Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Data dasar ini merupakan data yang pertama kali diambil oleh penulis, data dasar
ini berupa data pengkajian yang diperoleh pada tanggal 16 September 2017 di
ruang Venus 507 bed 2 kelas I, Rumah Sakit Meilia Cibubur dengan nomor
register 185496, mulai dirawat tanggal 16 September 2017 dengan diagnosa
medis Dengue Haemorragic Fever (DHF).
1. Identitas Klien
Klien Tn. D dengan jenis kelamin laki-laki, berusia 49 tahun, klien sudah
menikah, beragama Islam, suku Jawa, pendidikan S3, bahasa yang digunakan
adalah bahasa Indonesia, bekerja sebagai pegawai swasta, alamat di Jl. Elang
V No. 91 RT/RW: 003/005 Bekasi, sumber biaya pribadi, sumber informasi
berasal dari klien dan keluarga.
2. Resume
Klien Tn. D, usia 49 tahun datang ke IGD RS Meilia Cibubur pada tanggal 16
September 2017 pukul 20.10 WIB dengan keluhan sakit kepala, demam naik
turun sejak kemarin, demam sudah hari ke 3, disertai mual, badan terasa
pegal-pegal, panas dingin seperti orang meriang, dan lemas. Kemudian klien
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil: Tekanan Darah:
130/80 mmHg, Frekuensi Nadi: 104x/menit, Frekuensi Nafas: 19x/menit,
Suhu: 360C, kesadaran: composmetis, GCS: 15. Di IGD dilakukan
pemeriksaan Laboratorium DR I, dengan hasil Haemoglobin: 15.7 (13.2-
17.3) gr/dL, Leukosit: 8.5 (3.8-10.6) 10^3/uL, Hematokrit: 44 (40-52)%,
Trombosit: 175 (150-440) ribu/mm3. Serologi dengan hasil Anti Salmonella
Ig M: Negatif, Dengue NS1 Antigen: Positif (Negatif). Lalu diperoleh
diagnosa medis Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Kemudian dilakukan
tindakan pemasangan infus RL 20 tpm. Di IGD klien mengeluh pusing lalu
dilakukan pengukuran suhu ulang dengan hasil 38,3. Diberikan Sanmol per
drip 1gr 30 tpm. Pukul 23.00 dr. IGD call DPJP dr. Y, Sp. PD advice: Diit
13
14
Lunak, IVFD RL 30 tpm, drip sanmol 3x1 flash, Therapy obat injeksi
Ondancentron 2x8mg, dan pantoprazole 1x40mg. Sebelum klien dipindahkan
keruangan dilakukan pengukuran TTV ulang Tekanan Darah: 120/70 mmHg,
Frekuensi Nadi: 78x/menit, Frekuensi Nafas: 18x/menit, Suhu: 37,20C.
Pada pukul 23.40 WIB klien dipindahkan ke ruangan Venus kelas 1 kamar
507 bed 2. Kemudian dilakukan pemeriksaan suhu tubuh ulang 38,30C.
Therapi obat yang diberikan pada klien di ruangan adalah: injeksi
Ondancentron 2x8mg, dan pantoprazole 1x40mg. Klien diberikan diet lunak.
Masalah keperawatan yang didapat yaitu: Hipertermi berhubungan dengan
peningkatan kerja thermosrtat, gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan mekanisme patologis (perjalanan penyakit), resiko kekurangan
volume cairan berhubungan dengan pindah cairan intravascular ke
ekstravaskular dan resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan
trombosit dan resiko kekurangan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake inadekuat.
3. Riwayat Keperawatan
Klien datang ke RS Meilia dengan keluhan utama sakit kepala, demam naik
turun sejak kemarin, demam sudah hari ke 3, disertai mual, badan terasa
pegal-pegal, panas dingin seperti orang meriang, dan lemas. Klien
mengatakan tidak mengetahui faktor pencetus penyakitnya. Keluhan yang
dirasakan klien muncul secara bertahap selama kurang lebih tiga hari dan
upaya yang dilakukan klien untuk mengatasi masalahnya adalah dengan
berobat ke RS Meilia Cibubur.
