You are on page 1of 12

BAB V

PERENCANAAN DAN PROGRAM

5.1. Penggunaan Bangunan atau Fasilitas


Secara umum para pelaku di dalam taman budaya dapat dibagi menjadi 3
(Sarwanto , 2014 : 23)
1. Pengunjung
Pengunjung merupakan salah satu pelaku utama dalam sebuah fasilitas,
baik taman budaya maupun yang lainnya. Setiap taman budaya tentunya di dalam
menyelenggarakan sebuah acara atau event ingin menarik perhatian para
pengunjung agar acara berjalan dengan meriah. Pengunjung dapat dibagi menjadi
dua, yaitu wisatawan lokal baik berasal dari masyarakat umum setempat 15
maupun luar daerah, serta wisatawan mancanegara yang berasal dari luar negeri.

2. Pengelola
Pengelola merupakan suatu kelompok yang bertanggung jawab atas
pengelolaan taman budaya. Pengelola ini dapat berasal dari swasta ataupun
pemerintahan apabila taman budaya ini berada dibawah naungan pemerintah
daerah setempat. Pengelola sendiri bertugas di dalam pemberian ijin terkait
adanya peminjaman tempat untuk sebuah acara.

3. Penyelenggara/pengisi acara
Penyelenggara merupakan pihak yang hendak melakukan sebuah kegiatan
di dalam areal taman budaya. Penyelenggara dapat berasal dari pemerintahan,
misalnya untuk menggelar sebuah pagelaran seni dalam rangkaian acara ulang
tahun kota, pihak swasta, masyarakat umum, maupun seniman yang akan
meminjam tempat untuk menggelar acara seni dan budaya.

Fasilitas utama
1. Ruang Kelas Seminar
Merupakan fasilitas untuk berlangsungnya kegiatan yang berhubungan
dengan pendidikan atau bimbingan terhadap informasi dan sumber yang
dibutuhkan
2. Ruang Kursus
Ruangan ini bertujuan untuk menyediakan sarana dalam melakukan
kegiatan seperti kursus tari, kursus musik dan lain-lain.
3. Perpustakaan
Ruangan ini dikhususkan untuk mengumpulkan data literature yang
bermanfaat bagi pengunjung.
4. IT Room
Dengan kemajuan teknologi maka ruangan IT ini bertujuan untuk
menunjang mencari sumber informasi yang dibutuhkan.
5. Teater
Ruang teater dikhususkan untuk pelaku seni dan kegiatan seni lainnya
melakukan pertunjukan baik dalam teatrikal atau musical.
6. Galeri
Galeri terbagi 2 area yaitu Temporary Gallery; merupakan galeri yang
hanya digunakan dalam jangka waktu sementara. Permanent Gallery; merupakan
galeri yang digunakan tanpa ada batasan. Memamerkan warisan cagar budaya
yang perlu untuk dipertahankan dari masa ke masa.

Fasilitas pendukung
1. Gift Shop
Fasilitas ini dikhususkan untuk pengunjung dapat membeli cinderamata.
2. Penitipan Barang
Fasilitas penitipan barang/loker bertujuan untuk mengantisipasi apabila
terdapat kegiatan yang membutuhkan pengamanan lebih.

5.2. Jenis dan Pengelompokan Kegiatan


Dari penjabaran mengenai kegiatan-kegiatan di dalam taman budaya,
maka didapat beberapa fasilitas untuk mampu menampung berbagai kegiatan di
dalam taman budaya (Sarwanto , 2014 : 27).

1. Ruang pertunjukan
Ruang pertunjukan dapat berupa dalam ruangan maupun terbuka yang
berfungsi sebagai ruang untuk mempertunjukan karya seni 2 dimensi maupun 3
dimensi. Dari jenis kegiatan yang ada, tempat untuk pemenentasan pun terdiri dari
beberapa jenis, antara lain :
a. Gedung Teater
Gedung atau ruang ini digunakan untuk seni pertunjukan dinamis, yang
menuntut adanya berbagai aspek, baik visual, audio, dan lighting. Pada ruang ini
terdapat stage / panggung untuk pementasan, serta tempat duduk untuk para
penonton. Gedung teater dapat berupa tertutup maupun terbuka. Bentuk panggung
dalam sebuah gedung teater atau pertunjukan ada tiga macam, yaitu (Effendi :
2012).
 Panggung arena
Panggung yang dapat dilihat dari semua arah penonton, biasanya berupa
pertunjukan teater yang bersifat tradisional.
 Panggung proscenium
Panggung jenis ini juga biasa disebut sebagai panggung dalam gedung,
penonton dalam panggung proscenium hanya bisa melihat dari arah depan dengan
jarak tertentu. Biasanya berupa seni pertunjukan modern.
 Panggung campuran
Bentuk-bentuk panggung yang merupakan campuran dari panggung arena
dan proscenium. Biasanya terdiri dari bentuk L, U, I, segi enam, segi lima, atau
setengah lingkaran.
b. Galeri
Ruang ini digunakan untuk mempertunjukan atau memamerkan hasil
karya seni yang statis, atau tidak bergerak. Aspek visual sangat berperan penting
dalam ruangan ini. Di dalam galeri pada umumnya merupakan ruangan dengan
etalase yang ditata sedemikian rupa sebagai tempat untuk memajang hasil karya
tersebut. Pengunjung dapat melihat hasil karya yang dipamerkan dengan jelas dan
sangat menarik sehingga penikmat tidak merasa kelelahan.

