You are on page 1of 8

PENGARUH PERASAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) TERHADAP

WAKTU PERDARAHAN (Bleeding Time) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)


JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY

Relia Seftiza, Humaryanto, Charles A Simanjuntak


Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

ABSTRACT
Background: Essential oils of Salam Leaf containing flavonoids have an influence on platelet
adhesion, aggregation and platelet secretion in bleeding time. The purpose of this research is
to know the effect of Salam Leaf (Syzygium polyanthum Wight) to bleeding time in male white
rat (Rattus norvegicus) Sprague Dawley strain.

Method: The type of this study was laboratory experimental using The Randomized Post Test
Control Only Group Design. The Subjects were 14 male White Rats (Rattus norvegicus)
Sprague Dawley strain of 2-3 months old, 150-250 grams weight, divided into 2 groups. Group
I was given juice Salam Leaf 25% concentration and group II was given juice Salam Leaf
concentration 40%. The treatment was given for 7 days, on the 3rd and 7th days a wound was
made on the rat's leg to draw blood and then dropped on Whatman's absorbent paper. After
observing, the data analyzed by Shapiro-Wilk test and followed by paired t test.

Results: The results showed a mean bleeding time on day 3rd group I (group 1 test
concentration 25%) 142.5 seconds, group II (group 2 test concentration 40%) 160 seconds
and on day 7 group I (group 1 test 25% concentration) 101.4 seconds, group II (concentration
test 2 group 40%) 107.86 seconds. Paired t-test results between the group 1 test
concentration 25% bleeding time day 3 rd and bleeding time day 7th p=0.008, group 2 test
concentration 40% bleeding time day 3 rd and bleeding time day 7th p=0.001, which means
there are significant differences.

Conclusion: Giving the Leaves of Salam Leaf in rats has a better effect on day 7 th compared
to day 3rd because it is seen as shorter bleeding time.

Keywords: Salam Leaf (Syzygium polyanthum Wight), Bleeding Time, White Rat (Rattus
norvegicus).

1
ABSTRAK

Latar belakang : Minyak atsiri Daun Salam mengandung flavonoid mempunyai pengaruh
terhadap perlekatan,agregasi dan sekresi platelet dalam waktu perdarahan. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui efek perasan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight)
terhadap Waktu Perdarahan pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague
Dawley.

Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik menggunakan rancangan The
Randomized Post Test Control Only Group Design. Subjek penelitian adalah 14 ekor Tikus
Putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley berumur 2-3 bulan, berat badan 150-
250 gram, yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok I diberi perasan Daun Salam
konsentrasi 25% dan kelompok II diberi perasan Daun Salam konsentrasi 40%. Perlakuan
diberikan selama 7 hari, pada hari ke-3 dan hari ke-7 dibuat luka pada kaki tikus untuk
mengambil darah kemudian diteteskan pada kertas serap Whatman. Setelah diamati data
dianalisis dengan uji Shapiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji t berpasangan.

Hasil : Hasil penelitian memperlihatkan rerata waktu perdarahan pada hari ke 3 kelompok I
(kelompok uji 1 konsentrasi 25%) 142,5 detik, kelompok II (kelompok uji 2 konsentrasi 40%)
160 detik dan pada hari ke 7 kelompok I (kelompok uji 1 konsentrasi 25%) 101,4 detik,
kelompok II (kelompok uji 2 konsentrasi 40%) 107,86 detik. Hasil uji t berpasangan antara
kelompok uji 1 konsentrasi 25% BT hari ke-3 dan BT hari ke-7 p=0,008, kelompok uji 2
konsentrasi 40% BT hari ke-3 dan BT hari ke-7 p=0,001 yang berarti terdapat perbedaan
yang bermakna.

Kesimpulan : Pemberian perasan Daun Salam pada tikus mempunyai efek lebih baik pada
hari ke 7 dibandingkan hari ke 3 karena dilihat waktu perdarahan (Bleeding Time) lebih
pendek.

Kata kunci : Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight), Waktu Perdarahan, Tikus Putih
(Rattus norvegicus).