Hal yang sangat dipikirkan saat ini yaitu klien ingin cepat sembuh, harapan
setelah menjalani perawatan adalah klien ingin beraktifitas kembali seperti
semula dengan kondisi kesehatan yang stabil, perubahan yang dirasakan
setelah jatuh sakit adalah badan terasa panas dingin, pegal-pegal, lemas,
mual, nafsu makan berkurang.
Tidak ada nilai – nilai dan kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan,
dan aktivitas agama atau kepercayaan yang dilakukan yaitu sholat 5 waktu
dan berdoa.
Kondisi lingkungan rumah klien dekat dengan jalan raya sehingga banyak
debu dan termasuk perumahan padat penduduk.
Pola kebiasaan sebelum sakit yaitu makan tiga kali sehari, nafsu makan baik,
porsi makan klien satu porsi, tidak ada makanan yang tidak disukai, tidak ada
makanan yang membuat alergi, makanan yang dipantang adalah yang pedas
dan asam, klien tidak meminum obat-obatan sebelum makan. Pola kebiasaan
klien saat di rumah sakit yaitu makan 3 kali sehari, nafsu makan kurang
dengan alasan mual, makan habis setengah porsi, makanan yang membuat
alergi tidak ada. Makanan yang dipantang adalah makanan yang asam dan
pedas, diet makanan yaitu diet lunak, penggunaan alat bantu tidak ada (NGT
dan lain – lain).
Pola eliminasi klien sebelum sakit yaitu buang air kecil kurang lebih enam
sampai tujuh kali sehari, warna kuning dan jernih, keluhan tidak ada, tidak
menggunakan alat bantu (kateter). Buang air besar klien sebanyak kurang
16
lebih satu kali dalam sehari, waktunya tidak tentu, warna feces kuning
kecokelatan, konsistensi lunak, keluhan tidak ada, tidak menggunakan
Laxatif. Pola eliminasi klien di rumah sakit yaitu buang air kecil kurang lebih
sebanyak enam sampai delapan kali sehari, keluhan tidak ada, tidak
menggunakan alat bantu (kateter). Selama di rumah sakit, klien buang air
besar sebanyak satu kali, warna faeces kecoklatan, konsistensi lembek, tidak
ada keluhan dan tidak menggunakan laxatif.
Pola personal hygine sebelum sakit yaitu mandi dua sampai tiga kali sehari,
waktu pagi dan sore, oral hygine dua kali sehari pada waktu pagi dan sore,
mencuci rambut tiga kali dalam seminggu. Pola personal hygiene selama di
rumah sakit mandi dengan cara dilap dua kali dalam sehari pada waktu pagi
dan sore, oral hygine dua kali dalam sehari pada waktu pagi dan sore, dan
klien belum mencuci rambut selama di rumah sakit.
Pola istirahat dan tidur saat sebelum sakit yaitu klien tidak pernah tidur siang,
klien tidur malam hari sekitar delapan jam setiap hari. Kebiasaan sebelum
tidur adalah mendengarkan ayat Al- Qur’an dan membaca buku. Pola istirahat
dan tidur di rumah sakit klien tidur selama kurang lebih dua jam. Tidur
malam kurang lebih dari delapan jam, kebiasaan sebelum tidur tidak ada.
Pola aktivitas dan latihan sebelum sakit yaitu klien bekerja pershift saat
pagi/siang/malam, klien pernah melakukan olahraga, jenis olah raga jalan
santai, frekuensi satu kali per minggu dan tidak ada keluhan saat melakukan
aktifitas. Saat di rumah sakit, klien bedrest, tidak melakukan aktifitas berat
dan tidak ada keluhan dalam beraktivitas.
4. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan fisik umum yaitu berat badan klien saat sebelum sakit adalah 86 kg,
tinggi badan: 170 cm. Keadaan umum sedang, tidak terjadi pembesaran kelenjar
getah bening.
