You are on page 1of 1

SEKUEN EKSON DIPERTAHANKAN INTRONS BERVARIASI

Ekson pada gen dipertahankan karena sebagai pembawa materi genetic, sedangkan introns
bervariasi karena bukan pembawa materi genetik. Pada dasarnya ekson dan introns mengalami
mutasi namun pada ekson laju mutasi lebih kecil dikarenakan akan dipakai poses translasi
sedangkan introns laju mutasinya bebas karena tidak digunakan sebagai proses translasi. Pada
daerah yang ditranslasikan ekson dirancang untuk mnegkode asam amino sehingga sekuennya
tidak berubah ada beberapa kodon yang berubah namun tidak memiliki arti karena diubah e
bentuk lain yang sama denan asam amino. Perubahan akan terjadi lebih bebas ke bagian yang
tidak ditranslasikan. Gen yang dibandingkan dengan sepsis yang berbeda akan terdapat banyak
ekson yang sama tapi intronnya berbeda. Kecepatan mutasinya sama, pada ekson mengalami
perbaikan sekuen sedangkan pada intron tidak ada fungsi pengkodean yang mendakan bahwa
intron merupakan sekuen yang tidak memiliki fungsi khusus.

Gen menunjukkan berbagai macam ukuran


Keberadan gen yang terganggu menunjukkan bahwa gen bisa lebih besar dari unit kode
protein. Saat ukuran genom meningkat maka introns menjadi cukup besar, sedangkan ekson tetap
cukup kecil. Seperti pada gambar 2.21 menunjukkan ekson coding protein biasanya lebih pendek
dibanding ukuran gen. pada kasus yang ektrim seperti pada gambar 2.22 intron lebih panjang
dari ekson daru ukuran (<200 bp) ke panjang diukur dalam 10s dari kbs, dan memperluas hingga
50-60 kb. Gen yang sangat panjang adalah hasil dari intron sangat panjang, bukan hasil dari
coding untuk produk sekuen lain. Tidak ada korelasi antara ukuran gen dan ukuran mRNA pada
eukariota yang lebih tinggi; juga tidak ada korelasi yang bagus antara ukuran gen dan jumlah
ekson. Ukuran gen karena itu tergantung terutama pada panjang intron individu. Pada mamalia,
serangga, adn burung, “rata-rata” gen adalah sekitar 5x panjang yang mRNA.

KEBANYAKAN GEN BERADA PADA DNA REPETITIF


Menurut Lewin (2000) dpat diketahui 2 tipe urutan genom
1. DNA non repetitive
2. DNA repetitive
DNA repetitive terdapat 2 tipe:
a. DNA repetitif yang terdiri dari sekuen yang relatif singkat beberapa kali diulang dengan
urutan genom tersebar di seluruh genom dan bertanggung jawab atas pembentukan
struktur sekunder pada pre-mRNA, ketika DNA ini berulang pada pasangan intron
berfungsi untuk membentuk daerah dupleks.
b. DNA yang sangat repetitif (berkali-kali berulang) terdiri dari sekuens yang sangat
pendek (biasanya <100 bp) yang hadir ribuan kali dalam genom, sering diorganisir
sebagai pengulangan tandem yang panjang.
Pada sel Prokariota yang hanya berisi DNA yang tidak diulang. Sedangkan pada sel eukariota
DNA yang tidak berulang lebih besar. DNA repetitif bisa menempati lebih dari separuh genom.
Jumlah DNA yang tidak diulang merupakan mencerminkan kompleksitas organisme terhadap
ukuran genom total

You might also like