You are on page 1of 2

Anoreksia adalah hilangnya nafsu makan yang dapat disebabkan baik oleh gangguan organik

maupun psikologik. Pada penyakit akut, anoreksia dan penurunan berat badan timbul cepat, tetapi
juga cepat teratasi bila penyakitnya sembuh. Sedangkan pada penyakit kronis, atau keganasan,
anoreksia timbul lebih lambat dan umumnya baru terasa bila penyakit telah lanjut. Berat badan
turun secacra lambat dan kontinyu.

Keganasan primer visera dapat menimbulkan anoreksia, penurunan berat badan dapat timbul
karena sifat katabolik dari proses keganasan, gangguan fungsi organ yang terkena, atau asupan
kalori yang kurang. Jika karsinoma telah mengalami metaplasia, penurunan berta badan akan terjadi
semkain progressif.

Anoreksia dan penurunan berat badan dapat juga terjadi karena proses non bedah, sirosis hepatis
contohnya (terjadi gangguan metabolik, pada diabetes melitus mungkin asupan kalori berkurang dan
pembuangan kalori bertambah melalui air seni, sedangkan tirotoksikosis menyebabkan
hipermetabolisme.

Perubahan pola defekasi dan perdarahan dari rektum

Konstipasi

Disebabkan oleh jenis makanan tertentu, obat, faktor neurogenik, brekurangnya kekuatan
skeletomuskular, dan faktor mekanik yang intrinsik atau ekstrinsik pada saluran cerna, tetapi jarang
oleh faktor psikologis. Konstipasi psikogenik dapat disebabkan oleh kebiasaan yang dimulai sejak
masa kanak-kanak yang akhirnya dapat menyebabkan megalkolon fungsional yang mirip mobus
Hirscprung. Makanan yang kurang berserat atau kebiasaan menggunakan laksans dapat
mengakibatkan obstipasi, sedangkan obat-obatan yang menyebabkan konstipsi adalah kodein,
morfin dan atropin. Penyebab konstipasi neurogenik adalah sklerosis multipel, tumor susunan saraf,
dan trauma med spinalis  ganggu refeks defekasi, atau secara langsung merusak atau menekan
persarafan autonom saluran cerna.

Pengeluaran feses yang tertumpuk di rektum dalam volume besar dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya hemoroid, fisura anus, dan tukak. Konstipasi juga berperan dalam proses terjadinya
divertikulosis kolon dan volvulus sigmoid.

Tinja Berlendir atau Berdarah

Darah dari bagian rekto-anus, termasuk darah vena dari hemoroid, biasanya berwarna merah
mudah seperti darah arteri karena kaya akan zat asam. Darah ini berasal dari anastomosis kapiler
yang banyak dan luas, yang terdapat di sekitar rektum-anus-perineum. Darah yang melekat pada
feses berasal dari bagian sigmoid-rektum-anus seperti pada karsinoma atau hemoroid. Darah yang
keluar setelah defekasi biasanya berasal dari perdarahan hemoroid interna. Darah yang tercampur
dengan feses berasal dari kelainan yang lebih oral, seperti kolitis atau karsinoma.

Darah samar atau occult yang terus menerus keluar dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang
berat (berhub dengan pewarnaan feses?)

Pengeluaran lendir biasanya terjadi akibat rangsangan mukosa kolon oleh inflamasi atau adanya
neoplasma jinak maupun ganas,.
Tenesmus menyebabkan nyeri dan memberi kesan bahwa rektum (atau kandung kemih) belum
kosong. Rasa ingin defekasi biasanya disebabkan oleh massa di dalam rektum atau anus, seperti
karsinoma, polip atau hemorroid trombus.

Hernia Umum

Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang
bersangkutan

Berdasarkan terjadinya, dibedakan menjadi hernia bawaan atau konginetal `

You might also like