2
Pendahuluan berbagai proses prostaglandin, tromboksan,
dan leukotrien. Zat-zat ini menunjukkan
Perdarahan adalah hilangnya
kisaran luas efek-efek vaskular dan
integritas dinding pembuluh darah, yang
kemotaktil pada peradangan, dan beberapa
memungkinkan darah keluar. Keadaan ini
diantaranya juga penting dalam hemostasis.
paling sering disebabkan oleh trauma
Aspirin dan banyak obat-obat antiinflamasi
eksternal seperti cedera yang pernah kita
nonsteroid sekarang dikenal sebagai
alami yang disertai memar. Perubahan
penghambat jalur siklooksigenase.6
warna pada memar disebabkan oleh darah
yang terkumpul dalam ruang interstisial Berdasarkan analisis fitokimia
jaringan yang terkena trauma.1,2,3 minyak atsiri daun salam mengandung sitral
dan eugenol, tannin dan flavonoid. Flavonoid
Perdarahan secara klinis berkaitan
mempunyai pengaruh terhadap perlekatan,
dengan waktu perdarahan maupun masa
agregasi,dan sekresi platelet dengan cara
pembekuan jika terjadi trauma,
menghambat metabolisme asam arakidonat
pembedahan, atau penyakit yang
melalui jalur siklooksigenase.
mengganggu lapisan endotel pembuluh
Siklooksigenase mengkatalisis
darah dan darah terpajan pada jaringan ikat
pembentukan tromboksan A2 yang berperan
subendotel. Pada proses pembentukan
dalam pembekuan darah, di mana
sumbat trombosit pada tempat jejas, proses
tromboksan A2 ini merupakan suatu produk
ini terjadi dalam waktu beberapa detik
akhir arakidonat yang menyebabkan platelet
terjadinya jejas, dan sangat penting dalam
berubah bentuk, melepaskan granulanya,
menghentikan kehilangan darah dari kapiler,
dan beragregasi. Oleh karena itu,
arteriol kecil dan venula.3,4,5
terhambatnya pelepasan asam arakidonat
Pada beberapa tahun terakhir ini, bagi jalur siklooksigenase pada akhirnya
perhatian ditujukan pada metabolit asam akan menekan jumlah tromboksan A2,
arakidonat sebagai mediator peradangan. sehingga dapat mempengaruhi waktu
Asam arakidonat berasal dari membran sel perdarahan. 7,8,9

yang mengandung fosfolipid dimana dia Berdasarkan uraian di atas, diduga


akan dilepaskan bila adanya aktivasi Tanaman salam (Syzygium polyanthum
fosfolipase yang timbul akibat terjadinya Wight) dapat mempengaruhi waktu
cedera atau mediator-mediator lain. perdarahan. Oleh karena itu, penulis ingin
Metabolisme asam arakidonat bisa terjadi melakukan penelitian terhadap pengaruh
melalui dua jalur yaitu jalur siklooksigenase pemberian Perasan Daun Salam (Syzygium
dan jalur lipooksigenase, menghasilkan polyanthum Wight) dengan berbagai

