You are on page 1of 20

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN G3 P2 A0 H2

DI RSUD DR. H. MOH ANWAR

OLEH :

RA. SITI ROCHANI

P27822018001

JURUSAN KEPERAWATAN

RPL DR. SOETOMO SURABAYA

2018
1. PENGERTIAN
Pesalinan normal (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak

belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta

tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui

jalan lahir.
2. ETIOLOGI

Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang

ada hanyalah merupakan teori-teori yang komplek antara lain ditemukan faktor

hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh prostaglandin, pengaruh tekanan

pada syaraf dan nutrisi.

3. MANIFESTASI KLINIS

Tanda permulaan persalinan

a. Pada permulaan persalinan / kata pendahuluan ( Preparatory stage of labor ) yang

terjadi beberapa minggu sebelum terjadi persalinan, dapat terjadi tanda-tanda

sebagai berikut :
1) Lightening atau setting / deopping, yaitu kepala turun memasuki pintu atas

panggul terutama pada primigravida.


2) Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3) Perasaan sering kencing ( polikisuria ) karena kandung kemih tertekan oleh

bagian terbawah janin.


4) Perasaan sakit diperut dan dipinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan

tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak pada sekitar serviks (tanda

persalinan false-false labour pains).


5) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar karena terdapat kontraksi otot rahim.
6) Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan dan bisa

bercampur darah (Bloody show).


b. Tanda-tanda inpartu sebagai berikut :
1) Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his datang lebih kuat, sering dan teratur

dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.


2) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan

kecil pada serviks.


3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks : perlunakannnya,

pendataran, dan terjadinya pembukaan serviks ( Manuaba, 1998).


c. Faktor-faktor yang penting dalam persalinan antara lain :
1) Power ( kekuatan mendorong janin keluar ) terdiri dari :
 His ( kontraksi uterus ):
 Merupakan kontraksi dan relaksasi otot uterus yang bergerak dari

fundus ke korpus sampai dengan ke serviks secara tidak sadar.


 Kontraksi otot dinding rahim.
 Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan
2) Passage ( jalan lahir ) terdiri dari :
 Janin
 Plasenta
3) Passage ( jalan lahir ) terdiri dari :
 Jalan lahir keras yaitu tulang pinggul (os coxae, os sacrum /

promontorium, dan os coccygis)


 Jalan lahir lunak : yang berperan dalarn persalinan adalah segmen

bahwa rahim, seviks uteri dan vagina, juga otot-otot, jaringan ikat dan

ligamen yang menyokong alat urogenital.


4. PATOFISIOLOGI

Kala I (Kala Pembukaan)

Ada 2 fase

1) Fase Laten : pembukaan servik lambat 3 cm bisa 7 – 8 jam


2) Fase Aktif : ± 6 jam dibagi 3 sub fase
 periode Akselerasi : ± 2 jam ? 4 cm
 periode Dilatasi Maksimal : ± 2 jam ? 9 cm
 periode Deselerasi : ± 2 jam ? 10 cm
Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pembukaan leher rahim.

His atau nyeri bersalin adalah kontraksi rahim yang teratur, muncul dalam

bentuk rasa sakit yang perlahan-lahan makin nyeri dan sering, serta makin

lama. Sejak pembukaan 0 cm hingga 3 cm, umumnya persalinan masih

berjalan lambat (bisa sampai 8 jam), sehingga masa ini disebut juga dengan

fase laten. Setelah itu hingga pembukaan lengkap biasanya berjalan lebih

cepat. Keseluruhan tahap ini berlangsung hingga tercapai pembukaan lengkap

(kurang lebih 10 cm), dan saat itu persalinan memasuki tahap 2. Tahap ini

biasanya berjalan lebih lama pada kelahiran anak pertama (bisa sampai 20

jam) dibanding kelahiran anak selanjutnya.

