Professional Documents
Culture Documents
159
Nama Penyakit / Diagnosis
Miastenia Gravis No ICD 358.0
Kriteria Diagnosis
Kelelahan atau kelemahan otot-otot lurik, yang bertmabah berat bila digunakan secara berulang/ terus
menerus, dan membaik setelah istirahat atau didinginkan, serta memberi respon baik atas obat
antikolinesterase (kelemahan, ptosis/ oftalmoplegi, disfagi, disfoni dan lain lian, yang biasanya berfluktuasi/
hilang timbul). Umumnya kronis, dapat juga subakut ataupun akut.
Diagnosis Banding
- Neuropati
- Sindroma Lambert-eaten
- Ganguan di bidang THT (disfoni, disfagi)
- Gangguan dibidang mata (ptosis, oftalmoplegi)
Pemeriksaan penunjang
- Pemerikasaan EMG (tes yolly, tes Harvey masland, pemeriksaan EMG serabut tunggal/ single fiber EMG)
- Pemeriksaan antibody anti ACHR dan antiotot lurik di daerah (bila ada)
- Pemeriksaan imunologi
- Foto rontgen toraks PA/lat/oblik 15 derajat (untuk melihat adanya pembesaran timus)
- CT scan toraks (bila ada)
- Tes prortigmin/ tes tensilon
Konsultasi
- Imunologi ( bila ada indikasi)
- Piulmonologi ( bila ada timoma)
- Bedah toraks ( bila ada timoma)
Perawatan RS
- Rawat inap segera pada kasus yang berat
- Bila dicurigai akan timbul krisis miastenia, perlu dirawat secara intensif di ruang ICU
Terapi
- Antikolineterase (AchE) : neostigmine bromide (prostigmin) 7,5 – 45 mg tiap 2-6 jam. Dan atau
piridostigmin (mestinon) 30-120 mg tiap 4-6 jam ( disesuaikan kebutuhan
- Kortikosteroid
- Imunosupresan nonsteroid
- Azatioprin atau siklofosfamid ( bila dengan ACHE tidak berhasil)
- Timektomi
- Plasmaforesis : pada mistenia grafis yang berat atau krisis miastenia
Standar RS
Semua RS bila keadaan memungkinkan rujuk ke RS yang mempunyai perawatan lengkap (ICU)
Penyulit
Karena penyakit : krisis miastenia, dan krisis kolinergik
Karena tindakan : jarang
Informed consent
Perlu tertulis
Standar tenaga
Dokter umum, bida tidak ada dokter spesialis saraf
160
Lama perawatan
Bergantung keadaan
Masa pemulihan
1 minggu penderita harus tetap kontorl setelah klinis sembuh
Luaran
- Terkontrol
- Kemungkinan relaps
PA
Bila dilakukan timektomi
Autopsy/ Risalah rapat
jarang
161
Nama penyakit/ diagnosis
Gangguan otot (miopati) No icd 359 ( muscular dystrophies and other myopaties)
Kriteria diagnosis
- Segala gangguan jaringan otot, baik organik maupun fungsional, yang tidak disebabkan gangguan
susunan saraf.o tot atrofi atau pseudo hipertrofi, gerakan kurang gesit sampai lumpuh sama sekali.
- Gejala spesifik: Akan bangun/ berdiri tanpa gangguan, penderita berusaha mengangkat dan mendorong
badannya ke atas sedikit demi sedikit seolah-olah memanjat ke atas terhadap dirinya sendiri yang
disebut gower's sign.
A. Gangguan distrofi Otot
- progresif dan herediter
- jenis duchene (distofia musculorum progresif) yang ganas dan jenis distrofi dengan lokalisasi umum
dan terkait pada jenis kelamin pria (sex linked). Distofia musculorum progresif timbul berangsur-
angsur pada usia 3 sampai 5 tahun dan biasanya meninggal sebelum usia 20 tahun.
B. Gangguan miotoni
Kontraksi aktif otot tetap bertahan beberapa waktu dalam keadaan kontraksi (relaksasi terlambat) walaupun
rangsang inisial sudah berhenti. Misalnya tangan memegang sesuatu dengan erat penderita tidak bisa
melepaskan pegangannya dengan cepat karena otot otot tangannya masih tetap dalam keadaan kontraksi.
