Professional Documents
Culture Documents
PENGUJI
dr. Hj. Prasila Darwin, Sp.KJ
OLEH
Salsabila Rahma
1102013260
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Jakarta, 18 April 2018
Usia : 35 tahun
Alamat : Bekasi
Pekerjaan : Guru Bimbingan Konseling (BK)
Agama : Islam
Suku Bangsa : Batak
Pendidikan : S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling
Status Pernikahan : Bercerai
Datang ke RS : 11 Mei 2018
Alloanamnesis
12 Mei 2018 pukul 17.00 WIB via telfon dengan kakak pertama pasien, Ny.
R
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk tidak terkendali sejak 1 hari SMRS
2
dibawa ke RSJI karena keluarganya dengan sengaja ingin memisahkan pasien
dengan suaminya. Pasien menyangkal jika ia marah sampai berteriak-teriak,
pasien mengatakan itu hanya sandiwara karena ia ingin bertemu dengan suaminya,
bahkan ia mendambakan memiliki anak dari suami keduanya. Pasien juga
mengatakan selama di RSJI ia merasakan kehadiran suaminya, sesekali dalam
bentuk bayangan yang dilihat dan hal itu membuatnya merasa nyaman berada di
RSJI sehingga dapat tidur dengan nyenyak.
Tiga bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien dapat beraktivitas dengan
normal. Akan tetapi, pasien mengaku sempat ada masalah dengan rekan kerjanya
yang kerap mengganggu suaminya, pasien percaya suaminya tidak menaruh hati
kepada rekan kerjanya akan tetapi hal itu sangat menganggu pikiran pasien. Selain
itu, menurut pasien keluarganya terlalu ikut campur dalam masalah rumah
tangganya karena menurutnya keluarganya selalu menyalahkan suaminya,
menurut pasien hal itu disebabkan karena suaminya tak bisa menafkahinya.
Semenjak itu pasien mengaku lebih banyak tidur agar lupa dengan masalahnya,
jika hari libur pasien bisa tidur selama 24 jam. Pasien juga mengaku berat
badannya bertambah karena jadi banyak makan. Pasien tetap berangkat kerja
meskipun kehilangan semangat.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, kakak pasien mengatakan terjadi
perselisihan antara pasien dengan suaminya. Saat itu pasien sempat mengatakan
kepada suaminya untuk giat bekerja karena semenjak menikah suami pasien malas
untuk bekerja, selama ini pasien yang memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.
Suami pasien marah dan mengancam akan menceraikan pasien lalu pergi dari
rumah, pasien mengejar suaminya menggunakan mobil hingga terjadi kecelakaan
sampai kaca spion mobil pasien patah. Akan tetapi, pasien menyangkal terjadi
konflik dengan suaminya, ia mengatakan jika suaminya berbuat jahat atau berkata
kasar itu adalah iblis yang selama ini mengejarnya dan merasuki suaminya.
Semenjak kejadian itu, pasien terlihat gelisah, mudah tersinggung, dan lebih suka
menyendiri. Pasien juga tidak tidur selama 3 hari, terkadang terlihat sedang
berbicara sendiri dan menangis semalaman. Pasien juga jadi tidak nafsu makan.
Pasien mengaku banyak mendengar bisikan jika orang disekitarnya berniat untuk
3
melukainya, terutama ketika pasien sedang berada dikamar mandi sehingga pasien
lebih nyaman jika pintu dibuka dan air dinyalakan dengan keras agar bisikannya
hilang. Keluhan pasien dirasa semakin memberat karena pasien marah-marah
sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJI dan dirawat
disana selama 7 hari.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien diizinkan pulang dari
RSJI dan diberi surat cerai oleh suaminya melalui keluarga dan keluarga meminta
dokter untuk menyampaikannya karena khawatir pasien akan ‘kambuh’. Pasien
kaget dan langsung menemui suaminya, keluarga memberi pengertian kepada
pasien dan membawanya pulang kerumah. Semenjak itu, pasien mengatakan
keluarganya tidak memperbolehkan dirinya bertemu dengan suaminya lagi.