2. Ruang Pendukung
a. Office/kantor
Kantor merupakan tempat dimana para pengelola taman budaya
melakukan pekerjaannya. Serta melakukan persiapan-persiapan yang perlu untuk
menyelenggarakan acara di taman budaya
b. Ruang ganti
Dalam ruang ini, para pengisi acara melakukan persiapan-persiapan
sebelum pentas, misalnya mempersiapkan kostum, rias, serta hal lain yang
mendukung performance mereka diatas panggung.
c. Ruang latihan
Ruangan ini digunakan untuk latihan-latihan pada hari regular, maupun
untuk glady risk sebelum pentas.
d. Ruang kontrol
Ruang control berfungsi untuk melakukan pengaturan cahaya, suara, dan
kebutuhan lain saat dilangsungkannya sebuah acara di panggung. Ruang control
ini sangat berperan penting dalam kelangsungan sebuah acara.
e. Ruang workshop
Ruang workshop digunakan untuk ajang pertemuan antara para seniman
atau masyarakat untuk bertukar pikiran maupun gagasan dengan hal yang
berhubungan dengan seni atau acara yang akan digelar di taman budaya.
f. Perpustakaan
Dengan adanya perpustakaan dapat memberikan penambahan pengetahuan
tentang seni dan budaya kepada pengunjung, selain dengan pertunjukan seni dan
budaya yang digelar. Di perpustakaan memuat beberapa referensi yang berkaitan
dengan seni dan budaya.
g. Tempat suci
Tempat suci tentunya pasti ada dalam setiap fasilitas umum untuk menjaga
keselamatan aktivitas di taman budaya.
h. Toilet
Toilet merupakan fasilitas yang sudah umum dan sangat penting
keberadaannya di dalam fasilitas publik seperti taman budaya.

3. Ruang bebas
a. Lobby
Lobby merupakan area penyambut dalam sebuah gedung, lobby biasanya
merupakan ruang yang sedikit luas tanpa sekat yang dilengkapi dengan ruang-
ruang pendukung seperti informasi, dan toilet.
b. Cafeteria
Area cafeteria digunakan sebagai tempat untuk beristirahat sambal makan
dan minum, ataupun untuk mengobrol.
c. Taman terbuka
Area taman terbuka dapat digunakan untuk berkumpul-kumpul atara
pengunjung, menikmati suasana yang ada, ataupun berfoto-foto.
d. Area parkir
Area parkir merupakan area pertama yang dijumpai sebelum melakukan
aktivitas di taman budaya, area parkir merupakan tempat meletakan kendaraan
yang dibawa oleh pelaku kegiatan, baik pengunjung, pengelola, maupun
penyelenggara acara.

5.3. Kebutuhan Ruang


Jenis kebutuhan ruang sesuai dengan kelompok kegiatan baik kebutuhan
ruang dalam bangunan dan kebutuhan ruang diluar bangunan pada taman budaya
Topeng Betawi.

5.3.1. Kebutuhan Ruang Dalam Bangunan


a. Ruang Pengelola
Pengelola merupakan suatu kelompok yang bertanggung jawab atas
pengelolaan taman budaya. Pengelola ini dapat berasal dari swasta ataupun
pemerintahan apabila taman budaya ini berada dibawah naungan pemerintah
daerah setempat. Pengelola sendiri bertugas di dalam pemberian ijin terkait
adanya peminjaman tempat untuk sebuah acara.
b. Resepsionis
Ruang yang digunakan sebagai penerima tamu atau pengunjung yang
datang ke taman budaya Topeng Betawi
c. Lobby
Lobby merupakan area penyambut dalam sebuah gedung, lobby biasanya
merupakan ruang yang sedikit luas tanpa sekat yang dilengkapi dengan ruang-
ruang pendukung seperti informasi, dan toilet.
d. Teater
Ruang teater dikhususkan untuk pelaku seni dan kegiatan seni lainnya
melakukan pertunjukan baik dalam teatrikal atau musical.
e. Ruang ganti
Dalam ruang ini, para pengisi acara melakukan persiapan-persiapan
sebelum pentas, misalnya mempersiapkan kostum, rias, serta hal lain yang
mendukung performance mereka diatas panggung.
f. Galeri
Galeri terbagi 2 area yaitu Temporary Gallery; merupakan galeri yang
hanya digunakan dalam jangka waktu sementara. Permanent Gallery; merupakan
galeri yang digunakan tanpa ada batasan. Memamerkan warisan cagar budaya
yang perlu untuk dipertahankan dari masa ke masa.
g. Perpustakaan
Dengan adanya perpustakaan dapat memberikan penambahan pengetahuan
tentang seni dan budaya kepada pengunjung, selain dengan pertunjukan seni dan
budaya yang digelar. Di perpustakaan memuat beberapa referensi yang berkaitan
dengan seni dan budaya.
h. Ruang Servis (Ruang Makan Bagi Pengelola)
Ruangan yang digunakan sebagai tempat makan yang dikhususkan bagi
pengelola taman budaya ketika jam istirahat. Yang dilengkapi dengan dapur dan
juga wastafel.
i. Ruang workshop
Ruang workshop digunakan untuk ajang pertemuan antara para seniman
atau masyarakat untuk bertukar pikiran maupun gagasan dengan hal yang
berhubungan dengan seni atau acara yang akan digelar di taman budaya.