C. Golongan polymyositis
Distrofi otot yang disertai rasa nyeri lokal dan tanda radang dengan warna kemerah-merahan kulit muka
dan dada ( skin rash).
D. Golongan miopati karena gangguan endokrin dan metabolik misalnya diabetes melitus
E. Golongan Mistenia Gravis ( sudah dibahas sendiri)
Diagnosis banding
- Nefropati
- poliomielitis
Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan enzim serum darah: Sgot, sgpt, LDH, cpk
- Pemeriksaan gula darah, fungsi tiroid ( atas indikasi)
- Pemeriksaan emg
- Pemeriksaan rontgen tulang
- Ekg
- biopsy otot ( bila mungkin)
Konsultasi
Penyakit dalam (bila kausanya gangguan endokrin atau metabolik)
Perawatan RS
- Rawat inap
- Bila ada penyulit atau keadaan lemah, atau untuk menegakkan diagnosis pasti dan mencarinya
kausanya.
Terapi
- pada yang herediter: Diutamakan pencegahan ( mariage konseling) misalnya orang tuanya ikut
Keluarga Berencana
- Suportif
- Fisioterapi
162
- Bila Kausa diketahui segera tanggulangi ( misalnya gangguan endokrin)
- Kortikosteroid bereaksi baik untuk golongan polymyositis
- Vitamin E boleh dicoba
Standar RS
Untuk menegakkan diagnosis pasti, perlu RS yang mempunyai emg, patologi klinik dan patologi anatomi.
Penyulit
Karena penyakit
Pada Jenis duchene ( distrofi muskular progresif ) penyakit akan memburuk secara bertahap dan biasanya
meninggal sebelum usia 20 tahun.
Karena Tindakan: Jarang
Informed consent
Perlu ditulis
Standar tenaga
Dokter umum,bila tidak ada dokter spesialis saraf
Lama perawatan
setelah diagnosis pasti penyulit atau kausa sudah ditanggulangi penderita dapat berobat jalan terutama
untuk fisioterapi
Masa pemulihan
Bergantung keadaan, penyakitnya memburuk pada tipe duchene
Luaran
- dengan perawatan dan fisioterapi penderita merasa membaik dalam kurung sembuh parsial. Jenis lainnya
umumnya sembuh dengan gejala sisa dari yang ringan sampai berat.
- karena biasanya disertai penyakit lain (ginjal, jantung, hipertensi, diabetes melitus) komplikasi jadi
tumpang tindih
Pa
Biopsi otot untuk diagnosis
Autopsi atau risalah rapat
Bila perlu dalam kurung jarang
163
Nama penyakit atau diagnosis
Kausa
- Penyebabnya banyak, namun yang paling umum adalah satu diskus inter vertebra lis yang mengalami ruptur
atau degenerasi , dengan terjadinya ekstrusi sebagian anulus dengan herniasi nukleus pulposus, protrusi dapat
terjadi ke arah posterolateral atau ke tengah.
- pada umumnya ada trauma yang disusun oleh timbulnya nyeri radikuler.
- Herniasi atau protrupsi nukleus pulposus menyebabkan penekanan pada radiks dan menyebabkan gejala. Hal
ini biasanya terjadi di daerah lumbal, namun bisa juga terjadi di daerah servikal, jarang di daerah torakal.
- brakialgia dan iskialgia merupakan suatu gejala, bukan satu penyakit sehingga harus diupayakan untuk
mencari penyebabnya. Penyebab nyeri adalah kompleks, karena meliputi keterlibatan otot dan skelet dan
struktur yang berhubungan dengannya seperti penyakit pelvis dan abdomen, juga kelainan postural dan juga
faktor faktor psikogenik.
Kriteria diagnosis
Brakialgia
- nyeri radikuler dari leher yang menjalar ke lengan, yang bertambah bila batuk, mengejan.
- perlu diperiksa seluruh tulang punggung terutama servertikal dengan memperhatikan ada tidaknya
kelainan postur, deformitas, nyeri tekan dan ketok serta spasme otot.
