Professional Documents
Culture Documents
TEKNOLOGI NIRKABEL
OLEH
Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi
kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.
Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan
menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.
Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah
ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan,
sarana, dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati
berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perancangan
Jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX)" dengan
lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernah mendengar kata internet? Internet sudah tidak familiar lagi terutama
bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia IT. Pada jaman modern ini,
internet merupakan salah satu media komunikasi yang paling sering
digunakan manusia. Internet merupakan salah satu jenis jaringan yang
berkembang dengan menggunakan tipe jaringan nirkabel atau wireless.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
PEMBAHASAN
Pada saat ini, OFDM telah dijadikan standar dan dioperasikan di Eropa yaitu
pada proyek DAB (Digital Audio Broadcast), selain itu juga digunakan pada
HDSL (High Bit-rate Digital Subscriber Lines; 1.6 Mbps), VHDSL (Very High
Speed Digital Subscriber Lines; 100 Mbps), HDTV (High Definition Television)
dan juga komunikasi radio. Teknologi ini sebenarnya sudah pernah diusulkan pada
sekitar tahun 1950, dan penyusunan teori-teori dasar dari OFDM sudah selesai
sekitar tahun 1960. Pada tahun 1966, OFDM telah dipatenkan di Amerika.
Kemudian pada tahun 1970-an, muncul beberapa paper yang mengusulkan untuk
mengaplikasikan DFT (Discrete Fourier Transform) pada OFDM, dan sejak tahun
1985 muncul beberapa paper yang memikirkan pengaplikasian teknologi OFDM
ini pada komunikasi wireless.
OFDM sampai saat ini menjadi kanal komunikasi yang paling efektif untuk
frekuensi selective fading. Sangat sulit untuk mengatasi frekuensi selective fading,
dimana receiver menjadi sangat kompleks. OFDM mengatasi permasalahan
frekuensi selective fading menjadi kanal flat fading yang lebih kecil. Flat fading
menjadi lebih mudah untuk mengetahui koreksi error yang sederhana dan skema
ekualisasi.
Ketika transmisi OFDM bekerja pada kanal komunikasi mobile dapat dengan
mudah permasalahan propagasi multipath. Beberapa permasalahan yang ini masih
diteliti yang serting terjadi pada OFDM seperti interference cancellation, phase
noise mitigation, synchronization, PAPR reduction.
1. Phase Noise
Phase noise merupakan salah satu masalah yang perlu dipertimbangkan dalam
mendesain sistem OFDM, dimana akan terjadi penurunan sistem performansi.
Sistem performansi OFDM sangat tergantung pada phase noise dan tergantung
pada mekanisme phase correction. Local oscillator dibutuhkan untuk
menanggulangi permasalahan spektral phase noise. Phase noise biasanya
berada pada sinyal frekuensi carrier. Local osilator yang akan mengkonvert
antara noise dan frekuensi carrier. Phase noise memiliki persentasi yang lebih
kecil daripada bandwidth yang tersedia didalam sistem single carrier.
3. Distorsi Non-linier
Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki
spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband
lewat media wireless atau broadband wireless access (BWA). Pada masa
mendatang, segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi BWA
kemungkinan akan diberi sertifikasi WiMAX. Standar WiMAX dibentuk oleh
gabungan-gabungan industri perangkat wireless dan chip-chip komputer diseluruh
dunia. Perusahaan besar ini bergabung dalam suatu forum kerja yang merumuskan
standar interkoneksi antar teknologi BWA yang mereka miliki pada produk-
produknya.
Pada awalnya standard IEEE 802.16 beroperasi ada frekuensi 10-66 GHz
dan memerlukan tower line of sight, tetapi pengembangan IEEE 802.16a yang
disahkan pada bulan Maret 2004, menggunakan frekuensi yang lebih rendah yaitu
sebesar 2-11 GHz, sehingga mudah diatur, dan tidak memerlukan line-of-sight.
Cakupan area yang dapat dicoverage sekitar 50 km dan kecepatan transfer data
sebesar 70 Mbps. Pengguna tidak akan kesulitan dalam mengulur berbagai macam
kabel, apalagi WiMAX mampu menangani sampai ribuan pengguna sekaligus.