Sistem penglihatan yaitu posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola
mata normal, konjungtiva merah muda, kornea normal, sklera anikhterik, pupil
isokhor (2 mm) dan miosis, otot – otot mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan
baik, tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti kaca mata maupun lensa
kontak, reaksi pada cahaya mata kanan dan mata kiri positif normal.
Sistem pernafasan klien yaitu jalan nafas bersih, klien tidak mengeluh sesak, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, frekuensi nafas 20 kali permenit, irama teratur,
jenis pernafasan spontan, kedalaman dangkal, batuk tidak ada, palpasi dada tidak ada
massa, ekspansi paru normal, perkusi dada bunyi resonan, suara nafas vesikuler,
tidak ada keluhan saat bernafas, tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
Sistem kardiovaskuler yaitu sirkulasi perifer : nadi 104 kali per menit dengan irama
teratur, denyut kuat, tekanan darah 130/90 mmHg, tidak terjadi distensi vena
Jugularis baik kanan maupun kiri, temperatur kulit hangat, warna kulit kemerahan,
pengisian kapiler kurang dari 3 detik, tidak ditemukan adanya edema baik pada
daerah tertentu maupun secara keseluruhan. Pada sirkulasi jantung kecepatan denyut
apikal 104 kali per menit, irama tertatur, tidak ditemukan kelainan bunyi jantung
seperti mur – mur maupun gallop, klien tidak mengeluh nyeri maupun sakit dada.
18
Sistem hematologi klien tidak terlihat pucat dan tidak ada perdarahan.
Pada sistem saraf pusat, klien mengeluh sakit kepala, tingkat kesadaran Compos
mentis. GCS yaitu Eye: 4, Motorik: 6, Verbal: 5. Tidak ada tanda – tanda
peningkatan tekanan intrakranial (TIK).
Sistem pencernaan yaitu keadaan mulut: gigi tidak ada caries, tidak menggunakan
gigi palsu, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, saliva normal, mual ada tapi tidak
muntah . frekuensi BAB 1x/hari, warna faeces cokelat, konsistensi faeces lembek,
tidak ada konstipasi, hepar tidak teraba dan nyeri abdomen skala nyeri 3-4,.
Sistem endokrin tidak terdapat pembesaran tiroid, nafas tidak berbau keton dan tidak
ada luka ganggren.
Sistem integumen yaitu turgor kulit elastis, temperatur kulit hangat, keadaan kulit
lembab, keadaan kulit pada daerah pemasangan infus tidak ada tanda-tanda
peradangan atau tidak ada kemerahan, tidak ada tanda – tanda Plebitis. Keadaan
rambut kurang teratur dan kebersihan rambut bersih.
Sistem muskuloskeletal yaitu tidak terdapat kesulitan dalam pergerakan, tidak ada
keluhan sakit pada tulang, sendi, dan kulit. Klien tidak mengalami fraktur, tidak
mengalami kelainan bentuk atau sendi seperti kontraktur, tidak terdapat kelainan
struktur tulang belakang seperti skoliasis, lordosis maupun kifosis. Keadaan otot
baik, tidak terjadi hipertoni, hipotoni maupun atoni.
5. Data Tambahan
Klien mengatakan mengetahui penyakitnya adalah demam berdarah yang disebabkan
oleh nyamuk Aedes Aegypti. Namun, klien tidak banyak mengetahui mengenai
kondisi, prognosis serta kebutuhan pengobatan yang dilakukan. Klien mencari tahu
penyakitnya melalui media internet.
Intake cairan: infus 400cc + minum air putih 1000cc= 1400cc, Output cairan: urin
400
IWL+200 (Suhu sekarang – 36.8)
376 + 200 (38,3 – 36.8)
= 676.25
19
Balance cairan
1400 – (400+676.25)
= +323.75
tidak ada perubahan pola berkemih, tidak ada keluhan nyeri atau sakit pinggang, air
kemih berwarna kuning jernih, tidak ada distensi atau ketegangan kandung kemih.
6. Data Penunjang
Hasil Laboratorium 16/09/2017 DR I, dengan hasil Haemoglobin: 15.7 (13.2-
17.3) gr/dL, Leukosit: 8.5 (3.8-10.6) 10^3/uL, Hematokrit: 44 (40-52)%,
Trombosit: 175 (150-440) ribu/mm3. Serologi dengan hasil Anti Salmonella
Ig M: Negatif, Dengue NS1 Antigen: Positif (Negatif).
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap Panggilan : Tn Douglas
Usia : 49 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : Strata III
Pekerjaan : Karyawan Swasta
INFORMASI MEDIK
Diagnosa Medis : DHF
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
Dirawat : tidak ada
Sakit/operasi : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
Kebiasaan : merokok, kopi, alcohol obat-obatan disangkal
KEADAAN UMUM
ALASAN DIRAWAT / KELUHAN UTAMA
keluhan sakit kepala, demam naik turun sejak kemarin, demam sudah hari ke 3,
disertai mual, badan terasa pegal-pegal, panas dingin seperti orang meriang, dan
lemas.
KELUHAN TAMBAHAN
Tidak Ada
Keadaan Sakit : sakit sedang
DATA PENGKAJIAN
RESPIRATORI
- Pernapasan : 19 x/mnt
- Suara nafas : vaskuler
- Irama pernafasan : teratur
- Pergerakan dada : simetris
KARDIOVASKULER
1. Sirkulasi perifer
Tensi Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 104 x/menit
Suhu : 38.30
21
2. Sirkulasi jantung
- Nyeri dada : tidak ada
- Denyut Jantung : Teratur
- EKG : Tidak Ada
NUTRISI
1. Tinggi Badan : 170cm Berat Badan : 86kg
2. Kebiasaan Makan : 3 x sehari
3. Pantangan : Tidak Ada
4. Kebiasaan Minum : air putih 2000ml
5. Keluhan saat ini : Mual
6. Terpasang NGT : Tidak
7. Turgor Kulit : Elastis
8. Keadaan Kulit : Baik
9. Mukosa Mulut : lembab
10. Gigi Geligi : Lengkap
11. Kebersihan Rongga Mulut : Bersih
12. Lidah : Bersih
13. Leher : Tidak ada benjolan dan perbesaran vena jugularis
ELIMINASI
1. POLA ELIMINASI BAB
- Frekuensi BAB : 1 x/hari
- Warna BAB : coklat kekuning-kuningan
- Bau : Khas Feses
- Konsisten : lembek
AKTIVITAS / LATIHAN
- Kesulitan mobilisasi : tidak
- Parase : tidak
- Paralise : Tidak
- Persendian bengkak : tidak
- Skala Koma Glasgow
Respon Motorik : Menurut perintah (6)
Respon Bicara : orientasi Baik (5)
Respon Buka Mata : Spontan (4)
Nilai Total : 15
Kesimpulan : compos mentis
TIDUR & ISTIRAHAT
1. Ekspresi wajah tampak mengantuk : tidak
2. Tidak merasa segar saat bangun tidur : ya
3. Mengalami Sulit Tidur : Tidak
4. Lamanya tidur : ± 7 jam
5. Ketergantungan obat tidur : tidak
KEBERSIHAN DIRI
1. Perawatan Diri : Bersih / Mandiri
2. Kulit : kerusakan integritas tidak ada, pteki tidak ada
3. Rambut & kepala : bersih
HUBUNGAN & KOMUNIKASI
1. Bagaimana perasaan saat ini : sedih
2. Berbicara : jelas
3. Hubungan dengan keluarga dan orang lain : baik
4. Ekspresi emosi : tenang
5. Kontak mata : ada
6. Sensorik
- Pengelihatan : Baik
- Pendengaran : baik
- Penciuman : baik
SEKSUALITAS & REPRODUKSI
1. Payudara :
- Bengkak : -
- Benjolan : -
2. Genetalia :
a. Pria
o Pembesaran prostat : tidak ada
o Perubahan pada penis : tidak
o Nyeri terus : tidak ada
7. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan pada tanggal 16 September 2017 yaitu infus RL 30 tpm,
diberikan terapi obat injeksi Sanmol drip 3x1 flash, injeksi Ondancentron 2x8mg,
23
8. Data Fokus
Adapun data fokus yang penulis dapatkan dari hasil pengkajian pada tanggal 16
September 2017 adalah sebagai berikut:
Data Subjektif: Klien mengatakan badannya terasa panas dingin seperti meriang,
lemas, kepalanya pusing, mual, nafsu makan berkurang, badan terasa linu – linu dan
pegal.
Data Objektif: Klien terlihat lemas, turgor kulit sedang, akral teraba hangat, warna
kulit kemerahan, klien terlihat pucat, klien terlihat mau minum. Hasil observasi
tanda-tanda vital yaitu: TD: 130/80mmHg, N: 104x/menit, S: 38,3Oc, RR: 18x/menit,
Ttv ulang TD: 120/70 mmHg, Frekuensi Nadi: 78x/menit, Frekuensi Nafas:
18x/menit, Suhu: 38,30C. Hasil Laboratorium 16/09/2017 DR I, dengan hasil
Haemoglobin: 15.7 (13.2-17.3) gr/dL, Leukosit: 8.5 (3.8-10.6) 10^3/uL, Hematokrit:
44 (40-52)%, Trombosit: 175 (150-440) ribu/mm3. Serologi dengan hasil Anti
Salmonella Ig M: Negatif, Dengue NS1 Antigen: Positif (Negatif). Intake cairan:
infus 400cc + minum air putih 1000cc= 1400cc, Output cairan: urin 400
IWL+200 (Suhu sekarang – 36.8)
376 + 200 (38,3 – 36.8)
= 676.25
9. Analisa Data
Setelah melakukan pengkajian dan menguraikan data fokus pada klien Tn. D, umur
49 tahun di ruang venus kamar 507 bed 2 yang penulis temukan pada tanggal 16
September 2017 yaitu diantaranya:
Kekurangan
volume cairan
Mekanisme
3. Data Subjektif : Nyeri
patologis
- Klien mengatakan kepala pusing.
- Klien mengatakan nyeri di daerah ulu
Virus Dengue
hati. (Arbovirus)
- Klien mngatakan nyeri ulu hati dan Masuk ke tubuh
manusia melalui
pusingnya hilang timbul.
gigitan nyamuk
- Klien mengatakan badannya pegal- Aedes Aegypti
pegal dan linu-linu Re infection oleh
virus dengue dengan
serotip berbeda
Data Objektif : Bereaksi
dengan antibodi
- Klien tampak lemas
Menimbulkan
- Skala nyeri 3-4
respon
- Klien tampak tidak nyaman peradangan
26
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data yang penulis temukan, maka penulis dapat merumuskan
tiga diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien Tn. D sesuai dengan
prioritas masalah sebagai berikut :
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan kerja thermosrtat (di temukan
pada tanggal 16/09/2017 teratasi tanggal 17/09/2017).
2. Resiko terjadi kekurangan volume cairan berhubungan pindahnya cairan
intravascular ke ekstravaskular (ditemukan pada tanggal 16/09/2017 tidak
terjadi sampai tanggal 23/09/2017 )
3. Nyeri berhubungan dengan mekanisme patologis (perjalanan penyakit) (di
temukan pada tanggal 16/09/2017 teratasi tanggal 19/09/2017).
4. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan trombosit (di
temukan pada tanggal 16/09/2017 tidak terjadi tanggal 23/09/2017).
5. Resiko terjadi kekurangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake inadekuat. (di temukan pada tanggal 16/09/2017
tidak terjadi tanggal 23/09/2017).
sedikit berkurang.