- dapat terjadi karena gangguan motorik berupa paresis bila terdapat satu kompresi radiks.
- Bila kelainan hanya berupa iritasi radiks, tak dijumpai gangguan motorik atau parasit. Gangguan
sensibilitas yang terjadi sesuai dermatom terkena.
- reflek fisiologis pada segmen yang terkenal menurun, dalam kurung contohnya reflek bisep dan
brakioradialis pada sindroma c5/6 atau refleksi trisep pada sindroma c6/7
iskialgia
- nyeri radikuler dari daerah lumbal yang menjalar ke daerah iskiadikus, terus menjalar ke tungkai
bawah, dan bergantung letak lesi, bisa ke jari-jari kaki ( contoh: Menjalar ke jempol kaki pada
sindroma s1).
- perlu diperiksa seluruh tulang punggung terutama lumbo sakral dengan memperhatikan ada tidaknya
kelainan postur, deformitas, nyeri tekan dan ketok serta spasme lotot. Dengan adanya nyeri radiasi ke
iskiadikus ataupun ke arah lumbosakral, maka biasanya lordosis lumbang akan berkurang karena spasm
involunter dari otot otot punggung. Biasanya juga dijumpai skoliosis lumbal, dengan skoliosis torakal
yang kompensator.
- pasien akan berusaha untuk meletakkan berat badannya pada sisi yang kontra lateral dan posisi badan
agak membungkuk dan agak miring ke posisi yang sakit, untuk menghindari perdagangan saraf yang
terkenal.
- pada nyeri hebat, maka penderita akan mengurangi ekstensi lutut, dan hanya meletakkan jari-jari di
lantai untuk menghindari dorsofleksi yang akan menambah nyerinya.
- tanda peregangan meningeal dapat timbul, berupa laseq pada sisi terkena ataupun cross laseq pada sisi
kontra lateral.
- modifikasi tanda laseq adalah tanda bragard yakni dengan melakukan dorsofleksi kaki, ataupun tanda
sicars dengan melakukan dorsofleksi jempol kaki, nyeri radikuler akan bertambah.
164
- tanda naffziger menimbulkan nyeri radikuler yang bertambah, bila batuk, bersin, ataupun pada
penekanan vena jugularis. Kadang-kadang menjadi justru bertambah, pada pelepasan penekanan.
Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan dengan tes valsava. Tanda nyeri: Sewaktu disuruh membungkuk,
maka pasien akan melakukan seleksi pada lutut untuk mencegah teregangnya n. iskiadikus. Gangguan
motoris paresis dapat terjadi bila terdapat kompresi radiks. Dalam kurung contohnya: paresis
dorsofleksi dan plantarfleksi pada syndrome L5-S.
- Gangguan sensibilitas dapat terjadi pada dermatom yang terkena. Refleks fisiologis menurun pada
sindroma L2/3/4 (refleks lutut) dan pada sindroma s1 ( refleks tumit)
- harus dibedakan antara iritasi radiks dan kompresi radiks. Diagnosis kompresi radiks ditegakkan bila
ada: paresis motoris, dan gangguan miksi/ defekasi.
- tanda-tanda fibrilasi pada segmen terkena pada pemeriksaan EMG.
Diagnosis banding
brakialgia : tumor radiks, avulsi radiks traumatis, pleksus neuritis, sindrom carpal tunnel, sindrom scalenus
, dan neuro logis rheumatologist.
Ischialgia: Tumor, fraktur, paresis pleksus, paresis N. peroneus, neuropati diabetik, gangguan vaskuler pada
a. ilika dan cabang-cabangnya dan spondilosis lumbalis, N. iskiadikus : neuritis primer, perineuritis,
neurinoma, trauma pada syaratnya atau suntikan.
Pemeriksaan penunjang
Brakialgia
Foto rontgen servikal dengan posisi: ap/Lat/ oblik
Iskialgia
- foto rontgen lumbosakral ap/lat
- LP bergantung kasus dapat dipertimbangkan, bila diduga ada kompresi radiks yang disertai bendungan,
ataupun diduga ada tumor medula spinalis
- pemeriksaan emg untuk penentuan lokalisasi, membedakan iritasi radiks dengan kompresi radiks,
evaluasi pengobatan. Bila diduga kompresi raditks, makah setelah pemeriksaan emg dilakukan
mielografi / ct mielografi ataupun mri.
