You are on page 1of 27

STATUS UJIAN

ILMU KESEHATAN JIWA

PENGUJI
dr. Hj. Prasila Darwin, Sp.KJ

OLEH
Salsabila Rahma
1102013260

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA ISLAM KLENDER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2018
STATUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. U
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Jakarta, 18 April 2018
Usia : 35 tahun
Alamat : Bekasi
Pekerjaan : Guru Bimbingan Konseling (BK)
Agama : Islam
Suku Bangsa : Batak
Pendidikan : S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling
Status Pernikahan : Bercerai
Datang ke RS : 11 Mei 2018

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Autoanamnesis
 12 Mei 2018 Pukul 15.00 WIB di Ruang Perawatan Perempuan RS Jiwa
Islam Klender

Alloanamnesis
 12 Mei 2018 pukul 17.00 WIB via telfon dengan kakak pertama pasien, Ny.
R
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk tidak terkendali sejak 1 hari SMRS

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Islam diantar keluarganya karena
mengamuk tidak terkendali sejak 1 hari SMRS. Ketika mengamuk pasien sampai
berteriak-teriak sehingga keluarga kewalahan untuk menenangkannya. Saat
pemeriksaan, pasien menceritakan banyak hal. Pasien mengatakan bahwa
sekarang dirinya merasa lebih tenang setelah diberi obat. Menurut pasien alasan ia

2
dibawa ke RSJI karena keluarganya dengan sengaja ingin memisahkan pasien
dengan suaminya. Pasien menyangkal jika ia marah sampai berteriak-teriak,
pasien mengatakan itu hanya sandiwara karena ia ingin bertemu dengan suaminya,
bahkan ia mendambakan memiliki anak dari suami keduanya. Pasien juga
mengatakan selama di RSJI ia merasakan kehadiran suaminya, sesekali dalam
bentuk bayangan yang dilihat dan hal itu membuatnya merasa nyaman berada di
RSJI sehingga dapat tidur dengan nyenyak.

Tiga bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien dapat beraktivitas dengan
normal. Akan tetapi, pasien mengaku sempat ada masalah dengan rekan kerjanya
yang kerap mengganggu suaminya, pasien percaya suaminya tidak menaruh hati
kepada rekan kerjanya akan tetapi hal itu sangat menganggu pikiran pasien. Selain
itu, menurut pasien keluarganya terlalu ikut campur dalam masalah rumah
tangganya karena menurutnya keluarganya selalu menyalahkan suaminya,
menurut pasien hal itu disebabkan karena suaminya tak bisa menafkahinya.
Semenjak itu pasien mengaku lebih banyak tidur agar lupa dengan masalahnya,
jika hari libur pasien bisa tidur selama 24 jam. Pasien juga mengaku berat
badannya bertambah karena jadi banyak makan. Pasien tetap berangkat kerja
meskipun kehilangan semangat.

Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, kakak pasien mengatakan terjadi
perselisihan antara pasien dengan suaminya. Saat itu pasien sempat mengatakan
kepada suaminya untuk giat bekerja karena semenjak menikah suami pasien malas
untuk bekerja, selama ini pasien yang memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.
Suami pasien marah dan mengancam akan menceraikan pasien lalu pergi dari
rumah, pasien mengejar suaminya menggunakan mobil hingga terjadi kecelakaan
sampai kaca spion mobil pasien patah. Akan tetapi, pasien menyangkal terjadi
konflik dengan suaminya, ia mengatakan jika suaminya berbuat jahat atau berkata
kasar itu adalah iblis yang selama ini mengejarnya dan merasuki suaminya.
Semenjak kejadian itu, pasien terlihat gelisah, mudah tersinggung, dan lebih suka
menyendiri. Pasien juga tidak tidur selama 3 hari, terkadang terlihat sedang
berbicara sendiri dan menangis semalaman. Pasien juga jadi tidak nafsu makan.
Pasien mengaku banyak mendengar bisikan jika orang disekitarnya berniat untuk

3
melukainya, terutama ketika pasien sedang berada dikamar mandi sehingga pasien
lebih nyaman jika pintu dibuka dan air dinyalakan dengan keras agar bisikannya
hilang. Keluhan pasien dirasa semakin memberat karena pasien marah-marah
sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJI dan dirawat
disana selama 7 hari.

Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien diizinkan pulang dari
RSJI dan diberi surat cerai oleh suaminya melalui keluarga dan keluarga meminta
dokter untuk menyampaikannya karena khawatir pasien akan ‘kambuh’. Pasien
kaget dan langsung menemui suaminya, keluarga memberi pengertian kepada
pasien dan membawanya pulang kerumah. Semenjak itu, pasien mengatakan
keluarganya tidak memperbolehkan dirinya bertemu dengan suaminya lagi.
Keesokan harinya pasien langsung berangkat kerja dan melakukan aktivitas
seperti biasa, nafsu makan baik, dan tidur cukup.

Satu minggu sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan sulit untuk
tidur karena gelisah tidak ada suami yang menemaninya. Pasien masih berangkat
ke sekolah untuk mengajar meskipun terasa lelah karena kurang tidur, komunikasi
dengan keluarga baik.

Tiga hari sebelum masuk rumah sakit, kakak pasien mengatakan


seharusnya hari itu jadwal pasien kontrol ke RSJI akan tetapi pasien kabur dari
rumah untuk bertemu dengan suaminya. Selama pergi dari rumah, pasien tidak
minum obat. Pasien mengatakan jika ia sempat ke RS Ananda, karena merasa
dirinya hamil. Pasien mengatakan seperti ada sesuatu di perutnya dan juga mual-
mual padahal pasien sadar jika ia sedang dalam periode menstruasi dan
menggunakan KB spiral. Keesokan harinya pasien dijemput paksa oleh kakaknya
dirumah mertuanya. Ketika sampai dirumah, pasien berteriak-teriak menuduh
keluarganya memaksa suaminya untuk menandatangani surat cerai tersebut.
Menurut kakak pasien, ketika pasien sedang dirawat di RSJI suami pasien datang
sendiri kepada keluarga dan mengatakan ingin bercerai dari pasien karena sudah
tidak sanggup lagi menerima keadaan pasien lalu menyerahkan pasien sepenuhnya
ke keluarga, keluarga pasien hanya bilang sebaiknya disampaikan dengan surat
agar pasien percaya. Pasien terus mengamuk sehingga keluarga memutuskan

4
untuk langsung membawa pasien ke RSJI. Pada saat perjalanan kerumah sakit,
pasien terlihat terlalu bersemangat dan banyak bicara. Pasien mengaku dirinya
orang pintar yang bisa melihat makhluk ghaib dan mengatakan bahwa rumahnya
adalah lingkaran setan sehingga di dalamnya banyak setan. Pasien juga berteriak-
teriak menyuruh supir untuk menambah kecepatan mobilnya agar menabrak mobil
dan motor dijalan. Sampai di rumah sakit, pasien marah-marah karena tidak mau
dirawat dan berteriak-teriak bahwa pasien hanya ingin bersama suaminya.

Pasien menyangkal mendengar bisikan yang tidak didengar oleh orang


lain, menyangkal adanya isi pikiran yang disisipkan kedalam pikiran pasien,
menyangkal isi pikiran pasien dapat ditarik keluar oleh orang lain atau kekuatan
lain, menyangkal isi pikiran pasien disiarkan, menyangkal isi pikiran pasien
bergema. Keluhan lain seperti nyeri kepala, sesak nafas, berdebar-debar, nyeri
dada, berkeringat dingin, perasaan takut akan kematian yang datang tiba-tiba
disangkal oleh pasien.

Riwayat Gangguan Sebelumnya


a) Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya
Pada tahun 1998, pasien pernah didiagnosis oleh psikiater mengalami
gangguan depresi. Menurut pasien, hal ini disebabkan karena tragedi
kerusuhan tahun 1998 yang terjadi didepan rumahnya sehingga membuat
pasien ketakutan. Pasien merasa ada yang memegang tubuhnya dan
rasanya seperti diperkosa sehingga pasien mandi dan wudhu berkali-kali
agar dirinya suci, pasien juga tidak bisa tidur, dan takut untuk keluar
rumah. Keluarga pasien diberi obat dan setelah merasa sembuh tidak
pernah meminum obat apapun lagi.

Pada awal masuk kuliah sekitar tahun 2002, menurut kakak pasien, pasien
pernah terlihat sangat senang karena masuk ke jurusan yang ia inginkan,
pasien berubah menjadi pribadi yang sangat positif, rajin berdzikir dan
shalat malam.

Pada tahun 2006, saat hamil 9 bulan, pasien mengaku pernah stress karena
suami pasien mengatakan jika mendadak ada tugas di Bali sehingga

5
suaminya khawatir tidak bisa menemaninya ketika persalinan. Pasien
merasa sangat kecewa dan putus asa. Pasien hampir bunuh diri
menggunakan gunting dan langsung dicegah oleh kakak pasien.

Pada tahun 2008, ketika anaknya masih berumur 2 tahun, pasien


mengatakan jika ia senang berpergian keluar rumah karena merasa tidak
betah dirumah. Suaminya sudah mencegahnya untuk tidak pergi akan
tetapi pasien tetap bersikeras keluar rumah.

Pada tahun 2010, pasien mengaku pernah merasa lingkungannya asing dan
merasa berada disurga, pasien mengatakan jika dirinya sangat amat
bahagia pada saat itu. Pasien juga merasa dirinya adalah seorang istri
presiden, sehingga membuatnya menjadi wanita paling beruntung di dunia.
Pasien juga mengatakan jadi suka berbelanja dan barangnya ia bagi-
bagikan pada teman dan keluarganya.

Pada tahun 2011, kakak pasien pernah konsul ke psikiater karena pasien
dirumah marah-marah, banyak bicara, dan suka memerintah. Pasien juga
sering berpergian keluar rumah. Pasien juga mengatakan bahwa ia melihat
suaminya meninggal dunia dan mengumumkannya pada teman-temannya
hingga teman-temannya datang kerumah, padahal suami pasien masih
hidup. Saat itu pasien berstatus istri kedua dari suami pertamanya.
Menurut kakak pasien, suami pasien jarang mengunjunginya. Semenjak itu
pasien rutin kontrol ke RSJI dan rutin meminum obat dari dokter, terdiri
dari 3 jenis obat berukuran kecil-kecil.