Kala II (Pengeluaran Janin)

1) His terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama


2) Ada rasa mengedan seperti bab
3) Pada primi : 1 ½ – 2 jam , Multi : ½ – 1 jam
Saat ini, his sudah terasa sangat kuat, lebih sering, dan lebih lama ketimbang

sebelumnya. Ibu akan merasakan keinginan mengejan yang sangat kuat dan

tidak lagi bisa ditahan. Dokter atau bidan akan mulai memimpin ibu meneran.

Caranya, ibu dalam posisi berbaraing terlentang atau miring ke samping,

kedua lengan merangkul kedua lipat lutut, kepala dan mata melihat ke arah

perut. Seiring munculnya his, ibu meneran/mengedan sekuat-kuatnya, dan

dihentikan/istirahat saat his berhenti. Dengan tenaga mengejan ini, janin

perlahan-lahan didorong keluar dari rahim hingga kepalanya mulai tampak di

mulut jalan lahir. Kadang-kadang, agar persalinan lebih lancar, dokter perlu

melakukan episiotomi (memperlebar jalan lahir dengan cara digunting).

Perlahan seiring tenaga mengejan ibu, kepala janin akan dilahirkan, yang

segera disusul badan dan anggota badan. Setelah lahir seluruhnya, tali pusat

akan dipotong. Setelah itu, bayi segera dikeringkan dan dihangatkan, serta

diperiksa (pernafasan, warna kulit, detak jantung, tangisan dan gerakannya)

untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat.

Kala III (Pengeluaran Plasenta)

1) Uterus teraba keras , TFU setinggi pusat


2) Proses 5 – 30 menit 5-30 menit setelah bayi lahir, rahim akan berkontraksi

(terasa sakit). Rasa sakit ini biasanya menandakan lepasnya plasenta dari

perlekatannya di rahim. Pelepasan ini biasanya disertai perdarahan baru.

Setelah itu, plasenta akan keluar (dilahirkan) lewat jalan lahir, baik secara

otomatis maupun dengna bantuan dokter/bidan. Setelah itu plasenta akan

diperiksa guna memastikan sudah lahir lengkap (jika masih ada jaringan

plasenta yang tertinggal dalam rahim, bisa terjadi perdarahan).

Kala IV (1-2 jam setelah pengeluaran uri)

1) Pengawasan 1 – 2 jam
2) Awas perdarahan post partum
3) Darah < 500 cc , jika > 500 cc disebut PPH ( Post Partum Haemorrhagic )

Setelah persalinan selesai dan plasenta sudah dilahirkan, ibu biasanya masih

beristirahat di ruang persalinan hingga 1-2 jam setelah melahirkan. Gunanya

agar dokter/bidan bisa mengawasi kondisi ibu agar tidak timbul komplikasi

seperti perdarahan pasca persalinan.


5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemerikaaan darah lengkap :

 Hb normal = 11,4 – 15,1 gr/dl


 Golangan darah = A,B,AB & O
 Faktor RH = +/-
 Waktu pembekuan
 Protein Urine
 Urine reduksi
6. PENATALAKSANAAN

Cara ini diyakini dapat menurunkan angka kejadian perdarahan pasca

persalinan dari 4% menjadi 2%.

a) Setelah janin lahir, disuntikkan methergin 0.5 ml i.m (atau oksitosin bila

terdapat kontra-indikasi pemberian methergin)


b) Untuk menghindari inversio uteri traksi talipusat hanya dilakukan saat ada

kontraksi uterus dan dengan meletakkan tangan suprasimfisis


c) Klem talipusat dipegang dengan tangan kanan dan talipusat diregangkan.
d) Tangan kiri melakukan masase fundus uteri, bila sudah timbul kontraksi

uterus, tangan kiri dipindahkan supra-simfisis dan kemudian dilakukan tarikan

talipusat secara terkendali untuk melahirkan plasenta.


e) Jangan melakukan tarikan pada talipusat untuk melahirkan plasenta pada saat

tidak ada kontraksi uterus untuk mencegah terjadinya inversio uteri.


7. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan,penggunaan energi

berlebihan
2) Nyeri berhubungan dengan kontraksi rahim & regangan pada jaringan
3) Penurunan cardiak out put berhubungan dengan peningkatan kerja jantung

sekunder penggunaan energi berlebih.


4) Resiko terjadi gangguan kesimbangan cairan berhubungan dengan perdarahan

banyak
5) Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan adanya luka episiotomi.
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
1) Dx. 1 Pola napas tidak efektif b.d penggunaan energi berlebihan
Tujuan : Pola napas tidak terganggu/kembali efektif.
Intervensi :
 Observasi TTV selama jalannya persalinan
(Rasional) Deteksi dini keadaan klien sehingga dapat dilakukan

tindakan secara tepat & cepat.


 Dampingi klien & berikan dorongan mental selama perslinan
(Rasional) : Mengurangi kecemasan sehingga klien dapat mengatur

pernapasan scr benar


 Ajarkan tehnik pernapasan yg benar saat kontraksi
(Rasional) : Meningkatkan cadangan oksigen & tenaga
 Ajarkan cara mengedan yg benar
(Rasional) : Agar klien dpt menghemat energi & melahirkan bayinya

dng cepat.
2) Dx. 2 Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan jaringan
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Intervensi :
 Observasi skala nyeri dng skala 1 – 10, intensitas & lokasi
( Rasional ) : Mengetahui tingkat nyeri & ketergantungan klien serta

kualitas nyeri
 Ajarkan tehnik relaksasi & menarik napas panjang
( Rasional ) : Meningkatkan relaksasi & rasa nyaman
 Berikan penjelasan ttg penyebab nyeri & kapan hilangnya
( Rasional ) : Meningkatkan pengetahuan sehingga mengurangi

kecemasan,klien menjadi kooperatif


 Ajarkan cara mengedan yg benar jika pembeukaan sudah lengkap
( Rasional ) : Mengurangi kelelahan & mempercepat proses

persalinan.
 Anjurkan klien u/ istirahat miring kiri jika tdk sedang kontraksi
( Rasional ) :Mengurangi penekanan vena cava, meminimalkan

hipoksia jaringan.
3) Dx. 3 Penurunan Cardiak output b.d peningkatan kerja jantung
Tujuan : Cardiak out put dalam batas normal, TD= 120/80 mmHg,Nadi=80

x/mnt
Intervensi :
 Observasi TTV
( Rasional ) : Mengetahui perkembangan/perubahan yg terjadi pada

klien
 Observasi perubahan sensori
( Rasional ) : Mengetahui ketidak adekuatan perfusi cerebral
 Observasi penggunaan energi & irama jantung
( Rasional ) : Mengetahui tingkat ketergantungan klien.
4) Dx. 4 Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi
Tujuan : Tidak terkadi infeksi
Intervensi :
 Observasi TTV & tanda-tanda infeksi
( Rasional ) : Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi

sehingga segera diatasi.


 Lakukan vulva hygiene 2 x sehari (pagi – sore)
( Rasional ) : Luka kotor mempengaruhi proses penyembuhan
 Anjurkan klien u/ menganti pembalut setiap habis kencing atau kotor
( Rasional ) : Kebersihan mempercepat proses penyembuhan &

mencegah masuknya organisme


 Anjurkan klien u/ segera mobilisasi (duduk,berdiri & jalan serta

menyusui bayinya )
( Rasional ) : Mencegah sisa perdarahan/kotoran membendung dng

mobilisasi sisa kotoran dpt keluar sehingga mempercepat proses

penyembuhan disamping itu mem-perlancar sirkulasi darah keluka.


DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. 1993. Obstetri. Elstar. Bandung.