Prediksi perkembangan pemakai yang menggunakan WiMAX akan terus
berkembang dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.2 Grafik prediksi perkembangan penggunaan WiMAX
Intel akan mulai memasang antena luar ruangan WiMAX sebagai tahap
pengembangan WiFi. Teknologi WiFi dan WiMAX akan saling melengkapi. WiFi
untuk jangkauan jarak dekat di seputar kampus atau kantor sedangkan WiMAX
untuk memfasilitasi sebuah kota dengan akses wireless internet. Pada akhirnya,
diperkirakan hampir semua laptop, PDA, dan piranti information and
communication technology (ICT) lainnya akan compatible dengan fitur WiFi dan
WiMAX.
4. Memiliki banyak fitur yang selama ini belum ada pada teknologi WiFi dengan
standar IEEE 802.11. Standar IEEE 802.16 digabungkan dengan ETSI HiperMAN,
maka dapat melayani pangsa pasar yang lebih luas.
6. Dapat melayani para subscriber, baik yang berada pada posisi line of sight
(LOS) maupun yang memungkinkan untuk tidak line of sight (NLOS).
Tabel 1.1 Perbedaan teknologi IEEE 802.11 dengan IEEE 802.16 [4]
Selain IEEE 802.16a, varian lainnya adalah IEEE 802.16b yang banyak
menekankan segala keperluan dan permasalahan dengan quality of service (QoS),
IEEE 802.16c banyak menekankan pada interoperability dengan protokol-
protokol lain, IEEE 802.16d merupakan revisi dari IEEE 802.16c ditambah
dengan kemampuan untuk access point, serta IEEE 802.16d menekankan pada
masalah mobilitas. Varian-varian standar IEEE 802.16 dapat dilihat pada Tabel 1.2
berikut ini.
Gambar 1.5 Topologi WiMAX dalam area perkotaan dan pedesaan [6]
Selain perubahan frekuensi operasi, pada layer physical dari standar IEEE
802.16a ditambahkan tiga spesifikasi baru untuk mendukung fitur NLOS-nya ini,
yaitu single carrier PHY, 256 FFT OFDM PHY dan 2048 FFT OFDM PHY.
Format sinyaling OFDM dipilih dalam standar ini dimaksudkan agar teknologi ini
dapat bersaing dengan competitor utamanya yaitu teknologi CDMA, yang juga
bekerja dalam sistem NLOS. Fitur-fitur lain yang ada pada standar IEEE 802.16a
adalah sebagai berikut.
2. Burst profile yang dapat beradaptasi (fasilitas burst adalah cirri khas dari
teknologi broadband).
7. Space time coding (STC) yang akan meningkatkan performance dalam area
batas pinggir dari sinyal yang dipancarkan oleh sebuah base station (BS).
Tabel 1.3 Fitur-fitur physical layer teknologi IEEE 802.16 WiMAX [4]
Layer media access control (MAC) dari standar IEEE 802.16 ini didesain
untuk dapat membawa dan mengakomodasi segala macam protokol di atasnya,
seperti ATM, Ethernet atau internet protokol (IP). Fitur-fitur media access control
layer ditunjukkan pada Tabel 1.4 berikut ini.
Tabel 1.4 Fitur-fitur MAC layer teknologi IEEE 802.16 WiMAX [4]
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan
data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan
HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan
menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu
menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga
strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile
Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa
karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First
Boston seperti berikut.
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX
sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem
wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed
Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana
operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk
menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed
Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan
setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di
negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk
komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di
Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR
dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan
wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi
interferensi terutama di sisi satelit.
Salah satu teknologi akses nirkabel pita lebar (wireless broadband) yang banyak
diperkirakan banyak digunakan di masa depan adalah WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access). WiMAX memiliki jangkauan yang lebih
jauh dan dapat digunakan dalam kondisi Non Light of Sight (NLoS) sehingga
sangat sesuai untuk transmisi pada daerah rural.
Ada beberapa tahapan dalam merancang jaringan WiMAX pada suatu wilayah,
yaitu:
Perhitungan Link Budget yang meliputi luas sel, jumlah sel, dan kapasitas sel.
Penentuan letak koordinat Base Station.
