You are on page 1of 2

Tujuan Mempelajari Pancasila serta Fungsi dan Peran Pancasila

Segala sesuatu yang dilahirkan dan diusahakan didiunia ini sudah pasti mempunyai tujuan
tertentu, meskipun kadang-kadang manusia tidak mengetahuinya. Kita sebagai bangsa
Indonesia yang mempunyai negar yang berdasarkan Pancasila sudah sewajarnya apabila kita
mempelajari apa yang dinamakan Pancasila, bagaimana sejarahnya dan apa fungsi bagi
Indonesia , bagaimana cara mengamalkannya dan sebagainya. Bahkan kepada setiap pelajar
atau mahasiswa diharuskan mempelajari Pancasila ini. Adapun tujuan dari Pancasila agar kita
semua dapat :

1. Mengerti atau memahami arti dari isi Pancasila tiu dengan sebnar-benarnya,
2. Menghayati dan mengamalkan semua sila itu dengan sebaik-baiknya
3. Mengamankan dan menyealamatkan Pancasila dari setiap usaha yyang hendak merongrong
atau menggantinya

Memahami dan mengerti Pancasila yang benar berarti yang dapat dipertanggung jawabkan
baik secara yuridis- konstitusional

selain itu ada beberap pendapat tetntang tujuan mempelajari Pancasila yang lain :
1. Saat ini terdapat gejala atau kecenderungan bahwa masyarakat Indonesia kurang
memandang lagi Pancasila sebagai sesuatu yang signifikan menjadikan Indonesia tetap eksis
sebagai bangsa dan negara dan yang cukup dikenal dalam pergaulan internasional. Pancasila
sebagai filsafat hidup dijadikan sebagai dasar Negara, filsafat Negara dan ideologi Negara
sebagaimana dirumuskan dan disahkan oleh PPKI (sebagai the founding fathers negara
Indonesia). Sebagai negara yang didirikan berdasarkan filsafat Pancasila maka dalam makna,
nilai dari sistem filsafat Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa seharusnya
secara jelas tercermin dalam konstitusi negara dan bersifat manunggal dan fungsional dalam
integritas kebangsaan maupun kenegaraan.
2. Kajian kepustakaan mengakui bahwa sistem filsafat dapat berkembang sebagai ideologi
suatu bangsa. Lazimnya, sistem filsafat suatu bangsa dijadikan pandangan hidup yang
mengandung nilai-nilai terbaik dan oleh karenannya dijadikan pula filsafat hidup atau yang
populer dikenal sebagai weltanschauung. Sebagai nilai-nilai fundamental, Pancasila memberi
ciri dalam praktek kehidupan kebangsaan sepanjang sejarah karena diyakini telah teruji
kebenaran. Nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Pancasila dengan segala
keunggulannya tersebut memang bersumber dan digali dari budaya dan peradaban bangsa
Indonesia sejak sebelum Indonesia berdiri sebagai suatu dan bangsa negara. Nilai-nilai
Pancasila diakui juga sebagai jiwa bangsa atau Volksgeist, kepribadian atau jatidiri nasional
bangsa Indonesia.
3. Nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Pancasila akan senantiasa menjadi
sumber nilai dan sumber cita-cita bangsa Indonesia yang ditegakkan melalui sistem
ketatanegaraan sebagaimana dijabarkan dalam konstituasi UUD Negara. Seluruh
warganegara dan lembaga-lembaga penyelenggara negara secara imperative berkewajiban
memahami, menegakkan, menghayati, mengamalkan, melestarikan dan mengamankan
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber kehidupan berbangsa dan bernegara.

Fungsi dan Peran Pancasila


1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur merupakan suatu wawasan
yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai :
a. Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar
manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya
b. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan dan aktivitas
hidup serta kehidupan di segala bidang
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesi
Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara sebagai berikut :
Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum (sumber
tertib hukum) Indonesia
Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD
’45 dijabarkan dalam empat pokok pikiran
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis
Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD ’45 mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara termasuk para penyelenggara
partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
Pancasila merupakan sumber semangat bagi UUD ’45, penyelenggara Negara, Pelaksana
pemerintah termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
a. Pengertian Ideologi
Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan
yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang
kehidupan seperti bidang politik, sosial, kebudayaan dan keagamaan.
b. Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
1) Dari pendekatan nilai, ideologi terbuka menggali nilai-nilai dan cita-cita dari kekayaan
adat istiadat, budaya dan religius masyarakatnya dan menerima reformasi. Dalam ideologi
tertutup nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok yang
berkuasa dan masyarakat berkorban demi ideologinya menolak reformasi.
2) Dari hubungan rakyat dan penguasa, ideologi terbuka menempatkan penguasa
bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat. Negara komunis
membela kaum proletar sementara negara liberal membela kebebasan individu. Dalam
ideologi tertutup, masyarakat harus taat kepada ideologi elite penguasa. Negara
mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang bersifat
majemuk seperti Indonesia dengan ideologi Pancasila
3) Secara partikular dan komprehensif, ideologi terbuka memandang nilai-nilai dan cita-
cita merupakan suatu keyakinan-keyakinan yang bersusun secara sistematis dan terkait erat
dengan kepentingan kelas sosial tertentu. Dalam ideologi tertutup, mengakomodasi nilai-nilai
dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa berpihak pada golonngan tertentu atau
melakukan transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
c. Kekuatan ideologi menurut Alfian tergantung pada tiga dimensi :
1) Dimensi realita yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam ideologi tersebut secara
rill hidup didalam serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah.
2) Dimensi idealisme yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang
memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik.
3) Dimensi fleksibilitas / pengembangan yaitu ideologi tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
sem

You might also like