Carpenito,Lynda Juall. 2001 Buku Saku Diagnosa Keperawatan. ed.8.EGC. Jakarta

Prawiro Harjo. 1995. Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta


LAPORAN KASUS

I. PENGKAJIAN

A. Identitas klien

Nama klien : Ny. N

Umur : 31 Tahun

Suku/Bangsa : Minang

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sianok

Nama Suami : Tn.R

Umur : 31 Tahun

Suku /Bangsa : Minang

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sianok

B. Alasan Masuk Rumah Sakit.

Klien masuk Rumah Sakit diantar keluarga melalui IGD dengan keluhan nyeri
pinggang, menjalar ke ari-ari sejak tadi pagi. Keluar lendir bercampur darah dari
kemaluan sejak jam 09.00 Wib.

C. Riwayat Kehamilan dan Persalinan: G3 P2 A0 H2

No Tgl/Bln/Thn Tempat Umur Jenis Jenis Ditolong Ket


partus Partus kelamin/BB
Kehamilan
bayi

1. 2016 Rumah Cukup Normal Perempuan Bidan -


Sakit

2. 2018 Rumah Cukup Normal Laki-laki Bidan -


Sakit

D. Riwayat Psikososial

 Pandangan ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan persalinan ini :


Keluarga mengatakan menerima dan merasa senang dengan kehadiran
Bayi.
 Pengelaman melahirkan sebelumnya :
Klien partus spontan, Normal, Ketuban Jernih.
 Respon klien terhadap persalinan :
Tenang : ya
Depresi : ya
Gelisah : ya
Cemas : ya
Takut tidak
Tegang tidak
Senang : ya
Peka : ya
Lelah : ya
 Interaksi dengan orang lain :
 Kllen berinteraksi Baik, karena kllen menerima keadaan Bayi.
 Pengetahuan ibu terhadap
Penggunaan orang pendukung :
Kllen membutuhkan pendamping (suami/ orang tua)
Teknik pernafasan / relaksasi :
Penyebab kllen gelisah pernapasan menjadi tidak stabil (cepat
dangkal ,P:30x/i).

E. Pemeriksaan Umum

 Tanda-tanda vital : TD : 120/80 N :80 RR : 30 T : 36,3

TB : 145 BB : 51 kg Peningkatan BB : 59 kg

 Palpasi Kandung Kemih : Kandung kemih terasa kosong.


 Haemorhoid : Tidak ada
 Edema : Tidak terdapat edema di kaki kanan dan kiri.
 Varices : Tidak ada varises pada kedua kaki.
 Pola istirahat : Kllen istirahat dengan cukup
 Pola Nutrisi : Kllen selama Hamil nutrisi tercukupi.

F. Laporan Persalinan
KALA I :

1. Mulai persalinan : Tanggal 10/12/2015

2. Tanda dan gejala

-Rasa sakit adanya His yang datang lebih kuat, Sering dan teratur. ( durasi 10 menit,
frekuensi 3x )

-Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil pada servik.

-Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar.

3. Tanda-tanda Vital

TD : 130/70 P : 22 x/i

N : 76 x/i S : 36,8 C

4. Lama kala 1 : 4 jam

5. Keadaan Psikososial : Sedang.

6. Tindakan

- Memantau DJJ (bunyi DJJ 156x/m)

- Memantau Pembukaan / Periksa dalam ( pembukaan 3-10 cm )

7. Pengobatan

-Terpasang Infus RL 20 tts/i

-Antibiotik (cefixime) 1gr .Iv

-Dexametason 2 amp.

KALA II :

Lama kala II 20 menit

1. Tanda dan gejala

- Ibu ingin meneran bersama dengan kontraksi

-Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rektum/vagina

-Perenium terlihat menonjol

-Vulva Vagina dan sfinger membuka

-Peningkatan pengeluaran Lendir dan Darah.

2. Jelaskan upaya meneran

*Ibu ingin meneran bersamaan dengan kontraksi.

-Tindakan
* Dilakukan episiotomi.

CATATAN KELAHIRAN.