Konsultasi
- dokter spesialis penyakit dalam, bila ada penyakit sistemik sebagai penyebab ataupun penyertaan penyakit.
- dokter spesialis psikosomatik bila tidak ditemukan kelainan lain.
- fisioterapi untuk traksi servikal maupun lumbal, masase dan ukg atau usg.
Perawatan rs
- rawat inap pada iritasi radiks, bila ada kelainan nerologis.
- nyeri radikuler tak tertahankan dalam kurung obat tak menolong, tak dapat istirahat di rumah, diduga ada
penyebab lain yang harus di eksplorasi.
- pada kompresi radiks mutlak perlu dirawat karena tindakan operatif mutlak diperlukan.
Terapi pada brakialgia dan iskialgia konservatif
Pada iritasi
- tirah baring, dengan posisi yang rata dengan alas keras
- pemberian bantal panas
- suntikan anestesi secara lokal
- obat relaxan otot, analgesik dan obat AINS
- selain itu dapat dilakukan traksi servikal maupun lumbal dan juga fisioterapi lain.
165
Operatif
Indikasi operasi:
- indikasi operasi sito iyalah timbulnya prolab dengan paraparesis (kompresi raditlks). Pada kompresi
radiks tindakan operatif harus dilakukan secepatnya setelah diagnosis ditegakkan, untuk mencegah
paresis dan atrofi lebih lanjut.
- gangguan miksi
- pada paresis motoris yang timbulnya akut dan relevan.
- bila sudah 6 sampai 8 minggu terapi konservatif masih terdapat keluhan dan gejala yang relevan.
- bila residif yang berkali-kali dengan gejala yang jelas.
- bila dengan pemeriksaan emg dari otot-otot segmen yang bersangkutan atau otot-otot paraspinal
atau paravertebral ditemukan adanya fibrilasi yang menunjukkan kompresi radiks
Standar rs
Semua rs kecuali pada kasus yang memerlukan tindakanoperatif atau rs tipe a atau b yang mempunyai ahli
bedah saraf atau ortopedi.
Penyulit
Hanya pada kasus yang telah dioperasi kadang-kadang nyari masih ada
Informed consent
- secara lisan pada pemeriksaan emg.
- perlu tertulis pada pemeriksaan: Lp, myleo, MRI, dan pada tindakan operasi.
Standar tenaga
- dokter umum
- dokter spesialis saraf bila keluhan tidak hilang, apalagi kalau bertambah berat, ataupun didapati
kelainan neurologis.
- dokter spesialis bedah saraf atau ortopedi untuk kasus kompresi radik yang perlu dioperasi.
Masa pemulihan
Bergantung pada masing-masing kasus, namun umumnya pada iritasi radiks diperlukan waktu 4 sampai 6
minggu.
Luaran
- pada iritasi radiks
Biasanya prognosis baik, bila dilakukan terapi dan fisioterapi yang baik dengan istirahat yang
cukup.
- pada hernia discus yang dioperasi.
Pada 2 per 3 kasus prognosis baik dan pada 10% hasil tak memuaskan
- trauma pada pekerjaan
Yang jelas prognosis nya seperti pada umumnya trauma pada pekerjaan dan bila preoperatif gejala
sudah ada lebih dari 1 tahun dengan perubahan yang jelas misalnya anomali lumbosakral
PA
Hanya diperlukan pada kasus yang dioperasi
autopsi atau risalah rapat
Sangat dianjurkan bila terjadi kematian yang hampir tak pernah terjadi
166
Nama penyakit atau diagnosis
Tetanus
Kriteria diagnosis
- trismus rahang terkunci
- risus sardonicus retraksi sudut mulut diikuti dengan nyeri dan kaku otot
- paraspinal dan otot perut terjaadi spasme pada otot-otot agonis dan antagonis sangat hebat sampai terjadi
nyeri dan kekakuan yang sangat berat yang bisa menimbulkan fraktur.