Keesokan harinya pasien langsung berangkat kerja dan melakukan aktivitas
seperti biasa, nafsu makan baik, dan tidur cukup.
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan sulit untuk
tidur karena gelisah tidak ada suami yang menemaninya. Pasien masih berangkat
ke sekolah untuk mengajar meskipun terasa lelah karena kurang tidur, komunikasi
dengan keluarga baik.
4
untuk langsung membawa pasien ke RSJI. Pada saat perjalanan kerumah sakit,
pasien terlihat terlalu bersemangat dan banyak bicara. Pasien mengaku dirinya
orang pintar yang bisa melihat makhluk ghaib dan mengatakan bahwa rumahnya
adalah lingkaran setan sehingga di dalamnya banyak setan. Pasien juga berteriak-
teriak menyuruh supir untuk menambah kecepatan mobilnya agar menabrak mobil
dan motor dijalan. Sampai di rumah sakit, pasien marah-marah karena tidak mau
dirawat dan berteriak-teriak bahwa pasien hanya ingin bersama suaminya.
Pada awal masuk kuliah sekitar tahun 2002, menurut kakak pasien, pasien
pernah terlihat sangat senang karena masuk ke jurusan yang ia inginkan,
pasien berubah menjadi pribadi yang sangat positif, rajin berdzikir dan
shalat malam.
Pada tahun 2006, saat hamil 9 bulan, pasien mengaku pernah stress karena
suami pasien mengatakan jika mendadak ada tugas di Bali sehingga
5
suaminya khawatir tidak bisa menemaninya ketika persalinan. Pasien
merasa sangat kecewa dan putus asa. Pasien hampir bunuh diri
menggunakan gunting dan langsung dicegah oleh kakak pasien.
Pada tahun 2010, pasien mengaku pernah merasa lingkungannya asing dan
merasa berada disurga, pasien mengatakan jika dirinya sangat amat
bahagia pada saat itu. Pasien juga merasa dirinya adalah seorang istri
presiden, sehingga membuatnya menjadi wanita paling beruntung di dunia.
Pasien juga mengatakan jadi suka berbelanja dan barangnya ia bagi-
bagikan pada teman dan keluarganya.
Pada tahun 2011, kakak pasien pernah konsul ke psikiater karena pasien
dirumah marah-marah, banyak bicara, dan suka memerintah. Pasien juga
sering berpergian keluar rumah. Pasien juga mengatakan bahwa ia melihat
suaminya meninggal dunia dan mengumumkannya pada teman-temannya
hingga teman-temannya datang kerumah, padahal suami pasien masih
hidup. Saat itu pasien berstatus istri kedua dari suami pertamanya.
Menurut kakak pasien, suami pasien jarang mengunjunginya. Semenjak itu
pasien rutin kontrol ke RSJI dan rutin meminum obat dari dokter, terdiri
dari 3 jenis obat berukuran kecil-kecil.
6
ingin membunuhnya. Pasien yakin itu adalah iblis yang merasuki
temannya karena kedua temannya adalah orang baik. Pasien mengatakan
jika dirinya ketakutan dan menelfon ibunya bahwa pasien ingin pulang
lalu pasien segera ke bandara dan membeli tiket pesawat balik ke Jakarta.
Sesampai di bandara pasien merasa diikuti oleh kedua temannya dan
pasien juga merasa tubuhnya dimutilasi hingga pasien tidak berdaya. Pada
sat itu pasien lupa apakah masih rutin meminum obat atau tidak.
Pada tahun 2014, tepatnya pada bulan September ayah pasien yang
diketahui sangat dekat dengan pasien meninggal dunia dan pada bulan
November suami pasien meninggalkan pasien tanpa sebab yang jelas.
Menurut pasien hal ini mungkin dikarenakan pasien pada saat itu
mengatakan kepada rekan-rekan kerjanya bahwa sudah menikah dengan
suaminya karena pasien merasa lelah terus menyembunyikan statusnya.