Topologi Pengembangan
Topologi pengembangan merupakan varian dari topologi dasar point to point
dan point to multipoint. Topologi pengembangan ini dibuat dengan cara
menggabungkan beberapa topologi dasar (topologi point to point dan topologi
point to multipoint). Dengan penggabungan beberapa topologi dasar ini,
terbentuklah topologi pengembangan, seperti mesh, maupun gabungan antara
point to point dan point to multipoint. Ilustrasi konfigurasi mesh dapat dilihat
pada gambar 8.
Gambar 8. Topologi mesh
Gambar 9 memperlihatkan konfigurasi jaringan yang menggunakan kombinasi
antara topologi PtMP digunakan untuk ke CPE. Sementara topologi PtP
digunakan untuk menghubungkan base station (BS) ke jaringan transport atau
backhaul.
Namun, posisi kedua UQ di pasar fixed broadband Jepang pada akhir Maret
2016 - dengan 25,5% saham - tidak mudah.
Dalam upaya untuk meningkatkan persaingan, operator yang ada hanya dapat
menerapkan melalui usaha patungan di mana mereka diizinkan memiliki saham
maksimum sepertiga.
Pemerintah menerima empat aplikasi, tetapi hanya dua lisensi nasional yang
tersedia. Willcom dan UQ Communications (pada saat itu dikenal dengan nama
"Wireless Broadband Planning") yang terdaftar secara hukum masing-masing
diberi 30MHz spektrum pada bulan Desember 2007. Jumlah yang dibayarkan
untuk lisensi tidak terungkap.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah
sebuah teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access)
atau disingkat BWA yang memiliki kecepatan akses data/internet yang
tinggi dengan jangkauan yang luas dengan menggunakan media
nirkabel.
2. Standar yang digunakan oleh teknologi WiMAX pada saat ini ada 2,
yaitu standar IEEE 802.16d (fixed) dan IEEE 802.16e (mobile).
3. Tahapan-tahapan dalam melakukan perancangan jaringan pada suatu
wilayah, yaitu melakukan studi literatur data penduduk dan kondisi
geografis wilayah tersebut, melakukan perhitungan link budget,
penentuan letak base station, penentuan jumlah client, dan melakukan
simulasi terhadap hasil perancangan.
4. Konfiurasi jaringan WiMAX terdiri dari Transport site, Base Station
(BS), dan Subscriber Station (SS).
5. Dalam perancangan jaringan WiMAX terdapat 3 macam topologi yang
digunakan, yaitu topologi Point to Point (PtP), topologi point to
Multipoint (PtMP), dan topologi pengembangan (topologi mesh).
III.2 Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu pembaca
dalam lebih memahami mengenai teknologi WiMAX beserta bagaimana
tahapan-tahapan perancangannya. Kami juga ingin mendengar saran dan
kritik dari pembaca menegenai paper ini agar kami kedepannya dapat lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
IEEE. 2004. 802.16 IEEE Standard for Local and Metropolitan Area
Network. IEEE, 429.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25651/4/Chapter%20II.pdf
http://aurorra7.blogspot.co.id/2010/05/makalah-mk-jarkom-wimax.html
https://blog.telegeography.com/wimax-growth-in-japan
http://dilanurlaila.blogspot.co.id/2015/06/jaringan-tanpa-batas-wimax.html
http://fakhriyhario.lecture.ub.ac.id/2012/03/ofdma-orthogonal-frequency-
division-multiple-access/
http://harmiprasetyo.wordpress.com/2006/10/06/wimax-vs-3g/
http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
https://jadhie.wordpress.com/2011/03/05/teknologi-wimax/
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/09/makalah-komunikasi-
data-wimax.html
http://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/?p=365
http://siskomjarkom.blogspot.co.id/2013/03/wimax.html
http://tkj-septialutfi-1102412029.blogspot.co.id/2014/10/makalah-jaringan-
modern-wi-fi-dan-wimax.html
http://www.pltik.undip.ac.id/images/download/infrastruktur/7_130.pdf
https://www.scribd.com/doc/124249701/WIMAX
https://www.scribd.com/doc/44877803/Jaringan-Wimax
https://www.scribd.com/doc/67986734/Wimax
LAMPIRAN
Pertanyaan!
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Kekurangan WiMAX: