Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia
dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kedokteran Komunitas
dengan baik dan lancar. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran
yang diberikan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
Identitas Keluarga...............................................................................................10
Genogram Keluarga............................................................................................11
Status Keluarga...................................................................................................12
Diagnosis Holistik..............................................................................................22
Rencana Penatalaksanaan...................................................................................23
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................26
Kesimpulan.........................................................................................................26
Saran...................................................................................................................26
LAMPIRAN.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dokter keluarga adalah cabang kedokteran komunitas yang memberi perhatian khusus
terhadap kesehatan keluarga sebagai sebuah unit. Kedokteran Keluarga merupakan ilmu yang
unit sosial yang memberikan dukungan kepada individu. Masalah kesehatan pasien sering
disebabkan oleh masalah pada keluarga dan masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan
perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi menjadi non infeksi (penyakit degeneratif)
seperti penyakit jantung, hipertensi, ginjal dan stroke yang akhir-akhir ini banyak terjadi di
diderita oleh masyarakat luas. Baik dari social ekonomi tinggi maupun yang rendah. Diabetes
juga merupakan penyakit keturunan sehingga sulit pula membasminya walaupun telah
diketemukan berbagai obat untuk mengontrol kadar gula darah penderita. Selain itu, banyak
komplikasi yang dihasilkan dari suatu keadaan diabetes mellitus, antara lain nefropati
diabetikum, retinopati dan lainnya. Sehingga diabetes masih memiliki angka morbiditas dan
IDENITAS PENDERITA
Nama : Ny. Sridayanti
Usia : 54 tahun
Alamat : Gg. H. Nurleman, RT 09/07, Benda Baru,
Pamulang, Tangerang Selatan
Kedudukan dalam keluarga : Istri
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal kunjungan : 2 Januari 2017
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama:
Merasa lemas sejak 2 minggu terakhir
Riwayat Penyakit Sekarang:
Os mengeluhkan badan terasa lemas sejak 2 minggu. Os mengatakan sering lemas
jika sedang beraktivitas. Os mengira Karena darah rendah akibat konsumsi terus
menerus obat diabetes sehingga sering memakan cemilan. Saat diperiksa gula darah
belakangan ini. Os sering mengalami beberapa keluhan yang lainnya seperti sering
BAK, sering cepat haus, cepat lapar, serta tangan dan kaki sering baal.
Keluhan penurunan kesadaran, mual, muntah disangkal oleh os. Os tidak ada
mengaku jika sedang lemas sedikit cemilan manis Karena mengira akibat gula darah
rendah. Pasien sudah sering berobat dan kontrol ke puskesmas dengan keluhan yang
diabetes. Riwayat hipertensi, asma dan penyakit jantung dalam keluarga disangkal.
Riwayat Sosial-Ekonomi:
Os tinggal bersama suami, 1 orang anaknya, 1 orang menantu, dan 1 orang cucu. Os
adalah ibu rumah tangga, suami os bekerja sebagai wirausaha dan dengan penghasilan
sekitar Rp. 500 ribu – 1 juta/bulan. Sosial ekonomi keluarga ini termasuk keluarga
rumah tangga.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 55 kg
- TANDA VITAL
- STATUS GENERALIS
Mata :
- Konjungtiva anemis (-/-)
- Eksoftalmus (-/-)
Gigi & Mulut : Lidah kotor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
Leher :
Thorax :
PARU:
ICS 6
JANTUNG :
Ekstremitas
- Inferior : Akral hangat (+/+), edema (-/-), ulkus pedis (-/-) nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
- Menganjurkan pasien agar rutin minum obat dan rutin kontrol gula darah.
- Menganjurkan untuk latihan jasmani.
Medikamentosa
Metformin
Indikasi:
dengan atau tanpa kelebihan berat badan dan bila diet tidak berhasil.
- Sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak responsif terhadap terapi
kerja metformin yang tepat tidak jelas, walaupun demikian metformin dapat
Dosis:
Tablet 500 mg :
Prognosis yang diharapkan terjadi pada pasien ini tergantung dari dukungan
keluarga dan keadaan sekitar. Kesembuhan dari penyakit tidak hanya dilihat dari
penyakit sebagai hal yang biologis, tetapi menempatkan manusia juga ke dalam aspek
psikologis dan social. Oleh karena itu, pola kehidupan biologis, psikologis dan social
yang seimbang akan sangat membantu menentukan prognosis yang baik pada pasien
ini.
BAB III
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
IDENTITAS KELUARGA
Tn. D
D
GENOGRAM KELUARGA
Tn. M Ny. Y
Tn. K Tn. E
Ny. S
D
Tn. K Tn. H
A
Ny. A
K T
ANGGOTA KELUARGA
Karyawan
4. Tn. H 24 th Menantu Menikah
Swasta
5. Ny. A 36 th IRT Anak Menikah
Buruh
6. Tn. K 37 th Menantu Menikah
Pabrik
7. Tn. D 40 th Wiraswasta Anak Menikah
8. Ny. S 38 th IRT Menantu Menikah
Belum
8. D 2 th - Cucu
Menikah
9. D 16 th Pelajar Cucu Belum
Menikah
Belum
10. K 11 th Pelajar Cucu
Menikah
Belum
11. T 8 th Pelajar Cucu
Menikah
Belum
12. A 20 th Pelajar Cucu
Menikah
STATUS KELUARGA
No
Ekonomi Keluarga Keterangan
.
1. Luas tanah 16 x 12 meter
2. Luas Bangunan 14 x 10 meter
3. Pembagian ruangan Rumah ialah rumah pribadi pasien
dan 1 dapur
4. Besarnya daya listrik 1200 VA
No
Perilaku Kesehatan Keterangan
.
1. Pelayanan promotif/preventif Puskesmas
2. Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga Puskesmas dan Rumah Sakit
lain
3. Pelayanan pengobatan Puskesmas dan Rumah Sakit
1. Aktivitas fisik
a. Ayah Wirausaha berjualan di warung
b. Ibu (pasien) Mencuci baju, memasak, dan
waktu.
No Lingkungan Keterangan
Hubungan dengan lingkungan
1 Sosial
sekitar baik.
2 Fisik dan Biologik :
Perumahan dan fasilitas Sederhana
Luas tanah 16 x 12 meter
Luas bangunan 14 x 10 meter
Sumber penerangan utama Lampu listrik
Sarana MCK Kamar mandi bergabung dengan
tersebut.
3 Lingkungan Kerja
- Ayah Di luar dan dalam rumah
- Ibu (Pasien) Di dalam rumah
- Anak Di luar dan dalam rumah
- Menantu Di luar dan dalam rumah
besar ?
8 Sikat gigi √
Apakah anggota keluarga Seluruh anggota keluarga
bila hujan.
Bebas sampah
Apakah dirumah tersedia Rumah terlihat
menggenang
Ventilasi
Apakah ada pertukaran udara Ukuran ventilasi lebih
5 √
didalam rumah kurang 1/10 luas lantai
lantai tanah
C. Indikator tambahan
ASI Eksklusif
Apakah ada bayi usia 0-6
Semua anaknya
bulan hanya mendapat ASI
1
mendapatkan asi √
saja sejak lahir sampai 6
eksklusif.
bulan
Konsumsi buah dan sayur
Apakah dalam 1 minggu
Semua anggota keluarga
terakhir anggota keluarga
2
mengkonsumsi sayur dan
√
mengkonsumsi buah dan
buah
sayur?
Jumlah 15 3
Klasifikasi :
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (Merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18pertanyaan (Biru)
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 15 pertanyaan yang berarti
identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam klasifikasi
SEHAT III.