5.3.2. Kebutuhan Ruang di Luar Bangunan


a. Taman terbuka
Area taman terbuka dapat digunakan untuk berkumpul-kumpul atara
pengunjung, menikmati suasana yang ada, ataupun berfoto-foto.
b. Area parkir
Area parkir merupakan area pertama yang dijumpai sebelum melakukan
aktivitas di taman budaya, area parkir merupakan tempat meletakan kendaraan
yang dibawa oleh pelaku kegiatan, baik pengunjung, pengelola, maupun
penyelenggara acara.
c. Ruangan Pertunjukan Terbuka (Teater Outdoor)
Ruangan yang digunakan untuk pertunjukan topeng betawi sebagai tempat
pertunjukan di sore hari atau malam hari dan bisa juga sebagai tempat berlatih
tari pada pagi hari bagi anak-anak dihari sabtu dan minggu.

5.4. Program Ruang (Indoor dan Outdoor) dan Kebutuhan Luas Site

 Indoor
JENIS JUMLAH KAPASITAS UKURAN TOTAL
RUANG RUANG LUAS
Ruang teater 1 100 orang 10x10 100
Ruang ganti 1 10 orang 5x7 35
Resepsionis 1 3 orang 2x3 6
Lobby 1 30 orang 8x8 64
Perpustakaan 1 10 orang 8x5 40
Gallery 1 20 orang 10x5 50
Musholah 1 11 orang 3x4 12
Tempat 1 5 orang 2x3 6
wudhu
Toilet 5 5 orang (3x4)x5 60
ruangan
Ruang 1 20 orang 10x5 50
Pengelola
Ruang alat 1 8 orang 3x4 12
musik

 Outdoor
JENIS JUMLAH KAPASITAS UKURAN TOTAL
RUANG RUANG LUAS
Ruang teater 1 200 orang - 250
Taman - - - 5000
terbuka
Parkiran 12,5 m2/mobil 40 mobil 10x50 500
mobil
Parkiran 2 m2/mobil 200 motor 50x8 400
motor

5.5. Hubungan Ruang


Hubungan berupa diagram bubble yang menunjukan hubungan kelompok
kegiatan secara makro dan hubungan antar ruang dalam satu kelompok kegiatan
secara mikro.

5.5.1. Makro (Hubungan Kelompok Kegiatan)


Hubungan yang menunjukan hubungan secara langsung, tidak
berhubungan secara langsung dan tidak berhubungan. Dalam konteks secara
makro dalam kelompok kegiatan pada site sebagai projek taman budaya mulai
dari pintu keluar masuk, parkiran, masa-masa bangunan dan area luar bangunan
atau ruang terbuka.
Gambar 5.1 Diagram Bubble Hubungan Kelompok Kegiatan (Makro)
Sumber : Penulis, 2019

5.5.2. Mikro (Hubungan Antar Ruang dalam Satu Kelompok Kegiatan)


Hubungan yang menunjukan hubungan secara langsung, berhubungan
sedang dan tidak berhubungan. Dalam konteks secara mikro dalam satu kelompok
kegiatan sebagai proyek taman budaya topeng betawi. Baik pada gedung 1
sebagai gedung teater indoor dan gedung 2 sebagai gedug pengelola dan gallery.

 Hubungan ruang Gedung Teater


Gambar 5.2 Gedung 1Ruang Teater Indoor
Sumber : Penulis, 2019
 Hubungan ruang pengelola
Gambar 5.3 Gedung 2Ruang Pengelola dan Gallery Indoor
Sumber : Penulis, 2019

5.6. Sirkulasi
Diagram sirkulasi yang akan menunjukan pergerakan manusia baik tamu,
pengelola, dan servis. Pola pergerakan kendaraan seperti kendaraan motor dan
juga mobil. Pola pergerakan barang yang datang dari pemakai properti gedung.

5.6.1. Manusia (Tamu, Pengelola, Servis)


 Sirkulasi Tamu / Pengunjung
 Sirkulasi Pengelola

 Sirkulasi Servis

5.6.2. Barang
5.6.3. Kendaraan (Tamu, Pengelola, Servis)

You might also like