3
konsentrasi terhadap waktu perdarahan berwarna hijau tua yang masih segar karena
melalui luka pada kaki Tikus Putih (Rattus kandungan kimia aktif nya lebih banyak,
norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. kemudian disortasi kering dan dicuci hingga
bersih, selanjutnya dilakukan disortasi basah
Metode Penelitian
hingga didapatkan 200 gram Daun Salam
Penelitian ini menggunakan metode
yang bersih kemudian dikeringkan hingga
penelitian eksperimental jenis laboratorium
airnya hilang dan ditimbang dengan
dengan menggunakan rancangan The
timbangan analitik, didapatkan 100 gram
Randomized Post Test Control Only Group
Daun Salam kemudian di potong-potong
Design dengan menggunakan hewan
selanjutnya daun dihaluskan dengan
percobaan sebagai obyek penelitian.10,11
menggunakan blender dan ditambahkan
Penelitian ini dilaksanakan pada
aquades sebanyak 100 ml, kemudian
bulan Maret 2018 hingga selesai dengan
setelah halus di peras dengan menggunakan
alokasi waktu dimulai dari pembuatan
kain kasa dan di saring dengan kertas saring
perasan daun salam sampai penelitian
hingga bebas dari partikel kasar, sehingga
selesai. Penelitian ini dilakukan di
diharapkan mendapatkan air perasan Daun
Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran
Salam pekat dengan volume berkisar 40 ml
dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
Populasi yang digunakan dalam
Langkah berikutnya air perasan yang telah
penelitian ini adalah tikus putih (Rattus
didapat, dilakukan pengenceran dengan
norvegicus) jantan dewasa galur Sprague
menambah aquades hingga mendapatkan
Dawley yang diperoleh dari Fakultas
konsentrasi 25% dan 40%.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Hewan coba dikelompokkan menjadi
Jambi dengan kriteria inklusi yaitu jenis
2 kelompok masing-masing terdiri dari 7 ekor
kelamin jantan, sehat, berusia sekitar 2-3
Tikus kemudian diaklimatisasi selama 1
bulan, berat badan sekitar 150-250 gram.
minggu, selanjutnya dilakukan perlakuan
Determinasi tanaman dilakukan di
pemberian perasan Daun Salam konsentrasi
Fakultas Kehutanan Universitas Jambi, hasil
25% dan 40% dilakukan dari hari ke-1
determinasi menunjukkan bahwa tanaman
hingga hari ke-7, pembuatan luka pada kaki
ini adalah tanaman Salam (Syzygium
tikus untuk melihat lama terjadinya waktu
polyanthum Wight). Untuk pembuatan
perdarahan dilakukan pada hari ke 3 dan 7.
perasan sebanyak 500 gram Daun Salam
Kemudian dihitung rata-rata waktu
diperoleh dari Semurup, Kabupaten Kerinci.
perdarahan pada masing-masing kelompok.
Daun yang di ambil adalah daun yang

4
Hasil Tabel 2. Hasil uji normalitas Shapiro wilk
Kelompok Nilai p
Penelitian Mengenai Pengaruh Perasan
Konsentrasi 25% P=0,945
Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) BT3 & BT7
konsentrasi 40% P=0,560
Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding
BT3 & BT7
Time) Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Tabel 3. Hasil uji t berpasangan
Jantan Galur Sprague Dawley diperoleh
hasil sebagai berikut Kelompok Nilai p
Konsentrasi 25% P=0,008
Tabel 1. Rata-rata lama waktu perdarahan BT3 & BT7
konsentrasi 40% P=0,001
tiap kelompok BT3 & BT7

Kelom BT hari x (detik) BT hari x (detik) Pembahasan


pok ke 3 ±SD ke 7 ±SD
Dari tabel 1 dapat dilihat nilai rata-rata lama
(detik) Hari ke-3 (detik) Hari ke-7
waktu perdarahan pada hari ke-3 kelompok
KU 1 T1 124 142,5± T1 120 101,4± uji 2 (Konsentrasi 40%) memiliki lama waktu
T2 153 21,3 T2 97 24,37
T3 125 T3 94 perdarahan paling panjang dibandingkan
T4 180 T4 132
T5 154 T5 65
dengan kelompok uji 1 (Konsentrasi 25%).
T6 122 T6 80 Sedangkan pada hari ke-7 kelompok uji 2
T7 140 T7 122
KU 2 T1 182 160± T1 166 107,86± (Konsentrasi 40%) memiliki lama waktu
T2 186 19,59 T2 95 28,93
T3 158 T3 100 perdarahan paling panjang dibandingkan
T4 156 T4 100
T5 128 T5 74 dengan kelompok uji 1 (Konsentrasi 25%)
T6 150 T6 100
T7 160 T7 120 tetapi mengalami pemendekan waktu
Keterangan : perdarahan dibandingkan dengan hari ke-3.
KU 1 : Kelompok Uji 1 (Konsentrasi 25%)
KU 2 : Kelompok Uji 2 (Konsentrasi 40%) Dari hasil uji Shapiro Wilk (tabel 2)
BT : Bleeding Time didapatkan nilai Significancy konsentrasi
25% Bleeding Time hari ke-3 dan Bleeding
Analisis data pada penelitian ini yaitu Time hari ke-7 lebih besar >0,05, konsentrasi
menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk 40% Bleeding Time hari ke-3 dan Bleeding
(p>0,05), dilanjutkan dengan uji t Time hari ke-7 lebih besar >0,05 maka dapat
berpasangan (p<0,05). Diperoleh data disimpulkan bahwa data berdistribusi
sebagai berikut normal. Dilanjutkan dengan uji t
berpasangan (tabel 3) diperoleh nilai
Significancy konsentrasi 25% Bleeding Time