Suaminya yang bekerja sebagai kepala sekolah ditempat pasien bekerja
khawatir jika hal itu mengancam karirnya. Pasien mengatakan karena dua
hal berat tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan membuat pasien
depresi. Pasien menyalahkan diri sendiri, tidak keluar rumah selama 2
minggu, lesu, tidak mau makan dan tidak tidur selama dua hari. Pasien
juga menarik diri dari lingkungan sekitar rumah nya. Kakak pasien
mengatakan pasien menganggap semua lelaki yang dilihatnya adalah
suaminya. Pasien mudah tersinggung dan mengamuk sehingga keluarga
membawanya ke RSJI dan dirawat selama 10 hari disana
7
Lima bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien menikah dengan
kekasihnya yang merupakan seorang cleaning service ditempat dia
bekerja. Keluarga sempat menentang karena lelaki tersebut baru dekat
dengan pasien selama satu bulan dan khawatir jika lelaki tersebut hanya
ingin memanfaatkan pasien. Menurut kakaknya setelah pasien menikah,
pasien terlihat sangat gembira. Pasien juga menjadi sangat boros,
seringkali berbelanja barang-barang yang tidak terlalu berguna untuk
dirinya dan beberapa kali ia berikan kepada ibu dan kakak-kakaknya.
Selain itu, surat-surat beharga pasien juga pasien serahkan semua kepada
suaminya. Perilaku pasien seperti ini dinilai oleh keluarga sebagai
perubahan perilaku yang tidak biasa.
8
tidak pernah terbentur pada kepala ataupun penyakit lainnya dan perkembangan
pasien sesuai dengan usia tidak ada yang terlambat perkembangannya.
d) Masa Dewasa
i. Riwayat Pendidikan
TK (4 tahun – 6 tahun )
Pasien tidak mengenyam pendidikan formal di taman kanak-kanak, pasien
belajar dirumah dengan orang tuanya.
SD (6 tahun – 12 tahun)
Kemudian pasien melanjutkan sekolah dasar saat pasien berumur 6 tahun.
Selama sekolah di Sekolah Dasar pasien selalu naik kelas. Prestasi pasien di
sekolah sangat baik. Pasien menyelesaikan pendidikan sekolah dasar selama 6
tahun.
9
SMP (12 tahun – 15 tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama, selama
menjalani Sekolah Menengah Pertama pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien
dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama selama 3 tahun.
SMA (15 tahun – 18 tahun)
Pasien melanjutkan sekolah ke SMA, pada tahun pertama tepatnya tahun
1998 kambuhan pertama kali muncul, pasien mengalami depresi dan sempat
dirawat setelahnya pasien dapat mengikuti pelajaran yang tertinggal dengan baik.
Selama menjalani Sekolah Menengah Atas pasien tidak pernah tinggal kelas.
Pasien menyelesaikan pendidikan tingkat SMA selama 3 tahun.
Universitas (18 tahun – 22 tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas di salah satu
univeristas swasta di jakarta. Pasien memilih fakultas yang sesuai dengan
keinginan pasien atas dukungan ayahnya. Pasien dapat menjalani proses belajar
mengajar selama masa studi dengan baik. Masa studi pasien di Universitas selama
4 tahun.
ii. Riwayat Agama
Pasien memiliki latar belakang yang berasal dari keluarga Islam. Pasien
mendapat pendidikan agama yang baik dari keluarga dan sekolahnya. Pasien juga
menjalankan shalat lima waktu dan rajin mengaji.
iii. Riwayat Aktivitas Sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya baik-baik saja, hubungan pasien
dengan tetangga dan lingkungan sekitar juga baik dan tidak pernah ada masalah.
iv. Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terkait masalah dengan hukum dan pasien tidak pernah
terkait dengan masalah kepolisian.
v. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai guru bimbingan konseling (BK) Sekolah Menengah
Pertama di Bekasi. Pasien diangkat sebagai guru tetap setelah 7 tahun mengajar
pada tahun 2012 karena mengalami gangguan bipolar. Pasien sempat mengalami
masalah dengan rekan kerjanya yang kerap mengganggu suaminya dan hal itu
10
mengganggu pikirannya. Kehidupan ekonomi pasien terbilang cukup, pasien
adalah tulang punggung keluarganya, hal ini sempat memicu konflik dengan
suaminya.
vi. Riwayat Pernikahan
Pasien pertama kali menikah pada tahun 2005, saat itu usia pasien 22 tahun.