- vertebra dorsalis terjadi spasme pada otot pernapasan yang merupakan penyebab kematian bila tidak
cepat ditolong
- gejala autonom berupa banyak keringat dan ludah, juga sekresi faring, takikardi bidan hipotensi.
- terjadi juga rabdomiolisis yang mengakibatkan mioglobinuri dan gagal ginjal.
Diagnosis banding
- kejang karena hipokalsemia
- sindrom hyperventilasi atau reaksi histeri
- epilepsi
- peradangan daerah mulut.
Pemeriksaan penunjang
- pemeriksaan mikroorganisme baku yang menemukan c. Tetani
- pemeriksaan toksikologi untuk menemukan tetanospasmin
Konsultasi
- dokter spesialis anak atau perinatologi
- dokter gigi
- dokter spesialis bedah
Perawatan RS
rawat inap segara bila perlu icu
Terapi
- eksisi luar yang cukup lebar
- pemberian metronidazol 7,5 miligram per kilogram berat badan tiap 6 jam oral atau iv, obat ini lebih
baik daripada penisilin.
- toksin yang masih dalam sirkulasi di netral kan dengan imunisasi pasif (human imunoglobulin 5000-
10000 UI intramuskular).
- kejang diberi diazepam, 5 miligram per kilogram berat badan per hari, dapat juga dengan dantrolene
sodium 6 mg per kilogram berat badan per liter lewat ngt.
- pada kasus yang berat diberikan obat blokade neuromuskular dan ventilasi dengan tekanan yang positif
serta perhatikan keseimbangan cairan.
Standar rs
Rs dengan fasilitas icu
Penyulit
Gangguan menelan dan pernapasan yang memerlukan tindakan khusus icu
Informed consent
Perlu tertulis terutama yang dicurigai berat
Standar tenaga
167
- dokter umum
- bila dicurigai akan terjadi kesulitan pernapasan rujuk ke rs yang lebih lengkap.
lama perawatan
Dua minggu sampai 1 bulan
Masa pemulihan
- sampai terjadi kesulitan pernafasan
- pada fraktur vertebra istirahat baring kurang lebih 2 bulan
Luaran
- pada anak-anak lima puluh persen meninggal
- angka kematian tinggi bila:
a. Terjadi spasme yang tidak dapat ditolong
b. Bila jarak antara terjadinya luka dan awitan terjadi tetanus pendek.
PA
Tidak perlu
autopsi atau risalah rapat
Bila diperlukan
168
Nama penyakit atau diagnosis
Meningitis
Pada anak-anak
- pemberian dini deksametason mengurangi insidensi skuele tuli dan kelainan neurologi lain.
- pengobatan dan hasilnya bergantung cepatnya pengobatan.
- pengobatan segera bila dijumpai pleocytosis limfositik dan kadar glukosa cairan otak yang rendah.
- inh 20 mg per kg berat badan per hari selama 1 bulan maksimal 600 MG per hari lalu dosis
diturunkan 10 mg per kg berat badan per hari.
- rifampisin 10 mg per kg berat badan per hari maksimal 600 MG per hari.
- pirazinamid 30 mg per kg berat badan per hari Selama 2 bulan
Ketiga obat ini sekali sehari
171
Nama penyakit atau diagnosis
Ensefalitis viral
Kriteria diagnosis
- Skin rash, faringitis, limfadenitis, neuritis, karditis, ikterus, organomegali, diare dan orkitis.
- Prodromal berlangsung 1-4 hari berupa demam, menggigil, sakit kepala, malaise, sakit tenggorok,
konjungtivitis, nyeri pada ekstremitas dan abdomen.
- bila berkembang jadi meningitis, dijumpai kaku Kuduk, fotophobia, nyeri pada pergerakan bola mata,
kesadaran menurun.
