Professional Documents
Culture Documents
OLEH
Arwinda Mifta Zulfida
Nim 170231100132
Kelas : EP C 17
1. Uji Multikolonieritas
C 2.09E+19 931.1839 NA
INFLASI 3.82E+15 8.754796 1.819919
IPM 3.71E+15 895.3337 1.874589
KEMISKINAN 5226201. 19.38115 1.142357
Berdasarkan uji multikolonieritas dengan metode Variance Inflation Faktor dari ketiga
variabel diatas yaitu Indeks Pembangunan manusi (IPM), Inflasi(INF) dan kemiskinan
(gini) nilai Centered VIF tidak ada yang melebihi nilai 5 maka, model ini bebas dari
multikolonieritas.
metode korelasi
-
0.19744000027 0.19483106537 0.10500248007
1 18245 57946 06
- -
0.19744000027 0.63004129068 0.10201884580
18245 1 66742 42998
-
0.19483106537 0.63004129068 0.19816118894
57946 66742 1 76167
0.10500248007 0.10201884580 0.19816118894
06 42998 76167 1
Berdasarkan uji korelasi dari masing-masing variabel baik IPM, Inflasi, dan Gini tidak
ada yang memiliki nilai lebih dari 0,9. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
exact collinierity antara masing-masing variabel independen. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi bebas asumsi multikolonieritas.
2. Uji normalitas
6
Series: Residuals
Sample 2010 2016
5 Observations 7
4 Mean -2.55e-08
Median -1.13e+08
Maximum 6.20e+08
3 Minimum -1.82e+08
Std. Dev. 2.80e+08
2
Skewness 1.844747
Kurtosis 4.723568
1 Jarque-Bera 4.836725
Probability 0.089067
0
2500.00 5.0e+08
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 20:54
Sample: 2010 2016
Included observations: 7
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Nilai Probabilitas F(2,1) sebesar 0.8074 dapat juga disebut sebagai nilai probabilitas F
hitung. Nilai prob F hitung lebih besar dari nilai alpha 0,05 (5%) sehingga, berdasarkan
uji hipotesis ho diterima yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya jika nilai F
hitung lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastistas
1) Metode Breusch-Pagan-Godfrey
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 20:58
Sample: 2010 2016
Included observations: 7
2) Metode Harvey
Heteroskedasticity Test: Harvey
Test Equation:
Dependent Variable: LRESID2
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 21:00
Sample: 2010 2016
Included observations: 7
3) Metode Glejser
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 21:02
Sample: 2010 2016
Included observations: 7
4) Metode Arch
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 21:03
Sample (adjusted): 2011 2016
Included observations: 6 after adjustments
5) Metode White
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/05/18 Time: 21:05
Sample: 2010 2016
Included observations: 7
Nilai Probabilitas dan Chi Squared dari seluruh metode uji Heteroskedastisitas yaitu
(Breusch, Glejser, Arch dan White) lebih dari nilai alpha 0,05 (5%). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa model lulus asumsi heteroskedastisitas. Namun hanya metode
Harvey yang tidak lulus asumsi heteroskedastisitas.
B. Uji Kelayakan Model
Estimasi model yang digunakan adalah sebagai berikut : PDRB = ß0 + ß1 IPM + ß2 Inf
+ ß3 Gini + € Berdasarkan model persamaan diatas maka estimasi output EViews
adalah sebagai berikut:
a. Uji F
b. Uji t
Uji t dalam regresi linier digunakan untuk menguji apakah parameter (koefisien regresi
dan konstanta) yang diduga untuk mengestimasi persamaan sudah merupakan parameter
yang tepat atau belum. Hasil uji t menunjukkan apabila prob t hitung lebih kecil dari nilai
alpha (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat. Apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai alpha (0,05) maka variabel
bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Hasil estimasi diatas
menunjukkan bahwa nilai probabilitast hitung (yang ditunjukkan oleh Prob) IPM yaitu
0.9332 lebih besar dari 0,05 berarti variabel indeks pembangunan Manusia berpengaruh
signifikan terhadap PDRB. Variabel INF yaitu 0.8418 lebih besar dari 0,05 berarti
variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB. Dan terakhir variabel gini
yaitu 0.8685 lebih besar dari 0,05 berarti kesenjangan ekonomi tidak berpengaruh
signifikan terhadap PDRB.
c. Koefisien Determinasi
C. Interpretasi Model
Setelah estimasi model regresi linier berganda dilakukan dan diuji pemenuhan syaratnya
(uji asumsi klasik) serta uji kelayakan, maka tahap terakhir adalah interpretasi model.
interpretasi model dilakukan setelah uji asumsi klasik dan uji kelayakan dilakukan karena
pertama, uji asumsi klasik memastikan bahwa pernyataan minimal sebuah model regresi
telah terpenuhi sehingga tidak akan menimbulkan kesalahan asumsi. Kedua, uji
kelayakan memastikan bahwa model regresi linier yang diestimasikan memang layak
digunakan untuk menafsirkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Dari model regresi dengan eviews maka estimasi regresi adalah sebagai berikut : PDRB
= -2.54E+08 + 5540739 IPM - (-13443644 INF) + 411.8987 gini + e Koefisien IPM
bernilai Positif menunjukkan bahwa kenaikan indeks pembangunan manusia juga
meningkatkan Pendapatan dan sebaliknya. Kenaikan indeks pembangunan manusia
sebesar 3 persen dapat meningkatkan pengaruh pendepatan sebesar 5,5 persen. Dan
sebaliknya. Koefisien inflasi bernilai negative menunjukkan bahwa kenaikan inflasi dapat
menurunkan pendapatan. Kenaikan inflasi 1 persen dapat menurunkan pendapatan
(PDRB) sebesar -1.3 persen dan sebaliknya.
Lampiran 1