Menganjurkan klien
banyak minum air putih
dengan hasil klien
minum habis 1000ml.
mengajarkan klien
tekhnik relaksasi,
dengan hasil: klien dapat
mempraktikan tekhnik
relaksasi.
P: Intervensi dilanjutkan
17/09/17 Mengganticairaninfus S: -
23.00 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
05.00 40tpm. kulit kemerahan, membran
mukosa lembab. Klien
Menganjurkan klien
menghabiskan minum
banyak minum 1,5-2
sebanyak 500 cc. infus
liter setiap hari, dengan
1800cc+minum air putih
hasil klien mengikuti
06.00
3000cc= 4800cc/24 jam,
anjuran perawat, klien
output cairan/24 jam: urin
menghabiskan minum
2400+iwl 1290= 3690cc/24
sebanyak 1500 cc.
jam. Balance cairan 4800-
Intake cairan/24 jam:
3690= 1110.
infus 1800cc+minum air
A: masalah keperawatan resiko
putih 3000cc=
kekurangan volume cairan
4800cc/24 jam, output
tidak terjadi.
cairan/24 jam: urin
P: Intervensi Keperawatan
2400+iwl 1290=
dilanjutkan
3690cc/24 jam. Balance
cairan 4800-3690=
1110.
4 18/09/17 Mengganticairaninfus S: -
21.40 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
40tpm.
00.00 kulit kemerahan, membran
Mengkaji tanda – tanda mukosa lembab. klien
dehidrasi. Hasil turgor menghabiskan minum
kulit elastis, warna kulit sebanyak 2000 cc. Intake
05.00
kemerahan, membran cairan/24 jam: infus
mukosa lembab. 2000cc+minum air putih
2000cc= 4000cc/24 jam,
Menganjurkan klien
output cairan/24 jam: urin
06.00 banyak minum 1,5-2
2600+iwl 1290= 3890cc/24
liter setiap hari, dengan
jam. Balance cairan 4000-
hasil klien mengikuti
3890= 110 cc
anjuran perawat, klien
37
5 19/09/17 Mengganticairaninfus S: -
22.00 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
40tpm. kulit kemerahan, membran
03.00
mukosa lembab. klien
Mengkaji tanda – tanda
menghabiskan minum
dehidrasi. Hasil turgor
sebanyak 1800 cc. Intake
kulit elastis, warna kulit
06.00 cairan/24 jam: infus
kemerahan, membran
2850cc+minum air putih
mukosa lembab.
2000cc= 4850cc/24 jam,
Menganjurkan klien
output cairan/24 jam: urin
banyak minum 1,5-2
07.00 2000+iwl 1290= 3290cc/24
liter setiap hari, dengan
jam. Balance cairan 4850-
hasil klien mengikuti
3290= 1560
anjuran perawat, klien
A: Tujuan belumtercapai,
menghabiskan minum
masalah keperawatan
sebanyak 2000 cc.
resikokekurangan volume
Intake cairan/24 jam: cairantidakterjadi.
infus 2850cc+minum air
P:
putih 2000cc=
Intervensikeperawatandilanj
4850cc/24 jam, output
utkan
cairan/24 jam: urin
2000+iwl 1290=
38
6 20/09/17 Mengganticairaninfus S: -
23.00 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
40tpm. kulit kemerahan, membran
03.00
mukosa lembab. klien
Mengkaji tanda – tanda
menghabiskan minum
dehidrasi. Hasil turgor
sebanyak 1800 cc. Intake
kulit elastis, warna kulit
06.00 cairan/24 jam: infus
kemerahan, membran
2350cc+minum air putih
mukosa lembab.