Pasien menikah dengan seorang pria yang berbeda 16 tahun darinya. Pria tersebut
merupakan kepala sekolah di tempat pasien bekerja. Pasien merupakan istri
kedua, sehingga waktu yang diberikan suaminya untuk pasien terbagi. Selain itu
pasien mengaku merasa tertekan karena harus selalu menyembunyikan statusnya
dan mengada-ngada tentang siapa suaminya dihadapan orang-orang agar karir
suaminya tidak terancam. Sampai suatu ketika pasien memberti tahu rekan
kerjanya bahwa ia adalah istri sah dari kepala sekolah. Semenjak itu suami pasien
berubah dan menjadi cuek lalu meninggal kan pasien tanpa sebab yang jelas.
Tahun 2017, lima bulan yang lalu, pasien menikah dengan cleaning service
ditempat ia bekerja, keluarga pasien sempat menentang karena takut pasien hanya
dimanfaatkan tetapi pasien tidak percaya karena pasien hanya butuh sosok
seorang suami yang mengayominya. Pasien mengatakan suaminya adalah laki-laki
yang sangat baik walau kenyataannya tidak sesuai dengan yang pasien katakan.
Menurut kakak pasien, suami pasien adalah orang yang kasar dan hanya
memanfaatkan harta pasien. Suami pasien telah menceraikan pasien ±2 minggu
yang lalu, akan tetapi sampai saat ini pasien belum dapat menerima kenyataan.
D. Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Pasien tidak pernah mendapatkan
pelecehan seksual dan tidak pernah melakukan hubungan seksual di luar
pernikahan. Pasien pernah beberapa kali mempunyai pacar. Tidak ada masalah
pada kehidupan seksual pasien setelah pasien menikah.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pasien dilahirkan
dalam keluarga yang sederhana. Pasien merupakan anak yang dinantikan oleh
11
orang tuanya. Ibu pasien mengalami gangguan afektif bipolar. Ayah pasien
meninggal pada tahun 2014 dan hal itu membuat pasien terpuruk karena pasien
sangat bergantung kepada ayahnya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
seluruh anggota keluarganya, akan tetapi semenjak pernikahan yang kedua (5
bulan yang lalu) hubungan pasien dengan kakak-kakanya kurang baik karena
pasien selalu menganggap kakaknya mencampuri urusan rumah tangganya. Pasien
telah menikah dua kali, dari suami pertama pasien mempunyai seorang anak laki-
laki berusia 12 tahun. Suami pertama pasien meninggalkan pasien tanpa sebab
yang jelas pada tahun 2014, suami kedua pasien ±2 minggu yang lalu juga telah
menceraikan pasien.
Genogram
Genogram Keluarga Pasien Ny. U, 35 Tahun.
Keterangan:
Tinggal
Laki-laki Perempuan Pasien Meninggal
serumah
12
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Pasien seorang wanita usia 35 tahun tampak sesuai dengan usia. Pasien
mengenakan kaos lengan pendek berwarna merah muda, celana panjang berwarna
hitam dan memakai kerudung panjang berwarna abu-abu. Pasien terlihat cukup
bersih dan cukup rapih. Kuku tangan dan kaki bersih terpotong rapih. Pasien
memakai sandal jepit.
