You are on page 1of 6

TUGAS

MATA KULIAH GEOTEKNIK TAMBANG

Disusun Oleh

ANDI AHMAD FAUZAN NUR

D621 15 022

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2018
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:
a. GCF
b. GCF Support
c. Size Ratio
d. Aplikasi RMI terhadap Tunnel Behaviour
e. Ground Competention
2. Berikan contoh studi kasus

Jawaban:
1. GCF adalah faktor-faktor yang mempengaruhi nilai rock mass index (RMI) pada
massa batuan. Umumnya, diaplikasikan pada massa batuan yang memiliki atau
mengandung banyak kekar (overstressed). Faktor ini meliputi tegangan yang
bekerja, dan faktor dinding dan atap. Secara matematis GCF dituliskan sebagai
berikut:
GC = RMI x SL x C
SL merupakan nilai dari tegangan yang bekerja pada massa batuan. Semakin tinggi
nilai tegangan maka akan menghasilkan nilai kestabilan yang tinggi. Sebliknya,
semakin rendah tegangan, maka akan menghasilkan nilai kestabilan yang rendah
pula. Hal ini berdasarkan pada observasi tunnel tambang bawah tanah.
(Palmstorm, 1996)

Faktor C yaitu nilai pendekatan kestabilan berdasarkan perbandingan wall dan roof
pada tunnel. Menurut milne, 1992 nilai C = 5 – 4 cos β, nilai C = 1 untuk atap
horizontal dan C = 5 untuk dinding vertikal.
2. Support untuk ground condition menggunakan sebuah chart. Chart ini melibatkan
variabel berupa size ratio, weakness zone dan GCF. Chart ini didasarkan pada
material terberai dengan fragmen yang besar atau berupa blok yang harus
dihindari. Berikut adalah chart yang digunakan:

1
3. Size ratio merupakan perbandingan antara dimensi blok dan dimensi lubang
bukaan bawah tanah. hal ini diaksudkan untuk mewakili kondisi geometri pada
lokasi yang sebenarnya. Size ratio dinyatakan sebagai berikut:
Sr = (Dt/Db)(Co/Nj)
Dimana:
Dt = diameter tunnel
Db = diameter blok
Co = Faktor Orientasi
Nj = Jumlah joint set
4. Aplikasi RMI terhadap karakteristik tunnel dikemukakan oleh ayden et. al, 1993.
Penelitiannya dilakukan di 21 tunnel di jepang. Tunnel-tunnel tersebut mengalami
deformasi berupa squeezing dengan nilai tegangan kompresi < 20 MPa. Hubungan
antara peristiwa squeezing terhadap karakteristik tunnel diperlihatkan oleh tabel
berikut:

2
5. Ground Competention atau biasa disebut dengan faktor kompetensi digunakan
untuk mengenal potensi terjadinya squeezing pada tunnel (Nakano 1979). Faktor
kompetensi diekspresikan secara matematis sebagai berikut:
Cg = RMI/σϴ
Di mana:
σϴ = tegangan tangensial di sekitar lubang bukaan
6. Salah satu contoh studi kasus tentang aplikasi dari RMI adalah oleh palmstorm.
Beliau telah melakukan penelitian pada 24 Norwegia dan Danish tunnel. Hasilnya,
pada tunnel tersebut didapatkan nilai tegangan kompresi yang bervariasi (2-200
MPa) dengan derajat jointing dari crushed sampai massif.

3
TUGAS

MATA KULIAH GEOTEKNIK TAMBANG

Disusun Oleh

ANDI AHMAD FAUZAN NUR

D621 15 022

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2018
Diketahui:

Φ = 10o

γ = 165 lb/ft3

c = 45 lb/ft2

ϴ = 8o

γw = 62,4 lb/ft3

h = 12 ft

m = 0,6

Ditanya:

F=?

Penyelesaian:

𝑐 + (𝛾 − 𝑚𝛾𝑤 )ℎ 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝑡𝑎𝑛Φ


𝐹=
𝛾 ℎ 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃

45 + (165 − 0,6 . 62,4)12 𝑐𝑜𝑠 2 (8) tan(10)


𝐹=
165 . 12 . sin(8) . cos(8)

𝐹 = 1,339

Jadi, nilai F adalah sebesar 1,399. Sehingga pada kasus ini, lereng dapat dikatakan stabil.
Karena, nilai F>1.

You might also like