Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dalam organisasi merupakan bentuk usaha agar tercapainya tujuan dari organisasi
tersebut.
Banyak teori pembahasan tentang motivasi. Diantaranya yaitu teori hirarki
kebutuhan. Menjelaskan bahwa teori motivasi terbagi ke dalam dua kategori yaitu
teori kepuasan dan teori proses. Teori berikutnya adalah teori X dan teori Y yang
dikemukakan oleh Douglas Mgregor. Teori motivasi dua faktor yang biasa disebut
teori faktor ganda atau Dual-faktor Theory og Job Satisfaction and Motivation
yang dikembangkan oleh Fraderick Herzberg. Adapun teori lainnya yaitu teori
ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Adelfer. Dan masih banyak lagi teori
pegawai. Peningkatan kinerja merupakan salah satu sasaran yang ingin dicapai
oleh suatu organisasi. Keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia harus
diatasi dengan baik oleh suatu organisasi. Salah satu proses pengoptimalan
1
sumber daya manusia adalah dengan motivasi kerja. Seorang anggota organisasi
organisasi akan memberi pengaruh yang baik bagi organisasi itu sendiri. Tingkat
produktivitas tinggi maka perusahaan akan mendapat profit yang lebih tinggi pula.
Namun dibalik pencapaian tujuan yang dirapkan tersebut dibutuhkan sumber daya
merupakan sumber daya manusia yang dapat diandalkan oleh suatu organisasi.
Sesulit apapun masalah yang dihadapi dengan bekal motivasinya tersebut maka ia
akan bisa mengatasinya. Figur-figur seperti inilah yang diharapkan oleh organisasi
sumber daya manusia yang berkualitas. Tercapainya suatu tujuan yang telah
direncankan merupakan harapan bagi semua organisai. Dalam hal ini tidak hanya
mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi. Tujuan ini muncul
tidak lain untuk memenuhi kebutuhan yang ingin diraihnya. Keinginannya inilah
2
maka bisa dikatakan dia telah memilik sebuah prestasi yang telah diraih. Tingkat
kecakapan yang ia miliki, dan hasil yang diperolehnya dalam usaha tercapainya
kebutuhan dan keinginan anggota merupakan bentuk prestasi yang telah ia raih.
Jadi dengan motivasi yang dimiliki seorang anggota organisasi ia akan bisa
dalam orgaisasi.
Bekal dari suksesnya seorang pegawai adalah motivasi yang kuat yang
tertanam dalam dirinya. Motivasi yang dimiliki merupakan bahan bakarnya untuk
kebtuhan dan keinginan yang dicapai sehingga ia akan berusah sebaik mungkin
1.3. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut
1. Menjelaskan teori motivasi
2. Menjelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja sumber
daya manusia
3
3. Menjelaskan pengaruh motivasi terhadap produktivitas
4. Menjelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap prestasi kerja pegawai
5. Menjelaskan hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja
6. Mendeskripsikan teori motivasi
7. Mendeskripsikan pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan kinerja
1.4. Manfaat
a. Manfaat Bagi Penulis
1. Penulis bisa lebih memahami teori mengenai motivasi.
2. Penulis bisa menggali lebih banyak pengaruh-pengaruh yang mampu
buruk yang akan muncul akibat bahan sisa pemotongan yang tak
4
BAB 2
KAJIAN TEORETIS
2.1. Motivasi
Menurut I Gusti Ngurah Gorda (2004), motivasi adalah serangkaian
menurut J. Winardi (2004), motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar
imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil
kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan
motivasi adalah dorongan yang mengakibatkan seseorang atau organisasi mau dan
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
Menurut Reskar R. Motivasi memilki beberapa pengertian antara lain
5
1. Motivasi adalah keinginan (desires/wants), tujuan (aims,goals), kebutuhan
bekerja.
3. Motivasi internal adalah dorongan (drives) dan perilaku (attitude). Kita
faktor yng dapat dibedakan atas faktor intern dan faktor ekstern dari seseorang.
dijelakan oleh para tokoh diatas bisa disimpulkan bahwa motivasi merupakan
dorongan kuat yang berasal dari luar maupun dari dalam luar seseorang yang
memiliki dampak negatif maupun positif demi tercapainya suatu suatu tujuan
6
1. Motivasi positif (insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan
siapa dan kapan agar dapat berjalan efektif merangsang gairah bawahan
dalam bekerja.
biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus selalu diamati,
diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan
mengungkapkan bahwa:
7
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan
disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi harus
8
2.1.4 Metode Motivasi
yaitu:
bersemangat dalam bekerja. Misalnya, mesin-mesin yang baik, ruang kerja yang
tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Disamping itu,
dasar dan dijadikan bagian esensial dari kehidupan manusia, 2) kerja itu
9
memberikan status dan mengikat seseorang kepada individu lain dan masyarakat
3) pada umumnya wanita atau pria menyukai pekerjaan, 4) moral pekerja dan
pegawai itu tidak mempunyai kaitan langsung dengan kondisi fisik maupun
materiil dari pekerjaan, 5) insentif kerja itu banyak bentuknya, diantaranya adalah
uang.