B. Pembicaraan
a. Volume : Sedang
b. Intonasi : Jelas
c. Kuantitas : Banyak
d. Laju produksi : Kecepatan bicara sedang
e. Kualitas : Artikulasi jelas
D. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi :
Auditorik : Ada. Pasien mendengar bisikan bahwa jika orang
disekitarnya berniat untuk melukainya
13
Visual : Ada. Pasien mengaku melihat banyak setan
dirumahnya, pasien juga mengaku melihat bayangan suaminya
Taktil : Tidak ada
Somatik : Ada. Pasien merasa dirinya hamil karena ada
sesuatu di perutnya
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
b) Ilusi : Tidak ada
c) Derealisasi : Tidak ada
d) Depersonalisasi : Tidak ada
E. Gangguan Pikiran
1. Proses Pikir
a. Produktivitas : Koheren, dapat memberikan jawaban sesuai
pertanyaan
b. Kontinuitas : Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan
baik
c. Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
Gangguan Isi Pikir :
a) Waham
Waham Bizarre : Tidak ada
Waham Kebesaran : Pasien yakin bahwa dirinya adalah
orang pintar yang dapat melihat
makhluk ghaib
Waham Sistematik : Tidak ada
Waham Nihilistik : Tidak ada
Waham Cemburu : Tidak ada
Waham Kejar : Pasien yakin ada sekelompok orang
yang ingin menjahatinya dan
keluarganya
14
Waham Rujukan : Pasien yakin keluarganya berniat
untuk memisahkan ia dengan suaminya
Waham Erotomania : Pasien mer
Thought of echo : Tidak ada
Thought of withdrawal : Tidak ada
Thought of insertion : Tidak ada
Thought of broadcasting : Tidak ada
Thought control : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Pre Okupasi : Pasien sangat ingin bertemu dengan
suaminya, pasien ingin mempunyai anak dari suami keduanya
Fobia : Tidak ada
Ide mirip waham : Tidak ada
15
-Konsentrasi baik, saat dilakukan Seven Serial Test oleh pemeriksa, pasien
dapat menjawab dengan baik.
-Perhatian baik, pasien dapat mengeja kata D U N I A dan mengejanya
dari belakang
e) Kemampuan Membaca dan Menulis : Baik (Pasien mampu membaca
dan menulis sebuah kalimat)
f) Pikiran abstrak : Baik (Pasien dapat mengatakan persamaan meja dan
kursi)
g) Kemampuan Visuospasial : Baik, pasien dapat menggambar jam
dinding.
h) Kemampuan Informasi dan Intelegensi : Baik (Pasien mengetahui
presiden RI yang sekarang adalah Ir. Joko Widodo)
G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.
H. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial : Baik (Selama dirawat pasien mau berinteraksi
dengan pasien lain).
Uji Daya Nilai : Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi
uang di jalan, pasien akan mengembalikan kepada pemiliknya)
16
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Suhu : 36,50 C
Nadi : 80 x/menit regular
Pernapasan : 20 x/menit
Kepala : Normocephal
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax
Paru : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Jantung : BJ I dan II reguler murni, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus +
Ekstremitas : Hangat, CRT 2 detik
B. Status Neurologi
Gangguan rangsangan meningeal : Tidak ada
Mata
Gerakan : Normal
Bentuk pupil : Isokor
Refleks cahaya : +/+
Motorik
Tonus : dalam batas normal
Kekuatan : dalam batas normal
Koordinasi : dalam batas normal
Refleks : dalam batas normal
17
terkendali satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga teriak-teriak dan
banyak bicara. Pasien mengamuk tidak terkendali karena pasien mengangap
keluarganya dengan sengaja ingin memisahkan dirinya dengan suaminya. Pasien
sempat kabur dari rumah dan tidak minum obat selama beberapa hari.
2. Status Mental
Kesadaran dan KU : Compos mentis, KU baik
Keadaan afektif
: Euthym
Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik (+), Halusinasi Visual
(+), Halusinasi somatik (+)
Gangguan proses pikir : Koheren, dapat memberikan jawaban
sesuai dengan pertanyaan
Gangguan isi pikir
: Waham kebesaran (+), Waham rujukan (+),
Waham Kejar (+), Preokupasi (+)
Kognitif dan penginderaan : Baik
RTA : Terganggu
Tilikan : derajat II
Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
18
V. DAFTAR MASALAH
Problem organobiologik : Ibu pasien mengalami gangguan
afektif bipolar
Problem psikologik dan perilaku : Halusinasi visual, Halusinasi
auditorik, Halusinasi somatik, Waham kejar, Waham kebesaran,
Waham rujukan, Preokupasi (+)
Lingkungan dan faktor sosial :
- Keluarga pasien tidak setuju pasien menikah dengan suami
keduanya yang baru dikenalnya satu bulan, keluarga khawatir suami
pasien hanya ingin memanfaatkannya.