1.Bayi lahir jam :13.00 Wib

2.Nilai APGAR : 8/9

3.Tanda –tanda Vital

TD:120/80 P : 54 x/i BB : 2600 gram

N : 146 x/i S : 36,4 C PB : 47,5 cm

4.Pengobatan

-Inj.Neo K

-Tetes mata gentamicin

Kala III

· Lama Kala III :

Lama kala III 10 menit

1.Tanda dan gejala.

-Perebuhan bentuk dan tinggi fundus uteri

-Tali pusat memanjang.

-Semburan darah mendadak dan singkat.

2.Plasenta lahir jam : 13.00

3.Cara lahir plasenta spontan

-Panjang tali pusat -Kelainan:Tidak ada


-Pengobatan Oxitacin lamp -Metargin

KALA IV

· Tanda-tanda Vital : TD:130/70 N:80x/i RR:20x/i


T:36,6

· Mulai jam : 13.20 wib

· Keadaan Uterus : 2 jari dibawah pusat, kontaraksi baik dan keras

· Pendarahan ± 75 cc, Normal, Karekteristik encer

· Bonding ibu dan bayi : belum di lakukan pada 1 jam post partum

· Tindakan : -pantau TTV kllen

-pantau pendarahan kllen


-pantau tinggi fundus klien (3 jari dibawah proc. Xyphoideus)

-pantau kontaksi uteri

-pantau kantong kandung kemih.

G. Data Fokus

DS:

-Kllen mengatakan merasa letih dan mengantuk

-Kllen mengatakan haus

-Kllen mengatakan ada cairan mengalir keluar dari kemaluan

-Kllen mengatakan nyeri pada area kemaluan

-Kllen mengatakan bokongnya terasa basah dan dingin

-Kllen mengatakan belum menyusui bayinya

DO :

-Kllen tampak lemah

-Kllen tampak terbaring ditempat tidur

-Mokosa mulut tampak kering

-Tampak ada cairan keluar dari kemaluan

-Kllen tampak gelisah

-Kllen tampak tidak nyaman dengan alas bokong basah

-Perinium kllen terlihat ada jahitan episiotomi basah

-Pengalas bokong kllen tampak basah dan kotor

-Kllen tampak belum ada menyusui bayinya

-Bayi tampak kehausan dan menangis

B. ANALISA DATA

ETIOLOGI MASALAH
No DATA

1. Ds : Gangguan rasa Persalinan


nyaman (nyeri)
-Kllen mengatakan nyeri pada
kemaluan
Epsiotomi
-Kllen mengatakan ada cairan
mengalir dari kemaluan

-Kllen mengatakan bokong nya luka episiotomy


tersa basah

Trauma jalan lahir

Do :

-Kllen tampak gelisah

-Kllen mengatakan nyeri saat ada


darah / urin keluar

-tampak ada jahitan pada luka


episiotomi

-Tampak darah bercampur urin


keluar dari kemaluan

-TD:130/90 N:80x/i P:19x/i

S:36.8 C

2. Ds : Resiko Infeksi Persalinan

-Kllen mengatakan nyeri pada area


kemaluan
Epsiotomi
-Kleen mengatakan ada cairan
keluar dari kemaluan
Luka episiotomy
-Kllen mengatakan bokongnya
terasa basah
Trauma jalan lahir

DO:

-Kllen tampak gelisah

-Tampak ada bekas jahitan

Luka epiostomi basah’

-Pengalas bokong kllen tampak


basah dan kotor

-Tampak ada darah dan urine keluar


dari kemaluan kllen

3. Ds : Persalinan

-Kllen mengatakan merasa letihResiko Dehidrasi


(ngantuk)
Mengedan
-Kllen mengatakan haus

-Kllen mengatakan ada cairan


keluar dari kemaluan Keletihan

DO:

-Kllen tampak lemah

-Kllen tampak gelisah

-mokosa mulut tampak kering

-Kllen tampak kering

-Kllen tampak berbaring di tempat


tidur

-TD :130/80 N:80 x/i P: 19 x/i

S: 36,6 C

4. DS : Gangguan prosesPersalinan
laktasi
-Kllen mengatakan merasa lemah
dan letih
Episiotomi
-Kllen mengatakan belum
menyusui bayinya.
Mengedan

DO:

-Setelah persalinan kllen tampak Keleihan

Belum ada menyusui bayinya

-Bayi tampak managis dan


kehausan

C.INTERVENSI

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KH INTERVENSI RASIONAL


Gangguan rasaTujuan :1.Kaji lokasi dan1.Dengan mengkaji
1. nyaman (nyeri)-setelah di lakukan tindakanskala nyeritingkat nyeri, kapan
b/d trauma jalankeperawatan 3x 24 jam2.pantau TTVnyeri dirasakan oleh
lahir nyeri kllen berkurangkllen /30 menit klien dapat disajikan
KH: 3.pantau kondisisebagai dasar dan
-Klllen tampak tenangluka kllen pedoman dalam
-Luka kllen kering4.pantau kontraksimerencanakan
-tidak ada tanda- tandauterus tindakan
infeksi 5.pantau tinggikeperawatan
fundus uteri selanjutnya.
6.ajarkan teknik2.Dengan mengukur
relaksasi nafastanda-tanda vital
dalam dapat diketahui
7.pantau kandungsecara dini
kemih. kemunduran atau
kemajuan keadaan
klien.
3.Mengidentifikasi
penyimpangan dan
kemajuan
berdasarkan involusi
uteri.
4. Dengan teknik
nafas dalam
diharapkan
pemasukan oksigen
ke jaringan lancar
dengan harapan rasa
nyeri dapat
berkurang.

1.Mengidentifikasi
Tujuan : penyimpangan
Resiko infeksi b/dSetelah dilakukan tindakan1.pantau indikasi kemajuan
2. TTVatau penyimpangan
trauma jalan lahirkeperawatan infeksi tidakkllen/30 menitdari
terjadi. hasil yang
2.kaji keadaan diharapkan.
KH: luka episiotomi
-TTV batas normal3.ganti pengalas2. Dapat
-luka episiotomi kering danbokong menunjukkan trauma
baik berlebihan pada
4.bersihkan areajaringan perineal dan
luka terjadinya
komplikasi yang
memerlukan evaluasi
/ intervensi lanjut.
3.untuk pencegahan
infeksi nasokomial.

4.mencegah
terjadinya infeksi

1. mencegah
terjadinya dehidrasi.

2.

3. Cairan yang
banyak
Resiko dehidrasiTujuan : memperlunak veses
3. b/d keletihanSetelah dilakukan tindakan1.pantau sehingga mencegah
keperawatan.dehidrasi kllenkebutuhan cairan komplikasi
teratasi kllen
4.Mengidentifikasi
2.berikan cairan
KH: keseimbangan cairan
terapi sesuai
-kllen terlihat segarindikasi pasien secara
-kllen tampak tenang3.berikan cairanadekuat dan teratur
-mukosa bibir lembaboral dan parental
Turgor kulit bagus4.pantau out put
1. membantu dalam
cairan dan input
mengidentifikasi
cairan
kebutuhan saat ini
5.pantau kondisi
agar memberikan
kandung kemih
intervensi yang
kllen.
tepat.

2. untuk
Gangguan prosesTujuan : meningkatkan
laktasi b/dSetelah dilakukan tindakan1.berikan koping keluarga.
bayi
4. kelemahan dankeperawatan proses laktasipada ibu untuk
keletihan ibu berjalan lancar.segera du susui
KH: 2.kaji pengelaman
-Asi ada keluarmenyusui bayi
-payudara tidak bengkak3.anjurkan ibu
-nutrisi bayi terpenuhi menyusui bayi
sering 1x2 jam
4.anjurkan
keluarga
membantu ibu
dalam menyusui.
D. .IMPLEMENTASI

Hari /
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal

1 Kamis DX 1 1.melakukan pengkajian lokasi nyeriS: kllen mengatakan nyeri pada


dari skala nyeri kemaluan berkurang.
10.12.2015
2.memantau TTV kllen / 30 menit-cairan masi ada keluar dari
selama 2 jam pertama kemaluan sedikit-sedikit.