- Adanya ensefalitis ditandai oleh ataxia, tremor, gangguan mental, gangguan bicara, kelumpuhan
ekstremitas, kijang tekanan intrakranial, kesadaran yang makin menurun sampai koma dan dapat berakhir
dengan kematian, jarang dijumpai ptosis dan paresis bola mata
- Bila gejala perangsangan selaput otak disertai disfungsi otak disebut meningoencephalitis
Diagnosis banding
- Infeksi bakteri
- Infeksi mikobakteri
- Infeksi jamur
- Infeksi protozoa
Pemeriksaan penunjang
- pungsi lumbal tidak ada tanda peninggian tekanan intrakranial dievaluasi:
a. Umumnya kurang dari 1000/ul, limfo monositik
b. Dijumpai eritrosit pada Herpes Simplex ensefalitis
c. Protein Normal atau sedikit meninggi (80-200mg/dl)
d. Glukosa biasanya normal
e. Pewarnaan Gram dan kultur untuk bakteri: Jamur dan BTA
Bila memungkinkan isolasi virus, titer antibodi untuk mencari diagnosis etiologi
- Pemeriksaan darah
a. Leukosit normal atau Leukopeni atau leukositosis ringan
b. Amilase serum sering meningkat pada parotitis
c. Fungsi hati yang abnormal dijumpai pada hepatitis virus dan mono nukleus infeksiosa
- Pemeriksaan eeg
a. Umumnya di jumpai perlambatan umum
b. Adanya kompleks slow wave yang periodik ke daerah lobus temporalis sesisi atau dua sisi mencurigakan
suatu infeksi Herpes Simplex virus. Pada aids ensefalitis juga hanya dijumpai perlambatan
- Pemeriksaan CT Scan dan MRI
Pemeriksaan ini sebenarnya penting tetapi mahal. Berguna untuk deteksi dini hsv ensefalitis
- Biopsi jaringan otak
Spesimen untuk isolasi virus, pemeriksaan histopatologis, pemeriksaan dengan mikroskop elektron,
immunofluorescence. Biopsi otak berguna untuk diagnosis hsv ensefalitis.
- Pemeriksaan antibodi antigen spesifik untuk hsv dan HIV
Konsultasi
- Dokter Spesialis saraf
- Dokter ahli virologi
172
- Dokter ahli patologi klinik
- Dokter ahli patologi anatomi
- Dokter spesialis radiologi
- Dokter spesialis bedah saraf
- Dokter spesialis anestesi
- Fisioterapis
Perawatan RS
Rawat inap segera untuk semua penderita yang dicurigai menderita ensefalitis
Terapi
- Bersifat suportif
- Bila dicurigai penyebabnya hsv diberikan asiklovir 30 mg/kgbb/hari intravena, dibagi 3 dosis selama 10
hari
Standar RS
- Untuk perawatan suportif semua RS
- Bila ada penyulit atau indikasi rujuk ke RS yang lebih lengkap
Penyulit
- Infeksi saluran nafas dan saluran kemih
- Kejang yang terus-menerus pada fasilitas Icu untuk narkose umum
Informed consent
Perlu tertulis bila diperlukan fungsi lumbal, biopsi otak
Standar tenaga
- Dokter umum Untuk terapi suportif
- Dokter spesialis saraf, dokter spesialis anestesi, bila kejang-kejang menuju ke arah status konvulsivus
Lama perawatan
- 1 bulan tidak terjadi sequelae neurologis atau penyulit lain. Sekuele neurologis perlu dilatih ahli fisioterapi
- Pengobatan seumur hidup bila terjadi epilepsi
Masa pemulihan
1-3 bulan, sebagian meninggalkan cacat tetap
Luaran
Ensefalitis virus tak ada obatnya, asiklovir dapat dicoba diberikan pada HSv ensefalitis dengan mortalitas
19- 28%
PA
Bila dilakukan biopsi otak
Autopsi/ risalah rapat
Dengan persetujuan keluarga, untuk visum et repertum.
173
Nama penyakit diagnosis
Penyakit parkinson
Kriteria diagnosis
Tremor merupakan gejala yang timbul akibat letupan ritmis terhadap traktus piramidalis. disebut juga
resting tremor dengan frekuensi 4-5 Hz atau Pill rolling Tremor. Dalam keadaan stres tremor akan
bertambah.