3400cc= 5750cc/24 jam,
Menganjurkan klien
output cairan/24 jam: urin
07.00 banyak minum 1,5-2
2400+iwl 1290= 3690cc/24
liter setiap hari, dengan
jam. Balance cairan 5750-
hasil klien mengikuti
3690= 2040.
anjuran perawat, klien
A: Tujuan belumtercapai,
menghabiskan minum
masalah keperawatan
sebanyak 1000 cc.
resikokekurangan volume
Intake cairan/24 jam: cairantidakterjadi.
infus 2350cc+minum air
P:
putih 3400cc=
Intervensikeperawatandilanj
5750cc/24 jam, output
utkan
cairan/24 jam: urin
2400+iwl 1290=
3690cc/24 jam. Balance
cairan 5750-3690= 2040
7 21/09/17 Mengganticairaninfus S: -
00.00 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
40tpm.
02.00 kulit kemerahan, membran
Mengkaji tanda – tanda mukosa lembab. klien
dehidrasi. Hasil turgor menghabiskan minum
kulit elastis, warna kulit sebanyak 2100 cc. Intake
39
8 22/09/17 Mengganticairaninfus S: -
00.00 klien dengan cairan RL O: Turgor kulit elastis, warna
40tpm.
02.00 kulit kemerahan, membran
Mengkaji tanda – tanda mukosa lembab. klien
dehidrasi. Hasil turgor menghabiskan minum
kulit elastis, warna kulit sebanyak 2800 cc. Intake
04.00
kemerahan, membran cairan/24 jam: infus
mukosa lembab. 1800cc+minum air putih
2800cc= 4600cc/24 jam,
Menganjurkan klien
output cairan/24 jam: urin
banyak minum 1,5-2
06.00 1900+iwl 1290= 3190cc/24
liter setiap hari, dengan
jam. Balance cairan 4600-
hasil klien mengikuti
3190= 1410
anjuran perawat, klien
A: masalah keperawatan resiko
menghabiskan minum
40
melena.Observasi tanda-
tanda vital tiap 4 jam,
anjurkan klien untuk
bedrest, monitor
haemoglobin, hematokrit,
dan trombosit/24 jam,
kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian cairan
parenteral ringer laktat
30tpm.
mengatakan pusing
O: Tidak ada melena, ptechie,
10.35 berkurang. epitaksis dan echimosis, dan
mengkaji adanya tanda- gusi berdarah tidak ada. DR
tanda perdarahan, hasil I, dengan hasil
tidak ditemukan adanya Haemoglobin:
ptechie, perdarahan di 15.115.6(13.2-17.3) gr/dL,
hidung tidak ada, dan Leukosit: 4.44.6 (3.8-10.6)
12.00
perdarahan gusi tidak 10^3/uL, Hematokrit: 4345
ada. (40-52)%, Trombosit:
memonitor hasil 59100 (150-440)ribu/mm3.
laboratorium tanggal A: masalah keperawatan resiko
20/09/2017 DR I, perdarahan tidak terjadi
dengan hasil
P: Intervensi
Haemoglobin:
dilanjutkan.Observasi tanda-
15.115.6(13.2-17.3)
tanda perdarahan seperti
gr/dL, Leukosit: 4.44.6
ptechie, echimosis,
(3.8-10.6) 10^3/uL,
perdarahan gusi, dan
Hematokrit: 4345 (40-
melena.Observasi tanda-
52)%, Trombosit:
tanda vital tiap 4 jam,
59100 (150-
anjurkan klien untuk bedrest,
3
440)ribu/mm . monitor haemoglobin,
hematokrit, dan trombosit/24
jam.
A: masalah keperawatan
kebutuhan tubuh kurang dari
kebutuhan tubuh belum
teratasi
50
P: Intervensi hentikan
Discharge Planning
1. Minum yang cukup dan mengukur jumlah cairan yang keluar dan yang
diminum
2. Upayakan untuk makan dan istirahat yang cukup
3. Cegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk dan kenali tanda dan
gejalanya
4. Buang sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat penyimpanan air
untuk mencegah nyamuk berkembang biak dengan menutup tempat
penampungan, mengosongkan air tergenang dari ban bekas, kaleng
bekas dan pot bunga
5. Melakukan abatesasi tempat – tempat penampungan air untuk
mencegah perkembang biakan nyamuk