3.memantau kondisi luka periniumO: lokasi nyeri pada area


kllen perineum skla 4.

4.membantu kontraksi uterus kllen -TTV . 13.15.wib

5.memantau TFU kllen TD: 130/90. N : 80 x/i

6.mengajarkan teknik nafas dalam P :19x/i S: 36,6 C

7.memantau kandung kemih kllen 13.20 wib

TD : 120/70, N :85 x/i

P :20 x/i S:36,6 C

13.45 wib

TD :120/80 , N: 85 x/i P : 20 x/i

S :36,6 C

14.00

TD :120/70 N: 88 x/i P:21 x/i

S : 36,5 C

-kondisi luka baik

-kontraksi uterus baik dan keras

-TFU 2 jari dibawah pusat

-kllen mampu melakukan teknik


nafas dalam.

-kandung kemih kllen kosong.


-kllen sebelumnya sudah BAK.

A: Dx : 1 Teratasi.

P: Intervensi

-pantau TTV lanjut 1 /jam

-pantau kontraksi uterus.

-pantau kandung kemih.

DX 2 1.memantau TTV kllen/ 30 menit 2S : kllen mengatakan merasa


jam nyaman setelah pengalas diganti

2.mengatasi keadaan luka episiotomi O : TTV . 13.15.wib

3.mengganti penggalas bokong kllen. TD: 130/90. N : 80 x/i

4.membersihkan area luka kllen P :19x/i S: 36,6 C

13.20 wib

TD : 120/70, N :85 x/i

P :20 x/i S:36,6 C

13.45 wib

TD :120/80 , N: 85 x/i P : 20 x/i

S :36,6 C

14.00

TD :120/70 N: 88 x/i P:21 x/i

S : 36,5 C

-pendarahan ± 75 cc

-kondisi luka baik dan bersih

-penggalas kllen baru di ganti

A: masalah 2 teratasi

P :Intervensi

- TTV /1 jam lanjut

-kllen stop dipindahkan.

S : kllen mengatakan letihnya


1.memantau kebutuhan cairan kllen berkurang dan tidak haus lagi.
O : klien butuh minum
2.memberikan therapi cairan kllen
DX 3 3.memberikan kllen minum klien di berikan therapi cairan

4.memantau input dan output cairanRL drip oksitosin ½ amp 20


kllen Tts/i

5.memantau kandung kemih klien kllen di berikan minum air putih


dan teh

-input ± 1800 ml/cc. Out put


± 500 cc

-kandung kemih kllen sudah


kosong

A :masalah teratasi sebagian

P :Intervensi :

-therapi cairan RL lanjut

-berikan minum oral lanjut

-pantau minum oral lanjut

-pantau input dan out put lanjut.

-pantau kondisi kandung kemih

Lanjut.

S: kllen mengatakan sudah tidak


letih lagi dan suaminya sudah
ada untuk membantunya
1.memberikan bayi pada ibu untukmenyusui.
segera di susui
O: bayi sudah di bantu pada
Dx 4 kllen untuk di susui

2.mengkaji pengelaman ibu menyusui -kllen sudah punya pengelaman


menyusui sebelumnya karena
ini merupakan anak ke 3
3.menganjurkan ibu menyusui-kllen dan keluarga menerima
bayinya 1x 2 jam saran petugas menyusui bayi
1x/2 jam

A : masalah teratasi
4.menganjurkan suami kllen
membantu kllen dalam menyusuiP : intervensi 1-4 de hentikan.
bayinya.

You might also like