1. Masalah dalam organisasi keluarga: Dalam struktur keluarga kepala keluarga adalah
suami yang saat ini masih bekerja sebagai kader, dimana pendapatannya menurut
pasien tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan istri (pasien) sebagai ibu rumah
tangga. Status ekonomi pasien menengah ke bawah karena sudah tidak memiliki
penghasilan dan hanya bergantung dari kegiatan suaminya sebagai wirausaha warung
yang dimana hasil tidak menentu serta pemberian dari anak. Hal ini terkadang
beberapa kebutuhan keluarga ini tidak bisa terpenuhi secara maksimal. Masalah biaya
keluarga ini menjadi beban pikiran karena biaya hidup yang semakin lama semakin
diabetes. Saat ini pasien menderita penyakit diabetes kemungkinan karena genetik dari
ibu pasien yang juga menderita diabetes dan saat ini telah meninggal. Pola hidup pasien
yang menunjang faktor resiko terjadinya penyakit diabetes. Kebiasaan makan dan
minum sehari-hari pasien banyak mengkonsumsi makanan tinggi glukosa seperti teh
manis, susu manis, kopi manis, cemilan-cemilan manis, dan kue-kue manis karena
dan pemeliharaan kesehatan. Namun usaha dalam merubah pola makan masih
kurang karena pasien masih sering mangkonsumsi makanan tinggi glukosa. Selain itu,
pasien juga tidak pernah berolahraga karena merasa kondisi fisiknya yang sudah tua.
dan pasien terbiasa menggunakan sepeda motor, sepeda, dan berjalan kaki untuk
menuju ke Puskesmas dengan waktu yang singkat dan biaya yang murah. Pasien
datang berobat dengan harapan kadar gula yang dimiliki pasien dapat berkurang
dapat menuju kepada komplikasi yang lebih buruk dan menjadi beban keluarga.
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan hasil pemeriksan gula darah
pasien)
muncul dan tidak bisa hilangkan dengan istirahat dan mengurangi konsumsi gula.
Pasien juga masih sering mengkonsumsi makan-makanan yang tinggi glukosa seperti
teh manis, susu manis serta kue-kue manis (tidak menjaga pola makan sesuai diet
penderita diabetes). Pasien paham dengan diet untuk penderita diabetes karena sudah
pasien saat ini sudah tidak menjalankan diet tersebut dikarekan pasien merasa bahwa
dirinya sudah tidak mengalami keluhan. Pasien juga tidak pernah berolahraga. Saat ini,
pasien sangat memikirkan mengenai biaya hidup keluarga yang semakin meningkat
kesehatan pasien).
Keluarga biasanya mengingatkan pasien untuk berobat, namun tidak ada keluarga
yang mengantar pasien untuk berobat. Selain itu keluarga juga tidak memperhatikan
Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala satu, yaitu dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri.
RENCANA PENATALAKSANAAN
diharapkan
Aspek Menjelaskan Pasien Pada saat Pemahaman Bersedia
berkelanjutan dan
memerlukan
ketekunan
diabetes
Aspek Memberikan obat Pasien Pada saat Pasien mampu Bersedia
dan hingga
menjelaskan mencapai gula
komplikasi
Aspek - Menganjurkan Pasien Pada saat Pasien Bersedia
makanan apa
yang boleh
dimakan sesuai
kebutuhan kalori
pasien.
- Menganjurkan
mengendalikan
pola makan.
- Menganjurkan
untuk latihan
jasmani
Aspek - Menganjurkan Pasien Saat Keluarga Bersedia
menjaga minggu)
kesehatannya dan
selalu
mengingatkan
pasien untuk
kontrol berobat.
- Menganjurkan
keluarga
memberikan
perhatian kepada
pasien untuk
menjaga pola
makannya
Aspek Menyarankan Pasien Saat Kondisi tubuh Bersedia
A. SIMPULAN
Diabetes masih merupakan masalah yang dominan dan masuk dalam 10 besar
faktor yang menyebabkan terjadinya diabetes pada pasien, yaitu: faktor genetik, faktor
B. SARAN
Perlu disusun suatu program yang efektif dan berbasis masyarakat untuk mengelola
penyakit diabetes. Melakukan kerjasama lintas sector dengan bagian gizi maupun promkes
dalam mengelola penyakit diabetes. Seperti konsultasi poli gizi adalah salahsatu yang
terpenting salam edukasi pada pasien dengan diabetes dalam menjaga pola makan baik dari