejala : Tampak terus terjaga, gelisah, menangis/ mengaduh/
mengeluh
8) Pernafasan
Tanda : Auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah
pulmonal yang semakin melemah dengan bertambahnya
derajat obstruksi
Gejala : Dyspnea, napas cepat dan dalam
9) `Nyeri/ keamanan
Tanda : Sianosis, pusing, kejang
Gejala : Suhu meningkat, menggigil, kelemahan secara umum,
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium :Peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat
saturasi oksigen yang rendah
b. Radiologis :Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah
pulmonal, tidak ada pembesaran jantung, gambaran khas jantung tampak apeks
jantung terangkat sehingga seperti sepatu
c. Elektrokardiogram ( EKG) : Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi
ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai
P pulmonal
d. Ekokardiografi : Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi
ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah ke
paru-paru
e. Katerisasi jantung : ditemukan adanya defek septum ventrikel multiple,
mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer
f. Gas darah : adanya penurunan saturasi oksigen dan penurunan PaO2

B. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan structural jantung.
b. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2 terhadap kebutuhan
tubuh.
c. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat,
kebutuhan nutrisi jaringan tubuh, isolasi social.
d. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.
C. Rencana Keperawatan

a. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan structural jantung.


Tujuan: penurunan cardiac output tidak terjadi.
Kriteria hasil: tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas gejala gagal jantung,
melaporkan penurunan episode dispnea, ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi
beban kerja jantung, urine output adekuat: 0,5 – 2 ml/kgBB.
Rencana intervensi dan rasional:

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


Setelah diberikan asuhan · Kaji frekuensi nadi, · Memonitor adanya
keperawatan selama 3 x 24 RR, TD secara perubahan sirkulasi
jam, diharapkan penurunan teratur setiap 4 jam. jantung sedini
cardiac output pada klien dapat · Catat bunyi mungkin.
diatasi, dengan kriteria hasil : jantung. · Mengetahui adanya
- denyut nadi klien kembali · Kaji perubahan perubahan irama
normal, yaitu 90 – 140 x/mnt warna kulit terhadap jantung.
- Klien tidak terlihat pucat. sianosis dan pucat. · Pucat menunjukkan
- Klien tidak terlihat lemah. adanya penurunan
- mengalami sianosis pada perfusi perifer terhadap
tubuhnya. · Pantau intake dan tidak adekuatnya curah
output setiap 24 jam. jantung. Sianosis
· Batasi aktifitas terjadi sebagai akibat
secara adekuat. adanya obstruksi aliran
darah pada ventrikel.
· Ginjal berespon untuk
· Berikan kondisi menurunkna curah
psikologis jantung dengan
lingkungan yang menahan produksi
tenang. cairan dan natrium.
· Istirahat memadai
diperlukan untuk
memperbaiki efisiensi
kontraksi jantung dan
menurunkan komsumsi
O2 dan kerja
berlebihan.
· Stres emosi
menghasilkan
vasokontriksi
yangmeningkatkan TD
dan meningkatkan
kerja jantung.

b. Intolerans aktivitas b/d ketidakseimbangan pemenuhan O2 terhadap kebutuhan


tubuh.
Tujuan: Pasien akan menunjukkan keseimbangan energi yang adekuat.
Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan, istirahat tidur
tercukupi.
Rencana intervensi dan rasional:

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


Setelah diberikan asuhan keperawatan · Ikuti pola istirahat · Menghindari gangguan
selama 3 x 24 jam, diharapkan masalah pasien, hindari pada istirahat tidur pasien
intoleransi aktivitas dapat teratasi pemberian intervensi sehingga kebutuhan
dengan kriteria hasil: pada saat istirahat. energi dapat dibatasi
ien dapat · Lakukan perawatan untuk aktifitas lain yang
melakukan aktivitas sesuai dengan dengan cepat, hindari lebih penting.
batas kemampuan pengeluaran energi · Meningkatkan
en dapat tidur nyenyak pada malam hari berlebih dari pasien. kebutuhan istirahat pasien
en terlihat lebih segar ketika terbangun · Bantu pasien memilih dan menghemat energi
kegiatan yang tidak pasien.
melelahkan.
· Menghindarkan pasien
· Hindari perubahan dari kegiatan yang
suhu lingkungan yang melelahkan dan
mendadak. meningkatkan beban
kerja jantung.
· Kurangi kecemasan · Perubahan suhu
pasien dengan lingkungan yang
memberi penjelasan mendadak merangsang
yang dibutuhkan kebutuhan akan oksigen
pasien dan keluarga. yang meningkat.
· Respon perubahan · Kecemasan
keadaan psikologis meningkatkan respon
pasien (menangis, psikologis yang
murung dll) dengan merangsang peningkatan
baik. kortisol dan
meningkatkan suplai O2.
· Stres dan kecemasan
berpengaruh terhadap
kebutuhan O2 jaringan.

c. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat, kebutuhan


nutrisi jaringan tubuh, isolasi social.
Tujuan: Pertumbuhan dan perkembangan dapat mengikuti kurva tumbuh kembang
sesuai dengan usia.
Kriteria hasil: Pasien dapat mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
sesuia dengan usia, pasien terbebas dari isolasi social.:
Rencana intervensi dan rasional:

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


Setelah diberikan asuhan  Sediakan kebutuhan  Menunjang kebutuhan
keperawatan selama 3 x 24 jam, nutrisi adekuat. nutrisi pada masa
diharapkan pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan klien dapat perkembangan serta
mengikuti kurva tumbuh kembang  Monitor BB/TB, buat meningkatkan daya
sesuai dengan usia , dengan kriteria catatan khusus tahan tubuh.
hasil : sebagai monitor.  Sebagai monitor
-Anak usia 6 bulan dapat :  Kolaborasi intake Fe terhadap keadaan
Merangkak,duduk dengan dalam nutrisi. pertumbuhan dan
bantuan, menggenggam, dan keadaan gizi pasien
memasukkan benda ke mulut. selama dirawat.
-Berat badan, lingkar kepala,  Mencegah terjadinya
lingkar lengan atas, dan rata – rata anemia sedini
masa tubuh berada dalam batas mungkin sebagi akibat
normal sesuai usia. penurunan kardiak
-Klien dapat berinteraksi dengan output.
keluarga
Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat.
Tujuan: Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil: Bebas dari tanda – tanda infeksi.
Rencana intervensi dan rasional:

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


Setelah diberikan asuhan  Kaji tanda vital dan  Memonitor gejala dan
keperawatan selama 3 x 24 jam, tanda – tanda infeksi tanda infeksi sedini
diharapkan infeksi pada klien umum lainnya. mungkin.
tidak terjadi dengan kriteria hasil :  Hindari kontak  Menghindarkan pasien
dengan sumber dari kemungkinan
-Terbebas dari tanda - tanda infeksi. terkena infeksi dari
infeksi  Sediakan waktu sumber yang dapat
-Menunjukkan hygiene pribadi istirahat yang dihindari.
yang adekuat adekuat.  Istirahat adekuat
 Sediakan kebutuhan membantu
nutrisi yang adekuat meningkatkan keadaan
sesuai kebutuhan. umum pasien.
 Nutrisi adekuat
menunjang daya tahan
tubuh pasien yang
optimal.

You might also like