Professional Documents
Culture Documents
2. DASAR HUKUM 1. UU No.13 tahun 1998 ttg Kesejahteraan Usila: pasal 14 ayat 1,2 dan
3: Pelayanan Kesehatan usila & pembiayaannya 2. UU No.39 tahun 1999 psl 41 ayt 2:
Usila Berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus 3. UU No.36 tahun 2009 :
Ttg Kesehatan, psl 19: kesehatan usila 4. Perpres No.7 tahun 2005 : Meninkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 5. Resolusi PBB No.46 tahun 1991: Hak yg
layak kepada kel usila 6. Keputusan Presiden RI No. 93 tahun 2005 tentang
Keanggotaan Komisi Lanjut Usia 7. Rencana Aksi Nasional Lanjut Usia tahun 2009 2014
8. Proses ketuaan secara alami masalah fisik, mental, sosial. • Perubahan sosialisasi krn
produktifitas yg mulai menurun, berkrgnya kesibukan sosial, interaksi sosial. •
Produktifitas yg menurun dgn akibat terbatasnya kesempatan kerja krn
kemampuan,ketrampilan menurun kebutuhan hidup terus meningkat. • Kebutuhan
pelayanan kes yg memerlukan biaya tinggi ( penyakit degeneratif). • Perubahan nilai
sosial masyarakat mengarah pd tatanan masy individualistik kurang dpt perhatian
sering tersisih dari kehidupan masy terlantar
9. UMUM. meningkatkan derajad kes & mutu kehidupan lansia - mencapai masa tua yg
bahagia, berdaya guna dalam kehidupan kelg & masy. • KHUSUS 1. Meningkatkan
kesadaran para lansia untuk memeliharan kes sendiri. 2. Meningkatakan kemampuan &
peran serta kelg & masy dlm menghayati & mengatasi kes lansia. 3. Meningkatkan jenis
& jangkauan pelayanan kes lansia. 4. Meningkatkan mutu pelayanan Kes lansia.
10. LANGSUNG • Pra lansia : 45- 59 thn. • Lansia : 59-69 tahun. • Kelp lansia Risti >70 thn
atau lasia berumur 60 tahun atau lebih, (masalah jaminan kesehatan) TIDAK
LANGSUNG • Kelg dimana lansia berada • Masy dilingkungan lansia. • Orsos yg
bergerak dalam pembinaan kes lansia. • Petugas kes. • Masyarakat luas
11. PROGRAM KESEHATAN USILA USILA BAHAGIA & BERDAYA GUNA” MASALAH
Jumlah meningkat UHH Meningkat Perubahan Nilai Sosial KEBIJAKAN PEM / DEPKES
13. 15. 3. Penyuluhan & penyebaran informasi kesehatan bagi Lansia. 4. Perawatan
kesehatan bagi Lansia dan keluarga di rumah (Home Care). 5. Peningkatan
pemberdayaan masyarakat melalui kelompok Lansia 6. Pengembangan lembaga tempat
perawatan bagi Lansia
15. PELAYANAN MEDIS 1. Skrining Kes pd 40% Pra lansia. 2. Skrining Kes pd 70% lansia.
3.Skrining Kes pd 100% lansia di Panti Werdha. 4.30% Puskesmas melaks Konseling
Lansia • KEGIATAN NON MEDIS 1. 70% Puskesmas membina Kelompok lansia. 2. 50%
desa mempunyai kelompok lansia. 3. 50% kelompok lansia melaksanakan senam lansia.
16. Memerlukan kerja sama : mulai lansia sendiri, kelg, masy, pemerintah, organisasi , kelp
pemerhati kesejahteraan lansia, profesi bid kes. • wujud Kerja sama : penyediaan dana,
sarana, serta sumber daya manusia. • Pembiayaan kes bagi lansia sistem asuransi kes
sosial atau bantuan sosial paling sesuai
17. Kerja sama & Partisipasi dgn LP, LS, LSM, PSM. • Pengembangan & peningkatan upaya
KIE • Upaya deteksi dini adanya kasus lansia berisiko tinggi & penanganannya. •
Pembinaan teknis • Memantapkan kemampuan pengelola program lansia (P1,P2,P3)
melalui pelatihan. • Penerapan teknologi tepat guna melalui pemanfaatan KMS & Buku
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Pribadi Lansia (BP-PKPL) di Masyarakat. •
Mengembangkan Sistem Monitoring & evaluasi Pembinaan Kes lansia, diintegrasikan
dgn Simpus. • Penelitian untuk mendukung kebijakan.
