You are on page 1of 11

VARIABILITAS

MAKALAH

disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Evolusi


yang dibimbing Oleh Dr. H. Abdul Gofur, M. Si

Oleh :
Kelompok 3
Offering A/ S1 Pendidikan Biologi
1. Hikmah Buroidah 160341606031
2. Racy Rizky Abdillah 160341606056
3. Rosita Andria Dewi 160341606004

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Februari 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Variabilitas”.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. H. Abdul Gofur, M. Si, sebagai dosen pengampu mata kuliah Evolusi.
2. Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam laporan ini.

Malang, Februari 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1.3 Tujuan ........................................................................................................

BAB II ISI

2.1 Pengertian Variabilitas ...............................................................................

2.2 Variasi Genetik Antar Populasi dan Dalam Populasi ................................

2.3 Faktor Penyebab Variasi Genetik ..............................................................

2.4 Faktor yang Mempertahankan Variasi Genetik .........................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................

3.2 Saran ..........................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi memiliki pengertian perubahan dari waktu ke waktu pada satu atau lebih sifat
yang diwariskan pada suatu populasi organisme. Evolusi hanya terjadi pada sifat yang
diwariskan pada suatu populasi belum banyak dipahami oleh mahasiswa atau masyarakat
luas. Perubahan yang terjadi pada salah satu sifat yang tidak diwariskan dalam suatu populasi
tidak akan menyebabkan terjadinya evolusi. Walaupun perubahan tersebut diakibatkan oleh
alam ataupun rekayasa manusia. Umumnya ketika masyarakat memahami evolusi dalam arti
sempit sebatas teori yang dicetuskan oleh Darwin dan Lamarck tentang seleksi alam,
adaptasi, asal usul kehidupan. Padahal bila dipelajari lebi lanjut, evolusi mempelajari hal-hal
yang lebih luas dan tidak hanya tentang makhluk hidup dan asal usulnya namun juga evolusi
bidang-bidang lain (Sidiq, 2016).

Evolusi memaparkan bagaimana manusia mengalami perubahan dalam cara melihat


sesuatu fenomena. Ada perubahan yang sangat mendasar, akibat dari sifat manusia yang
demikian berubah, dari menerima kenyataan tanpa bertanya menjadi seorang pemikir. Ini
sebenarnya adalah proses evolusi manusia yang sangat drastis di dunia. Manusia dengan
tingkat intelegensia sedikit di atas kera kini menjadi demikian pandai. Tekanan seleksi alam
yang sebelumnya ditujukan pada kekuatan fisik sudah berubah sama sekali menjadi kekuatan
daya pikir atau kecerdasan. Perubahan evolusi adalah perubahan komposisi genetik suatu
populasi pada satuan waktu tertentu. Alam mengarahkan evolusi dari populasi suatu
organisme. Alam mengarahkan evolusi dari populasi suatu organisme. Seleksi alam hanya
akan mengubah komposisi genetik suatu populasi apabila kondisi lingkungan cocok dengan
alel yang tersedia. Semua organisme yang hidup sekarang mempunyai sejarah dan hubungan
dengan organisme yang hidup pada masa lalu (Wilson, 2012).

Keanekaragaman merupakan faktor utama dari evolusi. Meskipun prosesnya


diketahui pada masa dikemukan oleh Lamarck dan Darwin, tanpa ada variasi
(kenanekaragaman), evolusi tiadak akan terjadi , dialam ada faktor yang bekerja untuk
memepertahankan keutuhan suatu jenis. Bila ada secara sendiri maka kedua faktor tersebut
seakan-akan bertentangan dengan kedua faktor tersebut bekerja secara harmonis. Tanpa ada
keanekaragaman, evolusi tidak akan terjadi. Untuk melihat bagaimana keanekaragaman, kita
harus mulai dari suatu struktur yang paling kecil. Alam mengadakan seleksi terhadap setiap
struktur morfologi, anatomis, maupun fisisologi setiap organsime. Dalam populasi terdiri dari
sejumlah individu tetapi tidak ada dua individu yang serupa. Perbedaan ini akan tampak
dengan nyata atau tidak nyata. Jika terjadi suatu seleksi untuk menentukan beberapa varian
dan seleksi menguntungkan untuk varian lain yang lain di dalam populasi, maka komposisi
itu dapat berubah dengan berjalannya waktu sebab sifat populasi itu ditentukan oleh individu
yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, penyusun menyusun makalah yang berjudul
“Variabilitas”, penyusun dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai varibilitas
dalam evolusi dan fakor-fakor yang mempengaruhi variabilitas.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dari variabilitas?