Pemeriksaan fisik
Dalam pemeriksaan dapat ditemukan Trias Parkinson yaitu roda bergigi, bradikinesia, dan rigiditas
- Bradikinesia
Menurunnya kemampuan untuk melakukan gerakan wajah disertai bertambahnya waktu yang
diperlukan untuk memulai atau mengubah gerakan akibatnya keseluruhan gerakan penderita
memberi kesan lambat. Dalam pemeriksaan dapat ditemukan penderita berjalan dengan langkah
kecil kecil seperti diseret (marche apaetit pas) tanpa melenggang, saliva tidak ditelan, muka topeng
yang miskin mimik, frekuensi mata berkedip menurun dan tulisan berubah menjadi kecil-kecil.
- Rigiditas
a. Tonus otot meninggi karena meningkatnya aktivitas motor neuro gamma terutama pada otot
fleksor. Ini mengakibatkan sikap penderita seperti membongkok dengan kaki tertekuk
(stooping)
b. disamping gejala di atas dapat ditemukan hiperhidrosis, hipotensi postural, gangguan miksi,
demensia, depresi pernafasan yang dangkal dan tidak beraturan serta cara berbicara yang
monoton.
Diagnosis banding
- Sindroma Parkinson sekunder
- Ensefalitis letargika van economo. 20 tahun setelah kejadian infeksi virus pada otak timbul gejala
Parkinson
- Keadaan iatrogenesis pemberian obat terutama golongan fenotiazin, haloperidol dan lithium
- Akibat keracunan Co atau mn
- Penyakit saraf lain penyakit serebrovaskular parkinsonisme arteriosklerosis
- Akibat keadaan lain seperti trauma atau tumor otak
Pemeriksaan penunjang
- Pada CT Scan atau MRI, dapat ditemukan tanda degenerasi pada substansia nigra
- Dapat dilakukan analisis cara berjalan terutama footprint
Konsultasi
- Dokter spesialis penyakit dalam
- Dokter spesialis penyakit jiwa
- Dokter ahli farmakologi klinis bila diperlukan
Perawatan RS
Rawat inap hanya dianjurkan pada kasus yang berat dengan tujuan untuk mengetahui medikamentosa yang
cocok dan dosis yang adekuat.
Terapi
Farmakologis
174
- Bersifat simtomatis untuk memperbaiki keseimbangan neurotransmitter asetilkolin dan dopamin
berupa: Obat antikolinergik, obat levodopa, agonis dopamin berupa bromokriptin.
- Tujuan terapi medikamentosa untuk mengurangi efek kelebihan asetilkolin dengan pemberian obat
antikolinergik berupa triheksifenidil hCL.
- Menambah dopamin, diberikan obat levodopa bersama anti karboksilase agar levodopa tidak cepat
terurai sebelum melewati sawar darah
Contoh obat: Levodopa + benserazide = madopar
Levodopa+ carbitopa = sinemet
- Dapat juga diberikan obat alternatif serupa agonis dopamin, bromokriptin
- Prinsip pengobatan dengan medikamentosa diatas harus dimulai dengan dosis rendah dan secara
perlahan dinaikkan untuk mencari dosis optimal karena besarnya dosis optimal sangat individual dan
efek samping pengobatan dapat sangat mengganggu penderita.
Non farmakologis
- Fisioterapi
- Tujuan fisioterapi agar penderita dapat selalu aktif terutama dalam kehidupan sehari-hari.