-Konflik dengan suami masalah pekerjaan hingga pasien diceraikan
oleh suaminya
-Pasien mempunyai masalah dengan rekan kerjanya yang kerap
mengganggu suaminya
V. FORMULASI MULTIAKSIAL
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien ini menderita gangguan jiwa. Berdasarkan PPDGJ-III kasus ini
digolongkan ke dalam :
AKSIS I
Pada pasien didapatkan :
Berdasarkan keluhan keluarga pasien didapatkan bahwa pasien marah-
marah, mudah tersinggung, terlihat terlalu bersemangat dan banyak
bicara.
Menarik diri dari lingkungan, tampak sedih, sulit bahkan banyak tidur,
dan kehilangan minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari
Waham Kebesaran : Pasien yakin bahwa dirinya adalah orang pintar
yang dapat melihat makhluk ghaib
19
Waham Kejar : Pasien yakin ada iblis yang selalu mengejarnya
dan merasuki orang sekitarnya
Waham Rujukan : Pasien yakin keluarganya dengan sengaja ingin
memisahkan ia dengan suaminya
Preokupasi : Pasien sangat ingin bertemu dengan suaminya,
pasien ingin mempunyai anak dari suami keduanya
AKSIS III
Tidak ada diagnosis
AKSIS IV
AKSIS V
Current GAF : 60 (gejala sedang (moderate)), disabilitas sedang)
20
Highest level past year GAF : 90 (gejala minimal, berfungsi baik,
cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa)
Risperidon 2x2mg
Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a) Psikoterapi suportif
Pasien harus didekati secara baik dengan penuh empati, membangun
hubungan yang nyaman dengan pasien. Lalu menjelaskan kepada pasien
mengenai penyakit yang dideritanya.
b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit
yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor -faktor penyebab,
pengobatan, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum
obat.
21
ii. Memotivasi pasien untuk mau berobat teratur dan rutin kontrol.
VIII. PROGNOSIS
1. Faktor yang memberikan pengaruh baik :
Onset akut.
Adanya faktor pencetus berupa masalah keluarga dan pekerjaan
Adanya dukungan yang positif dari keluarga.
Fungsi pekerjaan dan seksual serta premorbid baik.
Kesadaran minum obat yang baik.
22
LAMPIRAN I
Manik
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2007 2008 2009
Depresi
23
LAMPIRAN II
Manik
2013 2014
Depresi
24
Timeline Perjalanan Penyakit Ny. U
LAMPIRAN III
Tahun 1998 Tahun 2002 Tahun 2006 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
•Terjadi •Pasien masuk ke •Pasien sedang •Pasien sering •Derealisasi, seperti •Ketika anak pasien
penjarahan di fakultas yang hamil 9 bulan berpergian keluar berada di surga sakit, suami pasien
lingkungan tempat diimpikan •Suami pasien rumah dan tidak •Waham tidak datang
tinggal pasien dan •Terjadi perubahan mengatakan tidak betah dirumah kebesaran,merasa •Hal itu membuat
membuat pasien perilaku, pasien bisa menemani •Pasien rajin bahwa dirinya pasien sedih,
ketakutan untuk menjadi pribadi ketika persalinan membersihkan adalah seorang malas untuk
keluar rumah yang sangat positif karena ada tugas rumah hingga istri presiden makan, dan keluar
•Halusinasi taktil, •Pasien banyak ke luar kota tengah malam •Hal itu rumah
pasien merasa bahkan sampai membuatnya •Waham rujukan,
berdzikir dan •Pasien merasa menjadi wanita merasa suaminya
tubuhnya shalat malam sangat kecewa, tidak tidur
dipegang dan paling bahagia di masuk penjara
tidak mau makan, dunia sehingga tidak
seperti diperkosa terus menangis datang.