5
hari ke-3 dan Bleeding Time hari ke-7 0,008 pembekuan darah, sehingga kebocoran
(p<0,05), konsentrasi 40% Bleeding Time vaskuler akan dapat teratasi.13,14,15
hari ke-3 dan Bleeding Time hari ke-7 0,001 Penelitian yang dilakukan oleh Tri
(p<0,05) yang berarti terdapat perbedaan Sutopo, Rochmadina Suci Bestari, Retno
yang bermakna. Sintowati pada tahun 2016 mengenai Uji
Ekstrak Etanol 70% Daun Sirih (Piper betle
Pada hari ke-3 terjadi perpanjangan L.) Terhadap Bleeding Time Pada Mencit
waktu perdarahan menunjukkan jalur Jantan Galur Swiss Webster menunjukkan
siklooksigenase dihambat oleh flavonoid. tanaman sirih mengandung tannin dan
Adapun jumlah tromboksan A2 yang flavonoid yang memiliki efek sebagai agen
dihasilkan akan berkurang yang hemostatik/penghentian perdarahan. Tikus
menyebabkan agregasi platelet terhambat dibagi menjadi 5 kelompok, Kelompok
sehingga pembentukan bekuan darah kontrol negatif diberikan aquades steril,
terhambat dan waktu perdarahan Kelompok kontrol positif diberi epinefrin,
7,12
memanjang. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak
Pada hari ke-7 efek obat lebih baik etanol daun sirih konsentrasi 10%, 20%, dan
dalam menghentikan perdarahan, hal ini 40%. Hasil penelitian menunjukkan ektrak
menunjukkan bahwa kandungan tannin dan etanol daun sirih konsentrasi 10%, 20% dan
flavonoid dalam perasan daun salam dapat 40% dapat memperpendek bleeding time
memperpendek waktu perdarahan. Tannin dengan rerata waktu penghentian
dan flavonoid yang dikandung dalam perdarahan secara berturut-turut adalah
perasan daun salam diduga berperan dalam 124,60 detik, 104,80 detik, dan 92,60 detik.13
penghambatan sintesis lokal dan produksi Penelitian yang dilakukan oleh Oka
dari prostaglandin I2 vasodilatasi Iramda Saputra pada tahun 2017 mengenai
(prostasiklin) sehingga menyebabkan proses uji efektivitas getah batang Jarak Pagar
kontraksi pembuluh darah lokal (Jatropha curcas L.) terhadap waktu
(vasokonstriksi) menjadi lebih cepat. Tannin perdarahan luar pada mencit (Mus
merupakan unsur penting yang bertanggung musculus) jantan galur swiss Webster
jawab terhadap sekresi tromboksan A2 dan menunjukkan tanaman jarak pagar
5-hydroxytryptamin (serotonin), yang mengandung tannin dan flavonoid yang
keduanya berperan penting dalam proses memiliki efek sebagai agen hemostatik.
hemostasis primer. Proses hemostasis ini Getah batang jarak pagar konsentrasi 40%,
kemudian dilanjutkan dengan proses 80%, dan 100% dapat mempercepat waktu
pembentukan sumbat trombosit dan penghentian perdarahan dengan rerata

6
waktu penghentian perdarahan secara 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut
berturut-turut adalah 88,80 detik, 78,60 detik, mengenai dosis sediaan yang lebih
dan 50,60 detik. Konsentrasi 100% memiliki efektif
efek yang maksimal dalam menghentikan
DAFTAR PUSTAKA
perdarahan.15
Hasil penelitian diatas memperlihatkan 1. Wilson ML, editor. Gangguan Sirkulasi.

bahwa kandungan tannin dan flavonoid di Dalam Price AS, Wilson ML.

