You are on page 1of 2

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Selain setan, musuh utama manusia dalam menjalankan ibadah justru berada dalam dirinya
sendiri. Ketika ia lalai dan tidak menyadarinya, maka akan rentan jatuh dalam kebinasaan.
Selain kebodohan dan kelalaian, salah satu faktor penyimpangan yang muncul dari dalam diri
manusia adalah syahwat. Yaitu kecenderungan hati dan kecondongannya untuk melakukan
apa yang diinginkan.

Bani Isra’il adalah contoh bangsa yang terkenal dengan penyimpangannya. Salah satu
penyebabnya adalah karena dorongan syahwat mereka. Mulai dari pelanggaran-pelanggaran
kecil, hingga akhirnya membunuh para nabi. Dalam Al-Quran Allah Ta’ala berfirman:

ِ ‫َٰذَ ِل َك ِبأَنَّ ُه ْم َكانُوا يَ ْكفُ ُرونَ ِبآيَا‬


ۚ ‫ت اللَّـ ِه َويَ ْقتُلُونَ ْاْلَن ِبيَا َء بِغَي ِْر َح ٍّق‬
َ ‫َٰذَ ِل َك ِب َما َع‬
َ‫صوا َّو َكانُوا يَ ْعتَدُون‬
“Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi
tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui
batas,” (QS. Ali Imran: 112)

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Penyimpangan itu seringkali muncul karena adanya dorongan syahwat yang ada dalam diri
manusia. Ketika syahwat tersebut tidak lagi terkontrol, maka ia akan terus melampiaskan
hawa nafsunya dan memuaskan gejolak syahwatnya. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
menuturkan, “Sesungguhnya sumber segala kejahatan adalah syubhat dan syahwat. Syubhat
tidak dapat diredam kecuali dengan yakin. Dan syahwat tidak dapat ditolak kecuali dengan
sabar. Dengan perantaraan sabar dan yakin, engkau dapat mencapai tingkatan imam fid din
(pemimpin dalam urusan din).” Kemudian beliau membaca ayat

َ ‫َو َجعَ ْلنَا ِم ْن ُه ْم أ َ ِئ َّمةً يَ ْهد‬


َ ‫ُون ِبأ َ ْم ِرنَا لَ َّما‬
‫صبَ ُروا َو َكانُوا ِبآيَا ِتنَا‬
َ ُ‫يُو ِقن‬
‫ون‬
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”. (QS. As
Sajdah : 24)

Syaikh Abdullah Azzam dalam tarbiyah jihadiyah-nya mengungkapkan bahwa syahwat paling
besar ada tiga. Ketiga syahwat inilah yang paling besar menimbulkan kerusakan pada diri
manusia, yaitu:

1. Syahwat terhadap kekuasaan


2. Syahwat terhadap wanita
3. Syahwat terhadap harta

Jamaah Jumat Rahimakumullah


1. Syahwat Terhadap Kekuasaan.
Bahaya paling besar yang mengancam diri manusia datang dari syahwatnya. Syahwat ingin
berkuasa, sombong di muka bumi, takabur dan senang menjadi terkenal. Betapa banyak
orang yang dihinakan dan dibinasakan Allah karena kesombongannya. Rasulullah saw
bersabda:

‫علَى ْال َما ِل‬


َ ‫ص ْال َم ْر ِء‬ َ ‫ان أ ُ ْر ِس ََل ِف ْي‬
َ ‫غنَم ِبأ َ ْف‬
ِ ‫سدَ لَ َها ِم ْن ِح ْر‬ ِ َ‫ان َجا ِئع‬ ِ َ‫م ََا ِذئْب‬
‫ف ِل ِد ْينِ ِه‬ِ ‫ش َر‬ َّ ‫َوال‬
“Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak
dibandingkan dengan sifat tamak manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat
merusak agamanya.” (HR. At-Tirmidzi)

Jamaah Jumat Rahimakumullah


2. Syahwat Terhadap Wanita
Masih ingatkah kita akan kisah ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim? Seorang lelaki gagah sekaligus
tabi’in penghafal Al-Quran yang akhirnya meninggal dalam keadaan su’ul khotimah. Karena
mabuk asmara dengan seorang wanita romawi, akhirnya ‘Abdah murtad dan meninggal bukan
sebagai muslim. Sungguh sangat disayangkan memang. Namun, hal ini seharusnya menjadi
pelajaran bagi kita betapa besarnya fitnah wanita itu. Pantaslah jika Rasulullah bersabda:

‫اء‬
ِ ‫س‬ ٍّ ِ ‫علَى‬
َ ٍّ‫الر َجا ِل ِمنَ ال ِن‬ َ َ‫م ََا ت َ َر ْكتُ بَ ْعدِي ِفتْنَةً أ‬
َ ‫ض َّر‬
“Tidak pernah kutinggalkan setelahku fitnah yang lebih dahsyat bahayanya bagi kaum pria
daripada fitnah wanita.” (Muttafaqun Alaih)

Untuk mencegah diri dari syahwat ini, hendaknya kita menutup semua pintu yang mengarah
ke sana. Pandangan mata adalah salah satu sumber syahwat wanita. Dari pandangan mata
hingga menimbulkan syahwat kemudian timbul keinginan yang lebih dan lebih.

Jamaah Jumat Rahimakumullah


3. Syahwat Terhadap Harta
Salah satu nikmat dari Allah yang terkadang melenakan adalah nikmat harta dan kekayaan.
Banyak orang yang lalai dalam hidupnya hingga mengorientasikan dirinya hanya untuk
mencari harta. Naudzubillah. Memang dengan harta kita dapat melaksanakan kebaikan.
Namun, jika nafsu mencari harta terlalu berlebihan hingga melupakan tujuan hidup yang
sebenarnya itu adalah kesalahan.
Banyak contoh dari para shahabat bagaimana menyikapi harta benda yang mereka punyai.
Mereka hanya menggunakan harta sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kepada Allah
semata, tidak lebih. Jadi, betapa mudahnya mereka mengeluarkan hartanya untuk fi sabilillah,
karena mereka yakin harta itu hanyalah titipan dan akan kembali kepada Sang Pemiliknya.

Harta selain sebagai nikmat juga terkadang datang sebagai ujian. Seseorang diuji dengan
banyaknya harta, apakah harta itu akan disyukuri dengan cara dibelanjakan di jalan Allah
ataukah ditimbun hanya untuk kesenangan semata?
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Akhir kata, marilah kita terus bermuhasabah dan memohon kepada Allah SWT agar
senantiasa membersihkan jiwa kita dari berbagai macam penyimpangan.
َ ‫ أَ ْن‬،‫ت َخي ُْر َم ْن زَ َّكاهَا‬
‫ت َو ِليُّ َها َو َم ْو ََلهَا‬ َ ‫ َوزَ ِ ٍّك َها أ َ ْن‬،‫ت نَ ْفسِي ت َ ْق َواهَا‬
ِ ‫ا ََللَّ ُه َّم آ‬
“Ya, Allah anugerahkan ketakwaan pada jiwaku, sucikanlah jiwaku sesungguhnya, Engkau
adalah sebaik-baik Dzat yang mensucikannya, Engkau adalah pelindung dan pemilik jiwaku.”

You might also like