Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
P27822018001
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
1. PENGERTIAN
Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui
jalan lahir.
2. ETIOLOGI
ada hanyalah merupakan teori-teori yang komplek antara lain ditemukan faktor
3. MANIFESTASI KLINIS
sebagai berikut :
1) Lightening atau setting / deopping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas
bahwa rahim, seviks uteri dan vagina, juga otot-otot, jaringan ikat dan
Ada 2 fase
His atau nyeri bersalin adalah kontraksi rahim yang teratur, muncul dalam
bentuk rasa sakit yang perlahan-lahan makin nyeri dan sering, serta makin
berjalan lambat (bisa sampai 8 jam), sehingga masa ini disebut juga dengan
fase laten. Setelah itu hingga pembukaan lengkap biasanya berjalan lebih
(kurang lebih 10 cm), dan saat itu persalinan memasuki tahap 2. Tahap ini
biasanya berjalan lebih lama pada kelahiran anak pertama (bisa sampai 20
sebelumnya. Ibu akan merasakan keinginan mengejan yang sangat kuat dan
tidak lagi bisa ditahan. Dokter atau bidan akan mulai memimpin ibu meneran.
kedua lengan merangkul kedua lipat lutut, kepala dan mata melihat ke arah
mulut jalan lahir. Kadang-kadang, agar persalinan lebih lancar, dokter perlu
Perlahan seiring tenaga mengejan ibu, kepala janin akan dilahirkan, yang
segera disusul badan dan anggota badan. Setelah lahir seluruhnya, tali pusat
akan dipotong. Setelah itu, bayi segera dikeringkan dan dihangatkan, serta
(terasa sakit). Rasa sakit ini biasanya menandakan lepasnya plasenta dari
Setelah itu, plasenta akan keluar (dilahirkan) lewat jalan lahir, baik secara
diperiksa guna memastikan sudah lahir lengkap (jika masih ada jaringan
1) Pengawasan 1 – 2 jam
2) Awas perdarahan post partum
3) Darah < 500 cc , jika > 500 cc disebut PPH ( Post Partum Haemorrhagic )
Setelah persalinan selesai dan plasenta sudah dilahirkan, ibu biasanya masih
agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul komplikasi
a) Setelah janin lahir, disuntikkan methergin 0.5 ml i.m (atau oksitosin bila
berlebihan
2) Nyeri berhubungan dengan kontraksi rahim & regangan pada jaringan
3) Penurunan cardiak out put berhubungan dengan peningkatan kerja jantung
banyak
5) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan adanya luka episiotomi.
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Dx. 1 Pola napas tidak efektif b.d penggunaan energi berlebihan
Tujuan : Pola napas tidak terganggu/kembali efektif.
Intervensi :
Observasi TTV selama jalannya persalinan
(Rasional) Deteksi dini keadaan klien sehingga dapat dilakukan
dng cepat.
2) Dx. 2 Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Intervensi :
Observasi skala nyeri dng skala 1 – 10, intensitas & lokasi
( Rasional ) : Mengetahui tingkat nyeri & ketergantungan klien serta
kualitas nyeri
Ajarkan tehnik relaksasi & menarik napas panjang
( Rasional ) : Meningkatkan relaksasi & rasa nyaman
Berikan penjelasan ttg penyebab nyeri & kapan hilangnya
( Rasional ) : Meningkatkan pengetahuan sehingga mengurangi
persalinan.
Anjurkan klien u/ istirahat miring kiri jika tdk sedang kontraksi
( Rasional ) :Mengurangi penekanan vena cava, meminimalkan
hipoksia jaringan.
3) Dx. 3 Penurunan Cardiak output b.d peningkatan kerja jantung
Tujuan : Cardiak out put dalam batas normal, TD= 120/80 mmHg,Nadi=80
x/mnt
Intervensi :
Observasi TTV
( Rasional ) : Mengetahui perkembangan/perubahan yg terjadi pada
klien
Observasi perubahan sensori
( Rasional ) : Mengetahui ketidak adekuatan perfusi cerebral
Observasi penggunaan energi & irama jantung
( Rasional ) : Mengetahui tingkat ketergantungan klien.