2. Bagaimana variasi genetik antar populasi dan di dalam populasi?
3. Bagaimana faktor penyebab variasi genetik?
4. Apakah faktor yang mempertahankan variasi?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui pengertian dari variabilitas.


2. Untuk mengetahui variasi genetik antar populasi dan di dalam populasi.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab variasi genetik.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempertahankan variasi.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Variabilitas

2.2 Variasi Genetik Antar Populasi dan Dalam Populasi

2.3 Faktor Penyebab Variasi Genetik

2.4 Faktor yang Mempertahankan Variabilitas

Variasi tidak dapat dilepaskan dari evolusi sebagai sebuah proses panjang yang
membentuknya. Dengan membahas variasi dan proses panjang pembentukannya, kajian
mengenai evolusiakan tampak komplek sitasnya. Kecenderungan seleksi alam untuk
mengurangi variasi dihalangi oleh beberapa mekanisme yang mempertahankan variasi, antara
lain:

1. Diploidi

Sifat diploidi pada hampir sebagian besar organisme mekanisme menembunikan


banak variasi genetik dari seleksi dalam pembentukan alel resesif pada individu heterozigot.
Alel resesif yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan penangannya yang dominan,
atau bahkan membahayakan pada lingkungan saat ini, dapat bertahan dalam suatu populasi
melalui perbanakkanya oleh individu heterozigot (Campbell, 2003).

2. Polimorfisme Seimbang

Seleksi itu sendiri bisa mempertahankan variasi pada beberapa lokus gen.
Kemampuan seleksi alam ini, untuk mempertahankan keanekaragaman dalam suatu populasi,
disebut sebagai polimorfisme seimbang (balanced polmorphism). Salah satu dari mekanisme
untuk mempertahankan variasi ini adalah keuntungan heterozigot (heterozgote advantage).
Jika individu yang heterozigot pada lokus tertenu memiliki daya tahan hidup dan
keberhasilan reproduksi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis homozigot apapun,
maka dua atau lebih alel akan tetap dipertahankan pada lokus itu melalui seleksi alam
(Campbell, 2003).

3. Variasi Netral

Beberapa lokus genetik yang diamati dalam populasi barangkali tidak banak
berpengaruh pada keberhasilan reproduksi. Keanekaragaman sidik jari manusia merupakan
salah satu contoh apa yang disebut dengan variasi neral (neral variatian), yang tampaknya
tidak memberikan keuntungan selektif bagi beberapa individu di atas individuyang lain.
Sebagian besar variasi protein yang dapat dideteksi melalui elektroforesis dapat mewakili
“sidik jari” kimia yang bersifat netral dalam kualitas adaptasinya. Frekuensi relatif variasi
netral tidak akan dipengaruhi oleh seleksi alam, beberapa alel netral akan meningkatkan
dalam suatu kumpulan gen, dan yang lain akan menurun melalui pengaruh acak hanyutan
genetik (Campbell, 2003 ).

Variasi yang terlihat netral sesungguhnya mempengaruhi daya tahan hidup, dan
keberhasilan reproduksi dalam cara-cara yang sanga sulit untuk diukur. Meruakan suatu hal
yang mungkin untuk menunjukkan bahwa suatu alel tertentu bersifat merugikan, namun tidak
mungkin untuk membuktikan bahwa suatu alel tidak memberikan keuntungan sama sekali
bagi organisme. Selain itu, suatu variasi bisa bersifat netral dalam satu lingkungan namun
tidak netral pada lingkungan lain (Campbell, 2003). Hanyutan genetika atau ingsut genetik
yaitu perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke generasi kemudian yang terjadi karena
alel pada suatu keturunan yaitu sampel acak (random sample) dari orang tuanya; selain itu ia
juga terjadi karena peranan probabilitas dalam penentuan apakah suatu individu akan
bertahan hidup dan bereproduksi atau tidak. Dalam istilah matematika, alel berpotensi
mengalami rasa galat percontohan (sampling error). Karenanya, ketika gaya dorong selektif
tidak ada ataupun secara relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel cenderung "menghanyut" ke
atas atau ke bawah secara acak (langkah acak). Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada
akhirnya dijadikan tetap, patut karena menghilang dari populasi, ataupun menggantikan
semuanya alel lainnya. Hanyutan genetika oleh karenanya mampu mengeliminasi beberapa
alel dari sebuah populasi hanya karena kebetulan saja. Bahkan pada ketidadaan gaya selektif,
hanyutan genetika mampu mengakibatkan dua populasi yang terpisah dengan stuktur genetik
yang sama menghanyut dijadikan dua populasi divergen dengan set alel yang berlainan.