dalam perasan Daun Salam yang diberikan Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

pada tikus mempunyai efek maksimal pada Proses Penyakit. Edisi ke-6. Jakarta:

hari ke 7 dibandingkan hari ke 3 karena EGC. 2005. hal 125


dilihat waktu perdarahan (Bleeding Time) 2. Ahmadsyah I, Prasetyono T, editors.

lebih pendek. Trauma dan Bencana. Dalam,


Sjamsuhidajat R, De Jong. Buku Ajar
Kesimpulan Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
2004. hal 90-96
1. Perasan Daun Salam (Syzygium
3. Handin R, editor. Perdarahan dan
polyanthum Wight) memperpendek
Trombosis. Dalam Harrison. Prinsip-
Waktu Perdarahan (Bleeding Time)
Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-
pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
13. Jakarta: EGC. 1999. hal 363
Jantan Galur Sprague Dawley.
4. Reksodiputro A, Tambunan K,
2. Pemberian perasan Daun Salam pada
Widjanarko A, editors. Perdarahan
tikus mempunyai efek lebih baik pada
Bedah dan Masalah Vaskular Terkait
hari ke 7 konsentrasi 40%
Pembedahan. Dalam, Sjamsuhidajat
dibandingkan hari ke 3 konsentrasi
R, De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah.
25% karena dilihat waktu perdarahan
Edisi ke-3. Jakarta: EGC, 2010. hal 216
(Bleeding Time) lebih pendek.
5. Getz T, Piatt R, Petrich B, Monreo D,
Mackman N, Bergmeier W. Novel
Saran Mouse Hemostasis Model For Real-
Time Determination Of Bleeding Time
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut
and Hemostatic Plug Composition.
dengan parameter penelitian yang
HHS Author Manuscript. 2015; 3(3):
lebih dalam
417-425
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut
6. Wilson ML, editor. Respon Tubuh
dengan penggunaan hewan coba lain
Terhadap Cedera. Dalam Price AS,
yang lebih besar efeknya

7
Wilson ML. Patofisiologi Konsep Klinis 13. Sutopo T, Bestari RS, Sintowati R. Uji
Proses-Proses Penyakit. Edisi ke-6. Ekstrak Etanol 70% Daun Sirih (Piper
Jakarta: EGC. 2005. hal 63 betle L.) Terhadap Bleeding Time Pada
7. Sabir A. Pemanfaatan Flavonoid Di Mencit Jantan Galur Swiss Webster.
Bidang Kedokteran Gigi. Dental Biomedika, 2016; 8(2). Hal 60
Journal. 2003;36 : 81-87 14. Sari RP, Sampurna, Pertiwi D.
8. Retnaningsih Ch, Setiawan A, Pengaruh Sari Buah Kurma (Phoenix
Sumardi. Potensi Antiplatelet Kacang dactylifera) Terhadap Waktu
Koro (Mucuna PruriensL) dari Fraksi Perdarahan. Sains Medika, 2013;5(1).
Heksan Dibandingkan dengan Aspirin Hal 20-22
pada Tikus Hiperkolestrolemia. Seri 15. Saputra OI. Uji Efektivitas Getah
Kajian Ilmiah. 2011;14(1) Batang Jarak Pagar (Jatropha curcas
9. Lijaya LS, Adriatmoko W, Cholid Z. L.) Terhadap Waktu Perdarahan Luar
Perpanjangan Waktu Perdarahan pada Pada Mencit (Mus musculus) Jantan
Pemberian Perasan Bawang Merah Galur Swiss Webster (Skripsi).
(Allium ascalonicum) (The Effect of Surakarta: Fakultas Kedoteran
Red Onion Juice (Allium ascalonicum) Universitas Muhammadiyah Surakarta.
to Prolongation of Bleeding Time). e- 2017
Jurnal Pustaka Kesehatan;2014;2(3)
10. Tjokronegoro A, Sudarsono S.
Metodologi Penelitian Bidang
Kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007
11. Sastroasmoro S, Sofyan I. Dasar-dasar
Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4.
Jakarta: Sagung Seto. 2011
12. Binanda TF. Perbedaan Pemberian
Perasan Bawang Perai (Allium porrum)
Berbagai Dosis Terhadap Waktu
Perdarahan Pada Tikus Wistar.
(Skripsi). Jember: Fakultas Kedokteran
Gigi. 2015

You might also like