Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alergi
imun yang berlebihan terhadap suatu antigen atau alergen, dikenal dengan
yang terjadi secara cepat dalam beberapa menit setelah paparan antigen,
setelah itu diikuti respon lambat (late-phase reaction) atau reaksi alergi fase
lambat (RAFL) yang terjadi selang beberapa jam, yaitu reaksi inflamasi
gabungan dari reaksi alergi fase cepat (RAFC) dan reaksi alergi fase lambat
permukaan sel mast yang menyebabkan sel mast mengalami degranulasi dan
9
10
terjadi tergantung pada rute masuknya alergen ke dalam tubuh manusia dan
lokasi sel mast yang telah berikatan dengan IgE untuk suatu alergen spesifik
tertentu (sel mast yang telah tersensitisasi). Manifestasi klinis alergi tersebut
manifestasi klinis penyakit atopik seperti rinitis alergi, asma dan dermatitis
berlebihan, selain memiliki kadar serum antibodi IgE yang tinggi, juga tes
dengan atopi merupakan suatu protein atau subtansi kimia yang terikat
protein.5 Alergen tipikal ini termasuk protein dalam serbuk sari (pollen),
11
tungau (house dust mites), bulu binatang, makanan, jamur (mold) dan obat-
obatan seperti antibiotik penisilin. 27 Tidak seperti infeksi oleh kuman yang
a. Genetik
atopi.1 Gejala alergi pada anak yang mempunyai orang tua dengan
alergi akan lebih parah dibandingkan dengan anak dengan orang tua
Risiko alergi makanan tertinggi pada anak dengan kedua orang tua
b. Usia
dengan IgE spesifik alergen yang muncul pada usia 2-4 tahun
bertambahnya usia.35
c. Stres
produksi IL-4, IL-10, dan IL-13. ANS yang terdiri dari sistem saraf
13
alergi.36
d. Lingkungan
populasi. Pada saat yang sama prevalensi penyakit asma dan alergi
berasal dari berbagai sel seperti sel mast, basofil, eosinofil dan neutrofil.
1. Histamin
3. Prostaglandin (PGD2)
kapiler.16
4. Leukotrien
dihasilkan oleh sel mast mukosa dan basofil, dan mempunyai reseptor
PAF adalah suatu fosfolipid yang dihasilkan oleh sel mast yang dapat
6. Kemokin
dan eotaxin.38
8. Sitokin Inflamasi
utama dan diproduksi oleh sel TH2 dan sel mast yang telah
diaktifkan.39
c. IL-13, diproduksi oleh sel TH2 dan memiliki struktur yang homolog
alergi kurang dari 4 kali dalam seminggu selama kurang dari 4 minggu,
sedangkan PER mengalami gejala lebih dari 4 kali dalam seminggu atau
adanya gejala alergi tipikal dan tes diagnosis. Gejala tipikal pada rinitis
alergi yaitu rhinorrhea, bersin, hidung tersumbat, dan gatal pada hidung.
Prinsip tes diagnosis alergi yaitu berdasarkan adanya IgE spesifik alergen di
kulit (tes kulit) yaitu secara in vivo dan IgE total di darah (secara in vitro).27
2.3 Asma
dengan gejala mengi, sesak napas, dan batuk. Atopi merupakan faktor
penyakit ini memiliki penyebab yang sama, yaitu paparan alergen dengan
saluran napas bawah terekspos udara kering, dingin dan alergen. 9,43
bawah.43
mana terdapat dominasi sel eosinofil dan sel TH2 di jaringan saat terjadi
APC. Kompleks antigen-MHC kelas II ini akan dikenali oleh reseptor sel T
di sel TH0 (naive T helper) sehingga sel TH0 akan berdiferensiasi menjadi
sel TH2. Sel TH2 selanjutnya memproduksi sitokin IL-4, IL-5, dan IL-13
meproduksi IgE spesifik antigen dan proliferasi eosinofil, sel mast, dan
IgE. Molekul IgE spesifik yang diproduksi tersebut hanya untuk satu
pada permukaan basofil dan sel mast. Sel mast yang telah berikatan dengan
IgE inilah yang telah aktif disebut sel mast yang telah tersensitisasi. 4,40
ulang alergen yang sama pada dua atau lebih IgE yang berikatan silang
seperti histamin dan triptase dalam beberapa menit serta berlangsung sampai
mukosa hidung sehingga menyebabkan respon awal pada rinitis alergi yang
setelah reaksi fase cepat dan berlangsung sampai sekitar 24 jam, kemudian