•Pasien mandi dan dan tidak tidur
wudhu berkali-kali •Pasien merasa
agar dirinya suci putus asa dan
hampir melakukan
percobaan bunuh
diri
25
LAMPIRAN IV
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 5 bulan yang lalu 1 bulan yang lalu
•Kakak pasien konsul ke •Pasien sedang •Pasien merasa tertekan •Ayah pasien meninggal • Pasien menikah • Terjadi perselisihan
psikiater karena pasien karyawisata ke Jogja terus menyembunyikan dunia dan suami pasien kekekasihnya seorang dengan suami masalah
dirumah marah-marah, bersama teman-teman statunya sebagai istri meninggalkannya cleaning service ekonomi dan pekerjaan
banyak bicara, dan •Halusinasi kedua, konflik dengan tanpa sebab • Pasien terlihat sangat • Suami kabur dari
suka memerintah auditori,pasien suami •Pasien menyalahkan gembira rumah, pasien mengejar
•Halusinasi visual, mendengar bunyi •Pasien sangat sedih diri sendiri, tidak keluar • Pasien menjadi sangat dengan mobil hingga
melihat suaminya alarm semalaman sehingga uring-uringan rumah selama 2 boros, belanja barang kecelakaan
meninggal dunia hingga tidak bisa tidur dan malas keluar minggu, lesu, tidak yang kurang berguna • Waham kejar, yakin
dan mendapat bisikan rumah mau makan dan tidak dan membagikan iblis yang mengejarnya
•Pasien mengumumkan kepada keluarganya merasuki suaminya
berita duka tersebut ke bahwa temannya ingin •Waham kejar, yakin tidur selama 2 hari
membunuhnya • Pasien menyerahkan • Pasien terlihat gelisah,
teman-temannya iblis yang mengejarnya •Waham erotomania,
semua surat-surat mudah tersinggung, dan
hingga teman- •Waham kejar, yakin merasuki suaminya menganggap semua berharganya kepada lebih suka menyendiri
temannya datang ada iblis yang lelaki suaminya dan suami • Halusinasi visual,
•Pada kenyataannya mengejarnya dan tergila-gila dengannya
• Perilaku pasien seperti terlihat berbicara
suami pasien masih merasuki temannya •Pasien berobat ini dinilai oleh keluarga sendiri
hidup •Halusinasi olfaktori, kedokter, mulai minum sebagai perubahan • Pasien tidak tidur dan
mencium bau rokok obat rutin perilaku yang tidak terus menangis
hingga membuatnya biasa • Pasien juga tidak nafsu
pusing makan
•Halusinasi taktil, • Halusinasi auditorik,
phantom libs, merasa bisikan ada yang
dirinya dimutilasi berniat melukainya
• Keluhan memberat,
pasien marah-marah.
Pasien dirawat di RSIJ
selama seminggu
26
LAMPIRAN V
Timeline Perjalanan Penyakit Ny. U
• Pasien diizinkan pulang dari RSJI • Sulit tidur karena gelisah tidak ada • Pasien kabur dari rumah untuk
• Pasien menerima surat cerai dari suami mengejar suaminya
suami, pasien langsung menemui • Pasien masih berangkat kerja • Pasien tidak minum obat
suami dan berhasil ditenangkan meski terasa lelah kurang tidur • Halusinasi somatik, merasa dirinya
oleh keluarga • Komunikasi dengan keluarga baik hamil karena ada sesuatu di
• Keesokan harinya pasien langsung perutnya
berangkat kerja dan melakukan • Pasien berteriak-teriak menuduh
aktivitas seperti biasa keluarganya memaksa suaminya
• Nafsu makan baik dan tidur cukup menandatangani surat cerai
• Perjalanan kerumah sakit, pasien
berteriak menyuruh supir untuk
ngebut dan menabrak mobil dan
motor dijalan
• Waham kebesaran, menganggap
dirinya orang pintar
• Halusinasi visual, mengatakan
banyak melihat setan dirumah
27