18. Difokuskan pd promotif, preventif serta pengobatan essensial • Dokter praktek umum,
dokter keluarga dan Pusk diharapkan sbg “gate keeper”
22. Melaksanakan rujukan Medik ke Fasyankes /RS untuk pengobatan, perawatan, atau
rehabilitatif bagi lansia yg membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan.
23. Membantu kegiatan penyuluhan secara teratur & berkesinambungan pembinaan kes
lansia, Komunikasi antar generasi. 2. Membantu kegiatan pengumpulan sumber daya,
pemberian bantuan dan kemudahan dalam menunjang upaya kes lansia.
26. Menuju Hari Tua yg Berguna Sejahtera dan Bahagia. B. erat badan berlebihan
dihindari/Kurangi. A. turlah makanan hingga seimbang. H. indari faktor faktor agar risiko
penyakit degeneratif ( jantung, gula). A. gar terus berguna dengan mempunyai
kegiatan/hobi yg bermanfaat. G. erak badan teratur wajib terus dilakukan. I. man dan
taqwa ditingkatkan, hindari dan tangkal situasi yg menegangkan. A wasi kes dengan
memeriksakan badan secara periodik
27. Program Kesehatan Usia Lanjut mengupayakan agar para Usila menikmati masa tua
bahagia dan berguna • Lebih memfokuskan pada Upaya promotif & preventif • Sudah
saatnya kegiatan pembinaan dimulai dari usia pra lansia dgn kegiatan Penyuluhan, Yan
Kes, gizi dan psikososial agar kondisi Kes dapat terjaga shg tetap produktif. • Peran aktif
dan partisipasi lintas sektor penting untuk digalakkan agar koordinasi Lintas Sektor ditiap
tingkat administrasi berjalan seiring dengan program kerja Komda lansia. • Puskesmas
sebagai kunci utama dalam penggerakan diharapkan proaktif menyuarakan serta
mendorong para pemuka masayarakat, pemerhati kesejahteraan lansia melalui moment
rakor ditingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota
28. Allah tidak akan menurunkan penyakit kecuali bersama dengan obatnya,
…………………. selain tua”
Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan
kepada pra lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun,
sesuai standar pelayanan dan kerja sama dengan unsur lintas sektor. Dengan demikian maka
program lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan di klinik saja, tetapi juga pelayanan
kesehatan luar gedung dan pemberdayaan masyarakat
Pelayanan one stop service adalah pelayanan kepada lansia mulai dari pendaftaran sampai
mendapat obat dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan begitu lansia tidak perlu
berpindah tempat dan antre lagi untuk pelayanan lainnya dalam puskesmas.
1. Pendaftaran
2. Pemeriksaan klinis
3. pemeriksaan laboratorium bila perlu
4. Konseling
5. Pemberian obat
Bila tidak ada ruang khusus maka lansia dilayani di poli umum tetapi pelayanannya
didahulukan.
Kemudahan akses:
1. Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
2. Mendahulukan lansia dari pasien umum
3. Trap atau tangga tidak terlalu curam
4. Disediakan jamban / WC duduk sehingga lansia tidak perlu jongkok
5. Pegangan rambat pada tangga dan WC
Sasaran program:
1. Lansia (umur 60 tahun keatas)
2. Pralansia ( umur 45 – 60 tahun)
3. Keluarga lansia, masyarakat, serta lembaga masyarakat dan pemerintah untuk lingkungan
kondusif bagi pemberdayaan lansia
Dasar hukum:
1. Undang-Undang RI No 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan
Lansia
2. Undang-undang RI No 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut
3. Peraturan Pemerintah RI No 43 tahun 2004 tentang Kesejahteraan Usia Lanjut
4. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No 5 Tahun 2007 tentang Kesejahteraan Lansia
5. Peraturan Gubernur Propinsi Jawa Timur No 6 Tahun2008 mengenai Kesejahteraan Lanjut
Usia.
6. Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur No 65 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan
Karang werda di propinsi daerah Tingkat I Jawa Timur