4) Dx. 4 Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi
Tujuan : Tidak terkadi infeksi
Intervensi :
Observasi TTV & tanda-tanda infeksi
( Rasional ) : Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi
menyusui bayinya )
( Rasional ) : Mencegah sisa perdarahan/kotoran membendung dng
I. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
Umur : 31 Tahun
Suku/Bangsa : Minang
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Alamat : Sianok
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sianok
Klien masuk Rumah Sakit diantar keluarga melalui IGD dengan keluhan nyeri
pinggang, menjalar ke ari-ari sejak tadi pagi. Keluar lendir bercampur darah dari
kemaluan sejak jam 09.00 Wib.
D. Riwayat Psikososial
E. Pemeriksaan Umum
TB : 145 BB : 51 kg Peningkatan BB : 59 kg
F. Laporan Persalinan
KALA I :
-Rasa sakit adanya His yang datang lebih kuat, Sering dan teratur. ( durasi 10 menit,
frekuensi 3x )
-Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.
3. Tanda-tanda Vital
TD : 130/70 P : 22 x/i
N : 76 x/i S : 36,8 C
6. Tindakan
7. Pengobatan
-Dexametason 2 amp.
KALA II :
-Tindakan
* Dilakukan episiotomi.
CATATAN KELAHIRAN.
4.Pengobatan
-Inj.Neo K
Kala III
KALA IV
· Bonding ibu dan bayi : belum di lakukan pada 1 jam post partum
G. Data Fokus
DS:
DO :
B. ANALISA DATA
ETIOLOGI MASALAH
No DATA
Do :
S:36.8 C
DO:
3. Ds : Persalinan
DO:
S: 36,6 C
4. DS : Gangguan prosesPersalinan
laktasi
-Kllen mengatakan merasa lemah
dan letih
Episiotomi
-Kllen mengatakan belum
menyusui bayinya.
Mengedan
DO:
C.INTERVENSI
1.Mengidentifikasi
Tujuan : penyimpangan
Resiko infeksi b/dSetelah dilakukan tindakan1.pantau indikasi kemajuan
2. TTVatau penyimpangan
trauma jalan lahirkeperawatan infeksi tidakkllen/30 menitdari
terjadi. hasil yang
2.kaji keadaan diharapkan.
KH: luka episiotomi
-TTV batas normal3.ganti pengalas2. Dapat
-luka episiotomi kering danbokong menunjukkan trauma
baik berlebihan pada
4.bersihkan areajaringan perineal dan
luka terjadinya
komplikasi yang
memerlukan evaluasi
/ intervensi lanjut.
3.untuk pencegahan
infeksi nasokomial.
4.mencegah
terjadinya infeksi
1. mencegah
terjadinya dehidrasi.
2.
3. Cairan yang
banyak
Resiko dehidrasiTujuan : memperlunak veses
3. b/d keletihanSetelah dilakukan tindakan1.pantau sehingga mencegah
keperawatan.dehidrasi kllenkebutuhan cairan komplikasi
teratasi kllen
4.Mengidentifikasi
2.berikan cairan
KH: keseimbangan cairan
terapi sesuai
-kllen terlihat segarindikasi pasien secara
-kllen tampak tenang3.berikan cairanadekuat dan teratur
-mukosa bibir lembaboral dan parental
Turgor kulit bagus4.pantau out put
1. membantu dalam
cairan dan input
mengidentifikasi
cairan
kebutuhan saat ini
5.pantau kondisi
agar memberikan
kandung kemih
intervensi yang
kllen.
tepat.
2. untuk
Gangguan prosesTujuan : meningkatkan
laktasi b/dSetelah dilakukan tindakan1.berikan koping keluarga.
bayi
4. kelemahan dankeperawatan proses laktasipada ibu untuk
keletihan ibu berjalan lancar.segera du susui
KH: 2.kaji pengelaman
-Asi ada keluarmenyusui bayi
-payudara tidak bengkak3.anjurkan ibu
-nutrisi bayi terpenuhi menyusui bayi
sering 1x2 jam
4.anjurkan
keluarga
membantu ibu
dalam menyusui.
D. .IMPLEMENTASI
Hari /
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal
13.45 wib
S :36,6 C
14.00
S : 36,5 C
A: Dx : 1 Teratasi.
P: Intervensi
13.20 wib
13.45 wib
S :36,6 C
14.00
S : 36,5 C
-pendarahan ± 75 cc
A: masalah 2 teratasi
P :Intervensi
P :Intervensi :
Lanjut.
A : masalah teratasi
4.menganjurkan suami kllen
membantu kllen dalam menyusuiP : intervensi 1-4 de hentikan.
bayinya.