Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan
sampai memerlukan rawat inap.
Sebagai bagian dari rumah sakit, instalasi rawat jalan F.L.Tobing
Sibolga berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha
memenuhi segala aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan
yang prima maka instalasi rawat jalan sampai tahun ini menambah
pelayanan di antaranya klinik kesehatan jiwa, klinik kulit dan kelamin, serta
tidak menutup kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah.
2
c. Ruang lingkup pelayanan one day care :
Memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan perawatan
observasi selama sehari, setelah itu pasien bisa dilihat lagi apakah sudah
bisa diijinkan rawat jalan atau memerlukan rawat inap.
3
Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan, penentuan diagnosa, dokter yang melayani adalah
dokter Sp.M.
Klinik Jantung dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani
adalah dokter Sp.JP.
Klinik Paru dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani
adalah dokter Sp.P.
Klinik Neurologi, dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani
adalah dokter Sp.S
Klinik kesehatan Gigi dan Mulut, dimana didalamnya mencakup
pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang
melayani adalah dokter gigi.
Klinik Kesehatan Jiwa, dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan, penentuan diagnosa, pengobatan serta
psikotherapy. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.KJ.
Klinik Kulit dan Kelamin, dimana didalamnya mencakup
pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang
melayani adalah dokter Sp.KK.
b. Pelayanan Administrasi
Menerima daftar dari bagian admisi untuk didata dan membagi
pendistribusian ke poli pelayanan yang dituju.
Mendata jumlah pasien untuk tiap-tiap dokter.
Mencatat dan menerima pendaftaran per telepon bagi pasien
yang kembali kontrol klinik yang selanjutnya akan didaftarkan
ke petugas pendaftaran.
4
1.5. LANDASAN HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
g. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.
h. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
j. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 1997.
k. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.
l. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
m. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
n. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
5
o. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
p. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
q. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
r. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
s. Keputusan … tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
7
Perawat Minimal lulusan 12
Pelaksana D3 Keperawatan
Bidan Minimal lulusan 3
P2B/D3 Kebidanan
Pekarya D1 asisten 1
Kesehatan perawat
Sertifikat
pelatihan
pekarya
kesehatan.
Registrasi Minimal 1
lulusan SMA
Sertifikat
pelatihan
pekarya
kesehatan.
Sirkuler Minimal 2
lulusan SMA
Sertifikat
pelatihan
pekarya
kesehatan.
8
Perawat Pkl. 07.30 Pkl. 14.30
Pelaksana
Bidan Pkl. 07.30 Pkl. 14.30
Pekarya Pkl. 07.30 Pkl. 14.30
Kesehatan
Registrasi Pkl. 07.30 Pkl. 14.30
Sirkuler Pkl. 07.30 Pkl. 14.30
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
10
Tensimeter
Stetoskope
Senter
Tongue Spatel
Termometer suhu badan
Alat USG
d. Klinik dokter spesialistik Bedah
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
Stetoskope
Senter
Tongue Spatel
Termometer suhu badan
Alat anoscope
Alat tindakan rawat luka.
e. Klinik dokter spesialistik Penyakit Dalam dan DM
Meja kerja
Kursi
Tensimeter
Stetoskope
Termometer suhu badan
Alat ukur gula darah
Timbangan dan alat ukur tinggi badan
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Senter
Tongue Spatel
11
f. Klinik dokter spesialistik Anak
Meja kerja
Kursi
Timbangan dan alat ukur tinggi badan
Stetoskop
Termometer suhu badan
Tempat tidur periksa pasien
Senter
Tongue Spatel
Lemari
Lemari es untuk menyimpan vaksin.
g. Klinik dokter spesialistik THT
Meja kerja
Kursi
Kursi Putar
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
Otoskope
Senter Kepala
Tongue Spatel
Suction Pump
Gunting penjepit
Pen light
h. Klinik dokter spesialistik Mata
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Senter
Kacamata koreksi
12
Snellen card
Slit lamp
Kacamata pembesar
Buku ishihara
i. Klinik dokter spesialistik Jantung
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
Stetoskope
Termometer suhu badan
Alat USG Jantung
Alat Rekam Jantung (EKG)
j. Klinik dokter spesialistik Paru
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
Stetoskope
Senter
Nebulizer
Suction Pump
Masker
k. Klinik dokter spesialistik Neurologi
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
13
Stetoskope
Senter
Termometer suhu badan
Kursi Roda
l. Klinik dokter spesialistik Gigi dan Mulut
Meja kerja
Kursi Pasien
Lemari
Senter
Tongue Spatel
Kaca mulut
Dental Pinset
Sonde Probe
Water Syringe
Scaler
Cavitron
Periodontal Probe
m. Klinik dokter spesialistik Kesehatan Jiwa
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
Tensimeter
Stetoskope
Termometer suhu badan
Borgol
n. Klinik dokter spesialistik Kulit & Kelamin
Meja kerja
Kursi
Tempat tidur periksa pasien
Lemari
14
Senter
Termometer suhu badan
Kuretase
Spuit 1 cc dan Spuit 3 cc
15
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana pelayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan
secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan
dengan baik.
4.1. PASIEN UMUM
Setelah menerima kartu berobat (status pasien) dari bagian rekam medik,
petugas registrasi akan memasukkan data ke komputer rawat jalan untuk
ke pelayanan dokter yang dituju, setelah terregister pasien siap ke
pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur suhu tubuh,
tensimeter dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak puasa
dan selanjutnya pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian,
sedangkan pasien yang memerlukan pemeriksaan darah secara lengkap
dan perlu ke radiologi, maka segera dibuatkan lembar permintaan
pemeriksaan ke laboratorium dan radiologi. Setelah semua hasil
laboratorium dan radiologi jadi, baru pasien siap diperiksa dokter. Setelah
pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter, selanjutnya pasien
menunggu di depan administrasi dan farmasi untuk pembayaran dan
menerima obat.
16
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem di mana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Di dalam instalasi rawat jalan ada beberapa
standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan pasien :
a. Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar (Tn, Ny, Sdr, An ), salah jenis
kelamin, dan salah alamat.
b. Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini
target yang harus terpenuhi adalah 100 %.
c. Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan
dokter via telepon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus
terpenuhi 100 %.
d. Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %. Yang dimaksud
tidak tepat apabila salah ketik, salah memasukkan di berkas pasien/ list
pasien lain.
e. Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas pasien, tepat obat,
tepat dosis, tepat cara/ rute ( oral, parenteral, topikal, rektal, inhalasi), tepat
waktu, dan tepat dokumentasi.
17
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun
non medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;
18
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
19
BAB VIII
PENUTUP
Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.
20