You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara umum, keperawatan telah berjalan dengan komitmen utamanya terhadap klien, dan akhir-
akhir ini advokasi klien pun telah disahkan dalam peranan keperawatan itu sendiri. Advokasi menjadi
satu hal yang harus di perhatikan, sebagaimana pengertiannya “Perlindungan dan dukungan terhadap
hak-hak orang lain”. Sebagai kewajiban moral yang jelas bagi perawat, hal ini (advokasi) telah
menemukan justifikasi (pembenaran) kepada pendekatan keperawatan yang didasarkan pada prinsip
maupun asuhan, kedalam etika keperawatan. Dari sebab itu, pada kesempatan ini kami akan mencoba
membahas tentang “Advokasi dalam keperawatan” secara ringkas dan mudah di mengerti.

B. Rumusan masalah
Sebagaimana latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1.Apa pengertian advokasi.
2. Bagaimana pengertian peran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Dan bagaimana peran perawat sebagai advokator.

C. Tujuan penulisan
Sebagaimana latar belakang dan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penulisan adalah
sebagai berikut :
1.Memahami arti dari advokasi.
2.Mengetahui arti dari peran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.Dan mengetahui bagaimana peranan perawat sebagai advokator.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian advokasi

Advoksi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan.
Fry (1987) mendefinisikan advokasi sebagai dukungan aktif terhadap setiap hal yang
memiliki penyebab atau dampak penting. Defenisi ini hampir sama dengan yang dinyatakan oleh
Gadow (1983) bahwa advokasi merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan
bantuan perawat secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan nasibnya sendiri
(Priharjo,1995).
Menurut Kohnke dalam KoZier,B et all,. (1998) tindakan seorang advocator adalah
menginformasikan dan mendukung secara obyektif, berhati-hati agar tidak bertentangan dengan setuju
atau tidak setuju suatu keputusan yang dipilih klien. Seorang advokator menginformasikan hak-hak
klien dalam situasi apapun sehingga klien dapat mengambil keputusan sendiri. Fokus peran advokasi
perawat adalah menghargai keputusan klien dan meningkatkan otonomi klien. Hak-hak yang dimiliki
oleh klien yakni hak untuk memilih nilai-nilai yang sesuai dan penting bagi hidupnya, hak untuk
menentukan jenis tindakan yang terbaik untuk mencapai nilai-nilai yang diinginkan dan hak untuk
membuang nilai-nilai yang mereka pilih tanpa paksaan dari orang lain.

2. Peran perawat sebagai advokasi


a.Pengertian peran
Peran adalah harapan tentang bagaimana seseorang yang menduduki posisinya menunjukan
prilaku terhadap orang yang berada di posisi lain (Roy, 1994). Selanjutnya menurut Baylon and
Maglaya, 1997 menegaskan bahwa peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial yang berhubungan dengan fungsi individu di masayarakat dan keluarga. Sedangkan
menurut Stuart and Sundeen, 1998 peran adalah serangkaian pola dan perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok.
Pengertian peran yang dijabarkan dari beberapa konsep teori ini dapat dikatakan bahwa peran
adalah harapan dari seseorang/pasien terhadap perawat dalam menjalankan peran dan fungsinya
dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional.

b.Faktor – faktor yang mempengaruhi terlaksananya peran


Menurut Green cit Notoatmodjo (1993) peran atau perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain: faktor predisposisi terwujud dalam:
1.pengetahuan; merupakan dominan yang penting untuk terbentuknya tindakan, merupakan kesiapan
individu untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku;
2. keyakinan; menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat;
3. nilai-nilai; menurut Allport (1954) cit Notoatmodjo (1993) nilai-nilai adalah suatu kepercayaan
terhadap obyek.
Faktor pendukung/enabling factor yang terwujud dalam lingkungan fisik dan fasilitas
institusi/rumah sakit, tersedianya lingkungan fisik yang memungkinkan serta fasilitas yang cukup
mendorong seseorang untuk berprilaku atau berperan dalam komunitasnya. Faktor pendorong
(reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau perawat
profesional lain yang merupakan referensi. Sikap dan perilaku komunitas profesi akan mendorong
anggota lain untuk bersikap dan berperilaku seperti dia.

