Professional Documents
Culture Documents
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
representative (Margono,2004).
Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik antara lain :
sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara
kekurangannya yaitu tidak ada jaminan bahwa sampel yang terpili benar-benar
sampel dalam 100 orang maka jumlah kelompok intervalnya 100/10 = 10.
cluster random sampling antara lain untuk meneliti suatu hal pada bagian-
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya, kecamatan > gugus > desa > RT/RW.
2. Cara penentuan sampel yang diketahui populasi dan tidak diketahui populasinya
menrut para ahli.
Rumus Sampel Penelitian Cross-sectional
Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan proporsi binomunal
(binomunal proportions). Jika besar populasi (N) diketahui, maka dicari dengan
menggunakan rumus berikut:
Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan pengambilan sampel
secara acak).Namun apabila besar populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka
besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rumus Lemeshow Besar Sampel Penelitian
1. Keterangan :
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
z = derajat kepercayaan
p = proporsi anak yang diberi ASI secara eksklusif
q = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif
d = limit dari error atau presisi absolut
Jika ditetapkan =0,05 atau Z1- /2 = 1,96 atau Z2
1- /2 = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4, maka rumus untuk besar N yang diketahui kadang-
kadang diubah menjadi:
n=N1+Ne2
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam penelitian
tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
Contoh penentuan ukuran sampel dengan rumus slovin
Misalkan satu populasi berukuran Rp1.000 elemen/anggota, akan dilakukan survei dengan
mengambil beberapa sampel menggunakan rumus slovin. Mata perhitungan sederhana
dalam menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut;
Diketahui;
N= 1,000 orang
Maka;
n=1.0001+1000×0.052=285.714≈286
n ≈ 286
Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan
mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan
sebaliknya.
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian “Research Methods
for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel penelitian haruslah
sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl didasarkan pada semakin
besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan bentuk dan karakter populasi
serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian, ukuran pasti sampel yang akan
diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang sedang digarap.
1. Apabila penelitian yang sedang dikerjakan merupakan penelitian deskriptif, maka ukuran
sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% dari total elemen populasi.
2. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat korelasi atau
berhubungan, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 30 subjek (
unit sampel).
3. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat perbandingan, maka
ukuran sampel penelitian yang direkomendasikan adalah sebesar 30 subjek.
4. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan eksperimental berkelompok, maka
ukuran sampel yang direkomendasikan adalah sebesar 15 sampel perkelompok.
Dalam tulisan Wiratna Sujarweni (2008) tentang “Belajar mudah SPSS untuk skripsi, tesis,
desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yang syaratkan. Sujarweni
berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah
keseluruhan anggota populasi itu sendiri.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir tidak
mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk itu
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah sampel, dan
perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka penelitiannya
dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh menggunakan
rumus slovin.
N=LF²+u+1
Dimana :
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
e. Ukuran Sampel Penelitian berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac dan Michael)
Menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan tabel Isaac dan Michael sedikit lebih
mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel
ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
n=z2(p)(q)e2
dimana:
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu. p = proporsi
kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5, 0.2,
dst.
e = margin error
Contoh :
Sebagai contoh, katakan kita ingin mengevaluasi program penyuluhan yang mengajak petani
untuk menggunakan metode baru. Anggaplah populasinya besar tetapi kita tidak tahu
persentase dari penerimaan metode baru tersebut. Oleh karena itu, kita berasumsi tingkat
penerimaannya 50:50 atau p = 0,5. Selanjutnya kita pilih α = 0,05 dan keakuratan 5% .
Jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut:
n=z2pqe2=(1,96)2(0,5)(0,5)(0,05)2=385 petani.
n=z2s2e2
dimana,
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e = margin error
Formula Limeshow ini memang mirip dengan formula penentuan sampel kategori Cochran.
n=z2P(1−P)d2
dimana
n = jumlah sampel yang dicari
p = fokus kasus
d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam
penelitian-penelitian.