Waktu untuk sebuah alel dijadikan tetap oleh hanyutan genetika bergantung pada
ukuran populasi, dengan fiksasi terjadi lebih cepat dalam populasi yang lebih kecil.
Pengukuran populasi yang tepat yaitu ukuran populasi efektif, yakni didefinisikan sbg
bilangan teoretis yang mewakili jumlah individu berkembangbiak yang akan menunjukkan
derajat perkembangbiakan terpantau yang sama. Walaupun seleksi alam bertanggung jawab
terhadap adaptasi, kebutuhan relatif seleksi alam dan hanyutan genetika dalam mendorong
perubahan evolusioner secara umum yaitu bagian riset pada biologi evolusioner. Investigasi
ini disarankan oleh teori evolusi molekuler netral, yang mengajukan bahwa kebanyakan
perubahan evolusioner yaitu dampak dari fiksasi mutasi netral yang tidak mempunyai efek
seketika pada kebugaran suatu organisme. Sehingga, pada model ini, kebanyakan perubahan
genetika pada sebuat populasi yaitu dampak dari tekanan mutasi konstan dan hanyutan
genetika (Campbell, 2003).

4. Rekombinasi
Diartikan sebagai peristiwa pembentukan suatu asosiasi baru dari molekul-molekul
DNA atau Kromosom. Sumber lain menyatakan bahwa rekombinasi adalah proses yang
berakibat terbentuknya kombinasi-kombinasi gen yang baru pada kromosom. Antara
rekombinasi dan mutasi sebernya tidak ada hubungan, terkecuali bahwa keduaa peristiwa itu
sama-ssama menimbulkan perubahan genetic dan beberpa oeristiwa peristiwa itu sam-sama
menimbulkan perubahan matei genetik fenotip yang lazimnya merupakan dampak mutasi.
Pindah silang bersama dengan kombinasi secara bebeas merupakan mekanisme-mekanisme
yang menghasilkan kombinasi-kombinasi gen yang baru. Pada kenyataannya rrekombinasi
memeang merupakan suatu mekanisme sumber variasi genetik. Evolusi mekanisme-
mekanisme yang mendorong perubahan genetic antar indivisu benar-benar nyata dalam
biologi seluruh organism,melai dari prokariot hinggan eukariot tinggi. Rekombinasi juga
mungkin sel untuk memperbaiki urutan-urutan nukleotida yang hilang dengan cara mengganti
baguan yang rusak dengan sepenggal DNA yang berasal dari kromosom homolog (Sutarno,
2013).

5. Mutasi
Variasi genetika berasal dari mutasi acak yang terjadi pada genom organisme. Mutasi
merupakan perubahan pada urutan DNA sel genom dan diakibatkan oleh radiasi, virus,
transposon, bahan kimia mutagenik, serta kesalahan selama proses meiosis ataupun replikasi
DNA. Mutagen-mutagen ini menghasilkan beberapa jenis perubahan pada urutan DNA. Hal
ini dapat mengakibatkan perubahan produk gen, mencegah gen berfungsi, atupun tidak
menghasilkan efek sama sekali. Mutasi dapat melibatkan duplikasi fragmen DNA yang besar,
yang merupakan sumber utama bahan baku untuk gen baru yang berevolusi, dengan puluhan
sampai ratusan gen terduplikasi pada genom hewan setiap satu juta tahun. Mutasi
dimanfaatkan untuk menghasilkan variasi genetik sehingga diperoleh organisme yang unggul.
Namun demikian, mutasi juga dapat menimbulkan kerugian, diantaranya kerusakan pada
informasi genetik. Kerusakan tersebut dapat diwariskan dari generasi satu ke generasi
berikutnya (Sidiq, 2016).
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR RUJUKAN
Campbell. 2003. Biologi. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Wilson. 2015. Teori Evolusi. Oxford, Oxford University Press.
Sidiq, Yasir. 2016. Evolusi Dalam Kehidupan Sehari-hari: Sudut Pandang Mahasiswa
Terhadap Evolusi. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta. Proceeding Biology
Education Conference ISSN: 2528-5742, Volume 13 Nomor 1 ahun 2016 halaman 583-
586.
Suarno. 2013. Identifikasi Rekombinasi pada Fragmen ND-5 DNA Mitokondria Sapi
Benggala dan Madura dengan Teknik PCR-RFLP. Surakarta: Universitas Negeri
Surakarta. Jurnal Biodiversitas Biologi Volume 4 Nomor 1 ahun 2013 halaman 167-
188 ISSN 1412-0335.

You might also like