Standar RS
Semua RS yang mempunyai dokter spesialis saraf
Penyulit
Efek samping yang berupa
- Fluktuasi khasiat atau onoff phenomenon
- Hipotensi postural
- Nausea
- Dyskinesia
- Depresi mental
Informed consent
Pada kasus operatif yang belum pernah dikerjakan di Indonesia
Standar tenaga
- Dokter umum, pada penderita dengan keluhan yang sudah teratasi dengan pengobatan yang adekuat
- Dokter spesialis saraf, bila kemudian timbul efek samping yang merupakan pemberian obat jangka
panjang
Lama perawatan
- Berobat jalan, kecuali untuk penyesuaian obat penderita dengan efek samping pengobatan yang berat atau
depresi mental berat
- Lama perawatan bergantung pada berat atau sulitnya kasus tersebut
Masa pemulihan
- Penderita selamanya bergantung pada medikamentosa
- Hal ini selayaknya menjadi bahan pertimbangan dalam memilih jenis obat karena penderita akan sangat
terbebani dengan harga obat
Luaran
Dengan terapi yang adekuat penderita dapat bebas gejala untuk waktu yang lama akan tetapi dosis adekuat
untuk kurun waktu tertentu mungkin tidak adekuat lagi untuk waktu selanjutnya sehingga dosis harus
dinaikkan
175
PA
Bila dilakukan timektomi
Autopsi atau risalah rapat
-
176
Standar pelayanan
penunjang
Anestesiologi
177
Pendahuluan
- Anestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang pelayanannya meliputi berbagai usaha dalam hal-hal,
pemberian anastesiA dan analgesia serta menjaga keselamatan pasien yang mengalami pembedahan atau
tindakan medis lainnya: Bantuan resusitasi pasien gawat, pengelola unit perawatan atau terapi intensif,
memberi pelayanan terapi inhalasi dan penanggulangan nyeri membandel serta ikut aktif mengelola
kedokteran gawat darurat. Kemajuan ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan khususnya bidang
pembedahan dan gawat darurat tidak terlepas dari peranan dan dukungan anestesiologi.
- Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan spesialistik sudah Selayaknya pula akan meningkatkan
pelayanan bidang anestesiologi. Pelayanan anestesiologi sangat berkaitan dengan pemberian obat dan
tindakan yang dapat mempengaruhi faal organ vital dan kehidupan manusia. Oleh karena itu pelayanan
anestesiologi perlu dikelola dan dilaksanakan oleh tenaga yang berkualifikasi dilengkapi dengan sarana
yang memadai serta organisasi yang baik.
Ruang lingkup
- Penatalaksanaan yang bertujuan agar pasien tidak merasa nyeri dan mengurangi stres emosi ketika
dilakukan pembedahan dan prosedur medis tertentu
- Bantuan terhadap fungsi kehidupan akibat pengaruh obat anestesi dan manipulasi bedah
- Bentuk penatalaksanaan klinis pasien tidak sadar
- Penatalaksanaan problem menghilangkan nyeri
- Penatalaksanaan problem resusitasi jantung, paru dan otak
- Penatalaksanaan metode spesifik terapi inhalasi
- Penatalaksanaan klinis pada pasien kegawatan atau ancaman kegawatan pada fungsi respirasi sirkulasi
berbagai cairan, elektrolit dan metabolisme
Pelayanan anestesiologi yang cukup dilaksanakan oleh seorang dokter umum, tidak perlu oleh seorang dokter
spesialis anestesiologi
- Puskesmas
- Puskesmas dengan Tempat perawatan
- Rumah Sakit Umum kelas D
Pelayanan anestesi telah dilakukan oleh sekelompok spesialis anestesi di unit yang merupakan unit pendidikan dan
penelitian. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah:
Keterangan
- Tenaga dalam pelayanan anestesiologi terdiri atas dokter spesialis anestesiologi( span), dokter spesialis
anestesiologi konsultan (spank), dokter umum, paramedis, dan tenaga lain
- Spank adalah dokter spesialis anestesiologi yang telah mendalami salah satu cabang ilmu anestesiologi
- kualifikasi dan uraian tugas tenaga tersebut adalah sebagai berikut
a. Kualifikasi
1. Tenaga medis
2. Tenaga paramedis
1. Tenaga medis
- Sp.An, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan program di study spesialis anastesi di pusat
pendidikan yang diakui atau span lulusan luar negeri yang telah menjalani adaptasi di pusat pendidikan
anastesiologi
179
- SpAnk, yaitu dokter spesialis anestesiologi konsulen ya itu yang telah mendalami salah satu cabang
ilmu anestesiologi
2. Tenaga paramedis
- Perawat terlatih bidang anestesiologi, yaitu perawat yang telah menyelesaikan program D3
anestesiologi, atau yang sederajat
- Perawat berpengalaman bidang anestesiologi, yaitu perawat yang telah sekurang-kurangnya telah
mendapat pendidikan dan latihan selama 6 bulan di rumah sakit pendidikan, atau perawat yang telah
membantu pelayanan anastesi di rumah sakit minimal 1 tahun.
180