Motivasi kerja merupakan motivasi yang terbentuk didalam lingkungan
atau terbentuk oleh tuntatan pekerjaan yang diembannya selama bekerja baik.
suatu pekerjaan dengan cepat dan bersemangat. Dengan cepat disini dimaksudkan
kerja. Atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang
sarana fsik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis
pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi oleh sistem
kebutuhannya.
Motivasi kerja dimiliki oleh setiap manusia, tetapi ada sebagian orang
yang lebih giat bekerja dari pada yang lain. Kebanyakan orang mau bekerja lebih
keras jika tidak menemui hambatan dalam merealisasikan apa yang diharapkan.
Selama dorongan kerja itu kuat, semakin besar peluang individu untuk lebih
konsisten pada tujuan kerja. Ada juga yang lebih menyukai dorongan kerja tanpa
10
mengharapkan imbalan, sebab ia menemukan kesenangan dan kebahagiaan dalam
dan kepuasan individu yang menyebabkan bertindak dan berperilaku dengan cara
tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk
dapat memenuhi kebutuhan fisik, berbentuk uang atau barang dari hasil
pekerjaannya. Konsep dasar teori ini adalah orang akan bekerja giat bilamana ia
11
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk
kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan
lingkungannya.
yaitu:
terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
12
Faktor-faktor pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, supervisi,
macam-macam tunjangan.
apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat,
pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan supaya mau bekerja sungguh-
sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan cenderung motivasi negatif yakni dengan
dorongan, motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akan
2. Harapan keberhasilannya
13
3. Kebutuhan akan kekuasaan
4. Keamanan kerja
2. Teori Proses
karena perilaku.
2. Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai
atau martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu
tertentu.
14
3. Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil dari
secara objektif.
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan
dapat dipertahankan.
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Secara umum, faktor ini dapat muncul dari
dalam diri (intrinsik) maupun dari luar diri (ekstrinsik). Menurut Wahjosumidjo
(2001: 42), faktor yang mempengaruhi motivasi meliputi faktor internal yang
bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar
individu. Faktor internal seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan,
pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang bersangkutan seperti
beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Yang termasuk
2. Harga diri
15
3. Harapan pribadi
4. Kebutuhan
5. Keinginan
6. Kepuasan kerja
lain:
5. Gaji
dimaksud lingkungan kerja ialah pemimpin dan bawahan. Dari pihak pemimipin
terhadap bawahan.
16
1. Kemampuan bekerja
2. Semangat kerja
2.3 Unggul
merupakan daya dorong atau daya gerak yang membangkitkan dan mengarahkan
perilaku pada suatu perbuatan atau pekerjaan pada upaya-upaya nyata untuk
17
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara implisit, motivasi kerja tampak
melalui:
yang ada dapat menentukan kualitas manusia. Oleh karena itu mengharuskan kita
sumber daya yang paling bernilai, dan ilmu perilaku menyiapkan banyak teknik
dan program yang dapat menuntun pemanfaatan sumber daya manusia secara
lebih efektif.” Hal ini bertujuan untuk mencapai kinerja sumber daya manusia
ialah : kualitas kerja karyawan, kuantitas kerja karyawan, dan kontribusi pada
18
kinerja adalah sebagai sesuatu yang dikerjakan dan dihasilkan dalam bentuk
produk maupun jasa, dalam suatu periode tertentu dan ukuran tertentu oleh
persyaratan-persyaratan pekerjaan.
tertentu yang ditunjukkan melalui proses atau cara bekerja dan hasil yang dicapai.
manusia, artinya semakin tinggi motivasi kerja karyawan dalam organisasi akan
motivasi mampu meningkatkan kinerja sumber daya manusia sehingga pada saat
motivasi meningkat maka kinerja sumber daya manusia juga meningkat. Ketika
kinerja sumber daya manusia dalam sebuah organisasi meningkat maka produk
atau jasa yang dihasilkan juga akan meningkat. Sehingga produktivitas dalam
19
organisasi juga akan meningkat. Jadi, motivasi memiliki pengaruh yang baik
tangggung jawab dalam organisasi sehingga value added yang didapatkan oleh
dihasilkan pula.
yangmenghasilkan suatu produk atau hasil kerja sesuai dengan mutu yang
karyawan antara lainadalah adanya motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja
guna mencapai produktivitas kerja yang lebih baik lagi. Motivasi kerja merupakan
gaji/upah yang baik, pekerjaan yang menarik dan disiplin yang bijaksana dari
masalah motivasi kerja yang kurang dilakukan pada suatu manajer perusahaan.
motivasi kerja adalah kondisi atau keadaan dalam suatu perusahaan yang ingin
20
meningkatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya, maka dari itu
maksimal. Karena tujuan dari motivasi kerja adalah memberikan semangat kerja
efektif dan efisen. Dampak yang terjadi apabila didalam perusahaan tidak ada
karyawan akan bekerja secara maksimal dan menyukai lingkungan kerjanya dan
penghasilan yang meningkat dari tahun ke tahun apabila motivasi ini terus
dilakukan.