mereda secara bertahap. Reaksi ini ditandai dengan peningkatan jumlah sel
TH2, eosinofil, basofil, dan neutrofil yang melepaskan sitokin dan molekul
mediator lainnya.5,40
Adhesi dan migrasi eosinofil ke lokasi inflamasi juga yang diregulasi oleh
sitokin sel TH2 yaitu dengan menginduksi ekspresi molekul adhesi yaitu
pembuluh darah.16,40,38
21
ini. Mediator inflamasi yang diproduksi oleh eosinofil seperti IL-5, eotaxin
dan produk granular eosinofil seperti MBP, ECP, EPO, dan EDN
dan berhubungan dengan reaksi alergi kronis. 16,40 Infiltrasi eosinofil dan sel-
yang akan dilakukan tidak etis atau tidak memungkinkan jika dilakukan
pada manusia, serta pada pengujian terhadap bahan atau obat yang akan
Freedom) yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak
22
nyaman, bebas dari rasa nyeri, trauma, dan penyakit, bebas dari ketakutan
dan stress jangka panjang, bebas mengekspresikan tingkah laku alami, serta
manusia pada respon terhadap alergen inhalan seperti produksi antibodi IgE,
saluran pernapasan.48 Salah satu jenis mencit yang sering digunakan adalah
arah TH2 dominan lebih baik dari strain lainnya.49 Respon alergi terjadi
apabila individu terpapar suatu alergen atau antigen, pada hewan percobaan
2.6 Ovalbumin
yaitu sekitar 60-65% dari seluruh putih telur dan protein yang pertama kali
45.000 Dalton dan tersusun atas 386 asam amino. Fungsi ovalbumin di putih
dari 300 protein homolog dengan berbagai macam fungsi yang dapat
23
digunakan secara luas dalam model eksperimental alergi. 51,52 Salah satu
produksi IgE biasanya lebih besar dari pada yang disensitisasi melalui
mempengaruhi tipe alergi pada hewan percobaan. Pada hewan coba mencit,
2mg Al(OH)3 dalam 0,2 cc normal salin secara intraperitoneal pada hari ke-
2.7 Eosinofil
Eosinofil merupakan sel efektor penting pada rinitis alergi dan asma,
yang dibiopsi pada pasien dengan rinitis alergi setelah dilakukan nasal
penelitian ini menilai jumlah eosinofil di jaringan paru hewan coba untuk
Taksonomi Deskripsi
Family Zingiberaceae
Subfamily Zingiberoideae
Tribe Zingibereae
Genus Curcuma
Species Curcuma longa
Synonym Curcuma domestica Val
Common names Turmeric, Kunyit
domestica Val. merupakan salah satu rempah yang termasuk dari famili
pewarna dan obat tradisional diberbagai negara seperti India, China dan
pembuatan jamu.23
adalah pigmen polifenol kurkuminoid, yang terdiri dari tiga komponen yaitu
dengan menurunkan produksi sitokin IL-4, IL-5, dan IL-13 dari TH2 dan
meregulasi respon imun pada alergi dari TH2 dominan menjadi TH1
dominan.24
JNK dan NF-JB p65, yaitu faktor transkripsi yang penting dalam
pengendalian sintesis dan pelepasan mediator inflamasi oleh sel mast yang
diaktifkan selama inflamasi alergi. Selain itu protein tirosin kinase Fyn, Lyn
dan Syk yang berperan dalam produksi mediator dalam sel mast juga
Pemberian curcumin per oral dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200
mg/kgBB dan intranasal dengan dosis 2,5 mg/kgBB dan 5,0 mg/kgBB
mast di jaringan paru.25 Selain itu, pemberian ekstrak kunyit per oral selama
inflamasi seperti IL-4, IL-5, IL-13, IL-17 dan meningkatkan kadar IFN-γ
jika akan digunakan untuk manusia dikonversikan terlebih dahulu dari dosis
𝑘𝑚 Hewan
Dosis Manusia (mg/kg) = Dosis Hewan (mg/kg)
𝑘𝑚 Manusia
Paparan Alergen
APC
T H2 IL-5
IL-4 Sel B Sel Plasma
IL-13
IgE
Menghambat
aktivitas
sitokin TH2
Sel Mast
tersensitisasi
Paparan ulang
Alergen
Eosinofil
Paparan
alergen
Faktor Risiko: (induksi OVA)
Genetik
Usia
Lingkungan
Stres
T H2
IgE berikatan
Ekstrak pada Sel Mast
Kunyit (tersensitisasi)
Eosinofil
Jaringan Paru
2.10Kerangka Konsep
Ekstrak Eosinofil
Kunyit Jaringan Paru
2.11 Hipotesis
diinduksi ovalbumin