Pada tahun 2012, pasien mengatakan ia karyawisata ke jogja bersama


rekan kerjanya. Saat itu liburannya terasa menyenangkan. Akan tetapi
ketika ingin tidur pasien mendengar bunyi alarm sehingga tidak bisa tidur
sampai pagi. Keesokan harinya pasien semalaman mencium bau rokok
yang sangat menempel dihidung sehingga membuat pasien sakit kepala.
Pada pagi harinya, ketika pasien sarapan bersama kedua temannya pasien
menerima SMS dari nomor yang tidak diketahuinya. Lalu pasien
mendengar bisikan jika temannya adalah anggota aliran sesat dan berniat

6
ingin membunuhnya. Pasien yakin itu adalah iblis yang merasuki
temannya karena kedua temannya adalah orang baik. Pasien mengatakan
jika dirinya ketakutan dan menelfon ibunya bahwa pasien ingin pulang
lalu pasien segera ke bandara dan membeli tiket pesawat balik ke Jakarta.
Sesampai di bandara pasien merasa diikuti oleh kedua temannya dan
pasien juga merasa tubuhnya dimutilasi hingga pasien tidak berdaya. Pada
sat itu pasien lupa apakah masih rutin meminum obat atau tidak.

Pada tahun 2013, pasien merasa tertekan terus menyembunyikan statusnya


sebagai istri kedua sehingga pasien memberithau rekan kerjanya. Hal itu
memicu konflik dengan suaminya, tetapi pasien yakin jika itu bukan
suaminya melainkan iblis yang terus mengejarnya dan merasuki orang-
orang sekitarnya karena menurutnya suaminya adalah orang yang sangat
baik. Pasien juga yakin suaminya masuk penjara karena bersalah
menyakiti hatinya. Pasien mengaku sangat sedih sehingga uring-uringan
dan malas keluar rumah.

Pada tahun 2014, tepatnya pada bulan September ayah pasien yang
diketahui sangat dekat dengan pasien meninggal dunia dan pada bulan
November suami pasien meninggalkan pasien tanpa sebab yang jelas.
Menurut pasien hal ini mungkin dikarenakan pasien pada saat itu
mengatakan kepada rekan-rekan kerjanya bahwa sudah menikah dengan
suaminya karena pasien merasa lelah terus menyembunyikan statusnya.
Suaminya yang bekerja sebagai kepala sekolah ditempat pasien bekerja
khawatir jika hal itu mengancam karirnya. Pasien mengatakan karena dua
hal berat tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan membuat pasien
depresi. Pasien menyalahkan diri sendiri, tidak keluar rumah selama 2
minggu, lesu, tidak mau makan dan tidak tidur selama dua hari. Pasien
juga menarik diri dari lingkungan sekitar rumah nya. Kakak pasien
mengatakan pasien menganggap semua lelaki yang dilihatnya adalah
suaminya. Pasien mudah tersinggung dan mengamuk sehingga keluarga
membawanya ke RSJI dan dirawat selama 10 hari disana

7
Lima bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien menikah dengan
kekasihnya yang merupakan seorang cleaning service ditempat dia
bekerja. Keluarga sempat menentang karena lelaki tersebut baru dekat
dengan pasien selama satu bulan dan khawatir jika lelaki tersebut hanya
ingin memanfaatkan pasien. Menurut kakaknya setelah pasien menikah,
pasien terlihat sangat gembira. Pasien juga menjadi sangat boros,
seringkali berbelanja barang-barang yang tidak terlalu berguna untuk
dirinya dan beberapa kali ia berikan kepada ibu dan kakak-kakaknya.
Selain itu, surat-surat beharga pasien juga pasien serahkan semua kepada
suaminya. Perilaku pasien seperti ini dinilai oleh keluarga sebagai
perubahan perilaku yang tidak biasa.

b) Riwayat Medis Umum


Pasien tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya, dan tidak ada riwayat
trauma kepala sebelumnya.

c) Riwayat penggunaan NAPZA


Pasien tidak pernah memiliki riwayat penggunaan NAPZA sebelumnya.

C. Riwayat Pribadi Sebelum Sakit


a) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan seorang anak yang dinantikan kelahirannya. Selama
kehamilan, meskipun ibu pasien mempunyai riwayat gangguan bipolar, ibu pasien
tidak mengalami masalah apapun. Saat dilahirkan usia kandungan cukup bulan,
dilahirkan secara pervaginam di rumah sakit dibantu oleh bidan. Pada saat
dilahirkan fisik pasien normal, tidak ada cedera saat lahir atau kecacatan.

b) Masa Kanak – kanak dini / awal (0 - 3 tahun)


Pasien diasuh oleh ibu dan ayahnya. Pasien mengkonsumsi ASI sampai
usia dua tahun. Nutrisi dan asupan makanan pasien juga baik. Pasien merupakan
anak yang aktif. Menurut keterangan ibu pasien, pasien tumbuh dan berkembang
seperti anak lain sesuai dengan usianya, pasien tidak pernah mengalami kejang,

8
tidak pernah terbentur pada kepala ataupun penyakit lainnya dan perkembangan
pasien sesuai dengan usia tidak ada yang terlambat perkembangannya.

c) Masa Kanak – Kanak Pertengahan ( 3 – 7 tahun )


Pada periode ini, pasien tumbuh dan berkembang seperti anak usianya.
Hubungan pasien dengan keluarga baik. Dengan lingkungan sekitar, pasien mudah
bergaul dan mempunyai banyak teman. Pasien tidak pernah mempunyai masalah
dengan teman-temannya. Pasien tidak pernah dikucilkan selama masa kanak-
kanak. Ibu, ayah, dan kakak-kakak pasien sangat memanjakan pasien karena
pasien adalah seorang anak bungsu.

d) Masa Kanak Akhir dan Pubertas (11-18 tahun)


Pasien melanjutkan pendidikan kesekolah menegah pertama usia 12 tahun.
Pasien menyelesaikan pendidikan SMP selama 3 tahun dan lanjut ke pendidikan
SMA selama 3 tahun. Pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien juga
anak yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Pasien selalu sekolah
didekat rumah karena tidak boleh jauh-jauh oleh orang tuanya. Pasien merupakan
pribadi yang manja terlebih terhadap ayahnya, pasien sangat dekat terhadap
ayahnya, pasien pernah mengatakan kepada ayahnya bahwa jika ayahnya
meninggal dunia lebih baik pasien tiduran di atas rel kereta api dan ikut mati.
Pasien juga sering bergantung kepada saudaranya karena merasa anak paling
kecil.

d) Masa Dewasa
i. Riwayat Pendidikan
 TK (4 tahun – 6 tahun )
Pasien tidak mengenyam pendidikan formal di taman kanak-kanak, pasien
belajar dirumah dengan orang tuanya.
 SD (6 tahun – 12 tahun)
Kemudian pasien melanjutkan sekolah dasar saat pasien berumur 6 tahun.
Selama sekolah di Sekolah Dasar pasien selalu naik kelas. Prestasi pasien di
sekolah sangat baik. Pasien menyelesaikan pendidikan sekolah dasar selama 6
tahun.

9
 SMP (12 tahun – 15 tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama, selama
menjalani Sekolah Menengah Pertama pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien
dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama selama 3 tahun.
 SMA (15 tahun – 18 tahun)
Pasien melanjutkan sekolah ke SMA, pada tahun pertama tepatnya tahun
1998 kambuhan pertama kali muncul, pasien mengalami depresi dan sempat
dirawat setelahnya pasien dapat mengikuti pelajaran yang tertinggal dengan baik.
Selama menjalani Sekolah Menengah Atas pasien tidak pernah tinggal kelas.
Pasien menyelesaikan pendidikan tingkat SMA selama 3 tahun.
 Universitas (18 tahun – 22 tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas di salah satu
univeristas swasta di jakarta. Pasien memilih fakultas yang sesuai dengan
keinginan pasien atas dukungan ayahnya. Pasien dapat menjalani proses belajar
mengajar selama masa studi dengan baik. Masa studi pasien di Universitas selama
4 tahun.
ii. Riwayat Agama
Pasien memiliki latar belakang yang berasal dari keluarga Islam. Pasien
mendapat pendidikan agama yang baik dari keluarga dan sekolahnya. Pasien juga
menjalankan shalat lima waktu dan rajin mengaji.
iii. Riwayat Aktivitas Sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya baik-baik saja, hubungan pasien
dengan tetangga dan lingkungan sekitar juga baik dan tidak pernah ada masalah.
iv. Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terkait masalah dengan hukum dan pasien tidak pernah
terkait dengan masalah kepolisian.
v. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai guru bimbingan konseling (BK) Sekolah Menengah
Pertama di Bekasi. Pasien diangkat sebagai guru tetap setelah 7 tahun mengajar
pada tahun 2012 karena mengalami gangguan bipolar. Pasien sempat mengalami
masalah dengan rekan kerjanya yang kerap mengganggu suaminya dan hal itu

10
mengganggu pikirannya. Kehidupan ekonomi pasien terbilang cukup, pasien
adalah tulang punggung keluarganya, hal ini sempat memicu konflik dengan
suaminya.
vi. Riwayat Pernikahan
Pasien pertama kali menikah pada tahun 2005, saat itu usia pasien 22 tahun.
Pasien menikah dengan seorang pria yang berbeda 16 tahun darinya. Pria tersebut
merupakan kepala sekolah di tempat pasien bekerja. Pasien merupakan istri
kedua, sehingga waktu yang diberikan suaminya untuk pasien terbagi. Selain itu
pasien mengaku merasa tertekan karena harus selalu menyembunyikan statusnya
dan mengada-ngada tentang siapa suaminya dihadapan orang-orang agar karir
suaminya tidak terancam. Sampai suatu ketika pasien memberti tahu rekan
kerjanya bahwa ia adalah istri sah dari kepala sekolah. Semenjak itu suami pasien
berubah dan menjadi cuek lalu meninggal kan pasien tanpa sebab yang jelas.
Tahun 2017, lima bulan yang lalu, pasien menikah dengan cleaning service
ditempat ia bekerja, keluarga pasien sempat menentang karena takut pasien hanya
dimanfaatkan tetapi pasien tidak percaya karena pasien hanya butuh sosok
seorang suami yang mengayominya. Pasien mengatakan suaminya adalah laki-laki
yang sangat baik walau kenyataannya tidak sesuai dengan yang pasien katakan.
Menurut kakak pasien, suami pasien adalah orang yang kasar dan hanya
memanfaatkan harta pasien. Suami pasien telah menceraikan pasien ±2 minggu
yang lalu, akan tetapi sampai saat ini pasien belum dapat menerima kenyataan.

D. Riwayat Psikoseksual
Pasien mengalami pubertas seperti remaja pada umumnya. Pasien
memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Pasien tidak pernah mendapatkan
pelecehan seksual dan tidak pernah melakukan hubungan seksual di luar
pernikahan. Pasien pernah beberapa kali mempunyai pacar. Tidak ada masalah
pada kehidupan seksual pasien setelah pasien menikah.

E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pasien dilahirkan
dalam keluarga yang sederhana. Pasien merupakan anak yang dinantikan oleh

11
orang tuanya. Ibu pasien mengalami gangguan afektif bipolar. Ayah pasien
meninggal pada tahun 2014 dan hal itu membuat pasien terpuruk karena pasien
sangat bergantung kepada ayahnya. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
seluruh anggota keluarganya, akan tetapi semenjak pernikahan yang kedua (5
bulan yang lalu) hubungan pasien dengan kakak-kakanya kurang baik karena
pasien selalu menganggap kakaknya mencampuri urusan rumah tangganya. Pasien
telah menikah dua kali, dari suami pertama pasien mempunyai seorang anak laki-
laki berusia 12 tahun. Suami pertama pasien meninggalkan pasien tanpa sebab
yang jelas pada tahun 2014, suami kedua pasien ±2 minggu yang lalu juga telah
menceraikan pasien.
Genogram
Genogram Keluarga Pasien Ny. U, 35 Tahun.

Keterangan:

Tinggal
Laki-laki Perempuan Pasien Meninggal
serumah

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan hari Sabtu, 12 Mei 2018)

12
A. Deskripsi Umum
a. Penampilan
Pasien seorang wanita usia 35 tahun tampak sesuai dengan usia. Pasien
mengenakan kaos lengan pendek berwarna merah muda, celana panjang berwarna
hitam dan memakai kerudung panjang berwarna abu-abu. Pasien terlihat cukup
bersih dan cukup rapih. Kuku tangan dan kaki bersih terpotong rapih. Pasien
memakai sandal jepit.

b. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Saat dilakukan wawancara, pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa
dan melakukan kontak mata. Pasien dapat fokus bercerita. Pasien terlihat tenang
dan dapat berkomunikasi dengan baik.

c. Sikap Terhadap Pemeriksa


Pasien sangat kooperatif saat diajak bicara. Pasien juga terlihat tertarik
untuk bercerita karena merasa memiliki teman sharing.

B. Pembicaraan
a. Volume : Sedang
b. Intonasi : Jelas
c. Kuantitas : Banyak
d. Laju produksi : Kecepatan bicara sedang
e. Kualitas : Artikulasi jelas

C. Mood & Afek


a. Mood : Euthym
b. Afek : Luas
c. Keserasian : Serasi

D. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi :
 Auditorik : Ada. Pasien mendengar bisikan bahwa jika orang
disekitarnya berniat untuk melukainya

13
 Visual : Ada. Pasien mengaku melihat banyak setan
dirumahnya, pasien juga mengaku melihat bayangan suaminya
 Taktil : Tidak ada
 Somatik : Ada. Pasien merasa dirinya hamil karena ada
sesuatu di perutnya
 Olfaktorik : Tidak ada
 Gustatorik : Tidak ada
b) Ilusi : Tidak ada
c) Derealisasi : Tidak ada
d) Depersonalisasi : Tidak ada

E. Gangguan Pikiran
1. Proses Pikir
a. Produktivitas : Koheren, dapat memberikan jawaban sesuai
pertanyaan
b. Kontinuitas : Pasien dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan
baik
c. Hendaya Bahasa : Tidak ada

2. Isi Pikir
Gangguan Isi Pikir :
a) Waham
 Waham Bizarre : Tidak ada
 Waham Kebesaran : Pasien yakin bahwa dirinya adalah
orang pintar yang dapat melihat
makhluk ghaib
 Waham Sistematik : Tidak ada
 Waham Nihilistik : Tidak ada
 Waham Cemburu : Tidak ada
 Waham Kejar : Pasien yakin ada sekelompok orang
yang ingin menjahatinya dan
keluarganya

14
 Waham Rujukan : Pasien yakin keluarganya berniat
untuk memisahkan ia dengan suaminya
 Waham Erotomania : Pasien mer
 Thought of echo : Tidak ada
 Thought of withdrawal : Tidak ada
 Thought of insertion : Tidak ada
 Thought of broadcasting : Tidak ada
 Thought control : Tidak ada
 Obsesi : Tidak ada
 Pre Okupasi : Pasien sangat ingin bertemu dengan
suaminya, pasien ingin mempunyai anak dari suami keduanya
 Fobia : Tidak ada
 Ide mirip waham : Tidak ada

F. Sensorium dan Kognisi


a) Kesadaran
E4V5M6 Compos Mentis
b) Orientasi
 Waktu : Baik (Pasien tahu hari tanggal, bulan, dan tahun berapa
saat diwawancara)
 Tempat : Baik (Pasien mengetahui bahwa ia sedang berada di
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender)
 Orang : Baik (Pasien mengetahui siapa yang membawa pasien ke
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dan juga mengetahui sedang
diwawancara oleh dokter muda)
c) Daya Ingat
 Segera : Baik (mampu mengingat nama 3 dari 3 benda yang
pemeriksa sebutkan)
 Jangka pendek : Baik (mampu mengingat menu makanan pagi )
 Jangka panjang : Baik (mampu menceritakan masa SMK nya)
d) Konsentrasi dan Perhatian

15
-Konsentrasi baik, saat dilakukan Seven Serial Test oleh pemeriksa, pasien
dapat menjawab dengan baik.
-Perhatian baik, pasien dapat mengeja kata D U N I A dan mengejanya
dari belakang
e) Kemampuan Membaca dan Menulis : Baik (Pasien mampu membaca
dan menulis sebuah kalimat)
f) Pikiran abstrak : Baik (Pasien dapat mengatakan persamaan meja dan
kursi)
g) Kemampuan Visuospasial : Baik, pasien dapat menggambar jam
dinding.
h) Kemampuan Informasi dan Intelegensi : Baik (Pasien mengetahui
presiden RI yang sekarang adalah Ir. Joko Widodo)

G. Pengendalian Impuls
Pasien dapat mengendalikan impuls dengan baik.

H. Daya Nilai
 Daya Nilai Sosial : Baik (Selama dirawat pasien mau berinteraksi
dengan pasien lain).
 Uji Daya Nilai : Baik (apabila pasien menemukan dompet berisi
uang di jalan, pasien akan mengembalikan kepada pemiliknya)

I. Reality Testing of Ability (RTA)


Uji Tes Realita terganggu.
J. Tilikan
Derajat II. Ambivalensi terhadap penyakitnya

K. Taraf Dapat Dipercaya


Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK


A. Status Generalis
 Keadaan umum : Baik

16
 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda Vital
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Suhu : 36,50 C
 Nadi : 80 x/menit regular
 Pernapasan : 20 x/menit
 Kepala : Normocephal
 Leher : Dalam Batas Normal
 Thorax
 Paru : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Jantung : BJ I dan II reguler murni, murmur (-),
gallop (-)
 Abdomen : Supel, bising usus +
 Ekstremitas : Hangat, CRT 2 detik

B. Status Neurologi
 Gangguan rangsangan meningeal : Tidak ada
 Mata
 Gerakan : Normal
 Bentuk pupil : Isokor
 Refleks cahaya : +/+
 Motorik
 Tonus : dalam batas normal
 Kekuatan : dalam batas normal
 Koordinasi : dalam batas normal
 Refleks : dalam batas normal

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


1. Riwayat Psikiatri
Telah dilakukan pemeriksaan Ny. U, Perempuan, 35 tahun, beragama
Islam, suku Jawa, tinggal di Harapan Indah, Bekasi. Pasien diantar keluarganya ke
Rumah Sakit Jiwa Islam Klender dengan keluhan pasien mengamuk tidak

17
terkendali satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga teriak-teriak dan
banyak bicara. Pasien mengamuk tidak terkendali karena pasien mengangap
keluarganya dengan sengaja ingin memisahkan dirinya dengan suaminya. Pasien
sempat kabur dari rumah dan tidak minum obat selama beberapa hari.

Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien perempuan, penampilan sesuai


usia dan tampak cukup bersih. Pasien kooperatif, sopan dan mau menjawab semua
pertanyaan. Pasien berbicara dengan kuantitas banyak bicara, volume sedang,
intonasi jelas, kecepatan bicara sedang dan kualitas jelas. Aktifitas psikomotor
selama wawancara, pasien dapat duduk dengan tenang, respon perilaku baik.
Mood euthym, afek luas, keserasian serasi. Terdapat gangguan persepsi halusinasi
visual, halusinasi auditorik, dan halusinasi somatik. Terdapat proses pikir normal.
Isi pikir ditemukan adanya waham kebesaran, waham kejar, waham rujukan,
preokupasi, orientasi waktu baik, orientasi tempat dan orang baik, daya nilai baik,
perhatian baik, kemampuan menulis dan membaca baik, kemampuan visuospasial
baik, konsentrasi dan perhatian baik, pikiran abstrak baik, daya nilai sosial baik,
RTA terganggu dan tilikan derajat II. Status internus dan neurologis tidak
dijumpai adanya masalah.

2. Status Mental
 Kesadaran dan KU : Compos mentis, KU baik
 Keadaan afektif 
 : Euthym
 Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik (+), Halusinasi Visual
(+), Halusinasi somatik (+)
 Gangguan proses pikir : Koheren, dapat memberikan jawaban
sesuai dengan pertanyaan
 Gangguan isi pikir 
 : Waham kebesaran (+), Waham rujukan (+),
Waham Kejar (+), Preokupasi (+)
 Kognitif dan penginderaan : Baik 

 RTA : Terganggu
 Tilikan : derajat II

 Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

18
V. DAFTAR MASALAH
 Problem organobiologik : Ibu pasien mengalami gangguan
afektif bipolar
 Problem psikologik dan perilaku : Halusinasi visual, Halusinasi
auditorik, Halusinasi somatik, Waham kejar, Waham kebesaran,
Waham rujukan, Preokupasi (+)
 Lingkungan dan faktor sosial :
- Keluarga pasien tidak setuju pasien menikah dengan suami
keduanya yang baru dikenalnya satu bulan, keluarga khawatir suami
pasien hanya ingin memanfaatkannya.
-Konflik dengan suami masalah pekerjaan hingga pasien diceraikan
oleh suaminya
-Pasien mempunyai masalah dengan rekan kerjanya yang kerap
mengganggu suaminya

V. FORMULASI MULTIAKSIAL
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien ini menderita gangguan jiwa. Berdasarkan PPDGJ-III kasus ini
digolongkan ke dalam :

AKSIS I
Pada pasien didapatkan :
 Berdasarkan keluhan keluarga pasien didapatkan bahwa pasien marah-
marah, mudah tersinggung, terlihat terlalu bersemangat dan banyak
bicara.
 Menarik diri dari lingkungan, tampak sedih, sulit bahkan banyak tidur,
dan kehilangan minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari
 Waham Kebesaran : Pasien yakin bahwa dirinya adalah orang pintar
yang dapat melihat makhluk ghaib

19
 Waham Kejar : Pasien yakin ada iblis yang selalu mengejarnya
dan merasuki orang sekitarnya
 Waham Rujukan : Pasien yakin keluarganya dengan sengaja ingin
memisahkan ia dengan suaminya
 Preokupasi : Pasien sangat ingin bertemu dengan suaminya,
pasien ingin mempunyai anak dari suami keduanya

Sehingga pasien ini memenuhi kriteria diagnosis F31.2 Gangguan Afektif


Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik.
AKSIS II
Pasien memiliki ciri kepribadian dependen, yaitu:

a) Pasien merupakan pribadi yang manja dan sering bergantung


kepada orang lain
b) Pasien takut akan ditinggal mati oleh orang yang dekat dengannya

AKSIS III
Tidak ada diagnosis

AKSIS IV

 Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial


-Keluarga pasien tidak setuju pasien menikah dengan suami keduanya
yang baru dikenalnya satu bulan, keluarga khawatir suami pasien hanya
ingin memanfaatkannya.
-Konflik dengan suami masalah pekerjaan, selama ini pasien yang menjadi
tulang punggung keluarga, hingga pasien dicerai oleh suaminya
 Masalah Pekerjaan
Pasien mempunyai masalah dengan rekan kerjanya yang kerap
mengganggu suaminya

AKSIS V
 Current GAF : 60 (gejala sedang (moderate)), disabilitas sedang)

20
 Highest level past year GAF : 90 (gejala minimal, berfungsi baik,
cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa)

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL


AKSIS I : F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik
Dengan Gejala Psikotik
DD : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
F20.0 Skizofrenia Paranoid
AKSIS II : Ciri Kepribadian Dependen
AKSIS III : Tidak ada diagnosis
AKSIS IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial dan
pekerjaan
AKSIS V : GAF Current : 60
GAF 1 tahun terakhir : 90

VII. RENCANA TERAPI


Farmakoterapi
 Natrium Divalproat 1x250mg

 Risperidon 2x2mg

Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a) Psikoterapi suportif
Pasien harus didekati secara baik dengan penuh empati, membangun
hubungan yang nyaman dengan pasien. Lalu menjelaskan kepada pasien
mengenai penyakit yang dideritanya.

b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai penyakit
yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor -faktor penyebab,
pengobatan, dan risiko kekambuhan agar pasien tetap taat meminum
obat.

21
ii. Memotivasi pasien untuk mau berobat teratur dan rutin kontrol.

Terhadap Keluarga Pasien


Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan menerima pasien,
memberikan pengarahan kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk
pemulihan pasien dan tidak menjauhi pasien.

VIII. PROGNOSIS
1. Faktor yang memberikan pengaruh baik :
 Onset akut.
 Adanya faktor pencetus berupa masalah keluarga dan pekerjaan
 Adanya dukungan yang positif dari keluarga.
 Fungsi pekerjaan dan seksual serta premorbid baik.
 Kesadaran minum obat yang baik.

2. Faktor yang memberikan pengaruh buruk :


 Onset terjadi pada usia muda.

Prognosis pasien secara menyeluruh adalah dubia ad bonam. Sehingga


kesimpulan prognosis pada pasien berdasarkan wawancara diatas adalah sebagai
berikut :

Quo ad vitam : Bonam


Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam

22
LAMPIRAN I

Diagram Perjalanan Penyakit Ny. U

Manik

1998 2006 2010

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2007 2008 2009

Depresi

23
LAMPIRAN II

Diagram Perjalanan Penyakit Ny. U

Manik

2013 2014

2011 2012 2015 2016 2017 2018

Depresi

24
Timeline Perjalanan Penyakit Ny. U
LAMPIRAN III

Tahun 1998 Tahun 2002 Tahun 2006 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

•Terjadi •Pasien masuk ke •Pasien sedang •Pasien sering •Derealisasi, seperti •Ketika anak pasien
penjarahan di fakultas yang hamil 9 bulan berpergian keluar berada di surga sakit, suami pasien
lingkungan tempat diimpikan •Suami pasien rumah dan tidak •Waham tidak datang
tinggal pasien dan •Terjadi perubahan mengatakan tidak betah dirumah kebesaran,merasa •Hal itu membuat
membuat pasien perilaku, pasien bisa menemani •Pasien rajin bahwa dirinya pasien sedih,
ketakutan untuk menjadi pribadi ketika persalinan membersihkan adalah seorang malas untuk
keluar rumah yang sangat positif karena ada tugas rumah hingga istri presiden makan, dan keluar
•Halusinasi taktil, •Pasien banyak ke luar kota tengah malam •Hal itu rumah
pasien merasa bahkan sampai membuatnya •Waham rujukan,
berdzikir dan •Pasien merasa menjadi wanita merasa suaminya
tubuhnya shalat malam sangat kecewa, tidak tidur
dipegang dan paling bahagia di masuk penjara
tidak mau makan, dunia sehingga tidak
seperti diperkosa terus menangis datang.
•Pasien mandi dan dan tidak tidur
wudhu berkali-kali •Pasien merasa
agar dirinya suci putus asa dan
hampir melakukan
percobaan bunuh
diri

25
LAMPIRAN IV

Timeline Perjalanan Penyakit Ny. U

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 5 bulan yang lalu 1 bulan yang lalu

•Kakak pasien konsul ke •Pasien sedang •Pasien merasa tertekan •Ayah pasien meninggal • Pasien menikah • Terjadi perselisihan
psikiater karena pasien karyawisata ke Jogja terus menyembunyikan dunia dan suami pasien kekekasihnya seorang dengan suami masalah
dirumah marah-marah, bersama teman-teman statunya sebagai istri meninggalkannya cleaning service ekonomi dan pekerjaan
banyak bicara, dan •Halusinasi kedua, konflik dengan tanpa sebab • Pasien terlihat sangat • Suami kabur dari
suka memerintah auditori,pasien suami •Pasien menyalahkan gembira rumah, pasien mengejar
•Halusinasi visual, mendengar bunyi •Pasien sangat sedih diri sendiri, tidak keluar • Pasien menjadi sangat dengan mobil hingga
melihat suaminya alarm semalaman sehingga uring-uringan rumah selama 2 boros, belanja barang kecelakaan
meninggal dunia hingga tidak bisa tidur dan malas keluar minggu, lesu, tidak yang kurang berguna • Waham kejar, yakin
dan mendapat bisikan rumah mau makan dan tidak dan membagikan iblis yang mengejarnya
•Pasien mengumumkan kepada keluarganya merasuki suaminya
berita duka tersebut ke bahwa temannya ingin •Waham kejar, yakin tidur selama 2 hari
membunuhnya • Pasien menyerahkan • Pasien terlihat gelisah,
teman-temannya iblis yang mengejarnya •Waham erotomania,
semua surat-surat mudah tersinggung, dan
hingga teman- •Waham kejar, yakin merasuki suaminya menganggap semua berharganya kepada lebih suka menyendiri
temannya datang ada iblis yang lelaki suaminya dan suami • Halusinasi visual,
•Pada kenyataannya mengejarnya dan tergila-gila dengannya
• Perilaku pasien seperti terlihat berbicara
suami pasien masih merasuki temannya •Pasien berobat ini dinilai oleh keluarga sendiri
hidup •Halusinasi olfaktori, kedokter, mulai minum sebagai perubahan • Pasien tidak tidur dan
mencium bau rokok obat rutin perilaku yang tidak terus menangis
hingga membuatnya biasa • Pasien juga tidak nafsu
pusing makan
•Halusinasi taktil, • Halusinasi auditorik,
phantom libs, merasa bisikan ada yang
dirinya dimutilasi berniat melukainya
• Keluhan memberat,
pasien marah-marah.
Pasien dirawat di RSIJ
selama seminggu

26
LAMPIRAN V
Timeline Perjalanan Penyakit Ny. U

2 minggu yang lalu 1 minggu yang lalu 3 hari yang lalu

• Pasien diizinkan pulang dari RSJI • Sulit tidur karena gelisah tidak ada • Pasien kabur dari rumah untuk
• Pasien menerima surat cerai dari suami mengejar suaminya
suami, pasien langsung menemui • Pasien masih berangkat kerja • Pasien tidak minum obat
suami dan berhasil ditenangkan meski terasa lelah kurang tidur • Halusinasi somatik, merasa dirinya
oleh keluarga • Komunikasi dengan keluarga baik hamil karena ada sesuatu di
• Keesokan harinya pasien langsung perutnya
berangkat kerja dan melakukan • Pasien berteriak-teriak menuduh
aktivitas seperti biasa keluarganya memaksa suaminya
• Nafsu makan baik dan tidur cukup menandatangani surat cerai
• Perjalanan kerumah sakit, pasien
berteriak menyuruh supir untuk
ngebut dan menabrak mobil dan
motor dijalan
• Waham kebesaran, menganggap
dirinya orang pintar
• Halusinasi visual, mengatakan
banyak melihat setan dirumah

27

You might also like