2.6 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
memberikan definisi tentang prestasi adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh
dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu
tertentu. Prestasi kerja menurut Byars dan Rue dalam tulisan Edy Sutrisno (2009)
pekerjaannya. Sedangkan prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan
pekerjaan itu.
21
Menurut Steers dalam tulisan Edy Sutrisno (2009) mengemukakan, umumnya
orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga
faktor, yaitu :
Sedangkan menurut Byars dan Rue dalam tulisan Edy Sutrisno (2009)
mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor
1. Usaha (effort), yang menunjukkan sejumlah senergi fisik dan mental yang
tugas,
3. Role atau Task Perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu
seseorang dalam organisasi merupakan hasil dari interaksi berbagai variabel yaitu
karyawan. Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari
22
beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan
hubungan sosial individual di luar kerja. Kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan
dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari
terhadap pekerjaannya.
atasan, rekan, sarana fsik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non
uang, jenis pekerjaan dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja dipengaruhi
tiga keadaan psikologis dalam diri seorang karyawan yakni mengalami makna
kerja, memikul tanggung jawab akan hasil kerja serta pengetahuan akan hasil
kerja. Akhirnya, ketiga kondisi psikologis ini akan mempengaruhi motivasi kerja
karyawan. Keadaan psikologis kritis ini dipengaruhi oleh dimensi inti dari sebuah
pekerjaan yang terdiri dari keragaman keahlian, identitas tugas, signifkansi tugas,
kerja harus ditingkatkan lebih baik, sistematis, berencana dan terus-menerus untuk
mengimbangi kondisi dari lingkungan yang selalu membutuhkan tugas kerja yang
cakap dan siap dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah-masalah yang
23
timbul dalam menjalankan tugasnya sehingga mampu memegang tanggung
jawabnya masing-masing.
Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami
mendefnisikan kepuasan kerja sebagai “Is the way an employee feels about his or
BAB 3
PENUTUP
Motivasi merupakan dorongan kuat yang berasal dari luar maupun dari
dalam luar seseorang yang memiliki dampak negatif maupun positif demi
tercapainya suatu suatu tujuan pribadi maupun kelompok yang telah ia tetapkan
atau keinginan maka akan muncul hasrat untuk memenuhi atau mewujudkan
tujuannya tersebut. Tujuan tersebut tentu saja akan dicapai dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dalam menjalani setiap tugas dan tanggung jawab yang
24
Motivasi yang berlangsung dalam organisasi disebut motivasi kerja.
Secara garis besar teori motivasi dibagi menjadi dua yaitu teori kebutuhan
dan teori proses. Teori kebutuhan merupakan teori yang mendasarkan atas faktor-
perilaku individu.
dampak yang positif terhadap kinerja sumber daya manusia. Motivasi tersebut
untuk bisa maksimal dalam pekerjan sehingga bisa menghasilkan produk atau
yang berkualitas dan kuantitas yang baik. Tingginya tingkat produk atau jasa yang
dalam suatu orrganisasi akan menambah value added bagi perusahaan, value
added yang didapat merupakan sebuah keuntungan yang bernilai tinggi bagi
25
Pencapaian yang mampu diraih seorang anggota merupakan catatan baik
yang sangat bernilai bagi pegawai dalam pekerjaannya. Catatan atau prestasi yang
dicapai akan menjadi jalan bagi karir kedepannya. Perolehan prestasi yang didapat
tersebut bukan hanya digunakan sebagai modal tetapi merupakan bentuk realisasi
kepuasan dalam diri seorang pegawai. Ketika perasaan puas muncul dalam diri
pegawai hal tersebut akan menciptakan rasa semangat dan gairah yang merupakan
ciri dari adanya motivasi dalam diri seseorang. Jadi kepuasan yang didapatkan
seorang pegawai atas presatasi yang telah diraih mampu memotivasi kembali
Daftar Pustaka
Empat.
Refika Aditama.
Indy Hendra, Handoyo Seger. 2013. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi.
Prihantoto Agung. 2012. Jurnal Value Added. Vol.8, No.2. 20 Oktober 2016.
26
Kartika Ibriati. 2012. ‘’Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Pt. Telkom Indonesia, Tbk Cabang Makassar’’. Skripsi. Fakultas
27