C. Pengertian Perawat
Menurut Depkes RI (2002) perawat adalah seorang yang memberikan pelayanan kesehatan
secara professional dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biologis, psikologi sosial,
spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Perawat adalah mereka yang
memiliki kemampuan dan kewenangannya melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Gaffar). Seorang perawat dikatakan
profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan keperawatan, dan bertanggung jawab serta
berkewenangan melaksanakan asuhan keperawatan (Gaffar).
Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang memberikan
pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai
dengan kewenangannya (Depkes RI,2002).

D.Peran Perawat
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang yang
memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan dalam suatu system pelayanan
kesehatan (Pusdiknakes,1989), menurut Doheney (1992) peran perawat terdiri dari:
1.Care giver/pemberi pelayanan
a.Memperhatikan individu dalam konteks sesuatu kebutuhan klien.
b.Perawat menggunakan nursing proses untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan, mulai dari
masalah fisik (fisiologis) sampai masalah psikologis.
c.Peran utama adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau
masyarakat sesuai diagnose keperawatan yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana
sampai dengan komplek.
2.Clien advocate/pembela pasien
Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasi
informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil prsetujuan (inform consent) atas tidakan keperawatan yang diberikan.

3.Consellor/konseling
a.Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya.
b.Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan
kemampuan adaptasinya.
c.Konseling diberikan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman masa lalu.
d.Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah perilaku hidup sehat (prubahan pola
interaksi)

4.Educator /pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan lain baik secara spontan (saat interaksi)
maupun secara disiapkan.
b.Tugas perawat adalah membantu mempertinggi k. pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
c.Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam Nursing care Planning.

5.Coordinator/koordinator
Peran perawat adalah mengarahkan , merencanakan, mengorganisasikan pelayanan dari
semua tim kesehatan. Karena klien menerima banyak pelayanan dari banyak profesional misalnya
nutrisi maka aspek yang harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan, pengelolaan,
cara memberikan, monitoring, motivasi edukasi dan sebagainya.

6.Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya berupaya
mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan
yang diperlukan klien, memberi dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai profesional
pemberi pelayanan kesehatan.
7.Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien dan informasi tentang
tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan keperawatan adalah sumber
informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.

8.Change agent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam hubungan
dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada klien.

E.Peranan perawat sebagai advokator


Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan membantu
klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan
pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi sekaligus mengharuskan perawat
bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan keputusan terhadap upaya
kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien)
perawat harus dapat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan
keperawatan.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, hak-hak
klien tersebut antara lain: hak atas informasi; pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani
perawatan. Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut:
penyakit yang dideritanya;
tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya;
alternatif terapi lain beserta resikonya;
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagaimana yang kami paparkan di atas, maka yang menjadi kesimpulan adalah sebagai berikut :
 Advoksi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau
pengadilan.
 peran adalah harapan dari seseorang/pasien terhadap perawat dalam menjalankan peran dan
fungsinya dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksanannya peran
 pengetahuan; merupakan dominan yang penting untuk terbentuknya tindakan, merupakan
kesiapan individu untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku
 keyakinan; menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat
 nilai-nilai; menurut Allport (1954) cit Notoatmodjo (1993) nilai-nilai adalah suatu
kepercayaan terhadap obyek.
 Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan
membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi sekaligus
mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien) perawat harus dapat melindungi dan
memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawat
DAFTAR PUSTAKA
Admosudirjo, P., 1970. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan. Seri Pustaka
Ilmu Administrasi, Jakarta.
Ali. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika, 2004.
Departemen Kesehatan RI, 1994. Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Depkes,
Jakarta.
Gilles Dee Ann, 1996. Manajemen Keperawatan. FKUI, Jakarta
Hamid, Abdurrahman. 2011. Handout Nursing Advocacy
www.google.com

You might also like